BAB II LANDASAN TEORI
2.8 Konsep Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu (Ladjamudin, 2006):
1. System Flowchart
Bagian yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan proses pengolahan data.
2. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
Flowchart disusun dengan simbol, Simbol ini dipakai sebagai alat bantu
menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu (Ladjamudin, 2006):
1. Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/alur)
2. Processing Symbols (Simbol proses)
3. Input-output Symbols (Simbol input-output)
2.8.1 Flow Direction Symbols (Simbol penghubung atau alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah:
Tabel 2.1 Simbol-simbol penghubung/alur
Simbol Deskripsi
Simbol arus (flow) untuk menyatakan jalannya arus suatu proses.
Simbol connector (on-page connector)Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama.
Simbol Offline Connector untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses yang lain dalam halaman/lembar yang berbeda.
2.8.2 Processing Symbol (Simbol Proses)
Operasi pengolahan dalam suatu proses/prosedur, simbol-simbol tersebut adalah:
Tabel 2.2 Simbol-simbol proses
Simbol Deskripsi
Simbol proses untuk proses pengolahan data
Simbol manual operation untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)
Simbol decision/logika untuk menyatakan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.
Simbol preparation, proses inisialisasi/ pemberian harga awal.
Simbol Terminator untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
Simbol manual input untuk memasukan data secara dengan menggunakan keyboard.
Simbol Predefined process untuk menyatakan permulaan sub program/proses menjalankan sub program.
2.8.3 Symbol Input dan Output
Simbol yang menunjukan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau ouput, simbol-simbol tersebut adalah:
Tabel 2.3 Simbol-simbol input-output
Dalam penelitian ini menggunakan flowchart dengan format SOP, contoh penggunaan flowchart pada SOP adalah sebagai berikut :
Simbol Deskripsi
simbol input-output untuk menyatakan proses input
dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
Simbol punched card untuk menyatakan input
berasal dari kartu output ditulis ke kartu.
Stored data untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk.
Document untuk mencetak laporan ke printer.
Display untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer).
Direct data untuk menyatakan data disimpan dalam
Diagram Alir Sistem Usulan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) Berbasis Web Kecamatan Sukmajaya Depok 1 2 3 4 5
Calon Pengantin (Catin)
Jadwal bimbingan pra nikah dan jadwal akad nikah Penghulu
Tata Usaha Kepala KUA Admin Keterangan
Deskripsi Proses Calon pengantin nikah ataupun rujuk Melakukan Registrasi dan login
Catin nikah dan -rujuk - Registrasi - Login - Catin nikah - Pendaftaran nikah - form pendaftaran nikah Input form registrasi Proses registrasi mulai Akun? Pendaftaran N Y Input form pendaftara n nikah 1 Proses pendaftaran nikah oleh calon
pengantin. menginput form pendaftaran nikah. Kelengkapan dokumen? Y N 2 4 Cek email verifikasi,
download dan upload persyaratan, print bukti pendaftaran 3 Stop Calon pengantin nikah ataupun rujuk melakukan input form registrasi
- Catin nikah dan rujuk - form Registrasi - Login Download dokumen persyaratan nikah. Upload dokumen persyaratan nikah Informasi jadwal bimbingan pra nikah beserta jadwal pelaksanaan akad nikah - Catin nikah - Tata usaha - - dokumen persyaratan nikah - verifikasi data dan dokumen
- Catin nikah - Tata usaha - Pendaftaran nikah - tabel jadwal
Gambar 2.6 Contoh Studi Kasus SOP
Gambar tersebut diatas merupakan salah satu contoh dari SOP pendaftaran, yang dalam hal ini adalah pendaftaran nikah pada sistem informasi nikah (SIKAH), dimana aktor terlebih dahulu harus melakukan login untuk input
data pendaftaran nikah. Jika data yang dimasukan sudah sesuai maka data tersebut diproses dan dapat mencetak bukti pendaftaran. selanjutnya ke proses download dokumen persyaratan yang harus dilengkapi untuk keperluan pendaftaran. Jika data belum lengkap maka akan kembali lagi kepada input data pendaftaran namun jika sudah diisi dengan lengkap maka proses download dapat dilakukan dan tinggal menunggu bimbingan pelaksanaan akad.
2.9 UML (Unified Modeling Language)
UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang di kembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative (berulang-ulang) yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang di kembangkan oleh Rumbaugh di dasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship(Munawar, 2005).
