• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.2 Teori Khusus

2.2.6 Konsep Dasar Visual Studio Code

Menurut A. Yudi Permana dan Puji Romadlon (2019), “Visual Studio Code (VS Code) ini adalah sebuah teks editor ringan dan handal yang dibuat oleh Microsoft untuk sistem operasi multiplatform, artinya tersedia juga untuk versi Linux, Mac, dan Windows. Teks editor ini secara langsung mendukung bahasa pemrograman JavaScript, Typescript, dan Node.js, serta bahasa pemrograman lainnya dengan bantuan plugin yang dapat dipasang via marketplace Visual Studio Code (seperti C++, C#, Python, Go, Java, dst). Banyak sekali fitur-fitur yang disediakan oleh Visual Studio Code, diantaranya Intellisense, Git Integration, Debugging, dan fitur ekstensi yang menambah kemampuan teks editor. Fitur-fitur tersebut akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya versi Visual Studio Code. Pembaruan versi Visual Studio Code ini juga dilakukan berkala setiap bulan, dan inilah yang membedakan VS Code dengan teks editor-teks editor yang lain.”

2.2.7 Konsep Dasat PHP (Preprocessor Hypertext) 2.2.7.1 Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

Menurut pandangan beberapa para ahli, PHP dapat diartikan sebagai berikut :

Menurut Priyo, dkk (2017: 25) mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk (2017:1),

“PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2017:8981) mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database. Berdasarkan definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa

pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

2.2.8 Konsep Dasar MySQL 2.2.8.1 Definisi MySQL

Menurut pandangan beberapa ahli, MySQL dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2017:57) mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

2.2.9 Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language) 2.2.9.1 Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Pandangan beberapa ahli, HTML dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2017:9), “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet.

Menurut Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati (2016:95) HTML kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yangdimaksudkan untuk penampilan halaman padaweb browser. Tag-tag tadi memberitahu browser bagaimana menampilkan halaman web denga nlengkap pada pengguna.

2.2.10 Konsep Dasar XAMPP

2.2.10.1 Definisi XAMPP

Menurut Hidayatullah dalam Khozin Yuliana, Saryani, dan Nur Azizah (2019:119), “XAMPP adalah web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost)”.

Menurut Santoso dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86) ,“Xampp merupakann alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi

melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.

XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source”.

2.2.11 Konsep Dasar Visual Paradigm 2.2.11.1 Definisi Visual Paradigm

Menurut Musrifah dan Ega (2018:1), menyimpulkan bahwa

“Visual Paradigm merupakan aplikasi untuk merancang sebuah aplikasi atau biasa disebut aplikasi rekayasa perangkat lunak.

Dengan visual paradigm, sebuah aplikasi dapat digambarkan dalam sebuah rancangan simbol dan gambar tanpa koding yang menjelaskan bagaimana aplikasi tersebut akan berjalan setelah selesai nantinya”. “Visual Paradigm adalah salah satu alat bantu Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram”.

2.2.12. Konsep Dasar Blackbox Testing 2.2.12.1 Definisi Blackbox Testimg

Menurut pandangan beberapa para ahli, Blackbox Testing dapat diartikan sebagai berikut :

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)menyimpulkan bahwa pada dasarnya black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Mustaqbal (2017:31), “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2017:683) “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

2.2.12.2 Jenis Jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2017:33), ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

a) White Box Testing

Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

b) Black Box Testing

Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

2.2.13 Konsep Dasar Elisitasi

2.2.13.1 Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1) “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2017:27), “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak lain.

2.2.13.2 Jenis Jenis Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2017:27), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI berarti Desirable

Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI berarti Inessential

Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

- T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sisstem yang diusulkan?

- O artinya Oprational, maksudnya bagaiman tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan?

- E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

High (H) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

4. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

5. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2.14 Konsep Dasar Framework Laravel

2.2.14.1 Konsep Dasar Framework Laravel

Menurut Luthfi (2017) Laravel adalah sebuah MVC web development framework yang di desain untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan dan perbaikan serta meningkatkan produktifitas pekerjaan dengan sintak yang bersih dan fungsional yang dapat mengurangi banyak waktu untuk implentasi .

