BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.6 Pengertian Bandwidth dan Manajemen Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, dimana bandwitdh yang menunjukan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran telekomunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidthdan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket-paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukan volume data yang dapat di-transfer per unit waktu. Sedangkan Data Transferadalah ukuran lalu lintas data dari website.
Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidthadalah ratedari data transfer.
Didalamjaringankomputer,bandwidthsering digunakansebagai suatu sinonimuntuk data transferrateyaitujumlah datayang dapat dibawadarisebuah
titikke titiklaindalamjangkawaktutertentu(pada
umumnyadalamdetik).Jenisbandwidthinibiasanyadiukurdalambps (bits per second).AdakalanyajugadinyatakandalamBps(bytes per
32
second).Secaraumum,koneksidenganbandwidthyang besar/tinggi memungkinkanpengirimaninformasiyang besarsepertipengiriman gambar/images dalam video presentation.
2. Jenis-jenis Bandwidth
Terdapat dua jenis Bandwidth yaitu : 1. Digital Bandwidth
DigitalBandwidthadalah jumlahatauvolumedatayang dapat dikirimkan melaluisebuah saluran komunikasidalamsatuanbitsper secondtanpadistorsi.
2. Analog Bandwith
AnalogBandwidthadalahperbedaanantarafrekuensiterendah
denganfrekuensi tertinggidalamsebuah rentang frekuensiyang diukur dalamsatuan Hertz(Hz) atau siklusper detik, yangmenentukan berapa banyakinformasiyang bisaditransimisikandalamsatusaat.
3. Manajemen Bandwidth
ManagementBandwithadalahsuatualatyang dapatdigunakan untukmanagementdan mengoptimalkan berbagaijenisjaringandengan menerapkanlayananQualityOfService(QoS)untukmenetapkantipe-tipe lalulintas jaringan.SedangkanQoSadalahkemampuanuntukmenggambarkan suatu tingkatanpencapaian didalam suatu sistem komunikasidata.
ManajemenBandwidthadalahpengalokasianyang tepatdarisuatu
33
bandwidthuntukmendukung kebutuhanataukeperluanaplikasiatausuatu layananjaringan.Pengalokasianbandwidthyang tepatdapat menjadisalah satumetodedalammemberikanjaminan kualitassuatulayananjaringan QoS (QualityOfServices).
Dalam pengertian lain manajemenBandwidthadalahproses mengukurdanmengontrol komunikasi(lalu lintas,paket)padalinkjaringan,untuk menghindari mengisilinkuntukkapasitasatau overfilling link,yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerjayangburuk.
Maksuddarimanajemenbandwidthini adalahbagaimanakita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuahPC MikroTik RouterOS.
Manajemen bandwithmemberikankemampuan untuk mengatur bandwidthjaringandanmemberikan levellayanansesuaidengan kebutuhan dan prioritas sesuaidengan permintaan pelanggan.
2.1.7 Pengertian IP Adress
IP address adalah alamat logika yang diberikan keperalatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya: 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255) misalnya: 192.16.10.1
Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama.
Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah
34
masalah penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana networkID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai.
IP address dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu A,B,C,dan D,(Mansfield, 2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address biasa.Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255).
1. Class A Address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar dengan jumlah lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address class A menggunakan octet yang pertama untuk menunjukan network address, dan tiga octet sisanya tersedia untuk host address. Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan biner, sedangkan dalam bilangan desimal adalah 127.
Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat dgunakan karena dipakai untuk loopbacktesting, maka alamat IP address yang octet pertamanya yang dimulai dengan angka 1 sampai 126 didalam octet pertama adalah alamat Class A.
35 2. Class B Address
Class B address didesain untuk men-support kebutuhan jaringan dengan ukuran menengah sampai dengan ukuran besar. Sebuah IP address Class B menggunakan dua octet pertama dari empat octet untuk menunjukan network address dan sisanya menunjukan host address. Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enak bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi yang dipresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam bilangan decimal adalah 191. IP Address yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat Class B.
3. Class C Address
Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat address yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk men-support jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host. Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 223. IP Address yang octet pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223.
