• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Kesimpulan dan Saran

ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA

C. Konfirmasi Temuan dengan Teori

C.Konfirmasi Temuan dengan Teori

Dari hasil penelitian dilapangan, peneliti telah menemukan beberapa data yang kemudian oleh peneliti akan dilakukan analisa. Maka dalam melakukan analisa tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa penelitian peneliti adalah merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif.

Dari beberapa data yang ditemukan peneliti dapat diketahui proses komunikasi onliene komunitas Wosca dan proses komunikasi offline komunitas Wosca. Dengan fokus pada komunikasi virtualnya.

Untuk menguji kebenaran hasil dengan teori, maka peneliti mencocokan hasil temuan dengan teori yang peneliti gunakan yakni teori interaksi simbolik.

Teori interaksionisme simbolik merupakan teori yang berusaha menjelaskan bahwa interaksi antar individu melibatkan penggunaan simbol-simbol. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita berusaha mencari makna yang cocok dengan yang dimaksudkan oleh orang tersebut. Selain itu, kita juga menginterpretasikan apa yang dimaksud orang lain melalui simbolisasi yang ia bangun.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan proses komunikasi virtual yang dilakukan di dalam komunitas WOSCA maupun dengan masyarakat merupakan kegiatan yang menjadi sebuah rutinitas dalam kehidupan komunitas tersebut. Interkasi yang dibangun komunitas WOSCA melalui media sosial tidak terlepas dari tiga konsep dasar interaksi simbolik yaitu pikiran, diri dan masyarakat. Dimana ketiga konsep tersebut mempunyai keterkaitan untuk membangun sebuah hubungan dengan individu lain melalui sebuah interaksi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Tiga konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik antara lain :

1. Pentingnya konsep mengenai diri (self concept) 2. Pentinganya pembentukan makna bagi manusia 3. Hubungan antar individu dan masyarakat

Berikut analisis temuan dengan teori interaksi simbolik, diri dalam teori ini memiliki dua segi, masing-masing menjalankan fungsi yang penting, I

adalah bagian dari seorang dalam komunitas WOSCA yang menurut kata hati, tidak teratur, tidak terarah, dan tidak dapat ditebak. Me adalah refleksi umum orang lain yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan tetap diadopsi oleh seseorang dalam komunitas WOSCA, sehingga dibagikan kepada orang lain. I adalah tenaga pengerak dalam tindakan, sedangkan me mmberikan arahan, petunjuk dan berhati-hati. Misalnya hal ini terjadi pada salah satu member WOSCA yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Seorang member WOSCA disini mengajak mengubah situasi hidupnya untuk mebubah konsep diri mereka. Disini I mengerakkan seorang member WOSCA untuk berubah dalam cara-cara yang tidak diizinkan me. Ibu rumah tangga memutuskan untuk berwirausaha untuk membentuk me yang baru dengan cara berhubungan dengan sebuah kelompok orang-orang enting yang baru, dalam hal ini sebagai member sebuah komunitas.

Selanjutnya mengenai konsep diri, I disini yaitu diri seorang member WOSCA yakni seorang ibu rumah tangga yang dapat dikatakn mereka hanya mengurus rumah dan anak namun menginginkan untuk belajar berbisnis , kemudian me menggerakkannya untuk terjun dengan bergabung dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

komunitas WOSCA untuk mempelajari bisnis online dengan alasan dengan alasan untuk meningkatkan kualitas diri mereka.

