• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Aromaterapi .1 Definisi

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 23-30)

Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan enak. Minyak astiri digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, sering digabungkan untuk menenangkan sentuhan penyembuhan dengan sifat terapeutik dari minyak astiri (Craig Hospital, 2013). Aromaterapi dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan terkendali esensial tanaman untuk tujuan terapeutik (Posadzki et al, 2012). Jenis minyak aromaterapi yang umum digunakan yaitu:

2.5.1.1 Minyak Lavender (Lavender Oil) 2.5.1.2 Minyak Jasmine

2.5.1.3 Minyak orange 2.5.1.4 Minyak Peppermint 2.5.1.5 Minyak Rosemary 2.5.1.6 Minyak Sandalwood 2.5.1.7 Minyak Green tea 2.5.1.8 Minyak Ylang-Ylang 2.5.1.9 Minyak Lemon 2.5.1.10 Minyak Frangipani 2.5.1.11 Minyak Strawberry 2.5.1.12 Minyak Lotus 2.5.1.13 Minyak Appel 2.5.1.14 Minyak Vanilla 2.5.1.15 Minyak Night Queen 2.5.1.16 Minyak Opium 2.5.1.17 Minyak Coconut 2.5.1.18 Minyak Sakura

2.5.2 Mekanisme Aromaterapi

Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis: mereka yang bertindak melalu stimulasi sistem saraf dan organ-organ yang bertindak langsung pada organ atau jaringan melalui effector-receptor mekanisme (Hongratanaworakit, 2004).

Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau penyerapan minyak esensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari otak yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang respon fisiologis saraf endokrin atau system kekebalan tubuh, yang mempengaruhi denyut jantung tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai hormon di seluruh tubuh.

Efeknya pada otak dapat menjadikan tenang atau merangsang sistem saraf serta mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon.

Menghirup minyak esensial dapat meredakan gejala pernafasan, sedangkan aplikasi lokal minyak yang diencerkan dapat membantu untuk kondisi tertentu. Pijat dikombinasikan dengan minyak esensial memberikan relaksasi, serta bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang. Beberapa minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat menjadi anti mikroba anti septik, anti jamur, atau anti inflamasi (Hongratanaworakit, 2004).

2.5.3 Manfaat Aromaterapi

Beberapa manfaat minyak aromaterapi (esensial oil):

2.5.3.1 Lavender, dianggap paling bermanfaat dari semua minyak astiri. Lavender dikenal untuk membantu meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia, ketegangan dan stress (depresi) melawan kelelahan dan mendapatkan untuk relaksasi, merawat agar tidakinfeksi paru-paru, sinus, termasuk jamur

vaginal, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi, dll.

2.5.3.2 Jasmine: Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita, mengobati impotensi, anti depresi, pegal linu, sakit menstruasi dan radang selaput lendir.

2.5.3.3 Orange: Baik untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar, debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.

2.5.3.4 Peppermint: Membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis karena tumbuhan beracun.

2.5.3.5 Rosemary: Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-urat kemerahan. Perbedaan Efektivitas Inhalasi, Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

2.5.3.6 Sandalwood: Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin, mengobati radang dan luka bakar, masalah tenggorokan, membantu mengatasi sulit tidur dan menciptakan ketenangan hati.

2.5.3.7 Green tea: Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-paru, alat kelamin, vagina, sinus, inveksi mulut, inveksi jamur, cacar air, ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker.

2.5.3.8 Ylang-Ylang/ Kenanga: Bersifat menenangkan, melegakan sesak nafas, berfungsi sebagai tonik rambut sekaligus sebagaipembangkit rasa cinta.

2.5.3.9 Lemon: Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki metabolisme, menunjang system kekebalan tubuh serta memperlambat kenaikan berat badan.

2.5.3.10 Frangipani/ Kamboja: Bermanfaat untuk pengobatan, antara lain, bisa untuk mencegah pingsan, radang usus, disentri, basiler, gangguan pencernaan, gangguan penyerapan makanan pada anak, radang hati, radang saluran napas, jantung berdebar, TBC, cacingan, sembelit, kencing nanah, beri-beri, kapalan, kaki pecah-pecah, sakit gigi, tertusuk duri atau beling, bisul dan patekan. Aromaterapi dari wewangian ini melambangkan kesempurnaan. Ini dapat digunakan untuk meditasi dan memberikan suasana hening yang mendalam.

Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015.

2.5.3.11 Strawberry: Dapat meningkatkan selera makan, mengurangi penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.

2.5.3.12 Lotus: Meningkatkan vitalitas, kosentrasi, mengurangi panas dalam, meningkatkan fungsi limpa dan ginjal.

2.5.3.13 Appel: Dapat menyembuhkan mabuk, diare, menguatkan sistem pencernaan, menjernihkan pikiran, mengurangi gejala panas dalam.

2.5.3.14 Vanilla: Dengan aroma yang lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran.

2.5.3.15 Nigth Queen: Membuat rasa nyaman dan rileks.

2.5.3.16 Opium: Menggembirakan, memberi energi dan semangat tertentu.

2.5.3.17 Coconut: Memberikan efek ketenangan, menghilangkan stress, mampu mempertahankan keremajaan kulit wajah sehingga wajah selalu nampak bersinar sepanjang masa.

