• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi SPK Cerdas Proses Penerimaan Pesanan

4 ANALISIS SISTEM

5.2 Konfigurasi SPK Cerdas Proses Penerimaan Pesanan

Model Proses Penerimaan Pesanan yang dirancang digambarkan dalam suatu konfigurasi Sistem Penunjang Keputusan Cerdas yang terdiri dari komponen-komponen : 1) Sistem Manajemen Dialog, 2) Sistem manajemen basis data, 3) Sistem manajemen model, 4) sistem manajemen basis pengetahuan, dan 5) Sistem pengolahan problematik (Gambar 40). Model ini diwujudkan dalam suatu prototype perangkat lunak berbasis internet dengan nama SIPEMESAN KEMASTON (Sistem Proses Penerimaan Pesanan Kemasan Karton).

5.2.1 Sistem Manajemen Dialog

Sistem manajemen dialog pada penelitian ini adalah sistem yang mengatur semua aspek komunikasi dan interaksi antara pengguna dengan model SPK cerdas yang dikembangkan. Sistem manajemen dialog merupakan salah satu bagian terpenting dari SPK karena hanya sistem inilah yang secara langsung dapat dilihat dan berinteraksi secara langsung dengan pengguna. Sistem manajemen dialog yang baik adalah yang mudah untuk digunakan (user friendly), mempunyai kemampuan untuk menangani berbagai macam gaya dialog dan mampu menampilkan keluaran SPK dalam berbagai macam format tampilan.

Pengguna aplikasi SIPEMESAN KEMASTON diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu : 1) konsumen, yang memiliki akses untuk menginput spesifikasi pesanan yang diinginkan, mengetahui bermacam-macam data produk yang tersedia, dan memperoleh jawaban atas apa yang ingin diketahuinya dari sistem, 2) administrasi perusahaan, adalah staf perusahaan dari berbagai divisi (pemasaran, produksi dan keuangan) yang memiliki akses untuk mengelola,

merubah dan mengupdate data-data yang diperlukan untuk operasional sistem penunjang keputusan, 3) pakar, yaitu pengguna yang berhak untuk mengupdate nilai-nilai kriteria atau variabel-variabel yang diperlukan sebagai basis pengetahuan dari model, dan 4) manajer atau pengambil keputusan, yaitu pihak yang menentukan keputusan akhir berkaitan penawaran-penawaran atau negosiasi yang dilakukan oleh konsumen.

Sistem Manajemen Basis Data Data Pemesanan Data Konsumen Data Produk Data Bahan Baku Data Produksi Data Biaya Data Mesin

Sistem Manajemen Basis Model

Model Desain dan perhitungan

Sheet

Model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses produksi Model kalkulasi waktu penyelesaian pesanan (job scheduling dengan GA) Model Kalkulasi Harga Pesanan (pendekatan ABC)

Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Sistem Pakar Evaluasi Kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses produksi

Klasifikasi tingkat kesulitan desain untuk perhitungan biaya printing Klasifikasi ukuran kemasan untuk perhitungan biaya packaging

Sistem Manajemen Dialog

Pengguna Sistem Pengolahan

Problematik

Data Model Pengetahuan

Gambar 40 Konfigurasi Sistem Penunjang Keputusan Cerdas Proses Penerimaan Pesanan.

SIPEMESAN KEMASTON dirancang dalam bentuk tampilan website yang merupakan salah satu bentuk antar muka (interface) yang kompatibel dengan hampir semua sistem operasi yang ada saat ini. Beberapa bentuk dialog yang digunakan pada sistem ini yaitu dialog tanya jawab, dialog menu dan dialog untuk mengisi form masukan (input).

