• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Definisi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra dan sepsi yang disatukan menjadi kontrasepsi. Dengan demikian, pengertian metode keluarga berencana adalah mencegah saat terjadinya “konsepsi” (Manuaba, 2006; h.56).Kontrasepsi anti konsepsi adalah cara, alat, atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya konsepsi (Mochtar , 2012; h.195). 2. Syarat keluarga berencana

a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya. b. Tidak ada efek samping yang merugikan c. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan d. Tidak mengganggu dalam persetubuhan e. Cara penggunaanya sederhana

f. Harganya murah supaya dapat terjangkau untuk masyarakat luas. g. Dapat diterima oleh suami dan istri (Mochtar, 2009; h.195).

3. Jenis keluarga berencana (kb) a. KB Non Hormonal

1) Senggama Terputus (Coitus Interuptus)

Definisi Senggama terputus adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (Prawirihardjo, 2014; h.438).

Efek samping dari metode ini adalah kepuasan, dalam berhubungan seksual tidak normal dan menimbulkan tekanan jiwa (Manuaba, 2009; hal. 244).

Kekurangan metode ini adalah mengganggu kepuasan kedua belah pihak, kegagalan hamil sekitas 30 sampai 35% karena semen keluar sebelum mencapai puncak kenikmatan (Manuaba, 2010; h. 596).

Keuntungan dari metode ini adalah tidak membutuhkan biaya, tidak mengganggu ASI, dapat digunakan setiap waktu dan lain-lain (Affandi Biran, 2012; h.MK-15).

Indikasi metode ini adalah pasangan yang berhubungan seksualnya tidak teratur, pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera, pasangan yang membutuhkan metode mendukung (Affandi Biran, 2012; h. MK-16).

Kontra indikasi dari metode ini adalah suami yang sulit melakukan senggama terputus, pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus, suami dengan ejakulasi dini (Affandi Biran, 2012; h.MK-16).

2) Pembilasan Pasca Senggama

Definisi Pembilasan Pasca Senggama adalah pembilasan yang dilakukan setelah melakukan senggama (Prawirohardjo, 2014; h.439).

Efek Samping Jadi dalam metode ini setelah melakukan senggama dengan pasangan maka langsung dilakukan pembilasan diarea vagina (Prawirihardjo, 2014; h.439).

Kekurangan dari metode ini ialah harus langsung membersihkan area vagina untuk mengeluarkan sperma tersebut agar tidak terjadi konsepsi.

Keuntungan dari metode ini adalah tidak mengganggu ASI, dapat digunakan untuk kontrasepsi lainya, tidak memerlukan biaya dan lain-lain.

3) Kondom

Definisi Kondom adalah merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan yang diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami yang digunakan pada saat hubungan seksual (Affandi Biran, 2012; h.MK-17).

Efek samping dari metode ini adalah tidak ada, kecuali bila ada alergi dengan bahan kondom itu sendiri (Prawirohardjo, 2014; h. 442).

Kekurangan dari metode ini adalah harus selalu menyediakan kondom sebelum melakkan koitus, agak mengganggu kenimatan pasangan, efektifitas tidak terlalu tinggi (Affandi Biran, 2012; h.MK-19).

Keuntungan dari metode ini adalah dapat menghindari penyakit hubungan seks seperti AIDS/Inveksi HIV, bagi mereka yang mengalami kelemahan ejakulasi dini dapat bertindak sebagai penghambat orgasme (Manuaba, 2009; h. 244).

Indikasi dari metode ini adalah pasangan yang ingin berpartisipasi untuk keluarga berencana, ingin menggunakan

kontrasepsi sementara, ingin kontrasepsi tambahan (Affandi Biran, 2012; h.MK-19).

Kontra Indikasi dari metode ini adalah pasangan yang tidak ingin berpartisipasi dalam keluarga berencana, pasangan yang tidak mau terganngu dalam hubungan seksual (Affandi Biran, 2012; h.MK-19).

4) Pantang Berkala

Definisi Pantang berkala adalah berpantang (tidak koitus) beberapa hari sebelum hingga beberapa setelah ovulasi (Mochtar Rustam, 2012; h. 198).

Kekurangan dari metode ini ialah sulit menentukan waktu yang tepat pada ovulasi. Dengan demikian untuk wanita yang siklusnya tidak teratur , sangat sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan saat terjadinya ovulasi (Prawirohardjo, 2014; h.439).

Keuntungan dari metode ini adalah dapat menghitung masa subur dari pasangan tersebut (Manuaba, 2010; h. 596).