2.5.3.18 Sakura: Di antaranya, disentri, demam, muntah, batuk darah, keputihan, tumor, insomnia, mimisan, sakit kepala, hipertensi.

2.5.4 Minyak Esensial Lavender 2.5.4.1 Definisi

Minyak esensial merupakan hasil sulingan ekstrak tanaman biasanya juga disebut sebagai minyak atsiri (Price, 1997).

Tanaman dan ekstraknya sudah digunakan dalam waktu yang sudah cukup lama untuk meringankan rasa nyeri, membantu penyembuhan, membunuh kuman dan juga memulihkan serta mempertahankan kesehatan tubuh.

Minyak esensial dapat digunakan pada jaringan hidup tanpa menimbulkan banyak efek samping yang berbeda dengan obat–obatan sintetik yang membuat tubuh manusia harus beradaptasi terhadap efek yang ditimbulkan sehingga harus terus menerus menambah takaran dosisnya, hal ini tidak pernah terjadi pada pemakaian minyak esensial (Price, 1997).

Minyak esensial lavender merupakan minyak yang hasil dari ekstraksi dengan destilasi uap bunga dari tanaman Lavandula agustifolia (suku Lamiaceae). Memang ada satu spesies lain yang masih satu famili yang bisa menghasilkan minyak lavender yaitu Lavandula latifolia Medicus, tetapi yang paling sering dipakai dan sudah banyak dipakai sebagai aroma terapi adalah dari tanaman Lavandula agustifolia.

Gambar 2.1 Bunga Lavender

2.5.4.2 Zat Yang Terkandung Pada Minyak Lavender

Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa kandungan. Menurut penelitian, dalam 100 gram minyak lavender tersusun atas beberapa kandungan, seperti : minyak esensial (13%), alpha-pinene (0,22%), camphene (0,06%), beta-myrcene (5,33%), p-cymene (0,3%), limonene (1,06%), cineol (0,51%), linalool (26,12%), Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 borneol (1,21%), terpinen-4-o1 (4,64%), linail acetate (26,32%), geranyl acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah linail asetat dan linalool (C10H18O) (McLain DE, 2009).

2.5.4.3 Manfaat minyak esensial lavender

Sifat farmakologi dari minyak lavender dalam menimbulkan efek relaksasi dipengaruhi oleh kandungan terbesarnya yaitu linalool dan linalil asetat serta sedikit dipengaruhi oleh kandungan geraniolnya. Efek farmakologi dalam menim

bulkan relaksasi secara fisik dan psikologis dari minyak lavender ini cukup lengkap.

Berikut ini menurut (Price, 2007) efek farmakologi untuk relaksasi yang ditimbulkan oleh minyak lavender:

a. Menurunkan ansietas, hipertensi, depresi, agitasi, iritabilitasi, nyeri, ketegangan otot; hal ini disebabkan karena lavender memiliko kandungan ester yang tinggi yang dipercaya meiliki sifat menenangkan dan bekerja dengan lembut serta tidak bersifat toksik.

b. Memiliki sifat analgesic.

c. Memiliki sifat antispasmodik (menurunkan kontraksi otot lurik).

d. Menyeimbangkan sistem saraf tepi.

e. Memiliki sifat menenangkan.

f. Memiliki efek sedative.

g. Hipotensif.

h. Menurunkan frekuensi jantun.

i. Antidepresan.

j. Antiansietas.

k. Antiinsomnia.

l. Meningkatkan daya konsentrasi.

2.5.4.4 Cara kerja minyak esensial lavender

Pemberian melalui nasal: Jika minyak esensial dihirup, molekul – molekul yang ada pada minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke langit – langit hidung. Pada langit – langit hidung terdapat bulu – bulu halus yang menjulur dari sel – sel reseptor ke dalam saluran hidung.

Ketika molekul minyak tertahan pada bulu – bulu ini suatu impuls akan ditransmisikan lewat bulbus olfaktorius ke

dalam sistem limbik. Proses ini akan memacu memori dan emosional yang lewat hipotalamus bekerja sebagai pemacar serta regulator menyebabkan pesan tersebut di kirim ke bagian otak yang lain dan bagian tubuh yang lainya Pesan yang diterima akan diubah menjadi kerja sehingga terjadi pelepasan zat – zat neurokimia yang bersifat euforik, relaksan, sedatif, atau stimulan menurut keperluan tubuh (Price, 1997).

Penyerapan minyak esensial ke dalam system sirkulasi membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk diserap sepenuhnya oleh system tubuh sebelum di keluarkan kembali melalui paru-paru, kulit , dan urine dalam waktu beberapa jam kemudian. (Rahmi,2002).

Menurut Cahyasari 2015 teknik pemberian aroma terapi bisa dengan cara inhalasi : biasanya dianjurkan untuk masalah dengan pernafasan dan dapat dilakukan dengan menjatuhkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam mangkuk air yang mengepul. Uap tersebut kemudian dihirupkan selama 10-15 menit, dengan efek yang ditingkatkan dengan meletakan handuk dan mangkuk diatas kepala sehingga membentuk tenda untuk menangkap udara yang dilembabkan dan bau.

2.6 Hubungan Senam Hipertensi dengan Aroma Terapi Lavender terhadap

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 23-30)

Dokumen terkait