JURNAL SISTEM INFORMASI
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta
Vol. 7 No. 2, Oktober 2014 ISSN: 1979 – 0767
Penanggung Jawab Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Agus Salim, M.Si. Pimpinan Redaksi (Editor in Chief)
Zainul Arham, S.Kom.,M.Si. Dewan Redaksi (Editor Board)
Ditdit N. Utama, MM, M.Com Ir. Bakri La Katjong, MT Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom
Nur Aeni Hidayah, MMSI Bayu Waspodo, MM
Zulfiandri, MMSI
Penelaah Senior (Senior Reviewer) Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
Dr. Ujang Maman, M.Si. Dr. Agus Salim, M.Si.
Mitra Bestari Dr. Eko Syamsuddin Hasrito Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya
Dr.Ir. Taslim Rochmadi, M.Sc Dr.Ir. Rusdianto Roestam, M.Sc
Penyunting Pelaksana Qurrotul Aini, MT Nia Kumaladewi, MMSI Penyunting Pengelola Nur Aeni Hidayah, MMSI
Koordinator Sekretariat dan Pelaksana Tata Usaha Fitroh, M.Kom
Eva Khudzaeva, M.Si Alamat Penerbit / Redaksi Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat 15412 Telp / Fax. (021) 7493545 / (021) 7493315
Website: http://fst.uinjkt.ac.id
E-mail: a2mpa@yahoo.com dan atafamily@yahoo.com
Jurnal Sistem Informasi merupakan jurnal keilmuan bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang memuat tulisan-tulisan ilmiah mengenai penelitian-penelitian murni dan terapan serta ulasan-ulasan umum tentang perkembangan teori, metode dan ilmu-ilmu terapan terkait. Jurnal Sistem Informasi diterbitkan oleh Program Studi Sistem Informasi. Redaksi mengundang para peneliti, praktisi dan mahasiswa untuk menulis perkembangan ilmu di bidang yang berkaitan dengan sistem informasi dan teknologi informasi.
Jurnal Sistem Informasi diterbitkan 2 (dua) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari dan Oktober.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga Jurnal Sistem Informasi Volume 7 No.2 bulan Oktober terbit.
Keberadaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mencakup berbagai aspek kehidupan, dalam hal ini jurnal Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada konsep sistem informasi geografis, sistem informasi korporat dan sistem informasi bisnis syari’ah.
Dengan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dalam konsep dan aplikasi sistem informasi dan teknologi informasi serta meningkatnya wawasan dan kemampuan para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi.
Edisi Jurnal kali ini memuat 8 (delapan) makalah yang mengangkat perihal sistem informasi dan teknologi informasi, yaitu: Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Telkomflexi Classy (Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan), Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length, Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Pada PT Arqom Bayu Nusaba, Rancang Bangun Sistem Arsip Akreditasi (Studi Kasus :
Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi Syariah (Studi Kasus: BMT Bintaro), Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Monitor, Evaluate And Assess Dengan Metode Framework Cobit 5, Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga Baru MTS N 17 Jak, Penerapan Kombinasi Sandi Caesar Dan Vigenere Untuk Pengamanan Data Pesan Pada Surat Elektronik.
Kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini. Kami berharap jurnal sistem informasi ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bacaan yang berguna, informatif dan inovatif.
Jakarta, Oktober 2014 Hormat Kami
Tim Redaksi Jurnal SI
JURNAL SISTEM INFORMASI
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta
Oktober 2014
Vol. 7 No. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TELKOMFLEXI CLASSY (STUDI KASUS: KANTOR
DAERAH TELEKOMUNIKASI JAKARTA SELATAN)
Nia Kumaladewi, Zulfiandri, Dicky Triyana ……… 1 PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH
Nuryasin ... 10 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT ARQOM BAYU
NUSABA
Abdurrohman Hidayatullah, Syopiansyah Jaya Putra, Ibnu Qoyim ... 16 RANCANG BANGUN SISTEM ARSIP AKREDITASI (STUDI KASUS : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)
Eva Khudzaeva ... 24 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH (STUDI KASUS: BMT BINTARO)
Suci Ratnawati, Nur Aeni Hidayah, Risa Oktaviani ... 33 USULAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN MONITOR, EVALUATE AND
ASSESS DENGAN METODE FRAMEWORK COBIT 5
Siti Ida Farida, Fitroh, Elsy Rahajeng ... 42 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS WEB PADA KOPERASI WARGA BARU MTS
N 17 JAK
Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah, Sarwoto Wijoyo Latisuro ... 53 PENERAPAN KOMBINASI SANDI CAESAR DAN VIGENERE UNTUK PENGAMANAN DATA PESAN PADA
SURAT ELEKTRONIK
1
Pengembangan Sistem Informasi
Pendaftaran Telkomflexi Classy
(Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta
Selatan)
Nia Kumaladewi1,Zulfiandri2, Dicky Triyana3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta E-mail : nia_april12@yahoo.com1, fiandriz@yahoo.com2
Abstract - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) is a telecommunications company and the information provider (InfoComm). PT. Telkom has a division that specializes in mobile phone services (cellular) of the Division of TelkomFlexi. Customers on TelkomFlexi divided into two, namely prepaid and postpaid customers. In the prepaid customer registration process is quite easy, simply by purchasing and registration starterpack to 4444. As with the registration postpaid subscribers who takes a long time, from start to apply an active subscription to their handsets. In addition to the above issues, writing and typing a variety of forms of data concerning the prospective customer can make a prospect data inconsistency on each form, the difficulty of accessing the data as well as the prospect of data security and potential customers are difficult to maintain in terms of reporting survey results ensued prospect difference format reports in Kandatel, PlasaTelkom and FlexiCenter so disturbing officer2 sales performance as well as co-workers in PlasaTelkom and FlexiCenter. This study sought to design and build information systems TelkomFlexi registration using the web-based development methodology with a waterfall strategy. This information system consists of a Web-based registration TelkomFlexi Classy, Classy TelkomFlexi stock numbers, stock handset bundling with TelkomFlexi and related reports Classy TelkomFlexi registration. Based on the test results, it can be concluded that the information system has been running as they are designed.
Keywords: Registration Information System, Web-Based System
I. PENDAHULUAN
Penggunaan sistem informasi sudah memasuki seluruh sektor bisnis, hal ini ditandai dengan penggunaan sistem informasi pada dunia korporasi kecil, menengah hingga besar. Sistem informasi sudah menjadi kebutuhan korporasi yang memiliki visi dalam peningkatan kinerja.
Penggunaan sistem informasi dimulai pada tahun 1960-an dimana era sistem informasi dimulai.1 Pada tahun 1960-an adalah era dimana pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan komputer stand alone. Sejak saat itulah berbagai sektor bisnis menggunakan sistem informasi sebagai pendukung bisnisnya. Penggunaan sistem informasi selain dapat membantu kinerja korporasi, sistem informasi juga dapat mengefisienkan berbagai sumber daya korporasi seperti waktu dan semua sumber daya yang membutuhkan biaya.
