• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsentrasi Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Arsen (As) pada Air dan Ikan

Tabel 5. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Air Sungai di Kelurahan Tallo RW 03 dan 05 Kecematan Tallo Kota Makassar Tahun 2020

Parameter Lokasi Pengambilan Sampel (Titik) Suhu pH Konsentrasi Logam Berat Pb (mg/L) Ket Pb I 29,2 °C 6,10 < 0,002 MS II 30,1°C 6,08 0,0892 TSM III 29,4°C 6,06 0,6506 TSM As I 29,2 °C 6,10 0,0023 MS II 30,1°C 6,08 0,0552 TMS III 29,4°C 6,06 0,6493 TMS *MS :Memenuhi Syarat

*TMS:Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil pemeriksaan kadar logam berat timbal (Pb) pada air sungai Tallo, Kecemattan tallo, Kelurahan tallo yang dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan industri bahwa logam berat timbal (Pb) didapatkan hasil konsentrasi kadar logam berat pada titik I yaitu sebesar, <0,002 mg/L dimana hasil tersebut memenuhi syarat karena masih dibawah standar ambang batas kandungan logam berat berdasarkan PP nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yaitu sebesar 0,03 mg/L. Adapun pada titik II sebasar 0,0892 dan pada titik III sebesar 0,06506 dimana hasil tersebut tidak memenuhi syarat karena diatas standar ambang batas kandungan logam berat berdasarkan PP nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yaitu sebesar 0,03 mg/L.

Sedangkan hasil pemeriksaan kadar logam berat Arsen (As) pada air sungai Tallo, Kecematan tallo, Kelurahan tallo didapatkan hasil konsentrasi pada titik I yaitu sebesar, <0,0023 mg/L dimana hasil tersebut memenuhi syarat dikarenakan hasil tersebut masih dibawah standar ambang batas

Window of Public Health Journal,Vol. 01 No. 04 (Bulan, Tahun) : 404-416 E-ISSN 2721-2920 kandungan logam berat berdasarkan PP nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yaitu sebesar 0,05 mg/L. Adapun pada titik II sebasar 0,0552 dan pada titik III sebesar 0,6493 dimana hasil tersebut tidak memenuhi syarat dikarenakan telah melampaui standar batas aman kandungan logam berat berdasarkan PP nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yaitu sebesar 0,05 mg/L.

Tabel 6. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Arsen (As) pada Ikan di Sungai di Kelurahan Tallo RW 03 dan 05 Kecematan Tallo Kota Makassar Tahun 2020

Parameter Lokasi Pengambilan Sampel (Titik) Panjang Total (cm) Berat Total (gram)

Jenis Ikan Konsentrasi Logam Berat

Pb (mg/L)

Ket

Pb I 21,5 cm 42 gram Nila < 0,10 MS

II 23,5 cm 95 gram Belanak <0,10 MS

III 21,5 cm 55 gram Belanak <0,10 MS

As I 21,5 cm 42 gram Nila < 0,01 MS

II 23,5 cm 95 gram Belanak <0,01 MS

III 21,5 cm 55 gram Belanak <0,01 MS

*MS :Memenuhi Syarat *TMS :Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan hasil pemeriksaan kadar logam berat timbal (Pb) pada Ikan di sungai Tallo, Kecemattan tallo, Kelurahan tallo yang dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Industri bahwa logam berat timbal (Pb) didapatkan hasil konsentrasi kandungan logam berat pada titik I sampai titik III yaitu sebesar, <0,10 mg/kg yang artinya kandungan logam berat dalam ikan yang terdapat di Sungai tallo di bawah kemampuan alat ASS dalam mendeteksi logam berat Timbal (Pb). Adapun standar kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dimana hasil tersebut masih memenuhi syarat batas kandungan logam berat karena dibawah nilai batas maksimum yaitu sebesar 0,3 mg/kg berdasarkan Badan Standar Nasional Indonesia tahun 2009 tentang Batas MaksimumCemaran Logam Berat dalam Pangan.

Sedangkan hasil pemeriksaan kadar logam berat Arsen (As) pada Ikan di sungai Tallo, Kecemattan tallo, Kelurahan tallo yang dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan ndustri bahwa logam berat Arsen (As) didapatkan hasil konsentrasi pada titik I sampai titik III yaitu sebesar, <0,01 mg/kg artinya kandungan logam berat dalam ikan yang terdapat di Sungai tallo di bawah kemampuan alat ASS dalam mendeteksi logam berat Timbal (Pb). Adapun hasil tersebut memenuhi syarat batas kandungan logam berat dikarenakan masih dibawah ambang batas kandungan logam berat dengan nilai batas maksimum yaitu sebesar 1,0 mg/kg, berdasarkan Badan Standar Nasional Indonesia tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan.

312 Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI

Window of Public Health Journal,Vol. 01 No. 04 (Bulan, Tahun) : 404-416 E-ISSN 2721-2920 tidak dengan menggunakan rumus biokenstrasi namun berdasarkan hasil angka konsentrasi langsung pemeriksaan dari laboratorium. Hal tersebut dikarenakan hasil yang diperoleh tidak memenuhi kriteria untuk mencari Bioakumulasi Concentration Faktor (BCF).