Sedangkan Menurut rahayuda (2017) Laravel Merupakan web application framework berbasis PHP yang open source, menggunakan konsep MVC : Model View Controller.

Dapat disimpulkan bahwa laravel adalah pengembangan website berbasis MVC yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.

2.2.15 Konsep Dasar Study Pustaka (Literature Review)

2.2.15.1 Definisi Study Pustaka (Literature Review)

Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol.

3 No.2 (2017: 185), “literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51),

“Literature Review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Literature Review adalah analisa berupa kritik (membangun atau menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan penulis terhadap suatu bagian hasil temuan dengan metodologi yang digunakan. Serta menganalisis dan memeriksa kembali tentang topik yang sedang diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide dalam sebuah penelitian.

2.2.15.2 Study Pustaka (Literature Review)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas Skripsi.

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan study pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Gaurav Patni dan Dr. Shilpa Sharma dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3 (2017) yang berjudul “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. “This paper presents the development of system presence based on fingerprint identification. The system provides an efficient way for administrators and physical trainers to manage and track student attendance. To develop the system, we use a spreadsheet software with biometric fingerprint identification engine”. (Makalah ini menyajikan perkembangan kehadiran sistem berdasarkan identifikasi sidik jari. Sistem ini menyediakan cara yang efisien bagi administrator dan fisik melatih untuk mengelola dan melacak kehadiran siswa. Untuk mengembangkan sistem, kami menggunakan software spreadsheet dengan mesin identifikasi sidik jari biometrik).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Pulungan, A., & Saleh, A.

(2020). Yang berjudul “Perancangan Aplikasi Absensi Menggunakan QR Code Berbasis Android” Jurnal Mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, 1, 1063-1074. Penerapan Absensi QR Code Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Penelitian tersebut menghasilkan sistem absensi bimbingan belajar berbasis web. Yang membedakan dari penelitian yang akan dibuat adalah aplikasi yang akan dibuat saat ini menggunakan smartphone android untuk sistem absensi menggunakan QR Code. Implementasi Barcode untuk Sistem Informasi Absensi pada PT. Coca Cola Distribution Indonesia Pekanbaru.

Penelitian tersebut menghasilkan sebuah aplikasi untuk sistem absensi menggunakan barcode untuk karyawan pada sebuah perusahaan. Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian tersebut berbasis web dan menggunakan barcode, yang membedakan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu pada penelitian yang akan dilaksanakan sistem absensi dilakukan menggunakan smartphone android dan juga QR Code.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Kuswara dan Deni Kusmana dari AMIK BSI Jakarta dan STMIK Nusa Mandiri Jakarta, yang berjudul “Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah

Menengah Kejuruan Al – Munir Bekasi”, pada tahun 2017.

Dengan menggunakan pengembangan perangkat lunak waterfall, peneliti mencoba membangun sebuah sistem informasi absensi siswa berbasis web dengan sms gateway pada sekolah menengah kejuruan al–munir bekasi menggunakan bahasa pemrograman php dan xampp sebagai web server serta MySql sebagai databasenya sehingga proses input dan olah data lebih cepat. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan siswa dalam proses absensi siswa.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Pahala, P. R., & Bahtiar, N.

(2019). Yang berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS ANDROID“ (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro). Absensi Siswa merupakan sebuah aplikasi berbasis android yang bertujuan untuk membantu guru dalam melakukan absensi siswa dan mengelola informasi mengenai absensi siswa di SMPN 42 Semarang. Di dalam aplikasi ini, guru dapat memilih kelas dimana guru akan mengajar dan guru dapat melakukan absensi terhadap siswa di kelas tersebut. Aplikasi ini memanfaatkan smartphone milik guru untuk melakukan absensi dan koneksi internet untuk mengirim data mengenai absensi siswa ke server milik sekolah. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java, database management system

MySQL dan bahasa pemrograman PHP sebagai penghubung antara aplikasi dengan database. Guru juga dapat melihat detail mengenai akun yang sedang menggunakan aplikasi ini.

Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan dapat memperkenalkan teknologi smartphone kepada sekolah dan juga dapat membantu guru untuk mengelola informasi khususnya informasi mengenai absensi siswa.

5. Penelitian yang dilakukan Chandra, H. A., & Wijaya, Y. I.

(2020). Yang berjudul “APLIKASI ABSENSI SISWA ANDROID SMP NEGERI 11 BANJARMASIN BERBASIS QUICK RESPONSE (QR) CODE”. Sistem absensi siswa di sekolah masih didominasi dengan cara manual, yaitu melakukan absensi siswa dengan mencatatnya di kertas yang nantinya akan direkap dari setiap data hadir siswa. Karena rekap data hadir siswa yang dilakukan secara manual rentan terjadi kesalahan karena mudah dimanipulasi oleh siswa yang tidak hadir. Informasi seputar rekap absensi hanya terbatas untuk pihak sekolah saja sehingga orang tua/wali murid tidak bisa memantau tingkat kehadiran siswa.

Pihak sekolah pun dapat mengalami resiko kehilangan data absensi siswa yang terkadang terselip dengan berkas lain. Hal ini perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah tersebut, maka di rancanglah sebuah sistem aplikasi absensi siswa

menggunakan kode QR (QR Code) berbasis android di SMP Negeri 11 Banjarmasin. Dengan aplikasi ini guru dapat melakukan absensi siswa melalui kode QR yang tertera pada kartu pelajar menggunakan smartphone android sebagai pembaca kode QR, sehingga guru tidak perlu lagi mencatat absensi siswa secara manual. Jadi guru dapat meminimalisir resiko kehilangan data absensi siswa yang biasanya terselip dengan berkas lain, selain itu data absensi siswa bisa diolah dan direkap oleh pihak sekolah yang kemudian data tersebut akan dikirim ke setiap orang tua/wali murid melalui E-mail.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Puckdeevongs, A., Tripathi, N.

K., Witayangkurn, A., & Saengudomlert, P. (2020) yang berjudul “Classroom Attendance Systems Based on Bluetooth Low Energy Indoor Positioning Technology for Smart Campus”. Student attendance during classroom hours is important, because it impacts the academic performance of students. Consequently, several universities impose a minimum attendance percentage criterion for students to be allowed to attend examinations; therefore, recording student attendance is a vital task. Conventional methods for recording student attendance in the classroom, such as roll-call and sign-in, are an inefficient use of instruction time and only increase teachers’ workloads. In this study, we propose a

Bluetooth Low Energy-based student positioning framework for automatically recording student attendance in classrooms.

The proposed architecture consists of two components, an indoor positioning framework within the classroom and student attendance registration. Experimental studies using our method show that the Received Signal Strength Indicator fingerprinting technique that is used in indoor scenarios can achieve satisfactory positioning accuracy, even in a classroom environment with typically high signal interference. We intentionally focused on designing a basic system with simple indoor devices based on ubiquitous Bluetooth technology and integrating an attendance system with computational techniques in order to minimize operational costs and complications. The proposed system is tested and demonstrated to be usable in a real classroom environment at Rangsit University, Thailand. Dari penjelasan hasil penelitian dapat diartikan sebagai berikut : Kehadiran siswa selama jam pelajaran penting, karena berdampak pada kinerja akademik siswa. Akibatnya, beberapa universitas memberlakukan kriteria persentase kehadiran minimum bagi siswa untuk diizinkan mengikuti ujian; Oleh karena itu, pencatatan kehadiran siswa merupakan tugas yang vital. Metode konvensional untuk mencatat kehadiran siswa di kelas, seperti roll-call dan sign-in, merupakan penggunaan waktu

pengajaran yang tidak efisien dan hanya menambah beban kerja guru. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan kerangka kerja pemosisian siswa berbasis Bluetooth Low Energy untuk secara otomatis merekam kehadiran siswa di ruang kelas.