Selanjutnya berpikir yakni konsep kedua Mead. Pikiran bukanlah sebuah benda, tetapi merupakan proses pecakapan seseorang dengan dirinya sendri, dan tidak di temukan didalam diri individu. Dalam komunitas WOSCA berpikir disini mengenai segala sesuatu simbol yang dapat di tangkap oleh seorang komite WOSCA ketika berkomunikasi/berinteraksi dengan member WOSCA ataupun dengan masyarakat. Sehingga melalui berpikir komunitas WOSCA dapat merencakan tindakan selanjutnya. Manusia menggunakan simbol-simbol yang berbeda untuk menamai objek. Seseorang selalu mengaartikan sesuatau berhubungan dengan bagaimana ia bertindak terhadap hal ini. Misalnya Ketua komunitas WOSCA memiliki ide untuk disampikan kepada komite dan member WOSCA. pastinya ia memiliki tindakan dengan mengirimkan pesan tersebut melalui media sosial. kemudian komite maupun member memberikan tanggapan terhadap pesan tersebut dan ada pula yang mengirimkan lambang-lambang untuk berkomunikasi yang menunjukkan suasa hati mereka seperti emoticon tersenyum dan lain sebagainya.

Terkait dengan masyarakat (sociaty) atau kehidupan kelompok, terdiri atas perilaku-perilaku kooperatif anggota-anggotanya. Kerja sama manusia dalam hal ini komite dengan komite, member dengan member, komite dengan member dan masyarakat, mengharuskan seseorang yang tergaung dalam komunitas WOSCA memahami maksud orang lain (yang diajak untuk melakukan komunikasi melalui media sosial) dan mengharuskan komunitas WOSCA untuk mengetahui apa yang dilakukan selanjutnya. Pemaknaan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

komunitas WOSCA merupakan hasil interkasi dengan orang lain. Seperti cara ketika ketua komunitas WOSCA berkomunikasi dengan komite, member WOSCA dan masyarakat dengan menggunakan tulisan yang dapat dimengrti komite, member WOSCA dan masyarakat karena memberikan informasi melalui media sosial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

103 PENUTUP A. Simpulan

Dari data yang didapat dan diteliti, maka sesuai dengan fokus penelitian yang diambil yaitu tentang komunikasi virtual pada komunitas Women Online Shop Community Surabaya (WOSCA) di surabaya, maka didapatkan beberapa kesimpulan yakni : 1.) Proses komunikasi online pada komunitas WOSCA memiliki beberapa tahapan dan didalamnya terjadi proses komunikasi secara internal dan eksternal. Proses komnikasi internal, komunitas WOSCA menggunakan sebuah aliran komunikasi vertikal yang berkaitan dengan komunikasi antara ketua komunitas WOSCA ke komite WOSCA atau komite ke ketua melalui media sosial. ini juga berlangsung dalam komunkasi horizontal dimana komunikasi yang terjalin antara komite dengan komite maupun member dengan member yang mana saling berkomunikasi mealui media sosial guna mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini komunikasi yang dilakukan bukan hanya mengenai diskusi online tetapi juga promosi produk dan bersenda gurau. Komunikasi eksternal merupakan proses yang terjadi antara komunitas WOSCA dengan masyarakat. Dimana dalam beberapa kegiatan juga menginformasikan kepada masyarakat mengenai kegiatan yang akan diadakan oleh komunitas WOSCA, disini masyarakat dapat memberikan pendapat mengenai kegiatan tersebut. 2.) Proses komunikasi tatap muka pada komunitas WOSCA terjadi ketika masalah mengenai kegiatan yang akan diadakan tidak dapat diselesaikan dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

media sosial maka diperlukan komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka berarti komunikasi tidak memerlukan media tertentu untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. komunikasi secara tatap muka bukan hanya diadakan untuk berdiskusi ataupun silahurahmi, melainkan juga untuk mengadakan event komunitas WOSCA seperti : kegiatan

gathering family, anniverary komunitas WOSCA, seminar, workshop dan

lain sebagainya. Komunikasi diadakan setiap sebulan sekali ataupun dua minggu sekali, untuk kegiatan seperti event-event komunitas WOSCA di adakan sebulan ataupun dua bulan sekali.

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka peneliti berharap semoga penelitian ini bermanfaat baik secara praktis maupun secara teoritis. Penelitian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan rekomendasiyang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan sebagai berikut: 1. Rekomendasi untuk Komunitas WOSCA

Tetap menjadi komunitas yang dapat meningkatkan eksistensi wanita dalam dunia bisnis. Tunjukan sikap positif dan meningkatkan komunikasi kalian melalui media sosial.

