vi ABSTRAK Nama : Henry Sani Wardhana
Jurusan : S1 Sastra China
Judul : Perbedaan Makna Kata Penghubung “bùguǎn” ( 管 ) dan
“jǐnguǎn“ ( 管) dalam Bahasa Indonesia
Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung bahasa
Mandarin “bùguǎn” ( 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 管) ke dalam bahasa Indonesia, yang mana penelitian ini menitikberatkan pada perbedaan makna dan penggunaannya dalam kalimat. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi literatur dan deskriptif kualitatif. Di dalam Skripsi ini, penulis mencari contoh kalimat dalam bahasa Mandarin dan dalam bahasa Indonesia, menterjemahkannya, kemudian menganalisisnya. Kesimpulan yang didapat ialah
kata penghubung “bùguǎn” ( 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 管) memiliki karakteristik
masing-masing dan akan berbeda jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Solusinya ialah pembelajar harus dapat memahami karakteristik kata penghubung “bùguǎn” ( 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 管) serta kata penghubung yang semakna dalam bahasa Indonesia, memahami pasangan klausanya, serta harus mampu memahami manfaat pengetahuan perbedaan makna kata penghubung dari kedua bahasa ini dalam kedudukannya pada segi silang budaya.
Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, “bùguǎn”, “j nguǎn” bahasa
vii ABSTRACT Name : Henry Sani Wardhana
Study Program : S1 Sastra China
Tittle : The Different Meaning of Conjunction “bùguǎn” ( 管 ) and “j nguǎn” ( 管) into Indonesian Language
This thesis contains of description about the different meaning between two
chinese conjunctions, “bùguǎn” ( 管 ) and “j nguǎn” ( 管) into Indonesian
language, that focus in the different meaning and the usage in the sentences. The research methods are using study of literature and qualitative descriptive. This thesis is using the examples of Chinese and Indonesian sentences, interpreting,
and giving the analize. The conclusion is “bùguǎn” ( 管 ) and “j nguǎn” ( 管)
have both the different characteristics and also different into Indonesia Language interpreting. The solutions that the student must really understand the
characteristics between “bùguǎn” ( 管 ) and “j nguǎn” ( 管) , also understand
the same meaning into Indonesian language conjunction, the student must
understand the pair of clauses between ( 管 ) and “j nguǎn” ( 管), also have to
know what the benefit of the analize between the two languages conjunctions into
intercultures world.
viii 摘要
字:王瀚旅
专业:中文本科
题目: 管 管 在印 语的差异
本文 述 管 管 在印 语,从而探索强调在意 的差异
句子中的用法 笔者使用研究文献 定性方案的研究法 本文使用汉语
印 语的句子样子,给翻译,然 给两个语言分析 结论是 管
管 有它们各的特点和 在印 语的翻译 印 语的连词要翻译成汉
语连词也有 的特点 两个语言的连词很有意思,特别是寻找类似的文化
交流 解决方案是学生必须了解 管 管 的特点, 印 语的
近 词的连词,必须了解 管 管 的从句配,最 必须了解两个
语言的连词在文化交流有什 地位
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v
ABSTRAK ... vi
摘要 ... viii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Metode Penelitian ... 4
1.5.1 Prosedur Penelitian ... 5
1.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 5
1.5.1.2 Teknik Pengolahan Data ... 5
1.5.1.3 Sampel Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengertian Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia ... 7
2.2 Jenis-Jenis Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia ... 7
2.3 Kata Penghubung Intrakalimat dan Antarkalimat ... 10
2.4 Pengertian Kalimat Majemuk dalam Bahasa Mandarin ... 11
2.5 Jenis-Jenis Kalimat Majemuk dalam Bahasa Mandarin ... 11
2.6 Jenis- Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat / 偏正复句 dalam Bahasa Mandarin ... 13
x
2.8 Perbedaan Makna “bùguǎn” ( 管) dan “jǐnguǎn” ( 管 ) .... 18
2.8.1 Makna “bùguǎn” ( 管)... 18
2.8.2 Makna “jǐnguǎn” ( 管 ) ... 19
2.9 Makna Kata “Meski” atau “Meskipun” ... 20
BAB III PENYAJIAN DATA ... 21
3.1 Kuesioner Pemilihan Penggunaan “bùguǎn” ( 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 管 ) ... 21
3.2 Analisis Kuesioner ... 21
3.3 Contoh- Contoh Kalimat yang Akan Diteliti ... 21
BAB IV PEMBAHASAN ... 32
4.1 Contoh Kalimat yang Termasuk Jenis Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia ... 32
4.1.1 Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif ... 32
4.2 Contoh Kalimat yang Memiliki Kata Penghubung Intrakalimat dalam Bahasa Indonesia ... 32
4.3 Contoh Kalimat yang Termasuk Jenis- Jenis Kalimat Majemuk dalam Bahasa Mandarin ... 32
4.3.1 Kalimat Majemuk Tanpa Persyaratan/ Wútiáojiàn Fùjù (无条件复句) ... 32