Pada tahun 1993, para peneliti di CERN (Consei Eouropeen pour la Recherche Nucleaire) di Geneva, Swiss. Mereka mengembangkan suatu cara untuk berbagi data antar koleganya menggunakan hypertext dan
software browser. Kode-kode khusus dibuat sehingga memungkinkan pemakai di CERN untuk meloncat dari satu satu dokumen ke dokumen lainnya pada layar komputer dengan memilih sebuah hyperlink.
Kemampuan tersebut tidak hanya pada satu komputer saja, tetapi juga dapat meloncat ke dokumen lain pada komputer
remote. Hasil CERN ini kemudian diserahkan kepada World Wide Web Consortium (W3C) yang dibentuk pada Oktober 1994 oleh sekelompok akademis dan organisasi komersial.2 W3C kini merupakan badan resmi yang membuat standar web.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggunakan internet untuk mendekatkan PT Telkom dengan pelanggannya
2
dan para pemegang saham. Selain website
www.telkom.co.id yang berisi tentang PT Telkom secara garis besar, PT Telkom juga memiliki website khusus divisi TelkomFlexi yaitu www.telkomflexi.com.
Persaingan antar operator seluler sangat terasa saat ini, mulai dari perluasan
coverage area hingga perang tarif yang sangat menggiurkan konsumen. PT Telkom khususnya Divisi TelkomFlexi dituntut untuk memberikan pelayanan ekstra agar dapat menjaring konsumen yang lebih luas. Pelayanan adalah salah satu strategi jitu untuk merebut hati pelanggan.
Kesan pertama pelayanan yang dirasakan pelanggan adalah ketika pelanggan mendaftarkan diri sebagai pelanggan operator seluler. Pelanggan pada operator seluler dibagi dua, yaitu pelanggan prabayar dan pelanggan pascabayar. Pendaftaran pelanggan prabayar cukup mudah, hanya dengan membeli
starterpack lalu registrasi ke 4444. Lain halnya dengan pendaftaran pelanggan pascabayar yang cukup rumit. Hal ini dikarenakan pelanggan dapat menggunakan layanan panggilan atau data, kemudian membayar layanan tersebut pada bulan tertagih berikutnya, sehingga perusahaan operator mengantisipasi pelanggan yang nakal dengan berbagai prosedur pendaftaran.
Pendaftaran calon pelanggan TelkomFlexi Classy (pascabayar) memakan waktu yang cukup lama, dari mulai mengajukan permohonan berlangganan hingga
handset mereka aktif. Hal ini dapat membuat calon pelanggan pindah ke provider lain. Selain masalah di atas, penulisan dan pengetikan berbagai macam form yang menyangkut data calon pelanggan dapat membuat inkonsistensi data calon pelanggan pada tiap form, kesulitan mengakses data calon pelanggan, keamanan data calon pelanggan sulit dijaga serta dalam hal pelaporan hasil survey calon pelanggan pun terjadi perbedaan format laporan di KanDaTel, PlasaTelkom dan FlexiCenter sehingga menganggu kinerja officer2 sales serta rekan kerja di PlasaTelkom dan FlexiCenter.
Dari uraian singkat di atas sangat menarik untuk melakukan penelitian dan pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran pada Kantor Daerah Telekomunikasi Berbasis Web PHP dan MySQL. Serta memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan Sistem Informasi Pendaftaran dangan tema: “Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran TelkomFlexi Classy
(Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan)”.
II. KERANGKA TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dari mana informasi itu didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto: 2005).
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang berlaku. (Sutabri : 2003)
B. Metode Pengembangan Sistem
Menurut Jeffrey L. Whitten (2004) kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem (system development process) resmi yang terdiri dari satu set standar proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Manganalisis dan memahami masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi
yang diharapkan.
4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik.
5. Mendesain solusi yang dipilih.
6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih. 7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak
terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya.)
Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut sesungguhnya merupakan bagian dari tahapan-tahapan proses pengembangan sistem dalam strategi waterfall seperti yang dikemukakan oleh Jeffery L. Whitten (2004)
bahwa pengembangan sistem terbagi menjadi empat tahapan metode yaitu permulaan sistem (system initiation), analisis
analysis), desain sistem (system design
implementasi sistem (system implementation
Untuk lebih jelasnya, pada Tabel dijelaskan korelasi antara tahapan
metode proses pengembangan sistem dengan langkah-langkah pemecahan masalah.
Tabel 1. Korelasi Langkah Pemecahan Masalah dengan Tahapan Proses
Pengembangan Sistem
Sumber: Whitten, 2004
Dari tahapan proses pengembangan yang telah dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa pengembangan sistem secara alamiah adalah berurutan (
tahap permulaan sistem (
hingga tahap implementasi sistem (
implementation) yang disebut juga dengan pengembangan sistem waterfall
C. Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Object-Oriented Analysis
metode analisa yang memeriksa
(syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas
objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan
Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem (Suhendar, 2002).
Objek
Objek (object) adalah “benda”, secara fisik atau konseptual, yang dapat ki
disekeliling kita. Hardware, software, dokumen, manusia, dan bahkan konsep semuanya adalah contoh objek. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state
(behavior). State dari sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang menggambarkan objek tersebut.
3
bahwa pengembangan sistem terbagi menjadi empat tahapan metode yaitu permulaan sistem ), analisis sistem (system system design), dan
system implementation). uk lebih jelasnya, pada Tabel 1. dijelaskan korelasi antara tahapan-tahapan metode proses pengembangan sistem dengan
langkah pemecahan masalah. elasi Langkah Pemecahan dengan Tahapan Proses Pengembangan Sistem
Dari tahapan proses pengembangan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diketahui bahwa pengembangan sistem secara alamiah adalah berurutan (sequential) dari tahap permulaan sistem (system initiation) hingga tahap implementasi sistem (system
) yang disebut juga dengan
waterfall.
Object Oriented Analysis and Design Oriented Analysis adalah metode analisa yang memeriksa requirement
(syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup lahan. Sedangkan Object-Oriented
adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada objek sistem atau subsistem
) adalah “benda”, secara fisik atau konseptual, yang dapat kita temui disekeliling kita. Hardware, software, dokumen, manusia, dan bahkan konsep semuanya adalah contoh objek. Sebuah objek
state) dan perilaku dari sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang menggambarkan objek tersebut.
State dinyatakan dengan nilai dari atribut (attribute) objeknya. Atribut
nilai internal suatu objek yang mencerminkan antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Perubahan state dicerminkan oleh prilaku (behavior) objek tersebut.
