SISTEM INFORMASI EVALUASI KINERJA DOSEN
PADA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh:
MUHAMAD SIDIK NIM: 106093003039
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SISTEM INFORMASI EVALUASI KINERJA DOSEN
PADA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
MUHAMAD SIDIK
106093003039
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
JAKARTA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” yang ditulis oleh Muhamad Sidik, NIM 106093003039 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta pada tanggal 24 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui:
Penguji I Penguji II
Zulfiandri, S.Kom, MMSI Zainul Arham, M.Si NIP. 19700130 200501 1 003 NIP. 19740730 200710 1 002
Pembimbing I Pembimbing II
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19750412 200710 2 002
Mengetahui :
Dekan Ketua
Fakultas Sain dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Juni 2011
ABSTRAK
MUHAMAD SIDIK, Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen Pada Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan NIA KUMALADEWI.
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah fakultas yang memiliki kapasitas dosen cukup banyak dan selalu berusaha untuk terus meningkatkan kinerja dosennya dengan cara melakukan kegiatan evaluasi kinerja dosen secara
berkala setiap akhir semester. Evaluasi kinerja dosen ini dititikberatkan pada peninjauan
keempat sifat kompetensi dalam proses mengajar, yaitu meliputi kompetensi pedagodik,
profesional, personal dan sosial. Adapun nilai akhir dari jumlah keseluruhan kompetensi
terdiri dari lima kategori, yaitu nilai 112,1 – 140 = Sangat Baik, 84,1 – 112,0= Baik, 56,1 – 84,0
= Cukup, 28,1 – 56,0 = Tidak Baik, 28,0= Sangat Tidak Baik, yang kemudian akan
dimonitoring dan dievaluasi. Akan tetapi kegitan evaluasi kinerja dosen berjalan dengan banyak hambatan sebab FST belum memiliki sistem yang dapat membantu kegiatan tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu perubahan sistem yaitu dari sistem evaluasi kinerja dosen manual menjadi sistem informasi evaluasi kinerja dosen
berbasis web. Dengan demikian maka semua proses dalam kegiatan evaluasi kinerja dosen dapat
dilakukan secara online, baik dalam proses iput kuisioner maupun penyajian laporannya. Pada
penelitian ini, pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
studi pustaka. Pendekatan pengembangan sistem menggunakan model Rapid Application
Development (RAD) dengan use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram sebagai alat untuk perancangan, serta PHP dan MySQL sebagai alat pengkodean komputer.
Kata Kunci : Kuisioner, Evaluasi Kinerja Dosen, RAD (Rapid Application
Developement), use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, web,online.
V Bab + lxvii Halaman + 227 Halaman + 5 Simbol + 141 Gambar + 25 Tabel + Pustaka + 5 Lampiran
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah wa kabirotun syukru illa Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen Pada Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. dengan
baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.
Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna dari pembaca. Dengan mengucap kalimat hamdallah peneliti akhiri, semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi peneliti menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekaligus sebagai pembimbing I saya.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI. selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan tentang penulisan skripsi yang baik, dan selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
6. Buat sahabat saya Mionk, Arya, Adi, Cosmas, Kukuh, Lia, Tanti, Farah dan semuanya yang tidak bisa ditulis satu per saru, terimakasih atas dukungan dan saran dalam menyusun skripsi ini.
7. Buat teman-teman SIAP 2006 terimakasih atas dukungannya dalam menyusun skripsi ini. Ganbate kudasai.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.
Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.
Jakarta, Juni 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SAMPUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
DAFTAR SIMBOL ... xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah... 6
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 8
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 8
1.4.2.1 Bagi Penulis ... 9
1.4.2.2 Bagi Fakultas ... 9
1.5 Metode Penelitian... 9
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 10
1.5.1.1 Studi Kepustakaan ... 10
1.5.1.3 Wawancara ... 10
1.5.1.4 Studi Literatur Sejenis ... 11