4.3.2 Kalimat Majemuk Transisi Kuat / Qiáng Zhuǎnzhé Jù (强转折句) ... 33
4.4 Karakteristik “bùguǎn” ( 管 ) ... 33
4.5 Karakteristik “jǐnguǎn” ( 管 ) ... 35
4.6 Tabel Perbedaan Karakteristik Kata Penghubung “bùguǎn” ( 管) dan “jǐnguǎn” ( 管 ) ... 38
xi
DAFTAR REFERENSI ... 43
I. BUKU ... 43
II. PUBLIKASI ELEKTRONIK ... 44
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Komunikasi memegang peranan vital bagi manusia dalam bersosialisasi serta menjalin hubungan di dalam kehidupan masyarakat. Di dalam komunikasi, fungsi bahasa merupakan hal utama untuk mengungkapkan maksud, ide serta gagasan- gagasan dari satu orang kepada orang lain. Komunikasi secara langsung bisa dengan sempurna diterima orang lain, meski dapat juga melalui cara lainnya seperti menggunakan lambang, simbol, atau gambar tertentu. Suatu bahasa sebenarnya memiliki suatu tata bunyi, tata kata, tata kalimat dan tata makna tertentu, sehingga dari sini terciptalah keragaman bahasa. Ragam bahasa memiliki
dua komponen utama, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Dalam konteks penguasaan ragam bahasa lisan maupun tulisan, penguasaan
akan tata bahasa memegang peranan penting untuk mengungkapkan maksud dan isi pikiran, agar tidak salah dimengerti orang lain. Pengetahuan tentang tata bahasa dapat membantu kita agar dapat mempunyai semacam ketepatan perasaan tentang aturan tata bahasa, dan memiliki kemampuan lebih dalam memahami, menganalisis dan menggunakan bahasa. (http: //marskrip.blogspot. com/ 2009/12/ pengertian-bahasa.html)
Dalam menghasilkan kualitas bahasa yang bagus, kita dapat mempelajari dan menelaah secara rinci akan ciri-ciri inheren pemikiran manusia. Ciri- ciri inheren yang membedakan manusia dengan binatang, yaitu berpikir dan berpengetahuan. Sifat inheren berfikir dan berpengetahuan pada manusia telah menjadi pendorong bagi upaya-upaya untuk lebih memahami kaidah-kaidah berfikir logika (http://uharsputra.wordpress.com). Dalam penggunaan bahasa itu sendiri terdapat tingkatan penguasaan manusia, yang bisa terlihat dari kebenaran penyusunan kalimat dan ketepatan pengungkapan makna.
2
Indonesia (http://www.haluankepri.com). Di Indonesia, bahasa Mandarin merupakan bahasa asing yang berkembang pesat dan mulai dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Tentunya seiring dengan berkembangnya bahasa Mandarin di Indonesia, maka hal ini dapat menciptakan dampak positif dan negatif dari posisi bahasa sebagai alat komunikasi. Dampak positifnya yaitu bahasa Mandarin akan berkembang sesuai fungsi dan peranannya. Dampak negatifnya yaitu bahasa Mandarin dapat terpengaruh kesalahan pemahaman struktur tata bahasa, semantik, dan struktur lainnya. Misalnya, jika dalam bahasa Indonesia posisi keterangan waktu bisa diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir kalimat, maka dalam bahasa Mandarin posisi keterangan waktu hanya terletak di awal kalimat atau setelah subjek. Ini adalah contoh sederhana kesalahan umum bagi pelajar
Indonesia yang mempelajari bahasa Mandarin. Maka dibutuhkan berbagai penelitian yang membahas struktur kebahasaan ataupun silang budaya antara
bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia.
Dalam menggunakan bahasa Mandarin, banyak penggunanya yang terutama dari masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam semantik serta berbagai stuktur bahasa Mandarin. Hal ini terjadi karena antara bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia memiliki berbagai perbedaan struktur tata kalimat, tata bahasa, tata makna, serta stuktur lainnya, yang mana hal ini juga menciptakan suatu anggapan bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin bahwa bahasa Mandarin itu sulit dan kompleks. Maka sekali lagi, dibutuhkan berbagai banyak penelitian untuk menggali sinkronisasi antara bahasa Mandarin dan Indonesia agar semua bentuk kesulitan itu dapat ditemukan solusinya. Salah satunya adalah penelitian tentang perbedaan ungkapan dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Indonesia,
misalnya perbedaan kata penghubung “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 )
ke dalam bahasa Indonesia. Karena banyak pembelajar Indonesia yang mengalami kesulitan membedakan makna kata penghubung ini, maka penulis mengadakan
penelitian tentang perbedaan makna kata penghubung “bùguǎn” ( 不 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia.
