4.2 Langkah-langkah untuk mendapatkan data
4.2.2 Konfigurasi Network dan IP Address
4.2.2.2 Konfigurasi Protocol Network
Dalam mengkonfigurasi suatu protokol, network tersebut harus terhubung langsung dengan router yang bersangkutan. Dan yang harus dikonfigurasi adalah router karena router-lah yang membentuk suatu jaringan.
RIP
Untuk membuat suatu jaringan RIP, tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan.
Mulai “configure terminal” kemudian ketik “router rip” dan tulis network yang bersangkutan.
Gambar 4.2. 7
OSPF
Dalam mengkonfigurasi protokol OSPF hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan wildcard, karena dalam OSPF tidak mengenal penggunaan subnet mask. Setelah penulisan wildcard dilanjutkan dengan peletakkan area network tersebut. Karena pengujian ini hanya membahas kinerja 2 protokol saja, maka area tidak terlalu difokuskan sehingga hanya menggunakan 1 area saja yaitu area 0.
Wildcard merupakan kebalikan dari subnet mask yaitu
0.0.0.x
Mulai “configure terminal” kemudian ketik “router ospf 1” dan tulis network yang bersangkutan.
Gambar 4.2. 8
Angka 1 setelah penulisan ospf hanyalah sekedar angka dan tidak memiliki artian lebih, bisa 50 maupun 99.
Berikut adalah keseluruhan konfigurasi kedua protokol dalam 2 topologi.
Topologi Sederhana
a. Konfigurasi IP Address 1) Router0
Router0 terhubung dengan 3 kabel serial sehingga hanya perlu mengkonfigurasi interface sx/x/x.
Gambar 4.2. 9 Konfigurasi ip address Router0
240 merupakan hasil dari prefix /28 karena didapat berdasar perhitungan 256-(2^(32-28))
2) Router1
Router1 terhubung dengan 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 interface yang perlu
dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x dan interface fax/x.
Gambar 4.2. 10 Konfigurasi ip address Router1
240 merupakan hasil dari prefix /29 karena didapat berdasar perhitungan 256-(2^(32-29)).
3) Router2
Router2 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 11 Konfigurasi ip address Router2
224 merupakan hasil dari prefix /27 karena didapat berdasar perhitungan 256-(2^(32-27)).
4) Router3
Router3 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x dan interface fax/x.
5) Router4
Router4 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x dan interface fax/x.
Gambar 4.2. 13 Konfigurasi ip address Router4
6) PC0
PC0 terletak pada network 201.11.0.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 201.11.0.3, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC0 yaitu 201.11.0.1, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 14 Konfigurasi PC0
7) PC1
PC1 terletak pada network 192.31.21.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 192.31.21.3, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC1 yaitu 192.31.21.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 15 Konfigurasi PC1
8) PC2
PC2 terletak pada network 198.133.31.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 198.133.31.3, kemudian tekan tombol
sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC2 yaitu 198.133.31.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 16 Konfigurasi PC2
9) PC3
PC3 terletak pada network 192.135.11.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 192.135.11.3, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC3 yaitu 192.135.11.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 17 Konfigurasi PC3
b. Konfigurasi Network RIP 1) Router0
Router0 terhubung oleh 3 kabel serial sehingga terdapat 3 network.
Gambar 4.2. 18 Konfigurasi network RIP Router0
2) Router1
Router1 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network.
Gambar 4.2. 19 Konfigurasi network RIP Router1
3) Router2
Router2 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
Gambar 4.2. 20 Konfigurasi network RIP Router2
4) Router3
Router3 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network.
Gambar 4.2. 21 Konfigurasi network RIP Router3
5) Router4
Router1 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network.
Gambar 4.2. 22 Konfigurasi network RIP Router4
c. Konfigurasi Network OSPF 1) Router0
Router0 terhubung oleh 3 kabel serial sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk
Gambar 4.2. 23 Konfigurasi network OSPF Router0
2) Router1
Router1 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 24 Konfigurasi network OSPF Router1
3) Router2
Router2 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 25 Konfigurasi network OSPF Router2
15 didapat dari 255-240 7 didapat dari 255-248 31 didapat dari 255-224
Rumus sederhananya: akhiran subnet mask-hasil
4) Router3
Router3 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 26 Konfigurasi network OSPF Router3
5) Router4
Router4 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 27 Konfigurasi network OSPF Router4
Topologi Kompleks
a. Konfigurasi IP Address 1) Router1
Router1 terhubung dengan 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 28 Konfigurasi ip address Router1
2) Router2
Router2 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x dan interface fax/x.
Gambar 4.2. 29 Konfigurasi ip address Router2
3) Router3
Router3 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 30 Konfigurasi ip address Router3
4) Router4
Router4 terhubung dengan 2 kabel serial dan 2 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 31 Konfigurasi ip address Router4
5) Router5
Router5 terhubung semua dengan 3 kabel serial sehingga hanya terdapat 1 interface yang perlu dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x.
6) Router6
Router6 terhubung semua dengan 2 kabel serial sehingga hanya terdapat 1 interface yang perlu dikonfigurasi yaitu interface fax/x.
Gambar 4.2. 33 Konfigurasi ip address Router6
7) Router7
Router4 terhubung dengan 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga tetap terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 34 Konfigurasi ip address Router7
8) Router8
Router8 terhubung dengan 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 interface yang perlu
dikonfigurasi yaitu interface sx/x/x dan interface fax/x.
Gambar 4.2. 35 Konfigurasi ip address Router8
9) Router9
Router9 terhubung dengan 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 interface yang perlu
Gambar 4.2. 36 Konfigurasi ip address Router9
10)Switch0
Switch0 terhubung dengan 3 kabel ethernet, namun hanya perlu mengkonfigurasi 1 interface saja. Bukan
interface fax/x melainkan interface vlan1.
