B. KINERJA KOPERASI DAN UMKM 1. Kinerja Koperasi
2. Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
2.2. KONSEP ANALISIS KINERJA KOPERASI DAN UKM A. Data Dasar Koperasi dan UMKM
Data dasar Koperasi dan UMKM adalah data yang berkaitan
koperasi dan UKM. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menggali data dasar Koperasi dan UKM dapat digunakan model karakteristik bisnis seperti gambar 2.1. Dari gambar 2.1 tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat suatu proses dasar yang terjadi secara berulang-ulang pada suatu unit usaha atau koperasi, dimulai dari masuknya bahan baku ke dalam unit usaha, transformasi bahan baku tersebut menjadi produk jadi, dan akhirnya pemasaran produk jadi kepada konsumen.
Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pemasok bahan baku yang merupakan salah satu elemen lingkungan. Proses transformasi memerlukan teknologi dan peralatan, energi, dan tenaga kerja. Peralatan dan energi masing-masing diperoleh dari pemasoknya. Teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan teknologi. Tenaga kerja didapat dari pasar tenaga kerja yang juga merupakan bagian dari masyarakat.
Transformasi yang dilakukan dan pemasaran produk jadi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dimana terdapat pesaing maupun konsumen yang keseluruhannya menjadi lingkungan ekonomi. Keseluruhan proses ini memerlukan modal yang cara mendapatkannya ter-gantung pada kondisi lingkungan keuangan. Selain itu, perusahaan juga beroperasi dalam kawasan suatu negara, sehingga pemerintah juga merupakan salah satu dari elemen-elemen lingkungan.
Berdasarkan gambar 2.1 paling tidak faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangan Koperasi dan UKM dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Faktor Bahan Baku
Faktor bahan baku terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu :
1. Ketersediaan bahan baku, yaitu kemampuan perusahaan untuk mendapatkan bahan baku yang diperlukan sesuai dengan jumlah, harga, dan kualitas.
2. Biaya pengadaan bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam aktivitas pengadaan bahan baku (biaya pemesanan, transportasi, penanganan, dan lain-lain).
3. Waktu pengadaan bahan baku, yaitu waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam aktivitas pengadaan bahan baku (waktu pemesanan, waktu transportasi, dan lain-lain).
4. Jaringan pemasok, yaitu kemudahan untuk mengakses dan menggunakan jaringan pemasok bahan baku secara efisien. 5. Dukungan eksternal di bidang pengadaan bahan baku, yaitu
dukungan pemerintah dan institusi lainnya di bidang pengadaan bahan baku yang meliputi : kebijakan, informasi, dan infrastruktur yang diperlukan.
6. Manajemen pengadaan bahan baku, yaitu kemampuan
Faktor Proses Produksi
Faktor proses produksi terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu: 1. Fleksibilitas volume, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan
kapasitas dengan cepat seperti mempercepat atau mengurangi perubahan respon dari permintaan.
2. Fleksibilitas proses, yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
3. Tingkat teknologi, yaitu derajat kemajuan teknologi yang digunakan dalam pembuatan produk.
4. Dukungan eksternal di bidang teknologi produksi, yaitu dukungan
dari pemerintah dan institusi lainnya sebagai upaya
meningkatkan kemampuan teknologi dan produksi industri, meliputi kebijakan dan infrastruktur teknologi dan operasi.
5. Manajemen teknologi dan produksi, yaitu kemampuan
perusahaan dalam mengelola aktivitas teknologi dan produksi.
Faktor Produk
Faktor produk terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu :
1. Tingkat inovasi produk, yaitu intensitas pengembangan produk yang dihasilkan perusahaan meliputi mutu, ciri, keragaman, kandungan bahan, kemudahan proses produksi, dan lain-lain..
2. Fleksibilitas produk, yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran/warna.
3. Kualitas produk, yaitu kemampuan menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi permintaan.
4. Harga jual produk, yaitu kebijakan dalam penetapan harga jual produk serta cara pembayaran yang dilakukan konsumen kepada pengrajin.
Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu :
1. Kondisi permintaan, yaitu besarnya volume penjualan, pola permintaan, dan posisi tawar konsumen dengan pengrajin.
2. Jaringan informasi ke pasar, yaitu sumber informasi dan akses yang memungkinkan untuk melihat dan meraih peluang pasar yang ada dan melakukan transaksi perdagangan.
3. Saluran distribusi, yaitu kemampuan mengakses dan
menggunakan saluran distribusi yang efisien (prasarana yang diperlukan untuk mendukung proses transfer) serta hubungan (kekuatan tawar) dengan saluran distribusi yang ada.
4. Aktivitas promosi, meliputi usaha-usaha untuk mengenalkan dan mempromosikan produk ke pasar.
5. Dukungan eksternal di bidang pemasaran, yaitu dukungan pemerintah dan institusi lainnya di bidang pemasaran yang meliputi : kebijakan, informasi, dan infrastruktur yang diperlukan. 6. Manajemen pemasaran, yaitu kemampuan perusahaan dalam
mengelola aktivitas pemasaran.
Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu :
1. Ketersediaan tenaga kerja dengan jumlah dan kualifikasi tertentu pada waktu yang dibutuhkan.
2. Sumber tenaga kerja, yaitu lokasi tempat tenaga kerja berasal. 3. Kompetensi tenaga kerja, yaitu pendidikan, keahlian, pengalaman
dan sikap kerja dari tenaga kerja yang dimiliki.
4. Aktivitas pengembangan SDM, yaitu kemampuan perusahaan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM yang dimilikinya melalui proses pembelajaran dan latihan di lingkungan perusahaan.
5. Dukungan eksternal di bidang SDM, yaitu dukungan dari pemerintah dan institusi lainnya di luar perusahaan untuk meningkatkan kualitas (pengetahuan dan keterampilan) SDM yang dimiliki perusahaan berupa kebijakan dan infrastruktur (fisik dan kelembagaan) yang diperlukan.
6. Manajemen SDM, yaitu kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki.
Faktor Finansial
Faktor finansial terdiri dari beberapa sub-faktor, yaitu :
1. Ketersediaan modal untuk menjalankan usaha secara
berkesinambungan.
2. Dukungan eksternal di bidang finansial, yaitu dukungan pemerintah dan institusi lainnya di bidang finansial seperti fasilitas kredit, menghimpun dana bantuan, regulasi di bidang finansial. 3. Tingkat kemudahan dalam memperoleh modal, yaitu seberapa
besar usaha yang harus dikeluarkan pengrajin untuk memperoleh pinjaman modal dari pihak lain.
4. Manajemen finansial, yaitu kemampuan perusahaan dalam pengelolaan finansial.
Faktor Karakteristik Pengusaha
Faktor karakteristik pengusaha terdiri dari beberapa sub faktor, yaitu:
1. Background pengrajin, yaitu pendidikan, keahlian dan
pengalaman mendirikan usaha.
2. Pekerjaan lain yang dimiliki selain menjalankan usahanya.
3. Aktivitas peningkatan kemampuan, yaitu upaya yang dilakukan pengrajin untuk meningkatkan kemampuannya.
4. Sikap dan perilaku kewiraswastaan pengrajin, meliputi : tanggung jawab pribadi terhadap tujuan, pengambilan resiko yang moderat, kemampuan melihat kesempatan, sifat energik, persepsi tentang kondisi lingkungan usaha, berorientasi ke masa depan, inovatif/inisiatif, dan pengetahuan tentang keputusan.
Dari uraian faktor-faktor di atas, selanjutnya disusun data dasar Koperasi dan UKM yang berkaitan dengan:
1. Profil Pelaku Koperasi dan UKM. 2. Jumlah Unit dan Tenaga Kerja KUKM.
3. Produktivitas dan Nilai Tambah yang dihasilkan KUKM. 4. Kinerja Koperasi dan UKM.
5. Struktur Permodalan Koperasi dan UKM. 6. Struktur Penggunaan Energi.
7. Kesulitan dan Hambatan Usaha.
8. Pengaruh Perekonomian, Regulasi terhadap usahan KUKM. Secara rinci data dasar tersebut kemudian diuraikan ke dalam variabel-variabel output yang terkait, diantaranya adalah:
1) Profil Pengusaha/Ketua.
a. Persentase pengusaha/ketua Koperasi dan UKM menurut jenis kelamin.
b. Persentase pengusaha/ketua Koperasi dan UKM menurut pendidikan.
c. Persentase pengusaha/ketua Koperasi dan UKM menurut kelompok umur.