4. Class D Address
Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting didalam suatu IP address. Multicast address adalah network address unik menunjukkan
36
paket dengan address tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan ke penerima lebih dari satu. Class D address dimulai dengan bilangan binary1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 224 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. IP Address yang oktet pertamanya dimulai dengan 224-239 adalah alamat Class D. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP Address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask.
Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP Address dapat diketahui. Berikut tabel 2.2 dijelaskan mengenai pengelompokan kelas-kelas IP address beserta jumlah jaringan dan jumlah host perjaringan dapat digunakan beserta defaultsubnet masknya.
Tabel 2.1 Pembagian Class IP Address
Kelas IP Address A B C
Kelompok Octat Pertama 1-126 128-191 192-223
Network ID w. w.x w.x.y
Host ID x.y.z y.z z.
Jumlah Jaringan 127 16.384 2.097.152
Jumlah Host Perjaringan 16.777.216 65.536 256 Default Subnet Mask 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu:
37
1. Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1.
3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
2.1.8 Pengertian NIP dan NIS
NIP adalah Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, yang pada awalnya berjumlah 9 (sembilan) digit, namun sejak diterbitkannya "Peraturan Kepala BKN Nomor 22 Tahun 2007" tentang "Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil" maka NIP PNS menjadi 18 (delapan belas) digit.
Sebelum ditetapkan NIP 18 digit tersebut, awal kita masih mudah mengetahui status pegawai tersebut, apakah yang bersangkutan pegawai pusat (lembaga pusat/kementerian) atau daerah. Semisal 150307928, 2 digit di awalnya yakni 15 adalah menunjukkan pegawai tersebut PNS Pusat di Departemen Agama RI, contoh lain 131263190, maka 2 digit di awalnya yakni 13 adalah menunjukkan pegawai tersebut PNS Pusat di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sedangkan di NIP 18 digit kita tidak bisa langsung mengetahui status PNS tersebut kecuali bila kita cek secaraonline, namun kita bisa langsung tahu tahun, bulan, tanggal berapa pegawai tersebut lahir, dan juga tahun dan bulan berapa diangkat jadi CPNS, serta apa jenis kelaminnya.
38
Sedangkan NIS adalah singkatan dari Nomor Induk Sekolah. Nomor ini diterbitkan atau dibuat oleh setiap sekolah bagi siswa/i nya. Nomor ini biasanya merupakan kombinasi unik yang dibuat sekolah untuk mengidentifikasi sekaligus mengklasifikasi (mengelompokkan) siswa/i nya.
Pada metode ini, kebanyakan sekolah melakukan kombinasi nomor unik menjadi NIS melalui penggabungan tahun pelajaran dan nomor urut saat siswa tersebut diterima di sekolah. Misalnya: si “A” diterima disekolah ditahun pelajaran 2015/2016 dengan nomor urut saat diterima adalah 241, maka nomor NIS yang dihasilkan adalah 1516241 (tahun pelajaran + nomor urut). Meski begitu, tidak semua sekolah menggunakan metode yang sama. Karena setiap sekolah ataupun daerah diberikan kewengan untuk mengelola pemberian nomor NIS bagi siswa/i nya masing-masing.
Jadi, intinya NIS itu adalah sebuah nomor identitas khusus yang dibuat oleh sekolah bagi setiap siswa/i untuk mempermudah dalam mengidentifikasi siswa/i nya pada masing-masing sekolahnya. Jadi NIS ini hanya berlaku pada sekolah yang menerbitkan, dan tidak berlaku lagi ketika siswa pindah sekolah atau melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
2.1.9 Perangkat Hardware pada SMK CITRA UTAMA
Adapun perangkat hardware yang ada pada SMK CITRA UTAMA adalah sebagai berikut :
1. Pada Labor Komputer terdapat 20 Unit Personal Computer (PC) Clientdan 1 unit server. Spesifikasi dari Personal Computer (PC) Clientini yaitu
39
Processor Intel Core i3 530 (4M Cache, 2.93 Ghz) socket 1156, Harddisk 320 GB Sata, Memory DDR3 2GB, Sound Card + LAN Card On Board. Dan spesifikasi dari server yaitu Processor Intel Core i5 650/750, Motherboard H57, RAM 8 GB DDR3, Harddisk 500 GB WD.
