• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan, 2008:5, sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam pencapaian tujuan).

Dalam tinjauan pustaka ini penulis mengambil acuan untuk mengembangkan sistem pengolahan data pelatihan dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Pelatihan pada PPKPI Pasar Rebo Jakarta”.

2.1.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Berikut ini merupakan definisi tentang sistem informasi menurut para ahli yaitu ; Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sidik (2012:13), “Sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.

 

2.1.2. Komponen Sistem Informasi

Burch dan Grudnitski dalam Jogiyanto, mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”.

Menurut Jogiyanto (2010:47), Blok bangunan tersebut terdiri dari: 1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

9

 

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.3. Model Waterfall

Berikut ini merupakan definisi tentang model waterfall menurut para ahli yaitu ; Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:31) model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Berikut adalah gambaran model air terjun:

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:29) Gambar II.1. Model Waterfall

 

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodea. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

11

 

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab berikut :

a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan. b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal

alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di

 

setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

Sistem yang di kembangkan pada penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode pengembangan sistem waterfall. Pengembangan dengan tahapan-tahapan yang disediakan berguna untuk membangun sistem yang optimal.

2.1.4. Dreamweaver

Berikut ini merupakan definisi tentang dreamweaver menurut para ahli yaitu ; Menurut Linda (2011:2) Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak

web editor keluaran Adobe System yang digunakan untuk membangun dan

mendesain suatu website dengan fitur – fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaanya.

Selain mudah digunakan dalam membuat dan mendesain web Dreamweaver juga menambah flexibilitasnya dengan bahasa pemrograman web lainnya dan dapat berintegrasi pada beberapa perangkat lunak lainnya, dan tidak salah jika perangkat lunak ini menjadi pilihan utama bagi para web desainer amatir maupun

expert.

2.1.5. PHP

Berikut ini merupakan definisi tentang PHP menurut para ahli yaitu ;

Menurut Linda (2011:43) PHP ( Hypertext Preprocessor ) adalah

server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web

yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirim ke browser dalam format HTML.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis

13

 

data/Database Management System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu

halaman web yang dinamis. PHP mempunyai koneksi yang baik dengan beberapa DBMS antar lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid,

PostgreSQL, Adabas FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm, dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC.

2.1.6. MySQL

Berikut ini merupakan definisi tentang MySQL menurut para ahli yaitu ;

Menurut Linda (2011:151) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

2.1.7. HTML

Berikut ini merupakan definisi tentang HTML menurut para ahli yaitu ;

Menurut Linda (2011:23) HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai

page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser.

 

2.1.8. ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut ini merupakan definisi tentang ERD (Entity Realationship Diagram) menurut para ahli yaitu ;

Menurut Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (2013:53) ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan.

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s, dan beberapa notasi lain.

2.1.9. UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini merupakan definisi tentang UML (Unified Modeling Language) menurut para ahli yaitu ;

Menurut Chonoles dalam bukunya Widodo dan Herlawati (2011:6) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan – aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model – model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133) UML (Unified Modeling

15

 

untuk mendefinisikan requirement, membuat analis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Macam-macam diagram UML (Unified Modeling Language), antara lain :

1. Class Diagram

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:37) Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forward engineering maupun reverse

engineering memanfaatkan diagram ini.

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisin kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai kasus, perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah berguna lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai.

2. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Dalam diagram objek harus dipastikan semau kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

 

3. Component Diagram

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:93) Diagram Komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain.

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

4. Composite Struktur Diagram

Composite struktur diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada versi

1.X diagram ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung. Dapat menggambarkan struktur didalam kelas atau kolaborasi. Contoh penggunaan diagram ini misalnya untuk menggambarkan deskripsi dari setiap bagian mesin yang saling terkait untuk menjalakan fungsi mesin tersebut, menggambarkan aliran data router pada jaringan komputer, dan lain-lain.

5. Pack Diagram

Menurut Pilone dalam bukunya Widodo dan Herlawati (2011:79) Diagram Paket juga dapat memvisualisasikan ketergantungan antar bagian dalam suatu sistem dan bermanfaat dalam mencari letak permasalahan dalam kompilasi.

17

 

Pack diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

salinng terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokan menggunakan packagediagram.

6. Deployment Diagram

Menurut Pender dalam bukunya Widodo dan Herlawati (2011:110) mengatakan bahwa walaupun diagram komponen dan deployment merupakan bagian dari spesifikasi UML, bagi sebagian besar perancang merupakan hal baru. Terkadang dalam implementasinya tidak mengikut aturan yang ada, oleh karena itu kita diharuskan mengambil keputusan yang tepat, berlatih, berkonsentrasi terhadap keuntungan yang diperoleh dari sistem yang kita buat tanpa begitu saja mengikuti standar yang ada.

7. Activity Diagram

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:143) Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada ekskusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit.

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

 

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak

8. State Machine diagram

State machine diagram atau statechart diagram atau dalam bahasa

Indonesia disebut diagram mesin status atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. Jika diagram sekuen digunakan untuk interaksi antar objek maka diagram status digunakan untuk interaksi di dalam sebuah objek. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf berarah. State machine diagram merupakan pengembangan dari diagram

Finite state automata dengan penambahan beberapa fitur dan konsep baru.

Diagram Finite state automata (FSA) ini biasanya diajarkan dalam mata kuliah Automata. State machine diagram cocok digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem.

9. Sequence diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan mesagge yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen

19

 

maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

Banyak diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

Dokumen terkait