20 DokumeDokumentasintasikan kan (Eni (Eni KusyKusyati, ati, 2006 & 2006 & Anas Anas TamsuTamsuri, 2ri, 2006)006)
2.4
2
2..44..11 DDeeffiinniissii
Menurut Hipocrates, gastroenteritis adalah pengeluaran tinja yang abnormal dan cair Menurut Hipocrates, gastroenteritis adalah pengeluaran tinja yang abnormal dan cair
(Bagian ilmu kesehatan anak FKUI, 2007). (Bagian ilmu kesehatan anak FKUI, 2007).
Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer
dan cair (Suriadi, 2010). dan cair (Suriadi, 2010).
2
2..44..22 EEttiioollooggii
1)
1) FaFaktktor or ininfefeksksii
a.
a. Bakteri : EnteropathogenicBakteri : Enteropathogenic Escherichia Escherichia colicoli,, SalmonellaSalmonella,, ShigellaShigella,, YersiniaYersinia enterocolitica
enterocolitica..
b.
b. Virus Virus : Ent: Enterovierovirus ecrus echoviruhoviruses, ases, adenovirdenovirus, humus, human retan retrovirroviruaua
c.
c. Jamur :Jamur : CandidaCandida enteritisenteritis
d.
d. Parasit :Parasit : GiardiaGiardia clambliaclamblia,, CryptosporidiumCryptosporidium
ee.. PPrroottoozzooaa
2)
2) FaFaktktor or nonon-n-ininfefeksksii
a.
a. AlAlerergi mgi makakanaanan ; sun ; sususu, pr, prototeieinn
b.
b. Gangguan metabolik atau malabsorbsi ; penyakitGangguan metabolik atau malabsorbsi ; penyakit celiacceliac,, cysticcystic fibrosis fibrosis padapada pankreas
pankreas
c.
d.
d. ObObatat-o-obatbatan : aan : antntibibioiotitik k
e.
e. Penyakit usus :Penyakit usus : crohncrohn diseasedisease,, enterocolitisenterocolitis
f.
f. EmEmososioionanal dl dan an ststreressss
g.
g. ObObststruruksksi usi ususus
2
2..44..33 PPaattooffiissiioollooggii
Te
Terjrjadadininya ya irirititasasi i ololeh eh susuatatu u patpatogogen en memempmpengengararuhi uhi lalapipisasan n mumukoskosa a usususus
sehingga terjadi peningkatan produk-produk sekretorik, termasuk mukus. Iritasi oleh sehingga terjadi peningkatan produk-produk sekretorik, termasuk mukus. Iritasi oleh
mikr
mikroba oba juga juga mempenmempengaruhi lapisan garuhi lapisan otot sehingga otot sehingga terjaterjadi di peningpeningkatan motilitakatan motilitas.s.
Peningkatan motilitas menyebabkan banyaknya cairan dan elektrolit terbuang karena Peningkatan motilitas menyebabkan banyaknya cairan dan elektrolit terbuang karena
waktu yang tersedia untuk penyerapan di kolon berkurang. Selain itu peningkatan waktu yang tersedia untuk penyerapan di kolon berkurang. Selain itu peningkatan
sekresi air dan elektrolit ke dalam usus besar, menyebabkan unsur-unsur plasma yang sekresi air dan elektrolit ke dalam usus besar, menyebabkan unsur-unsur plasma yang
p
penentiting ng teterbrbuauang ng dadalalam m jujumlmlah ah bebesasar r sesehihingngga ga inindidivividu du yayang ng memengngalalamamii
gastroenteritis berat dapat meninggal akibat syok hipovolemik (Elizabeth J. Corwin, gastroenteritis berat dapat meninggal akibat syok hipovolemik (Elizabeth J. Corwin,
2002).
