• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan elemen, komponen atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem-subsistem dan subsistem-subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen (Supriyanto, 2005). Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001).

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2004). Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun elemen-elemen yang dimiliki sistem adalah (Kadir, 2003):

1. Tujuan Sistem, untuk mendukung fingsi kepengurusan manajemen, untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.

2. Input, segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi

bahan untuk diproses.

3. Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

4. Output, merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran

5. Mekanisme Pengendalian, diwujudkan dengan menggunakan umpan balik

(feedback).

6. Umpan Balik, untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan (Al-bahra, 2005). Berikut adalah karakteristik sistem (Al-bahra, 2005).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir daru satu subsistem ke subsistem yang lainnya. 5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Definisi Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto, 2004). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Supriyanto, 2005).

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) (Jogiyanto, 2005). Secara ringkas siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

Proses (Model)

Output Input

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

Kualitas suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu, informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Akurat artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat waktu, artinya informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkannya.

2.1.4 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Supriyanto, 2005). Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebbut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok dasar data (database block) dan blok kendali (control

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto, 2005).

1. Blok masukan : merupakan input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran : merupakan keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

4. Blok teknologi : digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi itu sendiri terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkar software dan hardware.

5. Blok basis data : kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali : Dirancang dan ditetapkan untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak sistem ataupun kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi sewaktu sistem diimplementasikan.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Al-bahra, 2005).

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2 Pengertian Evaluasi Kinerja Dosen

Evaluasi Kinerja Dosen adalah kegiatan yang mengkaji kinerja dosen selama melaksanakan proses belajar mengajar (http://sipil.dreamhosters.com/eval-kinerja-dosen-2).

Evaluasi Kinerja Dosen adalah suatu proses yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan akademik oleh dosen dibandingkan dengan tujuan pendidikan atau standar akademik yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus menerus meningkatkan kualitas akademik dari dosen. Evaluasi memiliki peranan yang sangat penting sebab berbagai informasi dapat diperoleh dari hasil pelaksanaan proses evaluasi tersebut, dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pada berbagai komponen yang terdapat dalam proses belajar mengajar. Informasi yang telah diperoleh tersebut selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kinerja dosen secara menyeluruh. Agar proses pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, maka dibuat suatu instrumen evaluasi kinerja yang dapat dipakai oleh dosen

(http://bkma.umm.ac.id/home.php?c=1414). Untuk lebih jelas mengenai evaluasi kinerja dosen terdapat pada Lampiran 1.

Pengertian kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu (Mirza, 2001).

Penilaian prestasi kerja ialah suatu alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan (Mirza, 2001).

2.3 Metodologi Pengumpulan Data 2.3.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian (Gulo, 2003).

2.3.2 Studi Literatur

Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah (Hasibuan, 2007).

2.3.3 Observasi

Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk

mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakkukan observasi, analisis sistem dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi (Jogiyanto, 2005).

2.3.4 Wawancara

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawwancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee) (Jogiyanto, 2005).

Dokumen terkait