• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Video), video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik. Lebih dalam lagi teknologi

ini menangkap, merekam, memproses, menyimpan, mentrasmisikan dan merekonstruksikan sekuen-sekuen dari gambar diam/still image yang merepresentasikan adegan-adegan dalam sebuah gerakan. Jadi pada dasarnya video adalah sekumpulan dari gambar-gambar diam yang dikonstruksi secara cepat dalam satuan waktu, biasanya dalam format

frame per second (FPS).

Video merupakan salah satu elemen dalam multimedia dan di dalamnya terdapat dua atau lebih komponen pembentuk. Terutama gambar yang bergerak dan suara.

Awalnya teknologi video dikembangkan untuk sistem pertelevisian, tapi dalam perkembangannya teknologi ini kemudian dapat diimplementasikan pada berbagai bidang baik itu hiburan, bisnis, pendidikan atau pemebalajaran dan lain sebagainya.

2.3.2 Karakteristik Video

Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Video), video memiliki beberapa kararteristik, diantaranya :

1. Frame Rate

Frame Rate adalah suatu ukuran dari frekuensi yang

dimiliki oleh video. Satuannya adalah Frame Per Second (FPS) yang menyatakan berapa kali gambar ditampilkan dalam waktu satu detik. Format PAL yang digunakan Eropa, Asia dan Australia memiliki frame rate sebanyak 25 FPS, sedangkan NTSC yang

digunakan di USA, Canada dan Jepang memiliki frame rate

sebanyak 29, 97 FPS.

Pada dasarnya frame rate video dapat diatur sedemikian rupa dan sesuai kebutuhan, namun untuk menunjukan ilusi gambar bergerak dibutuhkan frame rate minimal 15 FPS.

2. Resolusi

Resolusi adalah ukuran dari video dilihat dari lebar dan tingginya. Format PAL memiliki ukuran standar 720 x 576 pixel. Sedangkan format NTSC memiliki ukuran standar 720 x 480 pixel. 3. Aspect Ratio

Aspect Ratio adalah perbandingan lebar dan tinggi suatu

video. Ada ukuran standar dan juga widescreen. Ukuran standar memiliki aspect ratio 4:3 sedangkan widescreen memiliki aspect

ratio 16 :9 atau 16 :10. Sehingga pada ukuran widescreen akan

didapatkan ruang komposisi gambar yang lebih lebar. 4. Kompresi

Video butuh dikompresi untuk menentukan ukuran dan kualitas agar sesuai kebutuhan. Biasanya digunakan pada video digital. Beberapa standar kompresi video adalah MPEG 1, MPEG 2, MOV,WMV, FLV dan lain sebagainya.

2.3.3 Pengertian Video On Demand

Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 2.3.1, video merupakan salah satu elemen dalam multimedia dan di dalamnya terdapat dua atau lebih komponen pembentuk, terutama gambar yang bergerak dan suara.

Secara harfiah, On Demand berarti ”sesuai permintaan”. Dalam hal ini On-Demand merujuk pada suatu pelayanan dimana user (pengguna) dapat mengakses dan menentukan sendiri atau me-request layanan apa yang diinginkannya. Untuk itu diperlukan suatu sistem dan jaringan yang dapat menjembatani pelayanan tersebut.

Dari penjelasan di atas dan kutipan dari Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Video_on_demand), Video On Demand

adalah suatu sistem yang mengijinkan para user untuk memilih dan menonton materi video atau klip melalui jaringan sebagai bagian dari

interactive system (sistem interaktif).

Sistem Video On Demand dapat berjalan dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan men-download terlebih dahulu materi videonya untuk kemudian ditonton tanpa terikat waktu. Sedangkan cara kedua adalah dengan streaming, yaitu teknologi dimana user dapat menonton video secara real time.

Pada awalnya sistem Video On Demand digunakan untuk layanan penyiaran, dalam hal ini televisi. Adalah Hongkong Telecom, sebuah perusahaan TV berbayar di Hongkong yang pertama kali menggunakan

Video On Demand dalam industri penyiaran komersil pada tahun 1999. Lalu diikuti oleh Oceanic Cable pada tahun 2000 di Hawaii.

Gambar 2.2 : Arsitektur Video On Demand

(http://www.ece.ubc.ca/~irenek/techpaps/vod/)

Dalam perkembangannya sistem Video On Demand digunakan dalam berbagai indutri, misalnya industri periklanan. Dewasa ini Sistem

Video On Demand juga digunakan dalam bidang pendidikan, yakni

sebagai sistem pendukung dari teknologi dan media pembelajaran.

Sebagai produk dari teknologi pembelajaran, sistem ini dapat menunjang pengajar untuk manambah alternatif media pebelajaran. Dalam

tujuannya, tentu untuk membantu efektifitas penerimaan informasi kepada orang yang diajarnya.

Gambar 2.3 : Video On Demand sebagai layanan hiburan oleh Akamai dan Payvision. (http://www.payvision.eu/akamai/images/)

2.3.4 Pemanfaatan Video On Demand Dalam Pembelajaran

Seiring perkembangan teknologi video, streaming, dan juga jaringan yang kian pesat, maka teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Dewasa ini banyak aplikasi yang memanfaatkan teknologi Video On Demand, namun aplikasi-aplikasi tersebut masih

banyak berputar pada industri-industri hiburan seperti broadcasting,

advertising dan juga commerce.

Penerapan Video On Demand yang saat ini sangat populer adalah YouTube, yaitu situs di internet yang menempatkan diri sebagai video

server berbasis web sehingga dapat diakses siapa saja selama terhubung ke

jaringan internet. Keunggulan situs ini adalah user dapat meng-upload

sendiri file video mereka untuk disimpan pada server YouTube. Selain itu

user dapat menjelajah berbagai video yang tersimpan di sana lalu memilih

video untuk ditontonnya yang berlangsung secara real time karena video tidak di-download melainkan di-streaming kepada user.

Sistem seperti ini memudahkan user karena tak perlu membuang waktu untuk men-download dahulu dan menyimpannya. Karena media penyampaiannya melalui internet, maka kecepatan akses video sangat tergantung pada besarnya bandwidth yang digunakan user. Sehingga YouTube melakukan kompresi pada video dengan format FLV dan MP4 dengan tujuan agar user dengan bandwidth rendah sekalipun tetap dapat menikmati video, tetapi hal ini berakibat pada rendahnya kualitas video yang ditampilkan.

Konsep yang sama dapat diterapkan pada bidang lain, yaitu pembelajaran. Video On Demand dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran karena teknologi video adalah suatu hal yang cukup ideal untuk mewujudkan pembelajaran multimedia.

Penjabarannya adalah seperti ini.

1. Dosen dapat mengakses, meng-upload dan menampilkan materi video kapan saja ketika mengajar selama notebook/komputer dosen terhubung ke jaringan dimana video server berada. Dalam hal ini dosen tak perlu men-download materi video itu kembali karena ditampilkan secara streaming.

2. Selain dosen, mahasiswa juga dapat mengaksesnya untuk mengulang pelajaran ketika tak sedang belajar tatap muka selama ia terkoneksi dengan jaringan dimana video server berada.

Dokumen terkait