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 11
1.6 Sistematika Penulisan ... 11
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 13
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.1.1 Definisi Sistem ... 13
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 14
2.1.3 Definisi Informasi ... 16
2.1.4 Definisi Sistem Informasi ... 17
2.2 Pengertian Evaluasi Kinerja Dosen ... 19
2.3 Metodologi Pengumpulan Data ... 20
2.3.1 Studi Pustaka ... 20
2.3.2 Studi Literatur ... 20
2.3.3 Observasi ... 20
2.3.4 Wawancara ... 21
2.4 Metodologi Pengembangan Sistem ... 21
2.5 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi ... 22
2.5.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi ... 22
2.5.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem ... 23
2.5.2.1 Rapid Application Development (RAD) ... 24
2.5.2.2 Pendekatan Pioner Martin untuk RAD ... 26
2.6 Object Oriented Analisis (OOA) ... 29
2.7 Object Oriented Desain (OOD) ... 29
2.7.1 Unified Modeling Language (UML) ... 33
2.7.1.1 Sejarah UML ... 34
2.7.2 Pengertian Obyek ... 35
2.7.3 Diagram UML ... 35
2.7.3.1 Use Case Diagram ... 35
2.7.3.2.1 Class Diagram ... 36
2.7.3.2.2 Object Diagram ... 36
2.7.3.3 Diagram Interaksi ... 37
2.7.3.3.1 Sequence Diagram ... 37
2.7.3.3.2 Collaboration Diagram ... 37
2.7.3.4 State Diagram ... 37
2.7.3.4.1 Statechart Diagram ... 38
2.7.3.4.2 Activity Diagram ... 38
2.7.3.5 Diagram Implementasi ... 38
2.7.3.5.1 Component Diagram ... 38
2.7.3.5.2 Deployment Diagram ... 39
2.8 Database Management System (DBMS) ... 39
2.8.1 Pengertian DBMS ... 39
2.8.2 Arsitektur Database ... 40
2.9 Graphical User Interface (GUI) ... 41
2.10 Konsep Dasar Internet ... 42
2.10.1 Pengertian Internet ... 42
2.10.2 Sejarah Internet ... 43
2.10.3 Sumberdaya Internet ... 43
2.10.4 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) ... 45
2.10.5 World Wide Web (WWW) ... 45
2.10.6 Web Server Apache ... 45
2.11 Personal Home Page (PHP)... 46
2.11.1 Pengertian PHP ... 46
2.11.2 Sejarah Singkat PHP ... 46
2.11.3 Prinsip Kerja PHP ... 47
2.12 XAMPP ... 48
2.13 MySQL ... 48
2.13.1 Pengertian MySQL ... 48
2.13.2 Perbedaan MySQL dan SQL ... 49
2.13.2.2 Data Manipulation Language (DML) ... 50
2.13.2 Kelebihan MySQL ... 51
2.14 Microsoft Office Visio 2003 ... 52
2.15 Pengujian (Testing) ... 53
2.16 Studi Literatur Sejenis ... 54
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 56
3.1 Metode Pengumpulan Data ... 56
3.1.1 Studi Pustaka ... 56
3.1.2 Studi Observasi ... 57
3.1.3 Studi Wawancara ... 58
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 58
3.1.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat ... 59
3.1.2 Workshop Desain ... 59
3.1.2 Implementasi ... 60
3.3 Alur Pemikiran ... 60
BAB 4 PEMBAHASAN ... 64
4.1 Perancanaan Syarat-syarat ... 64
4.1.1 Gambaran Umum Organisasi ... 64
4.1.1.1 Visi dan Misi Pendidikan ... 65
4.1.1.2 Tujuan Pendidikan ... 66
4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 66
4.1.2 Analisa Proes Bisnis ... 68
4.1.3 Identifikasi Masalah ... 69
4.1.4 Mendefinisikan Lingkup ... 70
4.1.5 Solusi Penyelesaian Masalah ... 71
4.2 Workshop Desain ... 77
4.2.1 Use case diagram ... 77
4.2.3 Activity diagram ... 107
4.2.4 Sequence diagram ... 131
4.2.5 Statechart diagram ... 152
4.2.6 Perancangan database ... 154
4.2.7 Perancangan form ... 162
4.2.7.1 Form admin ... 162
4.2.7.1 Form mahasiswa, dosen, dekan, kaprodi ... 177
4.2.7 Perancangan Graphical User Interface (GUI) ... 181
4.3 Implementasi ... 205
4.3.1 Pemrograman (Coding) ... 205
4.3.2 Pengujian (Testing) ... 205
4.3.2.1 Unit testing ... 205
4.3.2.2 Integrated Testing ... 208
4.3.2.3 User Acceptance Testing ... 219
BAB 5 PENUTUP ... 222
5.1 Kesimpulan ... 222
5.2 Saran ... 223
DAFTAR PUSTAKA ... 196
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik perbandingan predikat dosen masing-masing program studi
fakultas sains dan teknologi (sumber: PPJM) ... 3
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005) ... 17
Gambar 2.2 Strategi RAD (Kendal, 2006) ... 24
Gambar 2.3 Fase RAD Martin (Kendall, 2006) ... 26
Gambar 2.4 Obyek (Sumber : Munawar, 2005) ... 35
Gambar 2.5 Skema pemrosesan scrift PHP (Rafiza, 2006) ... 47
Gambar 2.6 SQL(Nugroho, 2005) ... 50
Gambar 2.7 Proses Pengujian (Sommerville, 2001) ... 54
Gambar 3.1 Alur Penelitian... 61
Gambar 4.1 Struktur Organisasi (sumber: SOP FST) ... 67
Gambar 4.2 Proses Bisnis Evaluasi Kinerja Dosen (Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005) ... 69
Gambar 4.3 Proses bisnis sistem yang diusulkan ... 74
Gambar 4.4 Konfigurasi jaringan sistem yang diusulkan ... 75