Behavior suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak (beraksi) dan memberi reaksi. Behavior ditentukan oleh himpunan semua atau beberpa operasi yang dapat dilakukan dalam objek itu sendiri.
Behavior dari objek dicerminkan oleh
interface, service, dan method
tersebut. Interface adalah pintu untuk mengakses service objek. Service
fungsi yang bisa diemban objek.
adalah mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku (behavior
service-nya mencetak apapun yang diterima (Suhendar, 2002).
Kelas
Kelas (class) adalah definisi umum (pola, template atau cetak biru) untuk himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviors) dan atribut objek-objek tersebut. Class adalah keniskalan (abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata. Objek adalah “contoh” (instance) dari sebuah kelas (Suhendar, 2002).
Encapsulation
Encapsulation adalah proses menyembunyikan detil implementasi sebuah objek. Satu-satunya jalan untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui
Interface melindungi internal state
objek dari “campur tangan” pihak luar. Oleh karena itu objek sering digambarkan sebagai kotak hitam (black box) yang menerima dan mengirim pesan-pesan (messages
object-oriented programming kotak hitam tersebut berisi kode (himpunan intruksi dengan bahasa yang dipahami komputer) dan data (informasi dimana intruksi tersebut beroperasi dengannya).
Dalam object-oriented programming
kode dan data disatukan dalam sebuah “benda” yang tersembunyi isinya, yaitu objek. Pengguna objek tidak perlu tahu isi dalam kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi dengan objek, diperlukan pesan (
Secara formal message di definisikan sebagai permintaan untuk objek penerima (
object) untuk membawa metode yang ditunjukan atau perilaku dan mengembalikan
result dari aksi tersebut kepada objek pengirim (sender object) (Suhendar, 2002).
Association dan Aggregation
dinyatakan dengan nilai dari
Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. dicerminkan oleh prilaku suatu objek mendefinisikan a sebuah objek bertindak (beraksi) ditentukan oleh himpunan semua atau beberpa operasi yang dapat dilakukan dalam objek itu sendiri. dari objek dicerminkan oleh dari objek adalah pintu untuk
Service adalah fungsi yang bisa diemban objek. Method
adalah mekanisme internal objek yang
behavior) atau nya mencetak apapun yang diterima
) adalah definisi umum atau cetak biru) untuk himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan ) dan atribut adalah keniskalan (abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata. ) dari sebuah
adalah proses menyembunyikan detil implementasi sebuah satunya jalan untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui interface.
state sebuah objek dari “campur tangan” pihak luar. Oleh karena itu objek sering digambarkan sebagai ) yang menerima dan
messages). Dalam kotak hitam truksi dengan bahasa yang dipahami komputer) dan data (informasi dimana intruksi tersebut beroperasi
oriented programming, kode dan data disatukan dalam sebuah “benda” yang tersembunyi isinya, yaitu objek. perlu tahu isi dalam kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi dengan objek, diperlukan pesan (message). di definisikan sebagai permintaan untuk objek penerima (receiver
) untuk membawa metode yang mengembalikan dari aksi tersebut kepada objek pengirim
4
Association (asosiasi) adalah hubungan antar objek yang saling membutuhkan. Sedangkan aggregation
(agregasi) adalah bentuk khusus dari asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari objek lainnya. Sebagai contoh, objek tanggal dapat disusun dari objek hari, objek bulan, dan objek tahun (Suhendar, 2002).
D. UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
III.METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk pengembangan sistem ini dilakukan dengan cara :
1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka
B. Metode Pembuatan Sistem
Dalam pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran ini, dengan menggunakan metodologi waterfall (Whitten: 2005). Tahap-tahap pengembangan yang dilakukan, yaitu:
1. Permulaan Sistem (System Initiation) 2. Analisis Sistem (System Analysis) 3. Desain Sistem (System Design)
4. Implementasi Sistem (System Implementation)
C. Kerangka Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat gambaran kerangka berpikir penelitian.
Gambar 1 Kerangka Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permulaan Sistem (System Initiation)
1. Identifikasi Masalah
Dengan model pendaftaran TelkomFlexi Classy secara off-line, maka pelayanan yang diberikan kurang memuaskan, kurang efisien, kurang praktis dan memakan waktu yang cukup lama. Terlebih lagi dokumen-dokumen yang diolah dengan melibatkan banyak bagian dalam tubuh Telkom dapat mengakibatkan kesalahan atau ketidakcocokan data. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi yang menyediakan fasilitas pendaftaran yang praktis dan cepat serta didukung oleh pengelolaan informasi yang terkait dengan pendaftaran TelkomFlexi Classy.
PT Telkom khususnya Divisi TelkomFlexi sebenarnya sudah memanfaatkan teknologi internet untuk berinteraksi dengan pelanggannya, namun belum tersedia fasilitas untuk pendaftaran TelkomFlexi Classy secara
on-line. Adapun masalah yang melatarbelakangi pengembangan sistem ini, yaitu:
a. Calon pelanggan memiliki keterbatasan waktu untuk mengunjungi PlasaTelkom atau FlexiCenter.
b. Meskipun ada Sales Force yang bersedia mengunjungi calon pelanggan, namun karena keterbatasan jumlah personil sehingga tidak dapat melayani seluruh calon pelanggan.
c. Calon pelanggan sering mengalami kejenuhan dalam mendaftar, hal ini dikarenakan lamanya menunggu handset -nya aktif. Lama-nya proses ini dikarenakan perpindahan dokumen antar bagian-bagian yang terkait yang berbeda lokasi.
5
Selain itu, tidak adanya kepastian kapan survey akan dilakukan juga membuat calon pelanggan jenuh.
d. Penulisan kembali data calon pelanggan dari formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form validasi lapangan TelkomFLexi dan pengetikan laporan hasil survey yang menyangkut data calon pelanggan dapat membuat inkonsistensi data calon pelanggan pada tiap form. e. Kesulitan mengakses kembali data calon
pelanggan dan pengamanan data calon pelanggan karena dokumennya dalam arsip kertas.
f. Perbedaan format laporan hasil survey di KanDaTel, PlasaTelkom dan FlexiCenter dapat menganggu kinerja karena harus diformat lagi.
2. Lingkup Sistem
Peneliti menentukan batasan sistem yang akan dibangun yaitu sistem informasi pendaftaran TelkomFlexi Classy di daerah Jakarta Selatan mulai dari calon pelanggan mengajukan permohonan berlangganan hingga terhubung ke aplikasi aktivasi nomor yaitu CCF (Customer Care Flexi) termasuk laporan yang terkait di dalamnya. Selain itu, sistem ini meliputi pengelolaan stok nomor TelkomFlexi Classy dan stok handset bundling serta laporan yang terkait di dalamnya.