2002). Adapun tahapan dehidrasi mAdapun tahapan dehidrasi menurut Ashwill enurut Ashwill and Droske (1997) and Droske (1997) adalah sebagaiadalah sebagai
berikut : berikut :
1)
1) DehiDehidradrasi si riringan ngan : : BerBerat at badbadan an menmenuruurun n 3%-3%-5%, 5%, dengdenga a volvolume ume caicairan ran yanyangg kurang dari 50ml/kg
kurang dari 50ml/kg
2)
2) Dehidrasi sedang : Berat badan menurun 6%-9%, dengan volume cairan yangDehidrasi sedang : Berat badan menurun 6%-9%, dengan volume cairan yang hilang 50-90ml/kg
hilang 50-90ml/kg
3)
3) Dehidrasi berat : Berat badan menurun lebih dari 10%, dengan volume cairanDehidrasi berat : Berat badan menurun lebih dari 10%, dengan volume cairan yang hilang sama denan atau lebiih dari 100ml/kg
Menurunnya pemesukan atau hilangnya cairan yang adekuat akibat : Menurunnya pemesukan atau hilangnya cairan yang adekuat akibat :
Muntah, diare, demam,
Muntah, diare, demam, hiperventilasihiperventilasi
Kematian Kematian
Hilangnya cairan dalam intraseluler Hilangnya cairan dalam intraseluler Cairan ekstraseluler secara tiba-tiba cepat hilang Cairan ekstraseluler secara tiba-tiba cepat hilang
Ketidak seimbangan elektrolit Ketidak seimbangan elektrolit
Disfungsi seluler Disfungsi seluler
Syok hipovolemik Syok hipovolemik
Gambar 2.1 : Patofisiologi Gastroenteritis: sumber dar Aswhill and Droske (1997). Gambar 2.1 : Patofisiologi Gastroenteritis: sumber dar Aswhill and Droske (1997).
Nur
Nursinsing g CarCare e of of ChiChild ld PriPrincincipleples s and and PraPractictice. ce. PhPhilailadeldelphiphia; a; W.BW.B.. Saunders Company (Suriadi, Rita Yulianni, 2010).
Saunders Company (Suriadi, Rita Yulianni, 2010).
2
2..44..44 MMaanniiffeessttaassi i kklliinniiss
1)
1) SerinSering buang aig buang air besar r besar dengan kodengan konsistnsistensi tensi tinja cainja cair atair atau encer u encer
2)
2) TerdapTerdapat tanda-tat tanda-tanda dehianda dehirdrasrdrasi ; turgor kuli ; turgor kulit jeleit jelek, ubun-ubuk, ubun-ubun dan mata cekunn dan mata cekung,g,
membrane mukosa kering. membrane mukosa kering.
3)
3) KeKeraram abm abdodomiminanall
4
4)) DDeemmaamm
5)
5) MuMualal-m-mununttahah
6
6)) AnAnoorreexixiaa
7
7)) LLeemmaahh
8
8)) PPuuccaatt
9)
9) PerubaPerubahan tanhan tanda-tanda-tanda vitda vital ; naal ; nadi dan di dan pernafpernafasan ceasan cepatpat
10)
10) Menurun atau tidak ada pengeluaran urine (SuriadiMenurun atau tidak ada pengeluaran urine (Suriadi, Rita Yulianni, 2010)., Rita Yulianni, 2010).
2
2..44..55 PPeemmeerriikkssaaaan dn diiaaggnnoossttiicc
1)
1) PemerPemeriksaaiksaan tinja ; makroskn tinja ; makroskopik, mikropik, mikroskopioskopik, PH, glukosak, PH, glukosa, pemeri, pemeriksaan biakaksaan biakann
dan uji resistensi dan uji resistensi
2)
2) PemerPemeriksaaiksaan elekn elektrolitrolit, BUNt, BUN, kre, kreatiniatinin dan n dan glukosglukosaa
3)
3) PemPemerieriksaksaan an intintubaubasi si duodduodenum untuk enum untuk menmenilailai i kuankuantittitatiatif f dan dan kualkualitaitatitif f parparasiasitt
ter
terutautama ma pada pada penpenderderita ita gasgastrtroentoenterierititis s krokronik nik (Ba(Bagiagian n ilmilmu u keskesehatehatan an anak anak
FKUI, 2007). FKUI, 2007).