Indikasi dari metode ini adalah bagi pasangan yang mampu bekerja sama untuk penggunaan metode ini, pasangan yang menstruasinya teratur (Manuaba, 2010; h. 594).

Kontra Indikasi dari metode ini adalah bagi pasangan yang siklus menstruasinya tidak teratur, pasangan yang tidak mau bekerja sama (Manuaba, 2010; h. 594).

5) Spermisida

Definisi Spermisisda adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vagina, suppositoria, dan krim (Affandi Biran, 2012; h.MK24).

Efek Samping dari metode ini adalah dapat menimbulkan alergi atau iritasi (Manuaba, 2010;h. 596).

Kekurangan Keefektivitasannya hanya berkisar antara 1-2 jam, pengguna harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan koitus, bergantung pada kepatuhan menggunakannya (Affandi Biran, 2012; h.MK-25), timbulnya perasaan kurang enak pada kedua belah pihak karena “becek”, kadang timbul alergi (Mochtar Rustam, 2012; h.202).

Keuntungan Metode ini sulit digunakan secara masal dan hanya dapat diajarkan pada kalangan terbatas yang mempunyai pendidikan (Manuaba, 2010; h.597).

Indikasi dari metode ini adalah bagi pasangan yang masih menyusiu dan perlu kontrasepsi, atau sambil menunggu kontrasepsi yang lain (Affandi Biran, 2012; h.MK-26).

Kontra Indikasi dari metode ini adalah bagi pasangan yang menginginkan kontrasepsi yang efektif (Affandi Biran, 2012; h.MK-25).

6) Diafragma

Definisi Diafragma adalah kap bentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks (Affandi Biran, 2012; h.MK-21).

Efek samping dari metode ini adalah rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih, dugaan alergi terhadap bahan diafragma (Affandi Biran, 2012; h.MK-23).

Kekurangan dari metode ini ialah diperlukannya motivasi yang cukup kuat, umumnya cocok untuk wanita terpelajar dan tidak digunakan untuk secara masal, pemakaian yang tidak teratur dapat menjadi kegagalan (Prawirohardjo, 2014; h.443).

Keuntungan dari metode ini hampir tidak ada efek sampingnya dengan motivasi yang baik dan cara pemakaian yang betul hasilnya memuaskan (Prawirohardjo, 2014; h.443).

Indikasi dari metode ini adalah bagipasangan yang memerlukan dengan menunggu metode yang lain, menyusui dan perlu kontrasepsi (Affandi Biran, 2012; h.MK-22).

Kontra indikasi metode ini adalah bagipasangan yang menggunakan kontrasepsi yang efektif (Affandi Biran, 2012; h. MK-22).

b. Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Metode amenor laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif, artinya

hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya (Affandi Biran, 2012; h.MK-1).

Kekurangan dari metode ini adalah mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial, efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau hanya sampai 6 bulan, tidak melindungi dari IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS (Affandi Biran, 2012; h.MK-2).

Keuntungan dari metode ini adalah mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan

psikologik ibu dan bayi (Affandi Biran, 2012; h.MK-2).

Indikasi metode ini adalah ibu yang menyusui secra ekslusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan, dan belum mendapat haid setelah melahirkan (Affandi Biran, 2012; h.MK-2).

Kontra indikasi dari metode ini adalah bagi ibu yang tidak menyusui secara ekslusif, bayinya berumur lebih dari 6 bulan (Affandi Biran, 2012; h.MK-2).

c. KB Hormonal 1) Pil Kombinasi

Definisi Sebuah kontrasepsi yang menggunakan obat/pil yang harus selalu di minum setiap hari (Affandi Biran, 2012; h.MK-30). Efek samping dari metode ini adalah mual, pusing, muntah, tidak haid (Affandi Biran, 2012; h.MK-35).

Kekurangan Pil harus diminum setiap hari, kurang cocok nagi wanita yang pelupa,motivasi harus diberikan secara lebih intensif (Mochtar Rustam, 2012, h.- 2004).

Keuntungan dari Pil ini adalah memiliki efektifitas yang tinggi jika digunakan setiap hari, resiko kesehatan kecil, tidak mengganggu hubungan seksual, mencegah anemia (Affandi Biran, 2012; h.MK-31).

Indikasi dari metod ini adalah bagi wanita yang haidnya tidak teratur, haid yang terlambat (Mochtar Rustam, 2012; h.207).

Kontra Indikasi metode ini adalah bagi wanita yang tidak rajin meminum pil setiap hari, wanita yang mempunyai tekanan darah tinggi (Mochtar Rustam, 2012; h.206).

