• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Analisis Sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2.4 Konsep Dasar Analisis Sistem

Untuk mengembangkan sistem informasi, kebanyakan perusahaan mengguanakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi. (Hoffer dkk, 1998)

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (Sistem

Development Life Cycle). SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literatur berbeda-beda, pada prinsipnya secara keseluruhan semua prose yang dilakukan sama saja. Contoh SDLC dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 System Development Life Cycle

Model analisis, merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem.

Selama ini ada dua pemodelan analisis yang telah banyak diusulkan, yaitu.

1. Model Analisis Terstruktur

Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, akan didapat beberapa keuntungan dibandingkan dengan pendekatan secara tradisional yaitu. Kemampuan yang lebih baik untuk mempertemukan kebutuhan pemakai secara keseluruhan.

b. Perkiraan waktu pelaksanaan seluruh proyek lebih mudah diperhitungkan.

c. Memudahkan pengawasan dan pengendalian seluruh proyek. d. Perencanaan yang baik untuk program-program aplikasi.

e. Memperkecil kesalahan dan permasalahan yang timbul selama pembuatan program.

f. Biaya pengetesan dan penerapan program akan lebih murah. g. Biaya pemeliharaan dan perubahan program akan lebih murah. h. Perencanaan ini sifatnya fleksibel karena tidak dipaksakan dari

modul-modul, tetapi dari yang umum terlebih dahulu.

i. Merupakan pendekatan yang standar terhadapa perancangan dan pembuatan program.

j. Mengatasi sifat mementingkan diri sendiri dari tim programmer. k. Penggunaan personil yang tepat di bidangnya.

l. Penggunaan sumber-sumber pegawaian data yang lebih produktif. m.Dokumentasi program aplikasi yang dibuat akan lebih akurat dan

mudah untk dikembangkan.

n. Program aplikasi yang dibuat akan lebih portable, yaitu mudah untuk diterapkan pada sistem komputer dan peralatan-peralatan yang berbeda.

o. Hasil program aplikasi akan lebih efisien, efektif dan mudah untuk digunakan.

Analisis berorientasi objek, mendefinisikan semua kelas yang relevan terhadap masalah beserta operasi-operasi dan atribut-atribut yang diasosiasikan dengan kelas itu, keterhubungan dikelas-kelas dan perilaku yang dimilikinya. Sasaran analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang mendeskripsikan perangkat lunak yang memenuhi sekelompok kebutuhan yang didefinisikan pemesan. Analisis berorientasi objek menggunakan sejumlah

pemodelan untuk memenuhi sasaran. Model analisis akan mengekspresikan

informasi, perilaku dan fungsi didalam konteks model objek.

Alat-alat yang digunakan dalam analisis terstruktur adalah : 1. Diagram E-R (Entity Relationship Diagram)

2. Diagram konteks (Context Diagram) 3. Diagram arus data (Data Flow Diagram) 4. Kamus data (Data Dictionary)

2.4.1 Diagram E-R ( Entity Relational Diagram )

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang memiliki arti sebagai berikut.

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.:

4. Kardinalitas

Kardinalitas menunjukan jumah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat tiga kemungkinan

kombinasi yang ada pada kardinalitas. a. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang memiliki arti sebagai berikut.

2.4.3 Diagram Alur Data ( Data Flow Diagram )

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Simbol dari DFD dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Simbol Diagram Alur Data

2.4.4 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga pegawai dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara pegawai dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pegawai . Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

2.5 PHP (Page Hypertext Preprosessor)

Pada sub bab ini akan membahas tentang sejarah PHP dan perkembangannya di dunia saat ini.

2.5.1 Pengenalan PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0.Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreterPHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi

PHP3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreterPHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0.PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk

membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0.Versi ini adalah versi mutakhir dari

PHP.Dalam versi ini, inti dari interpreterPHP mengalami perubahan besar.Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah pemrograman berorientasi objek. Cara penulisan perintah PHP adalah sebagai berikut.

<?php

Echo(“Hello World”); ?>

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain.

1. Bahasa pemrograman php adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. WebServer yang mendukung php dapat ditemukan dimana - mana dari

mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

Dokumen terkait