Gambar 4.5 Use case diagram ... 81
Gambar 4.6 Class diagram ... 107
Gambar 4.7 Activity diagram login ... 108
Gambar 4.8 Activity diagram manajemen mahasiswa ... 109
Gambar 4.9 Activity diagram manajemen dosen ... 111
Gambar 4.10 Activity diagram manajemen matakuliah ... 113
Gambar 4.12 Activity diagram manajemen pertanyaan ... 117
Gambar 4.13 Activity diagram manajemen user ... 119
Gambar 4.14 Activity diagram manajemen informasi ... 120
Gambar 4.15 Activity diagram manajemen contact us... 122
Gambar 4.16 Activity diagram manajemen pesan ... 123
Gambar 4.17 Activity diagram input KRS ... 125
Gambar 4.18 Activity diagram validasi KRS ... 126
Gambar 4.19 Activity diagram manajemen pengaturan sistem ... 127
Gambar 4.20 Activity diagram input kuisioner ... 128
Gambar 4.21 Activity diagram manajemen password... 129
Gambar 4.22 Activity diagram manajemen laporan ... 130
Gambar 4.23 Sequence diagram login ... 131
Gambar 4.24 Sequence diagram manajemen mahasiswa ... 133
Gambar 4.25 Sequence diagram manajemen dosen ... 135
Gambar 4.26 Sequence diagram manajemen matakuliah ... 137
Gambar 4.27 Sequence diagram manajemen mengajar ... 139
Gambar 4.28 Sequence diagram manajemen pertanyaan ... 140
Gambar 4.29 Sequence diagram manajemen user ... 141
Gambar 4.30 Sequence diagram manajemen informasi ... 142
Gambar 4.31 Sequence diagram manajemen contact us ... 144
Gambar 4.32 Sequence diagram manajemen pesan ... 145
Gambar 4.33 Sequence diagram input KRS ... 146
Gambar 4.34 Sequence diagram validasi KRS ... 147
Gambar 4.35 Sequence diagram manajemen pengaturan sistem ... 148
Gambar 4.37 Sequence diagram manajemen password ... 150
Gambar 4.38 Sequence diagram manajemen laporan ... 151
Gambar 4.39 Statechart diagram login ... 152
Gambar 4.40 Statechart diagram input kuisioner ... 153
Gambar 4.41 Satechart diagram manajemen pesan ... 153
Gambar 4.42 Gambar tabel dosen di database ... 154
Gambar 4.43 Gambar tabel mahasiswa di database ... 155
Gambar 4.44 Gambar tabel matakuliah di database ... 156
Gambar 4.45 Gambar tabel mengajar di database ... 156
Gambar 4.46 Gambar tabel KRS di database ... 156
Gambar 4.47 Gambar tabel detKRS di database ... 157
Gambar 4.48 Gambar tabel pertanyaan di database ... 157
Gambar 4.49 Gambar tabel kategori di database... 157
Gambar 4.50 Gambar tabel kuisioner di database ... 157
Gambar 4.51 Gambar tabel confPoling di database ... 158
Gambar 4.52 Gambar tabel detpoling di database... 158
Gambar 4.53 Gambar tabel status login di database ... 158
Gambar 4.54 Gambar tabel hak akses di database ... 159
Gambar 4.55 Gambar tabel jeniskelamin di database ... 159
Gambar 4.56 Gambar tabel prodi di database ... 159
Gambar 4.57 Gambar tabel statusKRS di database ... 159
Gambar 4.58 Gambar tabel statusdosen di database ... 160
Gambar 4.59 Gambar tabel poling di database ... 160
Gambar 4.60 Gambar tabel user di database ... 160
Gambar 4.62 Gambar tabel informasi di database ... 161
Gambar 4.63 Gambar tabel pesan di database... 161
Gambar 4.64 Gambar form login user... 162
Gambar 4.65 Gambar form input mahasiswa ... 163
Gambar 4.66 Gambar form edit mahasiswa ... 165
Gambar 4.67 Gambar form input dosen ... 166
Gambar 4.68 Gambar form edit dosen ... 167
Gambar 4.69 Gambar form input matakuliah ... 168
Gambar 4.70 Gambar form edit matakuliah ... 169
Gambar 4.71 Gambar form input kategori pertanyaan... 169
Gambar 4.72 Gambar form edit kategori pertanyaan ... 170
Gambar 4.73 Gambar form input pertanyaan ... 171
Gambar 4.74 Gambar form edit pertanyaan ... 171
Gambar 4.75 Gambar form input mengajar ... 172
Gambar 4.76 Gambar form edit mengajar... 173
Gambar 4.77 Gambar form validasi KRS ... 173
Gambar 4.78 Gambar form input informasi ... 174
Gambar 4.79 Gambar form edit informasi ... 175
Gambar 4.80 Gambar form input pengaturan sistem ... 175
Gambar 4.81 Gambar form cari data mahasiswa ... 176
Gambar 4.82 Gambar form cari data dosen ... 176
Gambar 4.83 Gambar form cari data matakuliah ... 177
Gambar 4.84 Gambar form cari data KRS ... 177
Gambar 4.85 Gambar form input KRS ... 178
Gambar 4.87 Gambar form balas pesan ... 179
Gambar 4.88 Gambar form kuisioner... 180
Gambar 4.89 Halaman home... 181
Gambar 4.90 Halaman prosedur ... 182
Gambar 4.91 Halaman informasi ... 182
Gambar 4.92 Halaman about us ... 183
Gambar 4.93 Halaman contact us ... 183
Gambar 4.94 Halaman home (admin) ... 184
Gambar 4.95 Halaman master mahasiswa (admin)... 184
Gambar 4.96 Halaman input mahasiswa ... 185
Gambar 4.97 Halaman pencarian data mahasiswa ... 185
Gambar 4.98 Halaman master dosen (admin) ... 186