2. Pada ruang Tata Usaha terdapat 1 Unit laptop ASUS dengan spesifikasi yaitu Processor Core i3, RAM 2 GB dan Harddisk 500 GB WD.
3. Pada ruang Wakil Kepala Sekolah terdapat 1 Unit Personal Computer (PC)denganspesifikasi yaitu Processor Intel Core i5 650/750, Motherboard H57, RAM 8 GB DDR3 dan Harddisk 500 GB WD.
2.2 Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan proposalini terdiri dari tiga bagian diantaranya : input, proses dan output.
Gambar 2.7 Kerangka Konseptual 1. Input
Input Data-data NIP guru
Output
Jaringan internet labor komputer yang telah
40
Didalam input penulis mengumpulkan dan menginputkan data-dataNIP guru dan NIS siswa SMK CITRA UTAMA Padang.
2. Proses
Pengolahan data-data NIP guru dan NIS siswauntuk memanajemen jaringan internetlabor komputer dengan bandwith yang telah disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa.
3. Output
Dari proses tersebut maka penulis mengahasilkan output yaitu jaringan internet labor komputer yang telah dimanajemen
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian Terapan (Applied research). Penelitian terapan adalah penelitan yang
diarahkanuntukmendapatkaninformasi yang
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian berlokasi di SMK CITRA UTAMA Padang beralamat di Jln.
SEBERANG PADANG UTARA II No. 27 Padang, waktupenelitian telah dilaksanakanpadabulan Desember 2017.
3.3 Variabel Penelitian
Variabelpenelitianadalahsegalasesuatu yang
akanmenjadiobjekpengamatandanpenelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu data-data NIP guru dan NIS siswa.
42 3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian
Untukmemperoleh data daninformasidalammenyusun Tugas Akhir, makadiperlukanmetodedalampenelitian.Adapunlangkah-langkahdalam
memanajemen jaringan internet labor komputer menggunakan MikrotikRouterOS pada SMK CITRA UTAMA padang yaitu :
1. Menyediakan data-data yang diperlukanuntukperancangan manajemen jaringaninternet labor komputer SMK CITRA UTAMA Padang.
2. MenyediakansoftwaredanhardwareuntukmembangunsebuahMikroTikRouter OS seperti WinBox, Router OS dan Personal Computer(PC).
3. MelakukantestingdengantujuanuntukmemastikanPersonal Computer (PC) MikroTik RouterOSyang telahdirancangberfungsisesuaidengan yang diharapkan.
3.5 Data dansumber data
Dalampenelitianini, pengumpulan data dilakukandalamduajenisyaitu data primer dan data sekunder.
3.5.1 Data Primer
Data primer atau data langsungmerupakanmetodepengumpulan data dilakukanolehpeneliti,
dimanapenelitisecaralangsungturunkelapanganuntukmendapatkaninformasimenge naiobjek.Padapengumpulan data penelitimelakukanbeberapahalsebagaiberikut :
43 1. Metodewawancara (Interview)
Wawancaramerupakanmetode
tanyajawabdenganresponmendapatkaninformasiterkait data penelitian.
2. Metodepengamatan (Observasi)
Pengamatanmerupakanmetode yang
digunakansecaralangsunguntukmendapatkaninformasimelaluipenglihatanfisikkare napengamataninisangatbergunauntukmenentukankeadaan yang akandibuatnantinya.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunderadalah data yang diperolehdariliteratur, jurnal-jurnaldanstudikepustakaanyang
berhubungandenganpenelitiandanmendukungpenelitianini.
3.6 Kerangka Metodologi
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dapat dilihat pada gambar kerangka metodologi berikut ini :
44
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian Mulai
Pengolahan data-data NIP guru dan NIS siswa Data-data NIP guru dan NIS siswa diolah menjadi
username dan password Perancangan
1. Merancang PC MikroTik RouterOS.
2. Mengkonfigurasi PC MikroTik RouterOS dengan Winbox.
1. Belum adanya manajemen bandwidth pada jaringan internet labor komputer SMK CITRA Utama Padang.
2. Belum adanya hak akses user pada jaringan internet SMK CITRA UTAMA Padang.
Pengumpulan data-data NIP guru dan NIS siswa
45
Berdasarkandarikerangkametodologidiatas, bahwasebelummelakukan manajemen jaringan internet labor komputer menggunakan MikroTik RouterOSadabeberapahal yang penulislakukanyaitu:
1. PendahuluanPenelitian
Melakukanwawancaradanpengamatanmasalahsecaralangsunguntukmendapat kan data-data yang dibutuhkan.