Sistem ini akan dijalankan pada web browser dengan server Apache, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. 3. Tujuan
Sistem ini dibangun untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dan diharapkan dapat membantu kinerja karyawan yang terlibat dalam proses pendaftaran TelkomFlexi Classy seperti di bagian Sales Force/Staff Sales, Sales Planning dan Card and Voucher Management. Sedangkan untuk pelaporan pendaftaran melibatkan Asman
Wireless Sales and Promotions. Selain itu juga diharapkan dapat membantu surveyor dalam urusan survey calon pelanggan. Dan tentunya diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan calon pelanggan akibat lamanya proses pendaftaran.
B. Analisis Sistem (System Analysis)
1. Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and
network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.
2. Menganalisa Sistem yang Berjalan
Proses pendaftaran TelkomFlexi Classy yang sedang berjalan saat ini digambarkan pada use case model diagram dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Calon pelanggan biasanya datang langsung ke PlasaTelkom, FlexiCenter atau KanDaTel untuk mendaftarkan diri menjadi pelanggan TelkomFlexi Classy.
b. Sebelum calon pelanggan bisa mendaftar, calon pelanggan diberitahu syarat-syarat untuk menjadi pelanggan TelkomFlexi dan diminta melengkapi syarat-syarat tersebut sebelum mendaftar. Syarat-syarat tersebut diantaranya:
1. Calon pelanggan personal:
a. Fotocopy KTP
b. Fotocopy kartu keluarga c. Materai Rp. 6000
2. Calon pelanggan perusahaan: a. Fotocopy KTP penjamin b.Fotocopy kartu keluarga
penjamin
c. Fotocopy Akte pendirian perusahaan/SIUP/NPWP d.Materai Rp. 6000
c. Setelah calon pelanggan melengkapi semua persyaratan yang telah ditentukan, kemudian Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel) memberikan formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi untuk diisi oleh calon pelanggan. Pada saat itu, calon pelanggan dapat memilih nomornya (stok tersedia) dan memilih handset
(jika ingin membeli).
d. Setelah calon pelanggan memilih nomor dan handset (jika membeli), maka Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) menghapus nomor dan handset yang dipilih dari stok.
6
e. Seusai mengisi formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi dan membubuhi tanda tangan di atas materai, formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi dan semua persyaratan yang telah ditentukan diberikan kepada Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel).
f. Kemudian, Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) memeriksa kelengkapan persyaratan dan mengecek apakah calon pelanggan masuk blacklist Telkom atau tidak. g. Jika persyaratan calon pelanggan
kurang lengkap, maka calon pelanggan diminta untuk melengkapinya. Dan jika calon pelanggan masuk blacklist Telkom, maka pelanggan akan diminta untuk mengurus masalah yang membuat calon pelanggan masuk ke dalam
blacklist.
h. Setelah itu, calon pelanggan membayar biaya pendaftaran serta pembelian handset (jika membeli) dan diminta menunggu untuk di survey terlebih dahulu oleh surveyor dari TelkomFlexi sebelum diaktifkan. i. Kemudian Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) menyalin data pada formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form
validasi lapangan TelkomFLexi. j. Beberapa hari kemudian, surveyor
akan melakukan survey terhadap alamat calon pelanggan dan kevalidan data yang telah diisikan pada formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi.
k. Pada saat melakukan survey, surveyor akan mengisi data hasil survey dan rekomendasinya pada form validasi lapangan TelkomFLexi.
l. Setelah itu, Sales Planning
memvalidasi hasil survey calon pelanggan. Kemudian Sales Planning
membuat laporan hasil survey yang akan dikirim ke Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel).
m. Setelah laporan sampai ke tangan
Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel), maka
Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) akan mengaktifkan nomor pilihan calon pelanggan dengan menggunakan aplikasi CCF (Customer Care Flexi) jika calon pelanggan dinyatakan valid. n. Jika calon pelanggan dinyatakan tidak valid, maka nomor (bukan kartu) yang sudah dibeli akan dikembalikan ke dalam stok.
o. Setelah nomor pilihan diaktifkan, kemudian Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) memberitahukan kepada pelanggan bahwa nomor yang dipilih sudah diaktifkan. Setelah itu, mengarsipkan semua berkas calon pelanggan. Dari uraian proses di atas, dapat digambarkan
use case proses pendaftaran pada gambar 2:
Gambar 2 Use Case Model Diagram Sistem Pendaftaran yang Berjalan
C. Desain Sistem (System Designs)
Pada tahapan desain sistem yang dilakukan meliputi perancangan sistem,
perancangan basis data, dan perancangan antar muka sistem.
1. Perancangan Sistem
Alur proses pendaftaran digambarkan dengan menggunakan diagram UML yang terdiri atas use case diagram, activity diagram
dan sequence diagram. Tergambar pada gambar 3, 4, 5 dan 6.
Use Case Diagram Sistem Informasi Pendaftaran
7
Gambar 3 Use Case Model Diagram
Sistem Informasi Pendaftaran Activity Diagram
Gambar 4. Activity Diagram Data Survey
Gambar 5. Activity Diagram Hasil Survey Sequence Diagram
Gambar 4. Sequence Diagram Usecase Data Survey
Gambar 6. Sequence Diagram Daftar 2. Perancangan Basis Data
Berikut ini physical database schema
8
Gambar 7 Physical Database Schema Sistem Informasi Pendaftaran
3. Perancangan Antar Muka Sistem
Antar Muka Sistem ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan tampilan aplikasi yang akan dibuat. Perancangan layout
terdiri dari halaman modul pendaftaran, modul pengaduan, modul user, Modul Surveyor, Modul Asisten Manajer Wireless and Sales Planning, Modul Card and Voucher Management Kandatel (Nomor), Modul Sales Planning Handset Kandatel (Handset) , Modul
Sales Planning Kandatel, Modul Administrator Sistem.
D. Implementasi Sistem (System Implementation)
1. Pembuatan Sistem Pendaftaran
Pada proses pembuatan sistem informasi pendaftaran TelkomFlexi Classy, penulis menggunakan XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk
database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Edit Plus 2 dan Macromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai software editor dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Untuk tampilan index
sistem, peneliti menggunakan website resmi telkomflexi.com. Hal ini dilakukan agar sistem yang peneliti ajukan dapat diintegrasikan dengan website resmi telkomflexi.com sebagai
starting point pendaftaran TelkomFLexi Classy yang diajukan.
Berikut ini spesifikasi minimal
hardware dan software yang digunakan:
a. Perangkat Keras (Hardware)
1. Server:
a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz b. 256 MB of RAM
c. Harddisk 80 GB 2. Client:
a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz b. 256 MB of RAM
c. Printer tinta
b. Perangkat Lunak (Software)
1. Server:
a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2
b. XAMPP version 1.6.2 yang mencakup: Apache version 2.2.4, PHP version
5.2.2, dan MySQL version 5.0.41 c. Browser: Microsoft Internet Explorer
Version: 6.0 2. Client:
a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2
b. Browser: Microsoft Internet Explorer Version: 6.0
2. Pengujian Sistem Pendaftaran
Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi.