Gambar 4.99 Halaman input data dosen ... 186
Gambar 4.100 Halaman pencarian data dosen ... 187
Gambar 4.101 Halaman master matakuliah (admin) ... 187
Gambar 4.102 Halaman input matakuliah ... 188
Gambar 4.103 Halaman input kuisioner ... 188
Gambar 4.104 Halaman master pertanyaan ... 189
Gambar 4.105 Halaman input pertanyaan ... 189
Gambar 4.106 Halaman input kategori pertanyaan... 190
Gambar 4.107 Halaman master informasi ... 190
Gambar 4.108 Halaman input informasi ... 191
Gambar 4.109 Halaman master user ... 191
Gambar 4.110 Halaman contact us ... 192
Gambar 4.112 Halaman input mengajar ... 193
Gambar 4.113 Halaman validasi KRS ... 193
Gambar 4.114 Halaman laporan ... 194
Gambar 4.115 Halaman detail laporan ... 195
Gambar 4.116 Halaman ranking dosen ... 195
Gambar 4.117 Halaman ranking dosen terbaik ... 196
Gambar 4.118 Halaman pengaturan sistem ... …….196
Gambar 4.119 Halaman home (kaprodi) ... 197
Gambar 4.120 Halaman master mahasiswa (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa)197 Gambar 4.121 Halaman master dosen (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 198
Gambar 4.122 Halaman master matakuliah (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa)198 Gambar 4.123 Halaman isi kuisioner (kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 199
Gambar 4.124 Halaman laporan (kaprodi) ... 199
Gambar 4.125 Halaman ranking dosen (kaprodi) ... 200
Gambar 4.126 Halaman detil laporan (kaprodi) ... 200
Gambar 4.127 Halaman inbox pesan (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 201
Gambar 4.128 Halaman detail pesan (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 201
Gambar 4.129 Halaman outbox pesan (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 202
Gambar 4.130 Halaman write pesan (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 202
Gambar 4.131 Halaman detail pesan (dekan, kaprodi, dosen, mahasiswa) ... 202
Gambar 4.132 Halaman home (dekan) ... 203
Gambar 4.132 Halaman home (mahasiswa) ... 204
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi nilai predikat dosen FST (sumber: PPJM) ... 3
Tabel 2.1 Unsur-unsur pembentuk UML (Munawar, 2005) ... 33
Tabel 2.2 Sumber daya yang terdapat pada internet (Kadir, 2003) ... 43
Tabel 2.3 Studi literatur sejenis (sumber: peneliti) ... 54
Tabel 4.1 Identifikasi aktor ... 78
Tabel 4.2 Identifikasi use case ... 78
Tabel 4.3 Narasi use case login... 82
Tabel 4.4 Narasi use case manajemen mahasiswa ... 82
Tabel 4.5 Narasi use case manajemen dosen ... 85
Tabel 4.6 Narasi use case manajemen matakuliah... 87
Tabel 4.7 Narasi use case manajemen mengajar ... 89
Tabel 4.8 Narasi use case manajemen pertanyaan ... 92
Tabel 4.9 Narasi use case manajemen user ... 94
Tabel 4.10 Narasi use case manajemen informasi ... 96
Tabel 4.11 Narasi use case manajemen pesan ... 98
Tabel 4.12 Narasi use case manajemen contact us ... 100
Tabel 4.13 Narasi use case input KRS ... 102
Tabel 4.14 Narasi use case validasi KRS ... 103
Tabel 4.15 Narasi use case manajemen pengaturan sistem ... 103
Tabel 4.16 Narasi use case input kuisioner ... 104
Tabel 4.18 Narasi use case manajemen laporan ... 106
Tabel 4.19 Unit Testing ... 205
Tabel 4.20 Integration Testing ... 208
DAFTAR LAMPIRAN
Wawancara ... xxx Instrumen Sertifikasi Dosen ... xxxiv
Coding Program ... xlii Tampilan Aplikasi ... lviii Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005
Pedoman evaluasi DIKTI
Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Dosen
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
Actor1
«uses»
«inherits» «uses» <<depends on>>
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Class
1. class name
2. attributes
3. behaviors
Association
Agregation
Generalization
1 *
Class 1
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
(Whitten, 2004)
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
Class1 Class2
1
Class3 Class4
Class1 Class2
0..1
Class1 Class2
0..*
Class3 Class4
*
Class1 Class2
1..*
Class1 Class2
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Object
Lifeline
Messages
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
State
Transition Paths
Initial State
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the
Process
Synchronization Bar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dosen adalah salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan pada perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang professional (www.dikti.go.id; 7 April 2010; 09.30 WIB). Sementara itu, profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional (Muchlas, 2010).