Arsitektur yang diusulkan terdiri dari dua komponen, kerangka pemosisian dalam ruangan di dalam kelas dan pendaftaran kehadiran siswa. Studi eksperimental menggunakan metode kami menunjukkan bahwa teknik sidik jari Indikator Kekuatan Sinyal yang Diterima yang digunakan dalam skenario dalam ruangan dapat mencapai akurasi pemosisian yang memuaskan, bahkan di lingkungan kelas dengan gangguan sinyal yang biasanya tinggi. Kami sengaja berfokus pada perancangan sistem dasar dengan perangkat dalam ruangan sederhana berdasarkan teknologi Bluetooth di mana-mana dan mengintegrasikan sistem kehadiran dengan teknik komputasi untuk meminimalkan biaya operasional dan komplikasi.

Sistem yang diusulkan diuji dan didemonstrasikan agar dapat digunakan di lingkungan kelas nyata di Rangsit University, Thailand.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Soyemi, Jumoke, and Folasade O. Isinkaye pada tahun 2020 yang berjudul "An Implementation of Biometric Fingerprint-based Attendance System for Staff Management (BFASSM)." Journal of

Computing and Intelligent Systems 4.2 (2020). The workforce is the bedrock of growth, development, and expansion in any establishment. Therefore, there is a need to ensure fairness in monitoring staff attendance and creating a workforce that is dedicated and committed in higher Institutions of learning.

Although the integration and use of biometric technology are getting simpler, quite a few institutions of learning are taking advantage of this technology in Nigeria. In this study, Biometric Fingerprint-based Attendance System for Staff Management (BFASSM) was developed to monitor the staff of higher institution using the Federal Polytechnic, Ilaro, Nigeria as a case study. The application was developed using C# programming language, Macromedia fireworks and Microsoft Visio. Microsoft SQL Server was used for database management at the back end with Windows 7 as the minimum operating system. The implementation of this system in any other institution of higher learning will eradicate manual attendance taking, curb the problem of infringement and manipulation of staff attendance, create an avenue to make staff resume work punctually and also sign out at the appropriate time. It will also enhance proper documentation of attendance record. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: Tenaga kerja adalah landasan pertumbuhan, pengembangan, dan ekspansi di setiap

pendirian. Oleh karena itu, perlu adanya jaminan keadilan dalam pengawasan kehadiran staf dan menciptakan tenaga kerja yang berdedikasi dan berkomitmen di Institusi pembelajaran yang lebih tinggi. Meskipun integrasi dan penggunaan teknologi biometrik semakin lebih sederhana, beberapa lembaga pembelajaran mengambil keuntungan dari teknologi ini di Nigeria. Dalam studi ini, Sistem Absensi Berbasis Sidik Jari Biometrik untuk Staf Manajemen (BFASSM) dikembangkan untuk memantau staf institusi tinggi menggunakan Politeknik Federal, Ilaro, Nigeria sebagai studi kasus. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C#, Macromedia kembang api dan Microsoft Visio. Microsoft SQL Server digunakan untuk manajemen basis data di bagian belakang dengan Windows 7 sebagai

pendirian. Oleh karena itu, perlu adanya jaminan keadilan dalam pengawasan kehadiran staf dan menciptakan tenaga kerja yang berdedikasi dan berkomitmen di Institusi pembelajaran yang lebih tinggi. Meskipun integrasi dan penggunaan teknologi biometrik semakin lebih sederhana, beberapa lembaga pembelajaran mengambil keuntungan dari teknologi ini di Nigeria. Dalam studi ini, Sistem Absensi Berbasis Sidik Jari Biometrik untuk Staf Manajemen (BFASSM) dikembangkan untuk memantau staf institusi tinggi menggunakan Politeknik Federal, Ilaro, Nigeria sebagai studi kasus. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C#, Macromedia kembang api dan Microsoft Visio. Microsoft SQL Server digunakan untuk manajemen basis data di bagian belakang dengan Windows 7 sebagai

Dokumen terkait