Pada tahap ini, menggunakan metode
pengujian unit dengan pendekatan black-box testing.
Pengujian dengan Black-box testing yang dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Cara pengujian yang dilakukan dengan menjalankan sistem Pendaftaran dan melakukan input data serta melihat output-nya apakah sesuai dengan proses yang diharapkan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa:
1. Calon pelanggan tidak perlu mengunjungi PlasaTelkom atau FlexiCenter untuk menjadi pelanggan TelkomFlexi Classy. Calon pelanggan cukup membuka website
9
2. Tugas Sales Force bisa lebih fokus pada kegiatan pemasaran seperti pameran.
3. Calon pelanggan tidak akan mengalami kejenuhan dalam mendaftar karena lamanya menunggu
handset aktif. Hal ini dikarenakan proses perpindahan dokumen antar bagian-bagian yang terkait yang berbeda lokasi sudah dieliminasi dengan penggunaan database dan sistem berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, waktu survey disesuaikan dengan keinginan calon pelanggan. Jadi, tidak ada alasan untuk jenuh. 4. Inkonsistensi data calon pelanggan
akibat penulisan kembali data calon pelanggan dari formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form validasi lapangan TelkomFLexi dan pengetikan laporan hasil survey yang menyangkut data calon pelanggan sudah dieliminasi dengan penggunaan
database yang lebih akurat. 5. Pengaksesan kembali data calon
pelanggan lebih mudah dan pengamanan data calon pelanggan lebih aman karena datanya disimpan dalam database yang menggunakan hak akses (authorization).
6. Format laporan hasil survey sudah seragam dan tidak perlu dikirim dari KanDaTel ke PlasaTelkom dan FlexiCenter.
VI. REFERENSI
[1] HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain SIstem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.
Yogyakarta: Andi.
[2] Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, 2005
[3] Suhendar, A dan Hariman Gunadi, Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose, Informatika,2002.
[4] Whitten, Jeffrey L. 2004. Systems Analysis & Design Methods: Sixth Edition. New York: McGraw-Hill.
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar.
10
Perbandingan Kompresi File Data
Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length
Nuryasin, ST,MKomStaf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: tri3zyn@yahoo.com, Telp : 081585440087
Abstract - A company or organization in general often relates to document file. The documents usually are in the paper, and day by day it will be increased and use many space of room. To day to put a document can use disk storage with large capacity. The documents usually are used to change information from one departement to other and sent by modem or internet. Data file document will use large capacity and big cost, then for it must be compresed.
Keywords : Algoritma Huffman, Half Byte and Run Length
I. PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu organisasi selalu berurusan dengan dokumen yang ditulis pada kertas. Dokumen tersebut disimpan pada filing cabinet. Dengan bertambahnya dokumen yang harus disimpan tiap hari, sehingga filing cabinet tersebut penuh.
Untuk mengatasinya perlu ditambah filing cabinet, tetapi ruang yang ada akan semakin sempit jika filing cabinet terus bertambah. Dengan menggunakan komputer dapat diatasi masalah ruang penyimpanan dokumen yang tidak lagi ditulis pada kertas melainkan pada magnetic disk seperti yang terlihat sekarang ini.
Dalam dunia komputer dan internet, pemampatan file digunakan dalam berbagai keperluan, jika kita ingin mem-backup data, kita tidak perlu menyalin semua file aslinya, dengan memampatkan (mengecilkan ukurannya) file tersebut terlebih dahulu, maka kapasitas tempat penyimpanan yang diperlukan akan menjadi lebih kecil. Jika sewaktu-waktu data tersebut akan diperlukan, baru dikembalikan lagi ke file aslinya.
Down-load dan Up-load file suatu pekerjaan yang kadang mengesalkan pada dunia internet, setelah menghabiskan beberapa waktu kadang-kadang hubungan terputus dan kita harus melakukannya lagi dari awal, hal ini sering terjadi pada file-file yang berukuran besar. Untunglah file-file tersebut dapat dimampatkan terlebih dahulu sehingga waktu yang diperlukan akan menjadi lebih pendek
dan kemungkinan pekerjaan down-load dan up-load gagal akan menjadi lebih kecil.
Pada saat ini kebanyakan software memerlukan media penyimpanan (disk) dengan kapasitas yang besar, yang akan menimbulkan banyak biaya untuk penyimpanan.
Selain itu juga jika orang hendak mengirimkan suatu file data melalui modem dari satu komputer ke komputer lain akan diperlukan waktu yang lama karena ukuran filenya besar, sehingga juga mengakibatkan biaya semakin besar (biaya pengiriman melalui modem dihitung dalam pulsa). Untuk keperluan tersebut maka perlu adanya software yang akan memampatkan suatu file , tanpa mengubah isi aslinya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan melakukan perbandingan untuk kompresi file data dengan judul :
“Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length”
II. LANDASAN TEORI A. Teori Algoritma Run-Length
Algoritma Run-Lenngth digunakan untuk memampatkan data yang berisi karakter-karakter berulang. Saat karakter-karakter yang sama diterima secara berderet empat kali atau lebih (lebih dari tiga), algoritma ini mengkompres data dalam suatu tiga karakter berderetan. Algoritma Run-Length paling efektif pada file-file grafis, dimana biasanya berisi deretan panjang karakter yang sama.
Metode yang digunakan pada algoritma ini adalah dengan mencari karakter
11
yang berulang lebih dari 3 kali pada suatu file untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit penanda (marker bit) diikuti oleh sebuah bit yang memberikan informasi jumlah karakter yang berulang dan kemudian ditutup dengan karakter yang dikompres, yang dimaksud dengan bit penanda disini adalah deretan 8 bit yang membentuk suatu karakter ASCII.
Agar lebih jelas mengenai algoritma Run-Length dapat digambarkan sebagai berikut :
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
11111110
00001000
01000001
8 X
bit penanda
Deretan data sebelah kiri merupakan deretan data pada file asli, sedangkan deretan data sebelah kanan merupakan deretan data hasil pemampatan dengan algoritma Run-Length.
B. Algoritma Half Byte
Algoritma Half-Byte meman-faatkan empat bit sebelah kiri yang sering sama secara berurutan terutama pada file-file text. Misalnya pada suatu file text berisi tulisan “mengambil”, dalam heksadesimal dan biner karakter-karakter tersebut diterjemahkan sebagai :
Karakter Heksadesimal Biner M e n g a m b i l 6D 65 6E 67 61 6D 62 69 6C 01101101 01100101 01101110 01100111 01100001 01101101 01100010 01101001 01101100
Jika anda perhatikan karakter-karakter tersebut memiliki empat bit sebelah kiri yang sama yaitu 0110. Gejala seperti inilah yang dimanfaatkan oleh Algoritma Half-Byte.