2.9.1 Kegunaan UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi
dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar. Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun.
2.9.2 Tujuan UML (Unified Modelling Language)
Menurut (Didik, 2007) bahwa tujuan utama UML adalah:
a. Memberikan model yang siap pakai, bahwa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
b. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
c. Menyediakan produk-produk yang terdapat dalam permodelan.
2.9.3 Diagram-diagram dan Notasi UML (Unified Modelling Language) Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Sehingga dengan adanya notasi dapat mendeskripsikan skenario atau rumusan arsitektur dengan baik. Berikut ini beberapa diagram UML dan notasinya yang umum digunakan :
1. Use Case Diagram
Menurut (Munawar, 2005) use case diagram digunakan dalam menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa”
yang diperbuat oleh sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
merepresantikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement
(kebutuhan) sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Use case diagram
menunjukkan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sebuah sistem dan use case yang menjelaskan cara-cara seperti bagaimana interaksi mengambil tempat. Aktor-aktor dihubungkan dengan use case di mana mereka dihubungkan dengan sebuah asosiasi.
Berikut ini adalah daftar simbol-simbol yang digunakan dalam membuat
use case diagram :
Tabel 2.4 Simbol-simbol Use Case Diagram
Sumber : (Munawar, 2005)
Simbol Keterangan Pengertian
Actor1
Actor Sebuah peran yang bias dimainkan
oleh pengguna dalam interaksinya
UseCase1 Use case Deskripsi fungsi dari sebuah
sistem dari perspektif
penggunanya
* *
Association menghubungkan link antar
element «extends»
Extends Digunakan untuk membuat use
case baru dengan menambahkan langkah-langkah pada use case
yang sudah ada. «uses»
Uses (includes) Menunjukkan bahwa sebuah
usecase adalah bagian dari use
System System Boundary Menggambarkan jangkauan system anda (scope of of your system).
Penghulu
View data catin
Kepala KUA Login
<<include>>
Input Jadwal Bimbingan Pra Nikah
View Jadwal Bimbingan pra nikah
Gambar 2.7 Contoh Kasus dalam Use Case Diagram
Gambar tersebut diatas merupakan contoh kasus dalam use case diagram
dalam sistem informasi nikah (SIKAH) dimana dalam gambar tersebut terdapat
use case login dengan include logout yang menunjukan bahwa pada tahap login
pasti akan melalui proses logout dimana setiap aktor memiliki relasi tersebut sedangkan untuk use case lainnya tergantung dari proses bisnis setiap aktor yang bersangkutan.
2. Activity Diagram
Menurut Munawar (2005) Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use case. Adapun simbol-simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Simbol-simbol Activity Diagram
Sumber: (Munawar, 2005)
Nama Simbol Contoh
State
Menunjukan aktifitas yang dilakukan di dalam
activity
Control Flow Urutan perpindahan suatu
aktifitas
Initial state Sebagai awal dari aktifitas
modul system aplikasi
Final state Menunjukan akhir dari
aktifitas
Transition (Fork) Kegiatan yang di lakukan
secara parallel
Decision Menggambarkan cabang
suatu keputusan
Transition (Join) Menunjukan kegiatan
yang di gabungkan
Gambar tersebut diatas merupakan contoh activity diagram sistem informasi nikah (SIKAH) pada activity akta nikah dan rujuk, dimana pada aktifitas proses bisnis tersebut aktor terlebih dahulu harus memilih menu akta maka akan menampilkan kategori akta, kemudian aktor memilih jenis akta lalu akan menampilkan detail form akta selanjutnya menyimpan database.
3. Sequence Diagram
Menurut (Munawar, 2005) sequence diagram digunakan dalam menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Sequence diagram
menunjukkan sebuah interaksi antara peran atau objek-objek prototipe dalam sebuah kolaborasi. Setiap peran memiliki sebuah lifeline yang memanjang di bawahnya. Message direpresentasikan dengan panah berlabel yang digambarkan dari satu lifeline ke lifeline lain. Message memberikan sebuah aktivasi. Di ujung aktivasi, return message menunjukkan arah balik kendali kepada objek yang memanggil. Parameter dan nilai return dapat ditunjukkan dalam message. Message dikirim ke objek dengan sendirinya untuk memberikan aktivasi nested. (Munawar, 2005) untuk looping dan conditional
menggunakan interaction frame yaitu frame untuk memberi tanda pada
sequence diagram.
