• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DAFTAR PUSTAKA

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi perusahaan yaitu ibarat darah yang mengalir keseluruh tubuh perusahaan. SIA merupakan hal terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen.

Sistem informasi akuntansi yang tepat,akurat dan cepat dapat membuat perusahaan menjadi sehat dan berkembang pesat. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi menjadi salah satu masalah penting bagi setiap perusahaan.

Siklus Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

(Sumber: SENO HADI SAPUTRO SE.-2015)

Gambar 1 Siklus Sistem Informai Akuntansi

PROSES OUTPUT

INPUT

JURNAL

BUKTI TRANSAKSI LAPORAN KEUANGAN

BUKU BESAR PEMBANTU FILE TRANSAKSI

6

1. Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) Sistem adalah rangkaian dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Suatu sistem pasti tersusun dari sub- sub sistem yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Mulyadi (2014:4) mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang.

Menurut Azhar Susanto (2013:22), ”system adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun itu baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Jadi, Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat sebagai suatu komponen yang menyeluruh bukan pada subsistem atau satu subsistem. Dengan berintegrasinya sistem akan mengefesiensikan proses dengan mengurangi pengulangan (duplikat) data yang tidak perlu, penyimpanan, pelaporan dan proses- proses lainnya. Suatu sistem terdiri

dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian sistem. Suatu sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen atau subsistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen- komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran dan sasaran atau tujuan. Elemen- elemen sebuah sistem menurut Hall (2007:5) mengemukakan sebuah sistem adalah sekelompok atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dijelaskan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang saling berkaitan atau rangkaian kegiatan yang membentuk suatu jaringan prosedur dan berfungsi dalam mencapai sebuah tujuan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak.

1. Karakteristik Sistem

Jogiyanto (2005:3) memaparkan suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu, yaitu:

a) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berubah suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b) Batasan Sistem (Boudary)

Batasan sistem merupakan dearah yang membatasi antar suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan diluar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem operasi.

d) Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e) Masukan Sistem (Input)

Masuk sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.

Masuk dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (singal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Singal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f) Keluaran (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g) Pengolahan Sistem (Process)

Pengolah atau proses merupakan perubahan dari masukan menjadi keluaran. Proses ini dilakukan oleh mesin, manusia dan komputer.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Sistem Akuntansi akan mengolah data- data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dengan laporan- laporan lain yang dibutuhkan manajemen.

h) Sasaran Sistem (Object)

Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2. Pengertian Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4), informasi adalah data yang telah dikelolah dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya pengguna membuat keputusan yang baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

Menurut Azhar Susanto (2013:38), ” informasi merupakan hasil dari pengelolaan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengelolaan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengelolaan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”.

Menurut Mardi (2011:5), informasi adalah data yang diolah kemudian menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event), dan kesatuan nyata (fact and entity) serta digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Hall (2009:19), informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan pembelian, laporan yang terstruktur, atau sebuah pesan dalam layar komputer.

3. Karakteristik Informasi

Agar informasi dapat berguna dan berarti bagi penggunanya, menurut Romney dan Steinbart (2015:5) Maka informasi harus memiliki karakteristik dan kualitas sebagai berikut:

a) Relevan

Informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, serta menegaskan atau membenarkan ekspetasi sebelumnya.

b) Akurat

Tingkat keakuratan dapat diartikan informasi itu bebas kesalahan,tidak bias dan menyesatkan.

c) Lengkap (Completeness)

Informasi tersebut harus memiliki penjelasan yang rinci dan jelas dari setiap aspek peristiwa yang diukurnya. Lengkap namun tidak berlebihan dan tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.

d) Tepat Waktu (Timeline)

Manajer seharusnya dapat memperoleh informasi yang menggambarkan apa yang terjadi sekarang atau dimasa yang akan datang dan informasi apa yang telah terjadi dimasa lampau, mengingat informasi disajikan mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

e) Dapat Dipahami

Informasi disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas.

f) Dapat Diverifikasi

Misalkan terdapat dua orang yang independent dan berpengetahuan di bidangnya, dan masing- masing menghasilkan informasi yang sama sehingga tingkat informasi dapat dibandingkan.

g) Dapat diakses

Informasi tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat digunakan.

4. Sistem informasi akuntansi

Menurut Mardi (2011:4), sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan dibentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya.

Menurut Azhar Susanto (2013:72),” sistem informasi akuntansi dapat didefenisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengelola data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Menurut Romney (2015:11), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:57),” suatu system yang berfungsi untuk mengorganisir, formulir, catatan dan laporan yang dikordinasikan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam

perbuatan keputusan manajeman dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolahaan perusahaan”.

Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi, Hall (2007: 9) memberikan pernyataan tentang transaksi yaitu :

Transaksi dibagi menjadi dua kelas: transaksi keuangan dan transaksi non- keuangan. Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non-keuangan: termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan.

Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non-keuangan juga diikutsertakan karena dapat pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non-keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dokumen terkait