Saat karakter yang empat bit pertamanya sama diterima secara berderet tujuh kali atau lebih, algoritma ini mengkompres data tersebut dengan bit penanda kemudian karakter pertama dari deretan empat bit yang sama diikuti dengan pasangan empat
bit terakhir deretan berikutnya dan ditutup dengan bit penutup. Algoritma ini paling efektif pada file-file text dimana biasanya berisi text-text yang memiliki empat bit pertama yang sama. Agar lebih jelas algoritma
Half-Byte dapat digambarkan sebagai berikut :
Deretan data sebelah kiri merupakan deretan data pada file asli, sedangkan deretan data sebelah kanan merupakan deretan data hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte.
C. Algoritma Huffman
Dasar pemikiran algoritma ini adalah bahwa setiap karakter ASCII biasanya diwakili oleh 8 bits. Jadi misalnya suatu file berisi deretan karakter “ABACAD” maka ukuran file tersebut adalah 6 x 8 bits = 48 bit atau 6 bytes. Jika setiap karakter tersebut di beri kode lain misalnya A=1, B=00, C=010, dan D=011, berarti kita hanya perlu file dengan ukuran 11 bits (10010101011), yang perlu diperhatikan ialah bahwa kode-kode tersebut harus unik atau dengan kata lain suatu kode tidak dapat dibentuk dari kode-kode yang lain. Pada contoh di atas jika kode D kita ganti dengan 001, maka kode tersebut dapat dibentuk dari kode B ditambah dengan kode A yaitu 00 dan 1, tapi kode 011 tidak dapat dibentuk dari kode-kode yang lain. Selain itu karakter yang paling sering muncul, kodenya diusahakan lebih kecil jumlah bitnya dibandingkan dengan karakter yang jarang muncul. Pada contoh di atas karakter A lebih sering muncul (3 kali), jadi kodenya dibuat lebih kecil jumlah bitnya dibanding karakter lain.
1. Penentuan Kode
Untuk menentukan kode-kode dengan kriteria bahwa kode harus unik dan karakter yang sering muncul dibuat kecil jumlah bitnya, kita dapat menggunakan algoritma Huffman.
Sebagai contoh, sebuah file yang akan dimampatkan berisi karakter-karakter “PERKARA”. Dalam kode ASCII masing-masing karakter dikodekan sebagai :
P = 50H = 01010000B bit penanda 01101101 01100101 01101110 01100111 01100001 01101101 01100010 01101001 01101100 11111110 01101101 01011110 01110001 11010010 10011100 11111110
12
E = 45H = 01000101B R = 52H = 01010010B K = 4BH = 01001011B A = 41H = 01000001B
Maka jika diubah dalam rangkaian bit, “PERKARA” menjadi : 01010000 = P 01000101 = E 01010010 = R 01001011 = K 01000001 = A 01010010 = R 01000001 = A
III. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan ini, digunakan beberapa metode, yaitu :
A. Pengamatan dan Penelitian
Pada penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode dengan cara mengadakan pengamatan terhadap hasil dari file yang telah dikompresi dan mengadakan penelitian dari proses berjalannya kompresi file data.
B. Riset Perpustakaan
Pada riset perpustakaan ini, penulis mengumpulkan data dari buku-buku literature serta bahan lain yang menunjang penulisan skripsi ini.
IV. IMPLEMENTASI PROGRAM A. Implementasi Algoritma Run-Length
File hasil pemampatan dengan algoritma Run-Length harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter R, U, dan N. Pembaca dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya.
Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah X, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah :
Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma Run-Length seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
B. Implementasi Algoritma Half-Byte
Implementasi pada algoritma Half-Byte dengan algoritma Run-Length mempunyai perbedaan terutama pada metode untuk proses pemampatan file dan jenis file yang dimampatkan oleh kedua algoritma tersebut.
Pada algoritma Run-Length metode yang digunakan adalah dengan mencari karakter yang berulang lebih dari 3 (tiga) kali pada suatu file untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit penanda (marker bit) diikuti oleh sebuah bit yang memberikan informasi jumlah karakter yang berulang dan kemudian ditutup dengan karakter yang dikompres.
Algoritma Run-Length ini paling efektif untuk file-file grafis, dimana biasanya berisi deretan panjang karakter yang sama.
Sedangkan metode pada algoritma Half-Byte yaitu dengan memanfaatkan empat bit sebelah kiri yang sering sama secara berurutan. Pada algoritma ini, pemampatan file yang paling efektif digunakan untuk file – file text.
Seperti pada algoritma Run-Length,
file hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, A, dan L. Pembaca dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya.
Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah Q, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah :
. . .
it ke-
5 . . .
13 . . . it ke- 5 . . .
Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte
seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
C. Implementasi Algoritma Huffman
Seperti pada kedua algoritma sebelumnya, file hasil pemampatan dengan algoritma Huffman harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, U, dan F. Lagi-lagi anda dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya.
Karakter keempat, kelima dan keenam berisi informasi ukuran file asli dalam byte, 3 karakter ini dapat berisi maksimal FFFFFF H atau 16.777.215 byte. Karakter ketujuh berisi informasi jumlah karakter yang memiliki kode
Huffman atau dengan kata lain jumlah karakter yang frekuensi kemunculannya pada file asli lebih dari nol, jumlah tersebut dikurangi satu dan hasilnya disimpan pada karakter ke tujuh pada file pemampatan
Program ini dibuat dengan program Borland Delphi versi 5 yang berorientasi pada objek (Object Orientation), mengingat saat ini hampir semua program sudah menggunakan windows sebagai base-nya. Bagi pembaca yang sudah terbiasa dengan program konvensional (under DOS), tidak akan menjadi masalah karena penulis akan menjelaskan langkah demi langkah pembuatan program ini, sebagai berikut :