2) Kontribusi usaha dalam rumah tangga.
a. Dependency ratio menurut jenis kelamin pengusaha.
b. Sumbangan profit usaha terhadap income rumahtangga menurut jenis kelamin pengusaha.
c. Profit usaha per ART per hari menurut jenis kelamin pengusaha. 3) Produktivitas usaha.
a. Komposisi tenaga kerja menurut menurut jenis kelamin b. Rata-rata balas jasa tenaga kerja.
c. Komposisi tenaga kerja menurut jenis kelamin d. Komposisi tenaga kerja menurut pendidikan.
e. Rata-rata omset usaha per hari dan rata-rata persentase keuntungan kotor per hari.
f. Rata-rata omset per hari per tenaga kerja.
g. Alokasi pemanfaatan keuntungan kotor usaha per bulan menurut alokasi pemanfaatannya.
h. Distribusi pemasaran utama hasil produksi usaha menurut distribusi hasil produksi.
4) Debt Capacity.
a. Struktur permodalan.
b. Tingkat suku bunga pinjaman yang diberikan oleh Koperasi. c. Tingkat suku bunga pinjaman yang dibayarkan oleh UKM. d. Persentase Koperasi dan UKM menurut akses perbankan.
e. Persentase Koperasi dan UKM yang tidak meminjam modal dari perbankan menurut alasannya tidak meminjam dari Bank.
5) Pendapatan/Produksi dan Pengeluaran/Biaya Produksi Usaha. a. Struktur pendapatan/produksi usaha.
b. Struktur pengeluaran/biaya usaha (termasuk bahan baku).
c. Struktur nilai tambah bruto (NTB) usaha.
6) Struktur Penggunaan Energi.
a. Struktur pengeluaran usaha untuk energi (minyak tanah, premium, solar, LPG, gas kota, dan listrik).
b. Persentase komponen energi (minyak tanah, premium, solar, LPG, gas kota, briket batubara dan listrik) usaha terhadap total pengeluaran.
c. Rata-rata pengeluaran komponen energi (minyak tanah, premium, solar, LPG, gas kota, briket batubara dan listrik) usaha
Rata-rata penggunaan komponen energi (minyak tanah, premium, solar, LPG, gas kota, briket batubara dan listrik) usaha
per bulan (kuantum-liter,kg dan kwh).
7) Kesulitan dan Hambatan Usaha Yang Dihadapi.
a. Persentase usaha yang mengalami kesulitan usaha menurut jenis kesulitan usaha yang utama dihadapi.
b. Persentase usaha yang mengalami kesulitan utama pemasaran menurut alasan utamanya.
c. Persentase usaha yang mengalami kesulitan utama bahan baku menurut alasan utamanya.
Persentase usaha yang mengalami kesulitan utama memperoleh energi menurut alasan utamanya.
8) Pengaruh inflasi/nilai tukar terhadap biaya produksi usaha
a. Pengaruh inflasi umum terhadap biaya bahan baku/biaya produksi dan pendapatan usaha
b. Pengaruh inflasi bahan bakar minyak terhadap biaya produksi dan pendapatan usaha
c. Pengaruh inflasi listrik terhadap biaya produksi usaha
d. Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap biaya produksi dan pendapatan usaha
Pengaruh perubahan tingkat suku bunga terhadap biaya produksi dan pendapatan usaha.
9) Pengaruh kenaikan permintaan faktor musiman (hari raya, tahun baru dan liburan sekolah) terhadap produksi/pendapatan usaha.
10) Pengaruh kebijakan fiskal (perubahan pajak ekspor/impor dan pajak
badan) terhadap produksi/pendapatan usaha.