2) Kontrasepsi Suntikan

a) Definisi Kontrasepsi yang penggunaannya dilakukan dengan suntikan.

b) Efek samping dari metode ini adalah tidak haid, perdarahan tidak menentu (Manuaba, 2010; h.601).

c) Kekurangan dari metode ini adalah dapat merubah pola haid, ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan, tidak menjamin dari penyakit menular seks (Affandi Biran, 2012; h.MK-37).

d) Keuntungan dari metode ini adalah tidak memerlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, tidak memerlukan menyimpan obat dan lain-lain (Affandi Biran, 2012; h.MK-36). e) Indikasi dari metode ini adalah wanita yang anemia, pasca

persalinan tetapi tdk mrnyusui, sering lupa menggunakan pil kontrasepsi (Affandi Biran, 2012; h.MK-37).

3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

a) Definisi AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rongga rahim wanita untuk tujuan kontrasepsi (Mochtar Rustam, 2012; h.220).

b) Efek samping metode ini adalah perdarahan yang tidak teratur, berat badan yang meningkat (Affandi Biran, 2012; h.MK-63). c) Kekurangan metode ini adalah harus dilakukan pemeriksaan

dalam sebelum pemasangan AKDR, Diperlukan tenaga terlatih untuk pemasangan dan pencabutan AKDR, kejadian kehamilan ektopik cukup tinggi dan lain-lain (Affandi Biran, 2012; h.MK-70). d) Keuntungan dari metode ini adalah pemulihan kesuburan yang

cepat, kontrol medis yang ringan, jangka panjang dan lain-lain (Manuaba, 2010, h.611).

e) Indikasi dari metode ini adalah wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi jangka panjang, sering lupa menggunakan pil (Affandi Biran, 2012; h.MK-71).

f) Kontra Indikasi dari metode ini adalah hamil atau diduga hamil, kannker genetalia (Affandi Biran, 2012; h. MK-71).

4) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

Definisi AKBK adalah metode kontasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan implan mencegah terjadinya kehamilan antara 3 sampai 5 tahun (Affandi Biran, 2012; h.MK-55).

a) Efek samping dari metode ini adalah tidak haid, masa perdarahan panjang (Mochtar Rustam, 2012; h.210).

b) Kekurangan dari metode ini adalah menimbulkan gangguan menstruasi, berat badan bertambah, liang senggama menjadi kering, menimbulkan acne, ketegangan payudara dan lain-lainnya (Manuaba, 2010; h.603).

c) Keuntungan dari metode ini adalah KB jangka panjang, kontrol medis ringan, dapat dilayani didaerah pedesaan, penyulit medis tidak terlalu tinggi (Manuaba, 2010; h.603).

d) Indikasi dari metode ini adalah wanita yang ingin menggunakan kontraseps jangka panjang, tida ingin mempunyai anak lagi (Affandi Biran, 2012; h. MK-64).

e) Kontra Indikasi dari metode ini adalah diduga hamil atau hamil (Affandi Biran, 2012; h.MK-65).

d. Kontrasepsi Mantap

1) Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)

Definisi Tubektomi adalah kontrasepsi permanen yang dilakukan pada wanita dengan cara melakukan suatu tindakan pada kedua saluran telur sehingga menghalangi saluran telur dengan sel sperma (Mochtar Rustam, 2012; h. 230).

Efek Samping Jarang sekali ditemukan efek samping, baik jangka pendek atau jangka panjang (Affandi Biran, 2012; h.MK-89).

Kekurangan dalam metode ini adalah harus dipertimbangkan sifat permanen metode ini, klien dapat menyesal dikemudian hari, tidak melindungi diri dari IMS (Affandi Biran, 2012; h.92).

Keuntungan dari metode ini adalah metode dengan jangka panjang, efektifitas hampir 100%, tidak mempengaruhi libido seksualitas, tidak adanya kegagalan dari pihak pasien (Prawiroharjo, 2014; h.457).

Indikasi dari metode ini adalah wanita dengan paritas >2, pasca persalinan, sudah mantap ingin menggunakan metode ini (Affandi Biran, 2012; h.92).

Kontra indikasi dari metode pemakaian ini adalah wanita hamil, kurang yakin dengan metode ini (Affandi Biran, 2012; h.MK-93).

2) Vasektomi (Sterilisasi pada Laki-laki)

Definisi Vasektomi adalah operasi kecil dan dapat dilakukan oleh seseorang yang telah mendapat latihan khusus untuk itu (Prawirohardjo, 2014; h.461).

Efek samping metode ini tidak ada efek samping jangka panjang maupun jangka pendek (Affandi Biran, 2012; h.MK-97).