3
ungkapan ini memiliki perbedaan, bahkan jika tidak memahaminya maka dapat menimbulkan kesalahan pengungkapan kepada orang lain. Padahal kedua kata penghubung ini termasuk kata penghubung yang sering digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari, atau bisa dikatakan ini adalah termasuk kata penghubung yang penting untuk dipahami.
Dalam penelitian ini penulis mencari contoh kalimat yang mengandung “bùguǎn” ( 不 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽 管 ) , baik dari bahasa Mandarin lalu
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ataupun dari bahasa Indonesia lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Dengan mengambil sumber dari buku dan internet. Kemudian penulis juga membuat kuesioner dan memilih mahasiswa Jurusan S1 Sastra China, Universitas Kristen Maranatha sebagai responden. Kuesioner ini sebagai pendukung kelayakan topik penelitian.
Dari penelitian ini didapatkan solusi bahwa pembelajar harus dapat
memahami 10 karakteristik perbedaan “bùguǎn” ( 不 管 ) dan “jǐnguǎn”
( 尽 管 ) serta pasangan klausanya, serta mampu memahami kata penghubung
yang semakna dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis berharap
para pelajar bahasa Mandarin dapat memahami secara lebih mendalam perbedaan
makna “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia.
Lebih dari itu, penulis juga berharap ke depannya banyak penelitian tentang perbandingan bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia, agar para pelajar Indonesia yang ingin belajar bahasa Mandarin menjadi lebih mudah, sekaligus mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok melalui hubungan baik dari silang budaya dan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kesulitan dalam membedakan makna kata penghubung “bùguǎn”
( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia?
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kesulitan dalam membedakan makna kata penghubung “bùguǎn” (不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia.
2. Mencari solusi mengenai kesulitan tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui kesulitan dalam membedakan makna kata penghubung “bùguǎn” (不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia.
2. Dapat memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut, sehingga pelajar bahasa Mandarin dapat memahami makna kedua kata penghubung tersebut dan mengaplikasikannya ke dalam kata penghubung bahasa Indonesia.
3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti lainnya untuk lebih mengembangkan
penelitian dengan topik yang serupa.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 1988:63). Sedangkan metodologi penelitian kualitatif adalah suatu metode yang ditunjang oleh teori fenomenologi, hermeneutik, interaksi simbolik, etnometodologi, dan teori budaya (H.B Sutopo:2006).
Penulis juga menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan
contoh kalimat yang menggunakan “bùguǎn” (不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) dari
5
1.5.1 Prosedur Penelitian
1.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa
kalimat yang memakai “bùguǎn” ( 不 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽 管 ) dari buku Jiǎnmíng Shíyòng Hànyǔ Yǔfǎ Tànsuǒ 简明实用汉语语法探索 yang ditulis oleh Mǎzhēn (马真)dan dari website http: //blog.sina.com.cn/s/blog _ 70fbc2a 5010134k0.html , kemudian menyusunnya ke dalam dalam bentuk soal kuesioner,
yang mana sampel akan menentukan penggunaan pemilihan “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ), kemudian penulis menganalisisnya berdasarkan urutan
tingkat persentase kesalahannya. Kemudian penulis menambahkan lagi contoh kalimat bahasa Indonesia dari sumber internet, serta contoh kalimat bahasa
Mandarin dari buku Chūjí Zōnghé II 初 级 综 合 II dan Zhōngjí Zōnghé I
中级综合 I . Total keseluruhan terdapat 35 contoh kalimat “bùguǎn” ( 不管 ) dan 35 contoh kalimat “jǐnguǎn” ( 尽管 ) Setelah menterjemahkannya, penulis
lalu menganalisisnya.
1.5.1.2 Teknik Pengolahan Data
Penulis melakukan Teknik Pengolahan Data sebagai berikut:
a). Mencari kalimat yang menggunakan kata penghubung “bùguǎn”
( 不 管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽 管 ), kemudian menganalisis makna kata
penghubung tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
b). Membuat kuesioner untuk mendukung kelayakan topik penelitian.
c). Menganalisis perbedaan makna kata penghubung “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) ke dalam bahasa Indonesia. Serta menganalisis kata penghubung bahasa Indonesia yang semakna dengan “bùguǎn” ( 不
管) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ).