2
2..44..66 KKoommpplliikkaassii
1
1)) DeDehhiiddrraassii
2)
2) HiHipopokakallememiaia
3)
3) HiHipopokakalslsememiaia
4)
4) HiHipopoglglikikememiaia
5)
5) SySyok hok hipipovovololememii
6
6)) AsAsiiddoossiiss
7
7)) KKeejjaanngg
8)
8) HiHipoponanatrtrememiaia
9)
9) MalnutMalnutrisi (risi (Bagian ilBagian ilmu kesehamu kesehatan anak Ftan anak FKUI, 2007 dKUI, 2007 dan Surian Suriadi, 2010adi, 2010))
2
2..44..77 PPeennaattaallaakkssaannaaaan n mmeeddiiss
1)
1) PenPenangaanganan nan fokfokus pus pada ada penpenyebyebabab
2)
2) PemberPemberian caiian cairan dan ran dan elektelektrolirolit per ot per oral daral dan parenn parenteralteral
3)
4)
4) ObObatat-o-obtbtanan
5)
5) Pada bayiPada bayi, pemberi, pemberian ASI ditan ASI diteruskaeruskan jika penyen jika penyebab bukan dari Abab bukan dari ASI (SurSI (Suriadi, Ritiadi, Ritaa
Yulianni, 2010). Yulianni, 2010).
BAB 3 BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1
3.1 KerangKerangka Kka Konseptonseptualual
Keterangan: Keterangan: :: :: :: ::
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam De
Dengngan an GaGasstrtroeoentntererititiis s di di BaBangngsasal l DaDahlhliia a RSRSUP UP NTNTB B DeDengnganan Menggu
Menggunakan nakan Konsep Konsep PengaPengaturan turan TermoTermo-Hipot-Hipotalamualamus s (Anas (Anas TamsuTamsuri,ri, 2006).
2006).
Vasodilatasi pembuluh darah Vasodilatasi pembuluh darah
Kompres hangat Kompres hangat
Mekanisme feedback: Mekanisme feedback: aa.. VVaassooddiillaattaassii b
b.. BBeerrkkeerriinnggaatt
cc.. PPeennuurruunnaan n ppeemmbbeennttuukkaann
Demam Demam
Perubahan suhu tubuh Perubahan suhu tubuh
Percepatan perpindahan panas (secara konduksi dan radiasi) Percepatan perpindahan panas (secara konduksi dan radiasi)
3.2
3.2 HipotHipotesis Penesis Penelitielitianan
H
H11 : Kompres Hangat Pada Daerah Aksila Lebih Efektifitas Terhadap Penurunan Suhu: Kompres Hangat Pada Daerah Aksila Lebih Efektifitas Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam
Tubuh Pada Anak Demam Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB.Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB.
H
H00: : KomprKompres es Hangat Pada Daerah Hangat Pada Daerah FrontFrontal al Lebih EfektifLebih Efektifitas Terhadap Penurunan Suhuitas Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam
BAB 4 BAB 4
DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN
4.1
4.1 DesaiDesain Pen Penelitnelitianian
Desain penelit
Desain penelitian yang ian yang digunadigunakan kan dalam penelitdalam penelitian ini ian ini adalahadalah Quasi Experiment Quasi Experiment
deng
dengan an ranrancancangangan CoContntrol rol TiTime me SerSerieies s DeDesisigngn.. DalDalam am penepenelilitiatian n iniini, , kelkelompompok ok
eksperiment dan kelompok control sama-sama dilakukan Pre-tes, dan dipostes setelah eksperiment dan kelompok control sama-sama dilakukan Pre-tes, dan dipostes setelah
diberikan perlakuan. diberikan perlakuan.