2. LandasanTeori
Disinipenulisjugamemberikanpenjelasanhal-hal yang berhubungandalamperancangansistemberupapengertianMikroTik RouterOS, Winbox, IP Address, manajemen Bandwidth.
3. IdentifikasiMasalah
Mengidentifikasikanpermasalahandalam manajemen jaringan internet labor komputer dengan MikroTik RouterOS yaitu :
3. Belum adanya manajemen bandwidth pada jaringan internet labor komputer.
4. Belum adanya hak akses user pada jaringan internet SMK CITRA UTAMA Padang.
4. Perancangan
Untukmencapaitujuantersebuttentunyapenelitijugamelakukanperancangan dan konfigurasi PC MikroTik RouterOS dengan Winbox.
5. Pengumpulan Data-data NIP guru dan NIS siswa
Tahapan selanjutnya dari tahap perancangan yaitu pengumpulan data-data NIP guru dan NIS siswa.
46
6. Pengolahan Data-data NIP guru dan NIS siswa
Data-data NIS guru dan NIP siswa yang didapat diolah menjadi username dan password yang nantinya digunakan untuk login ke jaringan internet labor komputer yang telah dirancang.
7. ImplementasiSistem
Pada tahap ini dilakukan instalasi dan konfigurasi, melakukan pengetesan Bandwidth jaringan internet labor komputer dan login user.
8. Perawatan Sistem
Pada tahap ini perawatan sistem dilakukan secara berkala dengan membersihkan cache.
47
BABIV
ANALISA
DAN
DESAIN SISTEM4.1 Analisa Sistem
Tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul, bagaimana cara menyelesaikan masalah pada manajemen bandwitdh dan hak akses user sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menangani agar tidak terjadinya ketidakstabilan terhadap penggunaan bandwidthdalam sebuah jaringaninternet, maka dibutuhkan manajemen bandwidth dalam pengiriman dan penerimaan data. Untuk itu diperlukanMikroTik dalam sebuah jaringan internetyang bertugas memanajemen bandwidth seefektif mungkin ke seluruh client.Jadi setiap user akan mendapatkan jumlah bandwidth yang sesuaidengan penggunaannya dan dengan ini diharapkan tidak akan ada lagi user yang kecewa atas lambatnya pengiriman data bila ada user lain yang sedang men-download/upload file tersebut. Atas dasar tersebut penulis mengaplikasikan PC MikroTik RouterOS sebagai manajemen bandwidth pada jaringan internetyang memiliki fitur dan tools yang cukup lengkap baik untuk jaringan kabel maupun jaringan nirkabel (WIFI).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sistem yang lama dan dengan data itulah seorang analis bisa merancang serta membuat sebuah sistem baru. Seorang analis harus mengetahui kelemahan sistem yang lama dan sistem yang akan dirancang baik dan segi aktifitas sistem, efisiensi sistem serta hal-hal yang terkait dengan sistem tersebut.
48 4.1.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jaringan internet yang digunakan pada SMK CITRA UTAMA Padang. Adapun SMK CITRA UTAMA Padang menggunakan Internet Service Protocol (ISP) dari Telkom dengan paket Speedy, dimana penyedia layanan internet tersebut digunakan sebagai fasilitas utama untuk mendapatkan koneksi internet. Saat ini perangkat yang dipakai yaitu modem menjadi access point dan sebagian lagi terhubung melalui kabel.
4.1.2 Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan
Berikut gambar topologi jaringan internet yang sedang berjalan di SMK CITRA UTAMA Padang.
Gambar 4.1Topologi Jaringan yang sedang berjalan
49 4.2 Desain Jaringan
4.2.1 Perangkat yang dibutuhkan 1. Hardware
Perangkat keras yang digunakan seperti yang ditunjukan table 4.1
No Nama Hardware Jumlah
Table 4.1 Perangkat Keras yang digunakan
2. Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Mikrotik Router OS, WinBox.
