• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Asuhan Keperawatan

Dalam dokumen WIDYA NUR ANGGRAINI P.13057 (Halaman 26-33)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Konsep Asuhan Keperawatan

Asuhan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari setelah bayinya lahir sampai dengan kembalinya tubuhdalam keadaan sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha, 2009).

a. Pengkajian

1) Riwayat Kesehatan 1) Keluhan utama

2) Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, misalnya pola makan, pola eliminasi, kebutuha n istirahan dan mobilisasi.

3) Riwayat Persalinan meliputi adakah komplikasi, laserasi atau episiotomi.

4) Obat atau suplemen yang dikonsumsi saat ini.

5) Perasaan ibu berkaitan dengan kelahiran bayi, penerimaan peran baru sebagai orang tua termasuk suasana hati yang ibu rasakan, kecemasan dan kekhawatiran.

6) Adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan sehari-hari.

7) Bagaimana dukungan suami dan keluarga tehadap ibu. 8) Pengetahuan ibu tentas masa nifas.

Meliputi usia dan maturitas, riwayat kedekatan sebelumnya, payudara (Pengkajian daerah areola, kaji adanya nyeri tekan, kaji adanya abses, pembengkakan atau ASI terhenti, kaji pengeluaran ASI), tingkat kenyamanan atau nyeri (Nyeri tekan payudara/ pembesaran dapat terjadi antara hari ke-3 sampai hari ke -5 post partum)

10) Status psikososial

Meliputi tingkat pemahaman, citra tubuh dan persepsi, stressor seperti keluarga dan karier, pandangan sosiokultural tentang menyusui, dukungan emosional dari orang lain 11) Status neonatal

Meliputi kepuasan dan kesenangan, laju pertumbuhan, hubungan usia dengan berat badan, status neurologik, status pernafasan, reflex mengisap, adanya faktor-faktor yang menghambat pengisapan yang benar ( celah bibir, celah palatum), pemberian makan sebelumnya.

b. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum, kesadaran

2) Tanda –tanda vital : tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan 3) Payudara : pembesaran, putting susu (menonjol atau mendatar,

adakah nyeri atau lecet pada putting), ASI atau kolostrum sudah keluar, adakah pembengkakan, radang atau benjolan abnormal. 4) Abdomen : tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.

5) Kandung kemih kosong atau penuh.

6) Genetalia dan perineum : pengeluaran lochea (jenis, warna, jumlah, bau), odema, peradangan, keadaan jahitan, nanah, tanda-tanda infeksi pada luka jahitan, kebersihan perineum dan hemmoroid pada anus.

(Suherni, 2008) c. Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (tindakan episiotomi)

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ( asupan nutrisi zat besi tidak adekuat)

(Ujiningtyas, 2009)

3) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplay air susu ibu tidak adekuat ( Taylor, 2010).

d. Intervensi Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (tindakan episiotomi)

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperwatan diharapkan nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil :

a) Pasien tidak meringis kesakitan menahan nyeri b) Skala nyeri berkurang (skala 1-3)

c) Pasien tampak nyaman dan rileks d) Tanda –tanda vital dalam batas normal Rencana Keperawatan

a) Kaji pola nyeri dengan skala PQRST

Rasional : Untuk mengetahui penyebab nyeri, kualitas nyeri, lokasi nyeri, skala nyeri dan waktu terjadinya nyeri (durasi).

b) Berikan tindakan yang memberikan rasa nyaman, misalnya kompres hangat

Rasional : Untuk melancarkan sirkulasi darah, mengurangi nyeri dan pembengakakan payudara serta melancarkan produksi ASI (Ujiningtyas, 2009).

c) Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

Rasional : Teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri karena respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan fisiologis, kognitif dan stimulus perilaku. Relaksasi membantu seseorang untuk membantu membangun keterampilan kognitif serta mengurangi cara yang negatif dalam merespon situasi dalam lingkungan mereka (Solehati dan Kosasih, 2015).

d) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik Rasional : analgetik berfungsi untuk mengurangi rasa

nyeri

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ( asupan nutrisi zat besi tidak adekuat)

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil :

a) Pasien mengatakan nafsu makan meningkat b) Pasien mengatakan tidak mual muntah

c) Pasien tidak mengalami penurunan berat badan d) Pemeriksaan hemoglobin dalam batas normal Rencana Keperawatan

a) Kaji pola nutrisi dengan pola ABCD

Rasional : untuk mengetahui status nutrisi pasien b) Anjurkan klien makan porsi sedikit tapi sering

Rasional : untuk mengurangi mual muntah

c) Anjurkan klien makan dalam keadaan makanan hangat Rasional : untuk mengurangi mual muntah

d) Anjurkan klien makan makanan yang tinggi zat besi dan vitamin

e) Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi terkait diet yang diberikan

Rasional : mengetahui porsi dan jenis makanan yang bisa dikonsumsi

3) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplay air susu ibu tidak adekuat

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan menyusui atau pemberian ASI menjadi efektif dengan kriteria hasil : a) Tidak terjadi pembengkakan payudara

b) ASI keluar

c) Payudara tidak bengkak dan tidak nyeri saat ditekan d) Bayi mau menetek

e) Ibu memahami cara memberikan ASI, proses menyusui berjalan lancar

f) Bayi mencapai keadaan nutrisi yang cukup ditunjukkan dengan penurunan berat badan awal dibawah batas normal, tumbuh kembang dalam batas normal, atau batas yang diharapkan, bayi tidak rewel

Rencana Keperawatan

a) Kaji pengetahuan pasien tentang menyusui sebelumnya. Rasional : Untuk mengidentifikasi pengalaman klien

b) Beri informasi mengenai fisiologi dan keuntungan menyusui,dan faktor-faktor yang memudahkan atau menggangu keberhasilan menyusui.

Rasional : Membantu menangani permasalahanklien tentang menyusui sehingga dapat meningkatkan pengetahuan klien.

c) Ajarkan teknik untuk mendapatkan let-down reflex : (1) Shower air hangat

(2) Massage (Pijat Oksitosin)

(3) Pengisapan bayi, mendekatkan dengan payudara Rasional : Untuk merangsang produksi air susu dan

pengeluaran air susu

d) Demonstrasikan tentang teknik-teknik menyusui.

Rasional : Agar klien mengerti dan memahami serta mampu melaksanakan tindakan yang direncanakan

e) Anjurkan pada klien untuk menyusui bayinya secara teratur dan sesering mungkin

Rasional : Untuk merangsang produksi air susu dan mengurangi resiko terjadinya pembengkakan pada payudara.

f) Anjurkan pada klien untuk tidak menggunakan Bra yang terlalu kencang.

Rasional : Dengan pelindung puting dapat menyebabkan tekanan sehingga menggangu proses laktasi.

3. Air Susu Ibu (ASI)

Dalam dokumen WIDYA NUR ANGGRAINI P.13057 (Halaman 26-33)

Dokumen terkait