1. Buatlah file baru dengan meng-klik File pada menu utama kemudian klik New Application.
2. Ganti Caption dari Form dengan Pemampatan File dan Name dengan FormUtama pada object properties. 3. Tambahkan 5 buah Speed Button pada
FormUtama masing-masing : a. Name : SButOpen Caption : Open b. Name : SButSave Caption : Save Enabled : False c. Name : SButSaveOrig Caption : Save to Original File Enabled : False Visible : False d. Name : SButDecompress Caption : Decompress Enabled : False Visible : False e. Name : SButExit Caption : Exit
4. Tambahkan sebuah GroupBox pada form utama dengan object properties :
Name : GroupMetode Caption : Kompres File Enabled : False
5. Di dalam GroupMetode tambahkan 3 buaf Speed Button masing-masing :
a. Name : SButRunLength Caption : Run Length b. Name : SButHalfByte
Caption : Half Byte c. Name : SButHuffman
Caption : Huffman
6. Tambahkan 2 buah Radio Button pada FormUtama masing-masing : a. Name : RadioCompress Caption : Compress Checked : True b. Name : RadioDecompress Caption : Decompress
7. Tambahkan 4 buah Label pada FormUtama masing-masing :
a. Name : LblFileName1 b. Name : LblFileSize1 c. Name : LblHasil d. Name : LblFileSize2
8. Tambahkan sebuah OpenDialog dan sebuah SaveDialog pada FormUtama. 9. Tambahkan 3 buah Image pada
FormUtama masing-masing : a. Name : ImageTampil
Stretch : True b. Name : Image1
Picture : (Pilih sendiri gambar untuk compress)
c. Name : Image2 Visible : False
Picture : (Pilih sendiri gambar untuk decompress)
d. Tambahkan Bevel untuk memperindah tampilan
Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, kita akan mendapatkan sebuah form seperti gambar berikut ini :
14
Gambar 1: Form Kompresi File
Gambar 2 : Running Program
Gambar 3 : Hasil Compress Run Length
Gambar 4 : Hasil Decompres run Length V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dengan penjelasan yang telah diuraikan, maka penulis mengambil kesimpulan secara umum bahwa hasil pemampatan untuk semua jenis file dengan menggunakan algoritma Huffman ternyata lebih efisien dibandingkan dengan algoritma Run-Length dan algoritma Half-Byte.
Dari ketiga algoritma tersebut, dihasilkan perbandingan mengenai pemampatan file dalam bentuk tabel seperti dibawah ini, yang menunjukkan bahwa algoritma Huffman merupakan algoritma yang paling efisien dibanding dengan dua algoritma Run-Length dan algoritma Half-Byte.
ama file U kuran file asli ( bytes)
Ukuran File Hasil Pemampatan Dengan Algoritma : (bytes) R un-Length H alf-Byte Huffman uratku asa.do c 1 04448 6 5134 ( 62 %) 8 4581 ( 80 %) 49277 (47 %) levator .cdr 1 93750 1 90354 ( 98 %) 1 92471 ( 99 %) 194056 (100 %) ifa200 0.exe 1 605632 1 514726 ( 94 %) 1 549043 ( 96 %) 1305473 (81 %) unga.b mp 3 60054 1 95691 ( 54 %) 2 78159 ( 77 %) 70890 (19 %) vent.d at 1 3195 1 112 ( 8 %) 7 067 ( 53 %) 2427 (18 %) eadme .txt 1 0756 8 717 ( 81 %) 6 171 ( 57 %) 6277 (58 %)
15
Disamping itu dengan adanya kompresi file, akan mendapatkan keuntungan dan manfaat yang didapatkan antara lain :
- Untuk menghemat biaya pengiriman data melalui modem karena semakin kecil file yang dikirim semakin kecil juga pulsa yang dipakai.
- Untuk menghemat biaya penyimpanan ke disk karena ukuran file semakin kecil sehingga memerlukan sedikit disk.
- Untuk security karena selain dimampatkan, file juga dikodekan
(encoded) . B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya untuk penyimpanan file dengan
basis digital dilakukan kompresi file data terlebih dahulu sebelum disimpan secara permanen, karena akan mengurangi dari size data tersebut.
2. Penelitian ini dapat anda kembangkan dengan menggunakan algoritma selain dari ketiga algoritma yang penulis gunakan.
VI. REFERENSI
- Coulouris George, Dollmore Jean, Kinberg Tim; Distributed System Concepts and Design; London; 1994
- Widodo Priyono; Kamus Istilah Internet dan Komputer; Lintas Media Jombang;
2001
- Suryanto; Pemampatan File dengan Algoritma Huffman; Dnastindo Adiperkasa Internasional; 1995.
- Ir. Rinaldi Munir, Ir. Leoni Lidya;
Algoritma dan Pemrograman; Informatika Bandung; 1998
- John M. Echols, Hassan Shadily; Kamus Inggris Indonesia; PT. Gramedia Jakarta;
1995
- M. agus J. alam; Borland Delphi 5.0; Elex Media Komputindo; 2001
- Pusat Pembinaan dan Pengembangan;
Kamus Besar Bahasa Indonesia; Balai Pustaka Jakarta; 1990
- Binstock, Andrew and Rex John; Practical algorithm for Programmer; Reading Addison-Wesley; 1995
- Nelson, Mark and Gailly; The Compression Book; New York; 1996
- John J. Longkutoy, Drs; Dasar-dasar Programming; Mutiara Sumber Widya, Jakarta Pusat; 1993
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
16
Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program
Umroh
Pada PT Arqom Bayu Nusaba
Abdurrohman Hidayatullah1, Syopiansyah Jaya Putra2, Ibnu Qoyim3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta
Email : abdurrohmanhidayatullah@gmail.com
Abstract - PT Bayu Nusaba Arqom is a business entity which is engaged in tour and travel services that serve foreign and domestic tourist trips. As a company engaged in tour and travel services other Pemesanaan programs require data collection and data management, prospective Umrah Umrah pilgrims integrated. However, based on observations in the field of data collection candidate registration Umrah pilgrims, Umrah program reservations, payments are still using paper media are used as a medium to archive the data and thus require a lot of space to store these files and the length of the search data for reports. Design of information system booking Umrah program uses the method of RAD (Rapid Application Development) tools and UML (Unified Model Language) and the use case diagram, activity diagram, sequence diagrams and class diagrams and using the PHP programming language and MySQL as database. Information system booking Umrah program created to minimize errors in surveying prospective Umrah pilgrims, Umrah program ordering, payment and reporting so as to assist the operations of the registration, departure and facilitate managers in view of the report ordering Umrah program to make reservations policy.
Keywords : PT Arqom Bayu Nusaba, Booking Information Systems Program Umrah, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, PHP and MySql.
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan ibadah umroh sejak dahulu hingga sekarang, menjadi tanggung jawab Menteri Agama dalam pelaksanaannya, secara struktural dan teknis operasional, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2005. dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan haji dan Umrah. Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) memiliki tugas pokok dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
Para Jamaah umroh Indonesia banyak yang kecewa pada perusahaan umroh, dikarenakan lemahnya pelayanan, terhadap para jamaah mulai dari lama waktu ibadah, penginapan, transportasi, dan bimbingan melaksanakan ibadah umroh, sehingga banyak para jamaah yang lebih memilih perusahaan umroh baru.
Hasil riset di Eropa terhadap 7000 konsumen, sebanyak 60 persen mengatakan bahwa konsumen dipengaruhi oleh teman dan keluarganya untuk menggunakan suatu merek baru (Kotler, 2000). Oleh sebab itu peneliti memasukkan faktor reference sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam pemilihan sebuah Biro Perjalanan Umroh dan haji Khusus.
Menurut amin (2000), pelanggan yang tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan sering melakukan komplain. Sedangkan menurut Gerson (2002), suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Jadi perusahaan harus menerapkan sistem ini untuk memuaskan pelanggan.