Akan tetapi harus melalui penilaian serangkaian indikator yang bersifat terukur.
Dalam konteks inilah sangat diperlukannya kegiatan evaluasi Dosen. Evaluasi kinerja dosen bertujuan untuk (1) meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, (2) meningkatkan proses dan hasil pendidikan (3) menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi (4) meningkatkan atmosfer akademik di semua jenjang perguruan tinggi dan (5) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional(www.dikti.go.id; 7 April 2010; 09.30 WIB).
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam rangka meningkatkan kinerja sumber daya manusianya, yaitu dalam kaitannya terhadap dosen. Secara berkala mengadakan evaluasi kinerja dosen setiap akhir perkuliahan seperti pada waktu Ujian Akhir Semester (UAS). Evaluasi kinerja dosen ini dititikberatkan pada peninjauan keempat sifat kompetensi dalam proses mengajar meliputi kompetensi pedagodik, profesional, personal dan sosial yang kemudian akan dimonitoring, evaluasi dan
auditing. Peninjauan keempat sifat kompetensi tersebut terdiri dari 5 (lima) skala penilaian, antara lain:
1 = sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah
2 = tidak pernah/tidak baik/jarang
3 = biasa/cukup/kadang-kadang
4 = baik/tinggi/sering
5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu
Berikut ini adalah rekapitulasi nilai predikat dosen-dosen serta grafik perbandingan predikat dosen masing-masing program studi FST semester genap tahun 2010.
Tabel 1.1 Rekapitulasi nilai predikat dosen FST (sumber: PPJM)
Prodi Studi Persentase Predikat Total
Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik
Matematika 11.1 81.5 3.7 3.7
100%
Fisika 60 40 0 0
Kimia 40.42 59.58 0 0
Biologi 21.95 75.62 2.43 0
Agribisnis 8.3 83.33 8.3 0
Sistem Informasi 8.00 77.33 14.67 0
Teknik Informatika 4.47 89.56 5.97 0
Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Predikat Dosen masing-masing Program Studi
Fakultas Sains & Teknologi (sumber: PPJM)
Microsoft excel dan proses pembuatan laporan. Setelah tahap tersebut selesai, TPED melaporkan hasil perolehan nilai evaluasi semua dosen kepada Dekan/Direktur. Kemudian Dekan/Direktur memberitahukan hasil evaluasi kepada dosen yang bersangkutan. Apabila dosen yang bersangkutan berkinerja memuaskan dan sangat baik, maka dosen tersebut akan memperoleh reward, dan apabila dosen yang bersangkutan berkinerja sangat kurang, maka akan memperoleh punishment. Tahap berikutnya yaitu Dekan melaporkan hasil evaluasi dosen ke Rektor, kemudian Rektor melakukan follow up kepada Universitas, Fakultas dan Jurusan atau Program studi.
Akan tetapi, dengan menggunakan prosedur tersebut sering terjadinya kesalahan dalam hasil laporan evaluasi dosen yang diakibtkan proses input dan analisa yang salah. Adanya kesulitan dalam mengelola data evaluasi atau dalam pencarian data evaluasi, sebab media yang digunakan adalah kertas sehingga data seringkali tertukar karena tidak disimpan dan ditata secara rapi. Selain itu mahasiswa sering kali tidak mengisi angket evaluasi dengan lengkap sehingga mengakibatkan tidak efektifnya proses evaluasi yang menyulitkan TPED dalam mengolah data. Memerlukan tim khusus yaitu TPED untuk menyelenggarakan kegiatan evaluasi kinerja dosen sehingga terjadi menumpuknya pekerjaan bagi staf yang ditugaskan. Evaluasi kinerja dosen hanya sebatas mahasiswa terhadap dosen pengajarnya, sehingga tidak adanya evaluasi antara rekan sejawat yaitu dosen terhadap dosen ataupun atasan terhadap bawahannya.
bagi FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses evaluasi kinerja dosennya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam bentuk skripsi yaitu dengan judul “Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Kegiatan evaluasi dosen sangat menyita waktu, sebab prosedur yang digunakan sangat panjang, yaitu dimulai dari pembentukan TPED, penyebaran instrumen, pengisian instrumen, pengecekan kelayakan instrumen, proses data entry dan analisa. Setelah tahap itu semua, baru didapatkan hasilnya dan kemudian menuju tahap-tahap berikutnya. b. Sering terjadinya kesalahan dalam hasil laporan evaluasi dosen yang
diakibatkan proses input dan analisa yang salah. Sebab mahasiswa sering kali tidak mengisi instrumen atau angket evaluasi dengan lengkap sehingga mengakibatkan tidak efektifnya proses evaluasi yang menyulitkan TPED dalam mengolah data.
sehingga data seringkali tertukar karena tidak disimpan dan ditata secara rapi.