Berikut gambar rancangan penelitian ini: Berikut gambar rancangan penelitian ini:
P
Prreetteess PPeerrllaakkuuaann PPoosstteess Kel. Eksperimen
Kel. Eksperimen Kel. kontrol Kel. kontrol
Gambar 4.1: Bentuk Rancangan
Gambar 4.1: Bentuk Rancangan Control Time Series DesignControl Time Series Design Pada Desain PenelitianPada Desain Penelitian Quasi Experiment
Quasi Experiment (Soekidjo Notoatmojo, 2005).(Soekidjo Notoatmojo, 2005). 0
01 1 002 2 003 3 004 4 xx 005 5 006 6 007 7 0088 0
4.2
4.2 KerKerangangka kerjaka kerja
Populasi: Populasi: Pasien GE Pasien GE Kesimpulan dan Kesimpulan dan desiminasi hasil desiminasi hasil Pemberian kompres Pemberian kompres Observasi awal suhu kelompok Observasi awal suhu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel yang memenuhi kriteria inkulsi Sampel yang memenuhi kriteria inkulsi
Penyajian hasil Penyajian hasil Analisa data: Analisa data: Uji T Berpasangan Uji T Berpasangan Observasi akhir suhu kelompok Observasi akhir suhu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok Kontrol: Kelompok Kontrol: Kompres frontal Kompres frontal Kelompok eksperimen: Kelompok eksperimen: Kompres aksila Kompres aksila
Gambar 4.2 : Kerangka Operasional Penelitian Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Gambar 4.2 : Kerangka Operasional Penelitian Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Pada Daerah Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB. Anak Demam Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB.
4.3
4.3 PopulPopulasi, Sampeasi, Sampel, Sampll, Samplinging
4
4..33..11 PPooppuullaassii
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gastroenteritis yang dirawat Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gastroenteritis yang dirawat
inap di bangsal Dahlia RSUP NTB yang sesuai dengna kriteria inkulasi. Besar inap di bangsal Dahlia RSUP NTB yang sesuai dengna kriteria inkulasi. Besar
populasi dalam penelitian ini yaitu 33 orang yang didapat dari perhitungan populasi dalam penelitian ini yaitu 33 orang yang didapat dari perhitungan
rata-rat
rata a paspasien ien rawrawat at inainap p gasgastrotroententerierititis s di di BanBangsagsal l DahDahlia RSUP lia RSUP NTB NTB 3 3 bulbulanan
terakhir pada tahun 2010. terakhir pada tahun 2010.
4
4..33..22 SSaammppeell
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari suatu populasi (Muhamad Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari suatu populasi (Muhamad
Zainusin, 2000). Zainusin, 2000).
1)
1) KrKrititereria inia inkukulslsii
a)
a) Penderita gastroenteritis yang mengalami demam (Suhu tubuh di atasPenderita gastroenteritis yang mengalami demam (Suhu tubuh di atas 37,5
37,500C).C).
b)
b) BelBelum dium dimanmandikdikan (dian (dilap blap badanadannyanya))
c)
c) BeBersrsededia meia menjnjadadi resi responpondedenn
d)
d) Belum mBelum mengkonsengkonsumsi obaumsi obat anti pit anti piretiretik atau telk atau telah mengkonsah mengkonsumsi obumsi obat 4at 4
jam sebelum diberikan perlakuan. jam sebelum diberikan perlakuan.
2)
2) KrKrititereria ia ekeksksklulusisi
a)
a) BerBerada ada daldalam am waktwaktu pu paruaruh oh obatbat
b)
b) ResRespondponden ben baru aru selselesaesai mi makanakan
c)
c) ResRespondponden menggen menggunakunakan pakaiaan pakaian n tebtebal/al/selselimuimut.t.
d)
d) ResponResponden mengaden mengalami penylami penyakit inakit infeksi lfeksi lain selain selain gastain gastroentroenteritieritiss
(pneumonia, varisella, dll.). (pneumonia, varisella, dll.).
4
4..3.3.33 BBeessaar sr samamppeell
Bes
Besar ar samsampel pel adaadalah lah banybanyaknaknya ya angganggota ota yanyang g akan akan dijdijadiadikan kan samsampelpel
(Notoatmojo, 2002). Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yang (Notoatmojo, 2002). Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yang
memenuhi criteria inklusi. memenuhi criteria inklusi.
Besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Keterangan :
n
n = = JJuummllaah h ssaammppeell
N
N = = PPooppuullaassii
d
d = = TTiinnggkkaat t ssiiggnniiffiikkaan n ((00,,0055))
N N n = n = 1+N (d 1+N (d22))
Jad
Jadi i dardari i hashasil il perperhithitungaungan n diddidapaapatkatkan n besbesar ar samsampelpel, , yaiyaitu tu : : 30. 30. DarDarii
jumlah ini akan dipecah menjadi 15 sampel untuk kelompok eksperimen dan 15 jumlah ini akan dipecah menjadi 15 sampel untuk kelompok eksperimen dan 15
sampel untuk kelompok kontrol. sampel untuk kelompok kontrol.