6
1.5.1.3 Sampel Penelitian
39 BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada Bab IV, dapat diketahui perbedaan makna kata
penghubung “bùguǎn” ( 不管) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) adalah sebagai berikut.
1) Dalam Bahasa Indonesia, kata penghubung “meski”, “meskipun”, dan “walau” urutan klausanya dapat ditukar, tanpa mengubah arti kalimat. Namun di dalam bahasa Mandarin, “bùguǎn” ( 不 管 ) dan “jǐnguǎn”
( 尽管 ) tidak dapat ditukar urutan klausanya.
2) “bùguǎn” ( 不 管 ) termasuk kata penghubung yang berfungsi untuk
membentuk kalimat majemuk tanpa persyaratan, sedangkan “jǐnguǎn”
( 尽 管 ) termasuk kata penghubung yang berfungsi untuk membentuk
kalimat majemuk transisi kuat.
3) “bùguǎn” ( 不管 ) biasanya diikuti bentuk pola kalimat tanya, diikuti kata
tanya langsung, atau diikuti frase yang menunjukkan pilihan. Sedangkan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) selalu diikuti oleh satu macam kondisi atau keadaan. Oleh karena itu, jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, “bùguǎn”
( 不 管 ) biasanya diikuti sesuatu yang masih belum pasti atau belum
terjadi, sedangkan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) biasanya diikuti sesuatu yang
telah jelas atau sesuatu yang telah terjadi.
4) Di dalam sebuah kalimat bahasa Mandarin dapat menggunakan lebih dari
satu kata penghubung “bùguǎn” ( 不 管 ) . Tapi jika memakai kata
penghubung “jǐnguǎn” ( 尽管 ) , maka hanya bisa menggunakan satu
saja.
5) “bùguǎn” ( 不 管 ) dapat dipakai bersama kata penghubung kalimat
majemuk persyaratan lainnya dalam satu kalimat, namun “jǐnguǎn”
( 尽管 ) tidak bisa dipakai bersama kata penghubung kalimat majemuk
40
6) “bùguǎn” ( 不 管 ) bisa muncul diawal kalimat, didahului subyek,
didahului kata penghubung, atau didahului kata keterangan. Tetapi “jǐnguǎn” ( 尽管 ) umumnya muncul diawal kalimat, dan untuk subyek,
kata penghubung, atau kata keterangan diletakkan di belakang “jǐnguǎn”
( 尽管 ) .
7) “bùguǎn” ( 不管 ) memiliki 10 pola kalimat yaitu : 不管 .... , 都 .... ; 不
管 .... , 也 .... ; 不管 .... , 还是 .... ; 不管 ... ; 不管 .... , ....
总 .... ; 不管 .... , 从.... ; 不管 .... , 就.... ; 不管 .... , 一直到... ; 不
管 .... , 一定 .... ; dan 不管 .... , 必须 ....
Sedangkan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) memiliki 9 pola kalimat yaitu : 尽
管 .... , .... 但 是 .... ; 尽管 .... , 可 是 .... ; 尽管 .... , 却 .... ;
尽管 .... , 还是 .... ; 尽管 .... , .... 但 是 + 还是 .... ; 尽管 .... , 可
是 + 还是 .... ; 尽管 .... , 却 + 还是 .... ; 尽管 .... , 一直 .... ;
尽管 .... , 都 ....
8) Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia makna “bùguǎn” ( 不管 ) yang berarti “tak peduli” / “meski” / “meskipun”/ “walau” kebanyakan dapat dihilangkan tanpa mengubah arti kalimat. Sedangkan makna “jǐnguǎn” ( 尽管 ) yang berarti “meski” atau “meskipun” juga dapat dihilangkan tanpa mengubah arti kalimat, meski agak jarang ditemui.
9) Menurut Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa Tionghoa-Indonesia, yang disusun oleh Kǒng Yuǎnzhì, dkk. 孔远志, 等), arti kata “bùguǎn”
( 不管 ) sebagai kata penghubung adalah: biarpun, bagaimanapun. Tapi
pada kenyataannya, jika dibalik terjemahannya dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin, kata penghubung yang lebih tepat adalah “tak peduli” atau “tidak peduli”. Hal ini dibuktikan dari sumber buku yang sama, Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa Tionghoa-Indonesia.
41
majemuk, yaitu kata penghubung kalimat majemuk hubungan konsesif.