Kekurangan dari metode ini adalah cara ini tidak langsung efektif, perlu menunggu beberapa waktu hingga sperma benar benar tidak ditemukan berdarkan analisis semen, karena namanya masih metupakan tindakan operasi para pria masih takut (Mochtar Rustam, 2012; h.249).

Keuntungan dari metode ini adalah komplikasi yang dijumpai sedikit, hasil yang diperoleh (efektivitas) 100%, biayanya murah dan terjangkau bagi masyarakat (Mochtar Rustam, 2012; h.249).

Indikasi metode ini adalah laki-laki yang tidak ingin mempunyai anak lagi, yang merasa yakin dengan metode ini (Affandi Biran, 2012; h. 97).

Kontra indikasi dari metode ini adalah laki-laki yang kurang mantap dalam kontrasepsi ini (Affandi Biran, 2012;h. 97).

e. Kontrasepsi Darurat

Kontrasepi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan seger setelah hubungan seksual (Affandi Biran, 2012; h.U-61).

Efek samping dari metode ini adalah mual, muntah, perdarahan (Affandi Biran, 2012; h.U-62).

Kekurangan dalam metode ini adalah pil kombinasi hanya efektif bila digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan, AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual, pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, dan nyeri payudara (Affandi Biran, 2012; h.U-60).

Keuntungan dari metode ini adalah sangat efektif (tingkat kehamilan < 3%), AKDR juga bermanfaat jangka panjang (Affandi Biran, 2012; h.U-61).

Indikasi metode ini adalah bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti lupa minum pil tablet 2 hari, kondom boocor, salah hitung masa subur (Affandi Biran, 2012; h.u-62).

II. TINJAUAN ASUHAN KEBIDANAN A. Managemen Kebidanan

1. Pengertian Managemen Kebidanan

Manajemen 7 langkah varney

Dalam membuat karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan managemen 7 langkah varney :

a. Pengkajian

Merupakan suatu pengumpulan data secara menyeluruh untuk mengevaluasi keadaan ibu dan bayi baru lahir (Varney,2006;h.27). Validitas dan akurasi data akan sangat membantu dalam memberi pelayanan untuk melakukan analisis dan akhirnya digunakan untuk membuat keputusan klinik yang tepat, data tersebut meliputi data subyektif dan data obyektif (JNPK, 2008;h.8).

1) Data Subyektiif

Merupakan informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakannya serta apa yang sedang dan telah dialaminya. Selain itu data subyektif merupakan data informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota keluarga tentang status ibu, terutama jika ibu merasa nyeri atau sangat sakit.

2) Data Obyektif

Merupakan informasi yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan atau pengamatan terhadap ibu dan bayi baru

lahir, hasil pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan laboraturium, USG, rontgen dsb.

b. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan mengacu pada data utama, analisis data subyektif dan obyektif yang diperoleh. Masalah dapat memiliki dimensi yang lebih luas dan mungkin berada di luar kontek kebidanan sehingga batasannya menjadi tidak jelas untuk diagnosa kebidanan yang akan dibuat dibuat sehingga sulit untuk segera diselesaikan (JNPK-KR,2008;h.9).

1) Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial

Dianalogikan dengan proses membuat diagnosis kerja setelah mengembangkan berbagai kemungkinan daignosis banding (JNPK,2008;h.9).

2) Identifikasi Kebutuhan tindakan Segera

Mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan terjadi lainnya, dapat menjadi tujuan yang diharapkan, karena telah ada masalah atau diagnosis yang teridentifiikasi (Varney,2006;h.26).

3) Perencanaan

Langkah ini merupakan pengembangan masalah data diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupuun yang

dapat diantisipasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan (Varney,2006;h.28).

4) Pelaksanaan

Langkah ini adalah melaksanakan rencana perawatan secara menyeluruh, dapat dilaksanakan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu atau orang tua, bidan, atau anggota tim kesehatan (Varney,2006;h.28).

5) Evaluasi

Merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana perawatan yang dilakukan benar- benar telah mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan ibu (Varney,2006;h.28).

III. LANDASAN HUKUM KEWENANGAN BIDAN A. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 yang berisi tentang izin dan penyelenggara praktik bidan. Pada pasal 9 disebutkan bahwa bidan dalam menyelenggarakan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa prahamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara kedua kehamilan. Kemudian pelayanan kesehatan anak yang diberikan pada bayi baru lahir,kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana dengan memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan repsoduksi perempuan dan keluarga berencana.

Bidan dalam melakukan tugasnya wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan kemudian ditunjukan ke puskesmas wilayah tempat praktek, dikecualikan untuk bidan yang bekerja difasilitas pelayanan kesehatan.

Dokumen terkait