4
4..33..44 SSaammpplliinngg
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
me
mewawakikili li popopulpulasasi i (N(Nurursasalalam, m, 20200808). ). PePenelnelititiaian n inini i memengnggungunakakanan QuotaQuota
Sampling
Sampling . Tehnik sampling. Tehnik sampling Quota Sampling Quota Sampling merupakan tehnik penentuan sampel,merupakan tehnik penentuan sampel,
dimana setelah besar sampel ditetapkan, maka, jumlah itu dijadikan dasar untuk dimana setelah besar sampel ditetapkan, maka, jumlah itu dijadikan dasar untuk
men
mengamgambil bil uniunit t samsampel pel yanyang g dipdiperlerlukaukan n sessesuai uai dengdengan an cricriterteria ia samsampel pel yanyangg
dibutuhkan. dibutuhkan.
4.4
4.4 IdentIdentifikaifikasi varisi variabelabel
4.
4.4.4.11 VaVaririababel el inindedepependndenen
Variabel independen adalah suatu stimulasi aktivitas oleh peneliti untuk mencapai Variabel independen adalah suatu stimulasi aktivitas oleh peneliti untuk mencapai
suatu dampak pada dependen variabel. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas suatu dampak pada dependen variabel. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas
biasanya merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada biasanya merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada
kli
klien en untuntuk uk memmempengpengaruaruhi hi titingkangkah h laklaku u (Nu(Nursarsalam lam & & ParParianiani, i, 2002001). 1). YanYangg
menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah kompres hangat aksila menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah kompres hangat aksila
dan kompres hangat frontal. dan kompres hangat frontal.
4.
Varia
Variabel dependen bel dependen adalaadalah h variavariabel respon atau bel respon atau outputoutput. . VariVariabel ini abel ini akan munculakan muncul
sebagai akibat
sebagai akibat dari manipulasi suatu dari manipulasi suatu variavariable-vable-variaberiabel l indepenindependen den (Nur(Nursalamsalam,,
2008). Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah suhu tubuh. 2008). Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah suhu tubuh.
4.5
4.5 DefinDefinisi Opeisi Operasirasionalonal
Tabel 4.1 : Definisi Operasional Variabel Penelitian Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Tabel 4.1 : Definisi Operasional Variabel Penelitian Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Pada Daerah Aksila dan Frontal Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB.
Demam Dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia RSUP NTB.
V
Vaarriiaabbeell DDeeffiinniissii operasinal operasinal
P
Paarraammeetteerr NNiillaaii SSkkaalla a ddaattaa
Independen: Independen: Kompres Kompres Hangat Hangat Kompres Kompres Hangat Hangat merupakan merupakan salah satu cara salah satu cara untuk untuk menurunkan menurunkan suhu tubuh suhu tubuh yang yang meningkat, meningkat, dengan dengan menggunakan menggunakan kain yang kain yang telah dibasahi telah dibasahi dengan air dengan air hangat yang hangat yang bisa dilakukan bisa dilakukan di daerah dahi di daerah dahi atau di lipatan atau di lipatan ketiak. ketiak. Kompres Hangat Kompres Hangat aksila. aksila. Kompres hangat Kompres hangat frontal. frontal. Dilakukan Dilakukan pengompresan pengompresan selama 15-30 selama 15-30 menit dan ganti menit dan ganti kain kompres kain kompres setiap 5 menit. setiap 5 menit. Evaluasi hasil Evaluasi hasil dengan dengan mengukur mengukur suhu tubuh suhu tubuh klien setelah klien setelah 15 menit 15 menit dengan dengan menggunakan menggunakan thermometer. thermometer.