Namun berbeda dengan kata penghubung “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn”
( 尽管 ) dalam bahasa Mandarin. Seperti poin nomor 2 diatas, “bùguǎn”
( 不管 ) termasuk kata penghubung untuk membentuk kalimat majemuk
tanpa persyaratan, sedangkan “jǐnguǎn” ( 尽 管 ) termasuk kata
penghubung untuk membentuk kalimat majemuk transisi kuat.
Solusi untuk Meminimalisir Kesalahan
Dari penelitian yang dilakukan penulis, beserta seluruh data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, berikut ini adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan.
1. Pembelajar harus dapat memahami 10 karakteristik perbedaan “bùguǎn”
( 不管 ) dan “jǐnguǎn” ( 尽管 ) seperti yang telah dijelaskan di atas.
2. Pembelajar harus dapat memahami pasangan klausa “bùguǎn” ( 不管 )
dan “jǐnguǎn” ( 尽管 )
3. Dalam bahasa Indonesia, pembelajar harus dapat menentukan pilihan kata penghubung yang dirasa tepat antara “meskipun” atau “tak peduli”, sehingga tahu kapankah harus memakai “bùguǎn” ( 不管 ) dan “jǐnguǎn”
( 尽管 ).
4. Penulis menyusun contoh kalimat yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin kedalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Mandarin, dengan tujuan agar para pembelajar dapat memahami perbedaan silang budaya antara bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia terhadap struktur tata kalimat, tata bahasa, tata makna, serta stuktur lainnya, khususnya terhadap kata penghubung “bùguǎn”
42
Semoga dari kesimpulan dan solusi ini, penulis berharap mampu membantu mempermudah para pembelajar dalam usaha memahami secara tepat makna dan
43
DAFTAR REFERENSI I. BUKU
Indonesia
Akhadiah, Sabarti, dkk. (1999). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Badudu, J.S & Mohammad Zain, Sutan. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Gorys Keraf. 1982. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah
Mohammad Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sutopo, H.B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Mandarin
Kǒng Yuǎnzhì, dkk 孔 远 志 等.(2001). Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa
Tionghoa-Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Mǎ Zhēn 马真. (2006). Jiǎnmíng Shíyòng Hànyǔ Yǔfǎ Jiàochéng 简明实用
汉语语法教程 . Beijing: Běijīng Dàxué Chūbǎnshè .
Miáo Dōngxiá 苗 东 霞. (2009). HSK Kǎoqián Qiánghuà - Yǔfǎ –Gāoděng
HSK 考 前 强 化 – 语 法 - 高 等 . Beijing: Běijīng Yǔyán Dàxué
Chūbǎnshè.
Péng Xiǎochuān,dkk 彭小川等. (2006). Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201
Lì 对外汉语教学语法释疑 201 例 . Beijing. Shāngwù Yìnshūguǎn.
44 II. PUBLIKASI ELEKTRONIK
www.aktual.co/sosial/154052tegakkan-peraturan-tak-peduli-siapapun-itu
www.belajarbahasaindonesia.com/contoh-kalimat-majemuk
www.books.google.com/books?isbn=6021495217
www.books.google.com/books?isbn=979025573X
www.books.google.com/books?isbn=979222811X
www.books.google.com/books?isbn=9797095584
www.books.google.com/books?isbn=9797597032
www.books.google.com/books?isbn=9797805840
www.books.google.com/books?isbn=9798780841
www.books.google.com/books?isbn=9798780841
www.dakwatuna.com/2013/05/02/32493/walau-bagaimanapun-beliau-adalah-ibu-kita/#axzz3JJdb75xA
www.dikikzr.abatasa.co.id/post/tag/Kisah
www.haluankepri.com
www.informasi-pendidikan.com
www.inguis.tumblr.com/post/5323722098/buatyanghobisistemkebutsemalam
www.kbbi.web.id
www.kelascinta.com/relationship/3-hal-ketika-pacar-sibuk
www.liriklagu.info/g/ghaury-tetap-kekasihku.html
www.marskrip.blogspot. com/ 2009/12/ pengertian-bahasa.html
45
www.merdeka.com/uang/meski-harga-barang-melejit-konsumsi-masyarakat-tetap-tinggi.html
www.news.detik.com/read/2014/10/14/021513/2717733/10/menjaga-kesehatan-alasan-opa-oma-di-jepang-gila-kerja-meski-sudahpensiun?nd772204btr
www.news.detik.com/read/2014/10/31/163700/2735768/10/3/
www.news.detik.com/read/2014/11/28/164412/2762376/10/luar-biasa-di-tengah-hujan-badai-polisi-ini-tetap-atur-lalin-di-hi
www.nyanyianbahasa.wordpress.com/2009/10/14/contoh-contoh-kalimat-berkonjungsi/
www.rideforpeace.net