• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1.4 Konflik Dalam Hubungan Persahabatan

Hubungan antar manusia mungkin tumbuh dan maju, menjadi kuat dan bermakna, tetapi hubungan tersebut mungkin juga mundur dan menyusut, menjadi lemah dan tidak bermakna (Devito, 1998:316). Ini dapat terjadi pada semua hubungan manusia termasuk juga hubungan persahabatan. Kemunduran hubungan menunjukkan lemahnya ikatan suatu hubungan. Kemunduran hubungan dimulai dengan adanya ketidakpastian individu pada pasangannya (Devito, 1997:296).

Konflik berasal dari kata kerja Latin configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bida juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Definisi dari konflik itu sendiri adalah suatu keadaan dimana individu satu dengan individu yang lain mengalami perbedaan persepsi atau pendapat yang tidak dapat dipersatukan sehingga mengakibatkan proses negosiasi yang tidak berjalan dengan baik (Devito, 1997: 296-297).

Menurut Myres, jika komunikasi adalah suatu proses transaksi, yang berupaya mempertemukan perbedaan individu secara bersama-sama untuk mencari kesamaan makna, maka dalam prose situ, pasti ada konflik. Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga diunkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, grak badan, yang mengekspresikan pertentangan.

Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel, terdapat lima jenis konflik yaitu:

1. Konflik Intrapersonal

Konflik interpersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal, yaitu:

a. Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.

b. Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.

c. Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negating sekaligus.

2. Konflik Intrapersonal

Konflik Intrapersonal adalah pertentangan antara seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, biang kerja dan lain-lain.

3. Konflik Antar Individu dan Kelompok

Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seorang individu dapat dihukum oleh kelompokkerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berasa.

4. Konflik Antar Kelompok

Yang dimaksud disini adalah konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antara lini dan staf merupakan contoh konflik antara kelompok.

5. Konflik Antar Organisasi

Konflik jenis ini biasanya disebut dengan persaingan. Namun berdasarkan pengalaman, konflik ini ternyata menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Hubungan antar manusia mungkin tumbuh dan maju, menjadi kuatdan bermakna, tetapi hubungan tersebut mungkin juga mundur dan menyusut, menjadi lemah dan tidak bermakna. Ini dapat terjadi pada semua hubungan manusia termasuk juga hubungan persahabatan. Kemunduran hubungan menunjukkan lemahnya ikatan suatu hubungan. Kemunduran hubungan dimulai dengan adanya ketidakpuasan individu pada pasangannya.

Beberapa penyebab konflik pada suatu hubungan yaitu: 1. Alasan-Alasan untuk Membina Hubungan Telah Luntur

Masing-masing indvidu dalam suatu hubungan mempunyai kepercayaan atau cara mereka berfikir tentang suatu hubungan. Perbedaan pengertian dan kepercayaan tentang hubungan akan mempengaruhi hubungan tersebut.

2. Hubungan Pihak Ketiga

Suatu hubungan akan mengalami suatu kemunduran apabila salah satu anggota dalam hubungan itu mempunyai hubungan baru dengan yang lain. Apabila hubungan baru itu lebih baik dari hubungan sebelumnya. 3. Perubahan Sifat Hubungan

Perubahan perilaku individu dalam suatu hubungan akan menghasilkan problem serius. Apabila mereka tidak terbiasa dengan perubahan tersebut maka mereka akan merasa tidak nyaman, akhirnya hubungan yang sedang berjalan akan mengalami konflik.

4. Harapan yang Tidak Terkatakan

Harapan individu dalam suau hubungan seringkali tidak realistic bagi individu lainnya (Devito, 1997:250-252).

Didalam keadaan pada suatu hubungan persahabatan yang mengalami konflik atau masalah memiliki beberapa bentuk pola komunikais tertentu yang dilakukan oleh individu-individu yang menjalani hubungan tersebut, yang diperkuat dengan teori 4 macam bentuk pola komunikasi dalam kemunduran suatu hubungan diantaranya (Devito, 1997: 254-255) :

1. Menarik Diri

Pola menarik diri bias dalam bentuk nonverbal dan verbal.

Non Verbal: Jika anggota dalam hubungan persahabatan berperilaku dengan mengambil jarak diantara mereka dengan kontak mata, sentuhan, dan bahkan pakaian atau apapun yang mereka kenakan dapat memperlihatkan kalau mereka sedang mengalami kemunduran hubungan.

Verbal: Ditandai dengan berkurangnya keinginan untuk berbicara dan mendengarkan.

2. Pengungkapan Diri

Jika individu dalam suatu hubungan persahabatantidak merasa nyaman dan puas dengan hubungan yang dijalaninya, mereka akan mengurangi keterbukaan mereka masing-masing. Mereka merasa tidak ada yang bisa dipercaya lagi.

3. Pengelabuan

Ketika hubungan mulai bermasalah, individu-individu dalam hubungan itu mulai saling menghindar seperti menghindari pertengkaran, tidak saling menghubungi dan mulai berbohong terhadap pasangannya.

4. Reaksi Evaluasi

Selama kemunduran hubungan muncul, pikiran negatif bertambah dan berkuarngnya pikiran positif membuat para individu dalam hubungan tersebut merasa tidak nyaman dan tidak ingin meneruskan hubungan itu. Sering muncul kata-akata kasar diantara mereka.

Individu yang telah mengalami kemunduran dalam suatu hubungan akan melakukan pola komunikasi seperti yang tersebut diatas sebagai sebab dalam menentukan masa depan suatu hubungan. Apabila kemunduran hubungan itu terulang kembali mereka akan mengetahui dan merasakan hubungan yang terjalin sedang dalam masalah. Mereka dapat menghindari konflik yang terjadi dalam hubungan persahabatan karena mereka telah mengetahui pola komunikasi yang terjadi dalam kemunduran suatu hubungan. Mereka juga dapat memprediksi hubungan tersebut dapat berjalan kembali atau justru sebaliknya yaitu putus hubungan.

Dokumen terkait