--Dependen: Dependen: Suhu tubuh Suhu tubuh Suhu tubuh Suhu tubuh merupakan merupakan panas atau panas atau dinginnya dinginnya tubuh yang tubuh yang dipengaruhi dipengaruhi oleh proses oleh proses tubuh dan tubuh dan Hipotermi: Hipotermi: < 36,5 < 36,500CC Normal: Normal: 36,5 36,500C - 37,5C - 37,500CC Penurunan Penurunan suhu tubuh suhu tubuh diukur diukur dengan dengan menggunakan menggunakan thermometer. thermometer. Nominal: Nominal: Efektif = Efektif = Penurunan suhu Penurunan suhu lebih besar. lebih besar. Tidak efektif = Tidak efektif =penurunan suhu lebih penurunan suhu lebih
jumlah panas jumlah panas yang hilang yang hilang ke lingkungan ke lingkungan luar. luar. Hipertermi: Hipertermi: > 37,5 > 37,500CC Hiperpireksia: Hiperpireksia: ≥ 41 ≥ 4100CC (Anas Tamsuri, (Anas Tamsuri, 2006) 2006) kecil. kecil. Demam Demam// Febris Febris Seseorang Seseorang yang yang mengalami mengalami peningkatan peningkatan suhu tubuh suhu tubuh yang diukur yang diukur dengan alat dengan alat pengukur pengukur suhu tubuh suhu tubuh yang disebut yang disebut thermometer thermometer .. Afebris: orang Afebris: orang yang tidak yang tidak mengalami mengalami demam demam Subfebril: orang Subfebril: orang yang mengalami yang mengalami peningkatan suhu peningkatan suhu cukup ringan cukup ringan (37,5 (37,500C -38C -3800C)C) Sumber: Anas Sumber: Anas Tamsuri (2006) Tamsuri (2006)
--
--Gastroenteri Gastroenteri tis tis Suatu keadaan Suatu keadaan dimana dimana seseorang seseorang buang air buang air besar lebih besar lebih dari 4 kali, dari 4 kali, dengan dengan kondisi encer. kondisi encer.-- --
--4.64.6 ProseProsedur Pedur Pelaksanlaksanaanaan
4.
4.6.6.11 PePersrsiaiapapan aln alat dat dan ban bahahanan
1
1)) AAllaatt
a)
b
b)) BBaak k iinnssttrruummeenntt
cc)) HHaanndduukk//kkaaiinn//ppllaassttiik k
d
d)) HHaanndduuk k ppeennggeerriinngg
ee)) WWaassllaapp/ / kkaaiin n kkoommpprrees s 2 2 bbuuaahh
ff)) PPeerrllaak k ppeennggaallaass
g
g)) SSaarruunng g ttaannggaan n bbeerrssiihh
h
h)) BBaasskkoomm
ii)) BBaakki i ddaan n aallaassnnyyaa
2
2)) BBaahhaann
aa)) AAiir r hhaannggaat t ((4400ºº--4466ººCC))
b
b)) CCaaiirraan n lliissool l 33%%
cc)) KKeerrttaas s & & ppeennssiill
4.
4.6.26.2 PePeririapapan an peperarawawat/t/papasisienen
1.
1. IdeIdentintifikfikasi asi kemkemampampuan uan perperawaawatt
2.
2. PerPerkenkenalkalkan dian diri dari dan tujn tujuan peuan pelaklaksansanaanaan
3.
3. MiMintnta pera persesetutujujuan paan pada klda klieienn
4.
5.
5. SiSiapapkakan lin lingngkukungnganan
4
4..6.6.33 PPeellaakkssaannaaaann
1
1 BerBeri penji penjelaelasan kesan kepadpada kliea klien tentn tentang perang perasaasat yang at yang akan dikan dilaklakukaukann
2
2 BaBawa awa alalat-t-alalat kat ke dee dekakat klt klieienn
3
3 PaPasasang sng samampipiraran, jn, jikika pea perlrluu
4
4 BanBantu tu kliklien pen pada ada posposisi isi yanyang nyg nyamaaman dan dan tn tepatepat
5
5 CCuucci i ttaannggaann
6
6 PasPasang pang perlerlak peak pengalngalas di as di bawbawah arah area yaea yang akng akan di an di komkomprepress