d. Memerlukan tim khusus yaitu TPED untuk menyelenggarakan kegiatan evaluasi kinerja dosen sehingga terjadi menumpuknya pekerjaan bagi staf yang ditugaskan tersebut.
e. Evaluasi kinerja dosen hanya dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen pengajarnya, sehingga tidak adanya evaluasi antara rekan sejawat yaitu dosen terhadap dosen ataupun atasan terhadap bawahannya.
f. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat menyediakan layanan pengisian angket evaluasi kinerja dosen secara online dengan terdiri dari penilaian mahasiswa terhadap dosen, dosen terhadap rekan sejawat, dan atasan terhadap staf yang menjadi bawahannya serta sistem tersebut dapat menyajikan laporan perolehan hasil evaluasi pada setiap dosen.
1.3. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, dibatasi pada bagian dengan menekankan pada:
b. Pengisian data kuisioner atau penilaian secara online yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan kaprodi.
c. Laporan dari aplikasi hanya menampilkan data hasil evaluasi berupa grafik, detail laporan, ranking dosen, dan dapat mencetak hasil evaluasi yang diperoleh setiap masing-masing dosen atau keseluruhan dosen. d. Pengembangan Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen tidak
dilakukannya tahap mengoperasikan sistem informasi pada tahap implementasi sistem, melainkan hanya dilakukan tahap membangun, meng-install, dan menguji sistem informasi.
e. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen adalah aplikasi berbasis web (web-base application) yang dapat diakses melalui jaringan internet.
f. Pembuatan Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen menggunakan web server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai
database-nya.
g. Pengembangan Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen tidak membahas keamanan data secara terinci.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
a. Menganalisis sistem evaluasi kinerja dosen yang sedang berjalan, merancang dan mengembangkan sistem informasi yang mampu meningkatkan efektifitas dan efesiensi waktu dalam kegiatan evaluasi kinerja dosen.
b. Mengembangkan sistem informasi yang mampu mengurangi tingkat kesalahan dalam proses input evaluasi kinerja dosen, pengolahan data nilai evaluasi, maupun proses penghitungan nilai evaluasi.
c. Membuat arsip data evaluasi kinerja dosen secara sistematis dengan konsep basisdata sehingga akan memudahkan akses data apabila data diperlukan.
d. Mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan untuk proses penilaian mahasiswa terhadap dosen, penilaian dosen dengan dosen atau teman sejawat dan penilaian atasan terhadap bawahannya.
e. Mengembangkan sistem informasi yang mampu menyajikan hasil evaluasi kinerja dosen dengan cepat dan akurat serta tanpa memerlukan tim khusus yang terlibat dalam proses kegiatannya.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:
1.4.2.1Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
c. Mendapatkan pemahaman mengenai sistem informasi berbasis web dan memahami tentang metodologi pengembangan sistem.
d. Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah yang sebenarnya.
1.4.2.2Bagi Fakultas
a. Memudahkan Dekan dan Ketua Program Studi dalam pengambilan sebuah keputusan terhadap dosen terkait dengan hasil yang didapat oleh dosen yang bersangkutan.
b. Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan sistem informasi yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan informasi khususnya dalam pengolahan evaluasi kinerja dosen.
c. Sistem yang akan dibangun diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dan dapat diimpelentasikan di FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
d. Menjadi referensi bagi peneliti berikutnya di bidang teknologi informasi khususnya mengenai sistem evaluasi kinerja dosen.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini meliputi dua metode:
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik lain (Purwono, 2009).
1.5.1.2Observasi
Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan (Jogiyanto, 2005).
1.5.1.3Wawancara
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee) (Jogiyanto, 2005).
Metode pengumpulan data dengan cara menganalisa penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
1. Metode Pengembangan Sistem
Penulis merancang sistem informasi evaluasi kinerja dosen dengan menggunkan metode pengembangan sistem Rapid Application Development
(RAD) (Kendall, 2006), yaitu dengan tahap Perencanaan Syarat-syarat, Workshop
Desain, dan Implementasi serta notasi yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML).
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis membuat sistematika penulisan dengan 5 (lima) bab, adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang beberapa hal diantaranya latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, waktu dan tempat penelitian, maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian, metodologi pengumpulan data, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab landasan teori akan diuraikan mengenai dasar-dasar teori pendukung analisis sistem yaitu konsep dasar sistem, informasi, sistem informasi, metode perngumpulan data, metode pengembangan sistem, sistem basisdata, internet,
website, php, xampp dan mysql.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi pengembangan sistem yang akan digunakan dalam proses perancangan sistem informasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisis sistem evaluasi kinerja dosen yang sedang berjalan dan permasalahan pada sistem serta membahas perancangan yang akan dibuat sesuai dengan analisa permasalahan yang ada pada FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB V PENUTUP
Sebagai bab terakhir, penyusun memberikan hasil akhir yang dirangkum dalam satu kesimpulan dan juga saran-saran dari penyusun untuk pembaruan sistem dalam kemajuan sistem FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB II
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Definisi Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen, komponen atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem-subsistem dan subsistem-subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen (Supriyanto, 2005). Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001).