2. Rekomendasi untuk Masyarakat

Teruslah mengkuti segala kegiatan WOSCA dan dukunglah pula kegiatan komunitas WOSCA yang bermanfaat bukan hanya untuk wanita-wanita namun juga untuk lainnya. Komunitas WOSCA

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

merupakan komunitas yang sangat berguna bagi wanita dalam dunia bisnis

3. Rekomendasi untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Supaya lebih memperbanyak literatur untuk penelitian dan mengembangkan praktek-praktek sekaligus pelatihan penelitian.

4. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

Untuk mahasiswa jurusan ilmu komunikasi untuk menyelesaikan masalah komunikasi virtual pada sebuah komunitas, penelitian yang diambil bisa berupa pola komunikasi. Dengan adanya pola komunikasi bissa mengethaui kedudukan antara pengurus dengan anggota meskipun melalui media sosial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ardianto Dkk, Elvinora, 2007, Komunikasi Massa, Bandung; Simbiosa Rekatama

Media

Arikunto, Suharsini, 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,,

Jakarta: Asdi Mahasatya

Bungin, Burhan, 2006, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana

Cholil, M. Mansyur,1987, Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa, Surabaya: Usaha Nasional

Cohen, Bruce J., 1992, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Deni Kurniawan Dkk, 2013, Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalamPembelajaran, Jakarta; Rajawali Press, PT. Rajagrafindo Persada

Elvinora Ardianto Dkk, 2007, Komunikasi Massa, Bandung; Simbiosa Rekatama Media

Littlejohn, Stephen W. FossAll, Karen A. 2009. Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta : Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J., 2007, Metode Penelitian Kualitatif , Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasrullah, Rulli 2012,, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, Jakarta: kencana

Puntoadi, Danis, 2011, Menciptakan Penjualan melalui Social Median, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Purnomo Setiadi Akbar, dan Husaini Usman, 2009 Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Purwanto, Djoko, 2006, Komunikasi Bisnis/Edisi Ketiga, Jakarta, Erlangga

Rusman Dkk, 2012, Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Mengembangkan Profesionalitas Guru), Jakarta; PT. Raja Grafindo

Persada

Severin, Werner J, 2001, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di

Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana

Soekanto, Soerjono, 1983, Teori sosiologi tentang perubahan sosial, Jakarta : Ghalia Indonesia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Universitas Indonesia

Suprapto, Toomy, 2009, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi,

Yogyakarta; MedPress,

Teguh, Ambar, 2004, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Yogyakarta; Graha Ilmu,

Tim E-Media Solusindo,2008, Membangun Komunitas Online Secara Praktis dan

Gratis, Jakarta; PT. Elex Media Komputindo

Tonny, Fredian, Nasdian, 2014, Pengembangan Masyarakat, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Uchjana Effendy, Onong,2007, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Diakses melalui internet http://www.woscamall.com/page/about-us-2.html , Tanggal 20 September 2016, Pukul : 21.00 WIB

Dikutip pada Skripsi Peran Library Lovers Club dalam Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Di SMAN 49 Jakarta oleh Karlina M. Sari, (Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pegetahuan Budaya, Universitas Indonesia) 2009

Kenny K. Frisca, Skripsi : ” Pola Komunikasi Virtual Dalam Game Online

Dragon Nest Indonesia”. (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional

”Veteran” Yogyakarta, 2013)

Moch. Choirul Arif, “ETNOGRAFI VIRTUAL (Sebuah Tawaran Metodologi

Kajian Berbasis Virtual)”, Vol. 2 No. 2, Oktober 2012

Nur Hasanah, Skripsi : “Komunikasi Virtual (Kajian Fenomena Hallyu Wave

Terhadap Gaya Hidup Remaja Di Purwokerto)”. (Purwokerto: Institut