4.2.2 Rancangan Jaringan Baru
Rancangan sistem jaringan baru yang akan dibangun ini menggunakan MikroTik RouterOS. Dimana MikroTik RouterOS ini digunakan sebagai manajemen jaringan internet yang ada di SMK CITRA UTAMA Padang.
50
Dalam perancangan ini PC MikroTik yang akan digunakan sebagai routerMikroTik menggunakan 3 LAN Card yang mana ether 1 terhubung ke modem, ether2 terhubung ke Hubdan ether3 terhubung ke Access Point.
MikroTik RouterOS yang akan dibangun menggunakan spesifikasi komputer sebagai berikut :
1. Processor Intel 2 Core 2.6 GHz 2. Harddisk 80 GB
3. Memory DDR3 2 GB 4. 3 LAN Card
Sedangkan untuk client dalam perancangan ini meliputi segala jenis perangkat yang dapat mengakses jaringan internet baik itu melalui kabel maupun nirkabel(WIFI).
Berikut ini adalah gambaran topologi jaringan internet baru yang akan dibangun sebagai berikut :
Gambar 4.2 Topologi Jaringan Baru
51
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan pada tahap sistem dalam dokumen yang disetujui dan menguji kemudian menginstal dan menggunakan program yang dibuat.
Tujuan Implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Memperhitungkan bahwa sistem yang sudah dibuat sesuai dengan kebutuhan 2. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa sistem yang baru dapat berjalan dengan semestinya.
Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem yang dirancang diperlukan sebuah alat berupa komputer sebagai media yang dapat membantu dalam pengaplikasikannya. Pada komputer terdapat tiga komponen penting yang seperti hardware, software dan brainware
5.2 Instalasi Perangkat
5.2.1 Instalasi MikroTikRouterOS
Salah satu software yang digunakan adalah MikroTik RouterOS. Sistem operasi ini memberikan fungsi sebuah Personal Computer (PC) menjadi router. Langkah-langkah untuk instalasi MikroTik RouterOS adalah sebagai berikut :
1. Masuk ke menubios pada komputer, lalu pilih menu boot setelah itu setting boot ke boot cd/dvd device untuk menjalankan instalasi MikroTikRouterOS menggunakan cd/dvd device, seperti gambar 5.1-5.3.
52
Gambar 5.1 Tampilan awal Menu Bios
Tampilan pertama ketika masuk pertama kali ke dalam BIOS komputer
Gambar 5.2Tampilan Menu Boot
Plih tab boot dan akan menampilkan seperti gambar ini
53
Gambar 5.3Tampilan Setting Boot
Pilih Boot Drive Order dan set dc.dvd device menjadi yang pertama, disini penulis menggunakan dvd merk LITE ON
Setelah booting melalui cd/dvd device maka akan masuk pada menu instalasi MikroTik RouterOS, dan kemudian pilih semua fitur yang ditampilkan pada menu instalasi dan kemudian install.
Gambar 5.4 Tampilan Fitur Instalasi MikrotikRouterOS
2. Untuk proses instalasi akan berjalan sedikit lama. Setelah instalasi selesai, untuk bisa login harus inputkan username admin dan password dikosongkan, kemudian
54
MikroTik sudah siap untuk dikonfigurasi. Tampilan awal MikroTik setelah login dapat dilihat pada gambar 5.5.
Gambar 5.5 Tampilan Awal MikroTikRouterOS
5.2.2 Konfigurasi MikroTikRouterOS
Untuk mengkonfigurasi MikroTik RouterOS penulis menggunakan aplikasi WinBox, untuk tampilan aplikasi WinBox bisa dilihat pada gambar 5.6.
Gambar 5.6 Tampilan Aplikasi WinBox
55
Tahapan untuk konfigurasi selanjutnya login kedalam MikroTik melalui aplikasi WinBox dengan mengklik MAC Address dengan menggunakan login admin dan password dikosongkan, selanjutnya untuk tahap konfigurasi sebagai berikut :
1. SettingInterface
Pada tahapan settinginterface hanya perubahan atau penambahan nama pada ethernet yang dipakai dengan cara klik dua kali pada ethernet yang akan diganti namanya, pada settinginterface ini penulis hanya menggunakan tiga ethernet, yang nantinya ethernet 1 akan dihubungkan ke modem dan ethernet 2 dihubungkan ke access point.