5.2.2 Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data merupakan sistem pengelola data yang berfungsi untuk membentuk, mengupdate, menyimpan, mengeluarkan dan mengintegrasikan berbagai jenis database yang diperlukan sebagai penunjang SPK yang dibuat. Sistem manajemen data juga harus memiliki kemampuan untuk mengekstrak dan mengorganisasikan berbagai jenis data yang diperlukan untuk proses analisis dan pengambilan keputusan. Model IDSS yang dirancang terdiri dari beberapa basis data sebagai berikut : 1) data pesanan, yaitu nama produk, kode pesanan, spesifikasi produk yang dipesan (desain struktur produk, ukuran, warna, desain printing), jumlah pesanan, bahan baku utama, perlakuan tambahan yang diinginkan, harga, status pesanan, tanggal masuk pesanan, dan tanggal penyelesaian pesanan, 2) data konsumen, terdiri dari nama pemesan/konsumen, inisial, alamat, nomor telpon, contact person, kode pesanan, kode produk, cara pembayaran dan status pembayaran, 3) data produk, yaitu tipe produk, kode produk, desain produk, desain struktur produk, dan kategori bentuk produk, 4) data bahan baku, terdiri dari jenis, kelompok bahan baku, berat, ukuran dan harga, 5) data produksi, terdiri dari data kebutuhan jumlah sheet, ukuran desain struktur produk, urutan produksi dan mesin-mesin untuk tiap pesanan, waktu produksi, waktu set up, waktu subkontrak dan waktu penyelesaian produksi setiap pesanan, 6) data biaya yang terdiri dari data harga bahan baku, upah tenaga kerja, harga bahan penolong, biaya tahap persiapan atau setup produksi dan biaya proses produksi lainnya, dan 7) data mesin yang mencakup nama mesin, spesifikasi atau kemampuan mesin, kecepatan mesin dan kode mesin.

5.2.3 Sistem Manajemen Basis Model

Menurut Turban et al. (2005), sistem manajemen basis model terdiri dari model-model kuantitatif yang memberikan kemampuan analisis kepada suatu sistem penunjang keputusan. Model-model yang dirancang pada penelitian ini adalah : 1) model desain dan perhitungan sheet, 2) model evaluasi pesanan, dan 3) model kalkulasi harga. Model desain dan perhitungan sheet terdiri dari submodel

penentuan bentuk (desain struktur) kemasan, sub model perhitungan ukuran sheet

yang dibutuhkan dan sub model perhitungan jumlah sheet.

Model evaluasi pesanan terdiri dari sub model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses, sub model perhitungan waktu proses pada setiap mesin yang tersedia (eligible), dan sub model kalkulasi waktu penyelesaian pesanan (job scheduling). Model kalkulasi harga terdiri dari sub model perhitungan biaya produksi dan sub model perhitungan harga pesanan.

5.2.4 Sistem Manajemen Basis Pengetahuan

Pengetahuan yang digunakan untuk menunjang model yang dirancang berasal dari para pakar, studi literatur, hasil studi dan pengamatan secara langsung ke industri kemasan karton. Basis pengetahuan model SPK cerdas ini tersebar pada dua model utama yang dirancang. Pada model evaluasi jumlah dan kemampuan proses produksi terdapat basis pengetahuan berupa : 1) kriteria penentu kemampuan mesin, dan 2) pengetahuan untuk pemilihan mesin-mesin dan proses produksi. Pada model kalkulasi harga pesanan terdapat basis pengetahuan yaitu : 1) penentuan klasifikasi tingkat kesulitan desain untuk menentukan biaya desain, dan 2) penentuan klasifikasi ukuran produk untuk penentuan biaya kemasan.

5.2.5 Sistem Pengolahan Problematik

Menurut Marimin (2004), sistem pengolahan problematik adalah subsistem yang bertugas mengendalikan operasi sistem secara keseluruhan. Sistem ini berfungsi sebagai penyangga untuk menjamin masih adanya keterkaitan di antara sub sistem-sub sistem. Sistem pengolahan problematik pada SPK cerdas ini berfungsi untuk menjamin adanya keterkaitan antara ketiga model beserta sub-sub modelnya masing-masing sehingga akhirnya tujuan model, yaitu untuk memberikan informasi yang akurat dan efisien mengenai status pesanan dapat tercapai.

Dokumen terkait