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2004). Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun elemen-elemen yang dimiliki sistem adalah (Kadir, 2003):
1. Tujuan Sistem, untuk mendukung fingsi kepengurusan manajemen, untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.
2. Input, segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
3. Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.
5. Mekanisme Pengendalian, diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback).
6. Umpan Balik, untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar).
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan (Al-bahra, 2005). Berikut adalah karakteristik sistem (Al-bahra, 2005).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir daru satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
16
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Definisi Informasi
Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto, 2004). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Supriyanto, 2005).
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) (Jogiyanto, 2005). Secara ringkas siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :
Proses
(Model)
Output
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
Kualitas suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu, informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Akurat artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat waktu, artinya informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkannya.
2.1.4 Definisi Sistem Informasi
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto, 2005).
1. Blok masukan : merupakan input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran : merupakan keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna.
4. Blok teknologi : digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi itu sendiri terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkar software dan hardware.
5. Blok basis data : kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali : Dirancang dan ditetapkan untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak sistem ataupun kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi sewaktu sistem diimplementasikan.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Al-bahra, 2005).
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.2 Pengertian Evaluasi Kinerja Dosen
Evaluasi Kinerja Dosen adalah kegiatan yang mengkaji kinerja dosen selama melaksanakan proses belajar mengajar ( http://sipil.dreamhosters.com/eval-kinerja-dosen-2).
(http://bkma.umm.ac.id/home.php?c=1414). Untuk lebih jelas mengenai evaluasi kinerja dosen terdapat pada Lampiran 1.
Pengertian kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu (Mirza, 2001).
Penilaian prestasi kerja ialah suatu alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan (Mirza, 2001).
2.3 Metodologi Pengumpulan Data
2.3.1 Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian (Gulo, 2003).
2.3.2 Studi Literatur
Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah (Hasibuan, 2007).
2.3.3 Observasi
mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakkukan observasi, analisis sistem dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi (Jogiyanto, 2005).
2.3.4 Wawancara
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawwancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee) (Jogiyanto, 2005).
2.4 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedang metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem berarti adalah meto-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi (Jogiyanto, 2005).
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama, misalnya ketidakberesan sistem yang lama menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan, adanya pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) seperti peluang-peluang pasar, pelayanan yang mengikat kepada pelanggan.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives) yang dimaksud adalah penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan atas ataupun dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah.
2.5 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi
2.5.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi
2.5.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem
Secara mendasar, analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah. Ada banyak pendekatan untuk pemecahan masalah; oleh sebab itu, tidaklah mengejutkan jika ada pendekatan analisis sistem yang lebih populer adalah analisis terstruktur (structured analyisis), teknik informasi (information engineering), discovery prototyping, dan analisis berorientasi objek ( object-oriented analysis) (Whitten, 2004).
1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)
Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefinisikan persyaratan-peryaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau keduanya (Whitten, 2004).
2. Teknik Informasi (Information Engineering)
Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisa, dan mendesain Sistem Informasi. Model-model ini adalah gambaran yang mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-proses sistem (Whitten ,2004).
3. Discovery Prototyping
4. Analisis Berorientasi Objek (Object Orientasi Analysis)
Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA (Object Orientasi Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).
2.5.2.1 Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototipe-prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final (atau sebuah versi) (Whitten, 2004). RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencangkup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2006). Berikut adalah fase dalam RAD, yaitu:
Mengidentifikasi tujuan dan
syarat-syarat informasi Bekerja dengan pengguna untuk merancang sistem Membangun Sistem Mengenalkan sistem baru
Workshop Desain RAD
Implementasi Perencanaan
Syarat-syarat
Berikut ini adalah penjelasan mengenai fase-fase dalam RAD (Kendall, 2006).
4. Fase Perencanaan Syarat
Dalam fase ini, penganalisis dan pengguna bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
5. Workshop Desain RAD
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Selama workshop Desain RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.
6. Implementasi
2.5.2.2Pendekatan Pioner Martin untuk RAD
Di bawah ini adalah gambaran mengenai pendekatan Pioner Martin untuk RAD.
Fase perencanaan syarat-syarat
Fase perencanaan
pengguna Fase konstruksi Fase pelaksanaan
Gambar 2.3 Fase RAD Martin (Sumber: Kendall, 2006)
Pada fase pertama Martin dibahas perencanaan syarat-syarat. Di sini, pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. Pada fase kedua, disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan partisipatif tersebut (Kendall, 2006).
baru diujicoba, pengguna dilatih, dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum pelaksanaan terjadi (Kendall, 2006).
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, RAD/pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem (Whitten, 2004). Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, konstruksi
2. Megorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.
3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstuksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem bekerja.
Berikut adalah keunggulan dan kelemaha RAD (Whitten, 2004):
Keunggulan
a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.
e. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype daripada dalam model sistem.
f. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar.
g. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
Kelemahan
a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem.
b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.
c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai. d. Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototipe, tapi para
e. Penekanan pada kecepatan dapat berimpak terhadap kualitas yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi tersebut.