Batas Aman Konsumsi Ikan Sungai Tallo Timbal (Pb)

Berikut ini hasil dari grafik konsentrasi logam berat Timbal (Pb) dan MTI (Maksimum Toleransi Intake):

Gambar. 2 Grafik Konsentrasi dan MTI Timbal (Pb) pada Ikan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk konsentrasi Timbal (Pb) pada ikan di titik lokasi sampel 1 sampai 3 tinggi memiliki jumlah konsentrasi yang sama. Angka kandungan konsentrasi dalam ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya meningkatnya konsentrasi kadar logam berat khususnya timbal yang dipengaruhi oleh ceamran limbah kegiatan pertanian, limbah domestik dari pemukiman maupun dari limbah nutrisi dari sisa pakan ikan berasal dari tambak yang ada di sekitar sungai Tallo. Adapun hasil untuk MTI atau Maksium Toleransi Intake konsumsi per minggu berdasarkan grafik diatas didapatkan hasil pada titk sampel 1 sebesar 1,5 mg/kg, pada titk sampel 2 sebesar 1,58 mg/kg, dan pada titik sampel 3 sebesar 1,58. Dimana masyarakat hanya dapat mengkonsumsi ikan sebanyak ± 1 kg per minggu, yaitu sebagai nilai batas terkecil dari residu logam berat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi akumulasi logam dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian.

Window of Public Health Journal,Vol. 01 No. 04 (Bulan, Tahun) : 404-416 E-ISSN 2721-2920 Arsen (As)

Berikut ini hasil konsentrasi logam berat Arsen (As) dan MTI (Maksimum Toleransi Intake):

Gambar. 3 Garifk Konsentrasi As dan MTI

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk konsentrasi Timbal (Pb) pada ikan di titik lokasi sampel 1 didapatkan hasil konsentrasi pada ikanyaitu sebesar 0,01 mg/kg, pada titik 2 sebesar 0,01 mg/kg dan yang tertinggi yaitu pada titik 3 memiliki konsentrasi sebesar 127,5 mg/kg. Tingginya Angka kandungan konsentrasi Arsen (As) dalam ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu dihasilkan dari limbah domestik dari pemukiman, limbah sisa nutrisi budi daya ikan tambak, maupun dari limbah serta aktivitas pelabuhan yang terjadi di sekitaran titik pengambilan sampel 3. Adapun hasil untuk MTI atau Maksium Toleransi Intake konsumsi per minggu berdasarkan grafik diatas didapatkan hasil pada titk sampel 1 sebesar 95 mg/kg, pada titk sampel 2 sebesar 95 mg/kg, dan pada titik sampel 3 sebesar 94,935 mg/kg. Dimana hasil tersebut tidak memenuhi baku mutu untuk konsumsi berdasrkan standar WHO yaitu ± 1kg per minggu.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di Sungai Tallo, Kecematan Tallo, Kelurahan Tallo, Kota didapatkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dengan metodi uji SNI 06-6989 8-2004 didapatkan hasil kandungan Timbal (Pb) dalam air pada titik I didapatkan hasil sebesar < 0,02 mg/l, pada titik II sebesar 0,0892 mg/l, dan pada titik III 0,6506 mg/l dimana dikatakan Memenuhi syarat jika kandungan kadar Timbal (Pb) ≤ 0,03 mg/l berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 2001 dan Tidak memenuhi syarat jika kandungan kadar Timbal (Pb) > 0,03 mg/l berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 2001.(13) Dari hasil analisis lab telah didapatkan hasil yang berfariasi oleh beberapa titik lokasi sampel, hal tersebut dipengaruh oleh beberapa faktor yaitu perubahan konsentrasi air baik secara fisik maupun kimia.

Hasil penelitian yang dilakukan di Sungai Tallo, Kecematan Tallo, Kelurahan Tallo, Kota didapatkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Laboratorium Badan Penelitian dan

0.01 0.01 127.5 95 95 94.935 0.005 0.05 0.5 5 50 500 1 2 3 K o n sen tr asi ( PP M ) Titik Sampel Konsentra si As pada Ikan

314 Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI

Window of Public Health Journal,Vol. 01 No. 04 (Bulan, Tahun) : 404-416 E-ISSN 2721-2920 Pengembangan Industri dengan metodi uji SNI 06-2913-1992 didapatkan hasil kandungan Arsen (As) dalam air pada titik I didapatkan hasil sebesar 0,0023 mg/l, pada titik II sebesar 0,0552 mg/l, dan pada titik III sebesar 0,6493 mg/l dimana dikatakan Memenuhi syarat jika kandungan kadar Arsen (As) ≤ 0,05 mg/l berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 2001 dan Tidak memenuhi syarat jika kandungan kadar Arsen (As) > 0,05 mg/l berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 2001.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryono, (2018) yang dilakunan di pesisir Brebes ditemukanya logam berat (As, Hg dan Mg) pada kerang, sedimen maupun air laut. Logam Mg rata rata menunjukan konsentrasi yang paling tinggi yang terdapat baik pada kerang, sedimen maupun air laut. Sedangkan logam As menunjukan rata rata paling rendah. Bila dilihat berdasarkan kosentrasi logam berat yang terdapat dalam kerang secara berurutan sebagai berikut Mg> Hg>As. Konsentrasi logam berat dalam sedimen secara berurutan Hg>Mg>As, sedangkan konsentrasi logam berat dalam air laut secara berurutan Mg >As> Mg.(14)

Berdasarkan penelitian Barokah (2019), batasan maksimum konsumsi ikan yang telah terakumulasi logam berat penting untuk diketahui, sehingga dapat mencegah dampak negatif bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.(15) Batas maksimum konsentrasi dari bahan pangan terkonsentrasi logam berat yang boleh dikonsumsi per minggu (maximum weekly intake) menggunakan angka ambang batas yang diterbitkan oleh organisasi dan lembaga pangan Internasional World Health Organization (WHO) dan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additive (JECFA). Perhitungan ini menggunakan rumus :

MWI (gr) = Berat badan x PTWI