Gambar 4.2. 37 Konfigurasi ip address Switch0
11)Switch1
Switch1 juga terhubung dengan 3 kabel ethernet, namun hanya perlu mengkonfigurasi 1 interface saja. Bukan interface fax/x melainkan interface vlan1.
12)Switch2
Switch2 terhubung dengan 3 kabel ethernet, namun hanya perlu mengkonfigurasi 1 interface saja. Bukan
interface fax/x melainkan interface vlan1.
Gambar 4.2. 39 Konfigurasi ip address Switch2
13)Switch3
Switch3 juga terhubung dengan 3 kabel ethernet, namun hanya perlu mengkonfigurasi 1 interface saja. Bukan interface fax/x melainkan interface vlan1.
Gambar 4.2. 40 Konfigurasi ip address Switch3
14)PC0
PC0 terhubung pada switch dengan network
211.75.30.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 211.75.30.4, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC0
bukan ip address pada Switch0 yaitu 211.75.30.1, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 41 Konfigurasi PC0
15)PC1
PC1 juga terhubung pada switch dengan network 211.75.30.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 211.75.30.5, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC1 bukan ip address pada Switch0 yaitu 211.75.30.1, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
16)PC2
PC2 terletak pada network 207.11.2.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 207.11.2.4, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC2 yaitu 207.11.2.1, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 43 Konfigurasi PC2
17)PC3
PC3 terletak pada network 202.10.0.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 202.10.0.4, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC3 yaitu 202.10.0.3, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 44 Konfigurasi PC3
18)PC4
PC4 terhubung pada switch dengan network
192.135.11.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 192.135.11.4, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC4 bukan ip address pada Switch3 yaitu 192.135.11.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
19)PC5
PC5 juga terhubung pada switch dengan network 192.135.11.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 192.135.11.5, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC5 bukan ip address pada Switch3 yaitu 192.135.11.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 46 Konfigurasi PC5
20)PC6
PC6 terletak pada network 199.81.4.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 199.81.4.4, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC6 yaitu 199.81.4.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 47 Konfigurasi PC6
21)PC7
PC7 terletak pada network 209.13.6.0/29 sehingga ip
addres-nya menjadi 209.13.6.4, kemudian tekan tombol
tab/klik pada subnet mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut, sehingga yang perlu dituliskan adalah ip
address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan PC7 yaitu 209.13.6.1, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 48 Konfigurasi PC7
22)Server0
Server0 terhubung pada switch dengan network 192.31.21.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 192.31.21.4, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan Server0 bukan ip address pada Switch2 yaitu 192.31.21.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 49 Konfigurasi Server0
23)Server1
Server1 juga terhubung pada switch dengan network 192.31.21.0/29 sehingga ip addres-nya menjadi 192.31.21.5, kemudian tekan tombol tab/klik pada subnet
mask, subnet mask akan terisi dengan sendirinya. Lalu default gateway merupakan jalan keluar bagi PC tersebut,
sehingga yang perlu dituliskan adalah ip address router yang terhubung langsung dan yang 1 network dengan Server1 bukan ip address pada Switch2 yaitu 192.31.21.2, sedangkan DNS Server dibiarkan kosong saja.
Gambar 4.2. 50 Konfigurasi Server1
b. Konfigurasi Network RIP 1) Router1
Router1 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 1 network.
Gambar 4.2. 51 Konfigurasi network RIP Router1
2) Router2
Router2 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network.
Gambar 4.2. 52 Konfigurasi network RIP Router2
3) Router3
Router3 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
Gambar 4.2. 53 Konfigurasi network RIP Router3
4) Router4
Router4 terhubung oleh 2 kabel serial dan 2 kabel ethernet sehingga terdapat 4 network.
Gambar 4.2. 54 Konfigurasi network RIP Router4
5) Router5
Router5 terhubung semua oleh 3 kabel serial sehingga terdapat 3 network.
Gambar 4.2. 55 Konfigurasi network RIP Router5
6) Router6
Router6 terhubung semua oleh 2 kabel ethernet sehingga terdapat 2 network.
Gambar 4.2. 56 Konfigurasi network RIP Router6
7) Router7
Router7 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
Gambar 4.2. 57 Konfigurasi network RIP Router7
8) Router8
Router8 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network.
Gambar 4.2. 58 Konfigurasi network RIP Router8
9) Router9
Router2 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 1 network.
Gambar 4.2. 59 Konfigurasi network RIP Router9
c. Konfigurasi Network OSPF 1) Router1
Router1 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
2) Router2
Router2 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 61 Konfigurasi network OSPF Router2
3) Router3
Router3 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 62 Konfigurasi network OSPF Router3
4) Router4
Router4 terhubung oleh 2 kabel serial dan 2 kabel
ethernet sehingga terdapat 4 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
5) Router5
Router5 terhubung semua oleh 3 kabel serial sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk
area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 64 Konfigurasi network OSPF Router5
6) Router6
Router6 terhubung semua oleh 2 kabel ethernet sehingga terdapat 2 network, sertakan juga wildcard dan
area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 65 Konfigurasi network OSPF Router6
7) Router7
Router1 terhubung oleh 2 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 3 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
8) Router8
Router8 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 67 Konfigurasi network OSPF Router8
9) Router9
Router9 terhubung oleh 1 kabel serial dan 1 kabel
ethernet sehingga terdapat 2 network, sertakan juga wildcard dan area. Untuk area ditulis 0 semua.
Gambar 4.2. 68 Konfigurasi network OSPF Router9