Perusahaan Bayu Arqom Nusaba adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa travel yang melayani perjalanan wisata mancanegara dan domestik. Perusahaan Bayu Arqom Nusaba dalam perkembangannya banyak menerima pendaftaran untuk menyediakan perjalanan ibadah haji dan umroh sekaligus pembimbing untuk ibadah tersebut. Perusahaan Bayu Arqom Terletak di jalan KH Wahid Hasim, Gg. Ujan Nain No. 03 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Petung. Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2004. Kegiatan pelayanan dilakukan 24 jam untuk pemesanan umroh.
17
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada bulan Januari 2014, informasi tentang program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba masih terbatas karena tidak adanya akses website, jadi kurang maksimal dalam hal menyangkut informasi program umroh kepada calon jamaah. Perusahaan hanya menggunakan software yang berdiri sendiri, tidak terintegrasi dengan fungsi lain seperti menggunakan software Microsoft exel, sehingga menyulitkan karyawan dalam mengelola data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan. Media penyimpanan dan laporan yang masih menggunakan kertas (Manual), cara kerja demikian terhitung memperlambat proses pencarian data dalam pengambilan keputusan oleh manager. Apalagi waktu yang diperlukan dalam proses merekap data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan dengan software yang tidak terintegrasi tersebut mencapai 7 hari kerja tiap bulannya. Dengan data yang tidak terdokumentasi dengan baik, perusahaan kesulitan dalam mengakses data – data lama yang terkait dengan data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan. Demikian pula dengan faktor laporan kepada manager yang memang harus siap ketika diperlukan menjadi salah satu masalah yang sangat serius untuk mencari solusinya.
Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pengamat dan observasi tersebut, peneliti merasa perlu mengembangkan dan mengusulkan sistem informasi pelayanan berbasis web yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu sistem informasi ini dibuat agar mempermudah kinerja karyawan dan dapat menarik jamaah
dalam hal pelayanan calon jamaah umroh. Dengan harapan perusahaan akan semakin maju dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu peneliti memilih judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT ARQOM BAYU NUSABA)”
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan adalah:
1. Masih menggunakan software yang berdiri sendiri, atau tidak terintegrasi dengan fungsi lain seperti proses pemesanan program umroh, pemberangkatan, pendaftaran, dan pembayaran yang masih menggunakan
software Microsoft Excel.
2. Karyawan mengalami kesulitan dalam
mengelola data penerimaan calon jamaah, pemesanan program umroh, pemberangkatan, dan pembayaran. 3. Penggunaan media penyimpanan data
penerimaan, calon jamaah, pemesanan program umroh, pembernagkatan, dan pembayaran yang masih berupa kertas akan berakibat boros dan rentan terhadap kerusakan atau kehilangan data.
4. Membutuhkan waktu tujuh hari kerja atau terjadinya inefisiensi kerja pada proses pencariaan data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan untuk dijadikan laporan jamaah dan pemberangkatan umroh. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini Bagaimana merancang bangun sistem informasi pemesanan program umroh agar dapat meyajikan laporan secara up to date?
B. Batasan Masalah
Agar penyusunan dan penulisan laporan skripsi ini menjadi terarah, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Sistem informasi pemesanan ini digunakan oleh jamaah, manager umroh dan admin. 2. Sistem yang dikembangkan terdiri dari
proses pemesanan program umroh yang meliputi pendaftaran calon jamaah dan pemberangkatan, pembayaran yang tidak menggunakan e-payment, sistem ini dibatasi dari proses perpulangan, hotel dan detail program umroh.
3. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) dari tahap Investigasi Awal sampai Pengujian .
4. Penulis menggunakan beberapa diagram
Unified Model Language (UML) untuk memperlihatkan aliran proses dan data dari sistem yang akan dirancang seperti
Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram Dan Class Diagram. 5. Desain sistem informasi kepegawaian ini
menggunakan tool-tool berupa software Enterprise Architech versi 8.0, Office Visio 2003 dan dalam mengimplementasikan sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 5.2.1 dengan
database MySQL versi 5.0.27, serta
hardware computer minimal dengan OS Windows XP, Processor intel Pentium IV,
Hardisk Free 40 GB, 256 MB DDR Memory.
18
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Menganalisis dan merancang sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba dalam proses pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran.
2. Membuat database sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba yang dapat menyimpan data pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran.
3. Membangun aplikasi sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba meliputi proses pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran.
II. LANDASAN TEORI A. Rancang Bangun
Rancang bangun dapat berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu (Alwi, 2007)
B. Definisi konsep pemesanan
Menurut Nickerson (2001), pemesanan adalah suatu proses permintaan produk atau jasa yang dilakukan oleh pelanggan atau customer. Untuk mendukung dari suatu proses pemesanan, dilakukan sebuah sistem pemesanan atau order system. Tujuan dari sistem pemesanan untuk menerima pemesanan dari pelanggan baik barang maupun jasa dan juga menyiapkan pesanan dalam suatu bentuk yang dapat digunakan dalam bisnis.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Penulis membaca dan mempelajari dari buku, jurnal dan artikel dari internet yang ada kaitannya dengan analisis dan perancangan sistem informasi pemesanan program umroh.
2. Studi Literatur
Penulis mengamati penelitian sebelumnya sebagai acuan dan membandingkan untuk membuat usulan sistem lebih baik. Pengamatan yang penulis lakukan dengan membaca referensi dari beberapa sumber penelitian yang sejenis.
3. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengambilan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2
(dua) kegiatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data, yaitu:Studi Pustaka. a. Observasi
mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dengan cara meninjau langsung penggunaan sistem.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara melakukan berdiskusi dengan pihak yang dapat memberikan informasi mengenai sistem yang berjalan.
B. Metode Perancangan Sistem
Dalam siklus RAD (Mc. Leod, 2008) terdapat beberapa tahapan, yang terdiri dari : 1. Investigasi Awal
Mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru, mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem, melakukan sub-divisi sistem menjadi komponen-komponen besar dan mendapatkan umpan balik pengguna.
2. Analisis
Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuan-temuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek.
3. Desain
Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain umtuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
4. Pengujian Sistem
Komponen-komponen sistem dipasang, dan dilakukan uji penerimaan pengguna. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi tanda persetujuan untuk melanjutkan ke tahap serah terima.
IV. SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH
A. Investigasi Awal
PT. Arqom Bayu Nusaba adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang umroh. PT. Arqom Bayu Nusaba didirikan pada tahun 2004 oleh Bapak H. Arif Kosim setelah sebelumnya menjalankan usaha ini dengan nama perorangan karena keterbatasan modal. Dan setelah meyakini bahwa kebutuhan akan usaha ini akan melonjak besar seiring dengan makin banyaknya permintaan pasar di