Gambar 5.7 Tampilan MenuInterface
Tampilan awal menu interface pada MikroTik RouterOS di winbox.
56
Gambar 5.8 Penamaan Interface ether1 untuk modem
Klik 2 kali di ether1 dan pilih General, beri nama ether1 sebagai port untuk source koneksi internet dari modem.
Labor Komputer
Klik 2 kali ether2 pilih general, beri nama ether2 sebagai labor. Dimana port ini yang nantinya terhubung ke Hub pada ruang labor komputer.
Gambar 5.9 Penamaan Interface ether3 untuk Guru
57
Klik 2 kali ether3, pilih General dan beri nama ether3 guru. Port ini nanti terhubung ke acces point TP-LINK untuk digunakan oleh Kepala Sekolah, wakil, dan guru.
Gambar 5.10 Tampilan Menu
Gambar 5.11 Penamaan Interface ether2 untuk
IP Address
Kita selanjutnya set IP dari masing-masing ethernet, pilih menu IP Address.
58
Gambar 5.12 Tampilan Menambahkan IP Address
Kita buat IP Address ether1 untuk source ke modem dengan set IP 192.168.1.2/24 (IP klas C yaitu /24), kemudian klik OK.
Gambar 5.13 Tampilan IP Address yang telah ditambahkan
59
IP Address untuk ether1 telah muncul pada gambar diatas.
Gambar 5.14 Tampilan IP Address untuk labor komputer
Kita beri IP Address untuk ether2 yaitu 192.168.4.1/24 dan klik OK
Gambar 5.15 Tampilan IP Address labor komputer yang telah ditambahkan
60
IP Address untuk ether2 telah ditambahkan yaitu 192.168.4.1/24.
Gambar 5.16 Tampilan IP Address guru yang telah ditambahkan
IP Address guru telah ditambahkan yaitu 192.168.5.1/24
Gambar 5.17 Tampilan MenuDNS
61 Masuk ke menu DNS pada pilihan IP di WinBox.
Gambar 5.18 Tampilan Menambahkan DNS
Pilih DNS setting, isikan pada server 8.8.8.8 dan bawahnya 8.8.4.4 kemudian OK.
Gambar 5.19 Tampilan DHCP untuk IP Otomatis pada Client
62
Pilih DHCP untuk client yang berfungsi sebagai pembacaan IP otomatis ketika client terhubung.
Gambar 5.20 Tampilan DHCP Client
Pilih tanda tambah pada pojok kiri atas dan kita pilih DHCP server interfaceether2-client, klik next.
Gambar 5.21 Tampilan DHCP Address Space
63
Pada DHCP Address kita set mulai range IP pada labor komputer, yakni 192.168.4.0/24 klik next.
Gambar 5.22 Tampilan Gateway DHCP Labor
Set gateway DHCP network agar nanti nya client pada labor komputer mendapatkan koneksi internet keluar. Klik next
Gambar 5.23 Tampilan alamat dimulai sampai berakhir DHCP Labor Komputer
64
Set Address to Give Out, yaitu IP terbaca dari awal sampai berakhir di IP berapa. Disini penulis memilih set IP dimulai 192.168.4.234 sampai 192.168.4.254 dikarenakan komputer labor hanya 20 unit.Klik next
Gambar 5.24 Tampilan DNS untuk DHCP Labor Komputer
Set DNS untuk server dengan 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 klik next
Gambar 5.25 Tampilan DHCP Labor Komputer yang telah ditambahkan
65 Tampilan DHCP Labor telah muncul,
Gambar 5.26DHCP Address Space guru
Set Address Space 192.168.5.0/24 klik next
Gambar 5.27DHCP Gateway Network Guru
Set gateway menjadi 192.168.5.1 klik next fungsi nya agar ether yang terhubung ke ruang guru mendapatkan koneksi internet. Klik next