2.6 Object Oriented Analysis (OOA)
OOA adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadopsi untuk pemakaian baru. Atau menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Whitten, 2004).
OOA adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi (Whitten, 2001).
2.7 Object Oriented Design (OOD)
itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD (Whitten, 2001).
OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode kita menjadi lebih berguna, kita merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan substitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasikan (Mathiassen, 2000).
Terdapat 4 aktivitas utama yang digunakan dalam menggunakan metode
Unified Software Deployment untuk OOAD (Object Oriented Analysis and
Design) (Mathiassen, 2000). Yaitu :
1. Problem Domain Analysis
Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas analisis dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah :
a) Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan.
b) Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class – class yang ada.
c) Menganalisa Behavior dari class – class tersebut.untuk menentukan state
dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.
a) System Definition : mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.
b) ClassDiagram : untuk menggambarkan hubungan antara class-class dalam sebuah sistem.
c) State Diagram : untuk menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini.
Dapat dilihat dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk.
2. Application Domain Analysis
Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat 3 tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiassen, 2000), yaitu:
a) Menentukan usage, yaitu menentukan Aktor dan use case yang terlibat dan interaksinya.
b) Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.
c) Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang.
a) Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor dengan sistem informasi.
b) Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user.
c) User Interface Navigation Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user.
3. Architectural Design
Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan adalah
Deployment Diagram.
4. Component Design
2.7.1 Unified Modeling Language (UML)
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantic dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi (Munawar, 2005).
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004). UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek (OO) (Whitten, 2004).
Tabel 2.1 Unsur-unsur pembentuk UML (Munawar, 2005)
Diagram Tujuan keterangan
Activity Perilaku prosedural & paralel Sudah ada di UML 1
Class Class, fitur dan relasinya Sudah ada di
UML 1 Communication Interaksi diantara obyek. Lebih
menekankan ke link
Di UML 1 disebut Collaboration Component Struktur dan koneksi dari komponen Sudah ada di
UML 1 Composite
Structure Dekomposisi sebuah class saat runtime
Baru untuk UML 2 Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di
Interaction Overview
Gabungan antara activity & Sequence diagram
Baru untuk UML 2
Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi
ada di UML 1 Package Struktur hirearki saat kompilasi Tidak resmi
ada di UML 2 Sequence interaksi antar obyek. Lebih menekankan
pada urutan
Sudah ada di UML 1 State Machine Bagaimana event mengubah sebuah
obyek
Sudah ada di UML 1 Timing Interaksi antar obyek. Lebih menekankan
pada waktu
Baru untuk UML 2 Use Case Bagaimana user berinteraksi dengan
sebuah system
Sudah ada di UML 1
2.7.1.1Sejarah UML
2.7.2 Pengertian Obyek
Sebuah obyek memiliki keadaan sesat (state) dan perilaku (behaviour). State sebuah obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi. Berikut adalah gambaran ringkas tentang sebuah obyek lengkap dengan attribute dan operationnya (Munawar, 2005).
TV merk model noSeri besarInch ubahVolume() ubahChanel() aturKontras()
Gambar 2.4 obyek (Munawar, 2005)
2.7.3 Diagram UML
UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah dimengerti oleh semua pihak, baik yang teknis maupun non teknis. Beberapa contoh dari diagram tersebut, antara lain:
2.7.3.1Use CaseDiagram
Use case diagram adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal (Whitten, 2004). Use case diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari persfektif pengguna. Use case diagram
Nama Obyek
Nama Obyek
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Munawar, 2005).
Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna (Whitten, 2004). Use case diagram menunjukan sekumpulan kasus fungsional dan aktor (jenis kelas khusus) dan keterhubungannya.
2.7.3.2Diagram Struktur Statis
2.7.3.2.1 ClassDiagram
Class diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten, 2004).
2.7.3.2.2 ObjectDiagram
Object diagram menyajikan sebuah “snapshot” tentang objek sistem pada
poin waktu tertentu. Diagram ini tidak digunakan sesering diagram kelas, tetapi, saat digunakan, dapat membantu seorang developer untuk memahami struktur sistem secara lebih baik (Whitten, 2004).
2.7.3.3Diagram Interaksi
Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi, terdiri dari satu set objek, hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim diantara objek (Whitten, 2004).
2.7.3.3.1 SequenceDiagram
Sequence diagram untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case (Munawar, 2005).
Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi apa (Whitten, 2004).
2.7.3.3.2 CollaborationDiagram
Collaboration diagram serupa dengan sequence diagram, tetapi tidak focus pada timing atau sekuensi pesan. Diagram ini malahan menggambarkan interaksi (atau kolaborasi) antara objek dalam sebuah format jaringan (Whitten, 2004).
Collaboration diagram adalah perluasan dari objek diagram.
Collaboration diagram menunjukan message-message objek yang dikirimkan satu sama lain (Munawar, 2004).
2.7.3.4StateDiagram