Ada beberapa tujuan mengapa harus membuat Sequence Diagram diantaranya adalah
1. Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya, yang digambarkan dengan hubungan message dan waktu
2. Menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Menurut (Munawar, 2005) ada 8 operator yang umum digunakan di
interaction frame, yaitu:
a. Alt
Alternatif dari banyak fragmen. Hanya yang kondisinya yang True yang akan dijalankan.
b. Opt
Merupakan singkatan dari Optional. Fragmen yang dijalankan jika kondisi yang mendukungnya True.
c. Par
Singkatan dari paralel. Setiap fragmen dijalankan secara parallel. d. Loop
Singkatan dari looping. Fragmen mungkin dijalankan berulang kali dan
e. Region
Critical region. Fragmen hanya dapat mempunyai satu thread untuk
menjalankannya. f. Neg
Singkatan dari negative. Fragmen menunjukkan interaction yang salah. g. Ref
Reference. Menunjukkan ke sebuah interaction yang salah didefinisikan
pada diagram yang lain. h. Sd
Sequence diagram.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam membuat
sequence diagram:
Tabel 2.6 Simbol-simbol Sequence Diagram
Sumber : (Wahono, 2011)
Simbol Keterangan
Object1
Object Lifeline :
menyatakan kehidupan suatu objek
Boundary
Boundary :
Perantara yang terletak di antara sistem dengan dunia
Control
Control :
Control berhubungan dengan fungsionalitas seperti pemanfaatansumber daya, pemrosesan terdistribusi, atau
penanganan kesalahan.
Entity
Entity:
Tabel pada struktur basis data yang menangani informasi yang akan disimpan secara
permanen
Actor1
Actor :
Orang atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi dan mendapat manfaat dari sistem
Lifeline :
Keberadaan sebuah objek dalam basis waktu
Message1 Message :
Menyatakan bahwa suatu objek mengirim masukan ke
objek lainya. Arah panah mengarah pada objek yang
dikirim
Message2
Message return :
Menyatakan arah kembali dalam 1 object lifeline
Activation :
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi
Gambar 2.9 Contoh halaman login dalam Sequence Diagram
Gambar tersebut diatas merupakan contoh halaman login dalam sequence
diagram, dimana pada gambar tersebut terdapat symbol aktor, boundary,
controller dan entity yang menjelaskan dari proses login itu sendiri. Aktor
melakukan login melalui boundary kemudian sistem akan mengirim data login
kepada controller maka kemudian controller memanggil id_user dalam database
yang sebelumnya sudah tersimpan. Maka proses login berhasil.
4. Class Diagram
Menurut (Munawar, 2005) Class merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa class diagram menggambarkan
sekumpulan class, interface, dan collaboration, dan relasi-relasinya. Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi dari sebuah objek class. Atribut adalah nama-nama properti dari sebuah kelas yang menjelaskan batasan nilainya dari properti yang dimiliki oleh sebuah kelas tersebut. Atribut dari suatu kelas merepresantikan properti-properti yang dimiliki oleh kelas tersebut. Atribut mempunyai tipe yang menjelaskan tipe instansiasinya. Operasi adalah implementasi dari layanan yang dapat diminta dari sebuah objek dari sebuah kelas yang menentukan tingkah lakunya. Sebuah operasi dapat berupa perintah ataupun permintaan. Sebuah permintaan tidak boleh mengubah kedudukan dari objek tersebut. Hanya perintah yang dapat mengubah keadaan dari sebuah objek. Keluaran dari sebuah operasi tergantung dari nilai keadaan terakhir dari sebuah objek. Class memiliki 3 area pokok, yaitu nama, atribut, dan fungsi. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut ini:
a. Private : tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
b. Protected : hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
anak-anak yang mewarisinya.
c. Public : dapat dipanggil oleh siapa saja.
Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak
yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi
package.
Hubungan antar class dapat digambarkan dengan notasi sebagai berikut: a. Asosiasi
Hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Digambarkan dengan garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama dan status hubungannya. Panah navigability menunjukkan arah query antar antar class. Navigability merupakan sebuah properti dari role yang menandakan bahwa mungkin untuk melakukan navigasi uni-directional pada asosiasi dari objek sumber ke objek tujuan. b. Agregasi
Hubungan yang menyatakan “bagian dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”. Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi menjadi
class atau objek tertentu, dimana class atau objek yang disebut kemudian
merupakan bagian dari class atau objek yang terdahulu. Ada 2 jenis agregasi, yaitu:
1) Composite Aggregation
Disebut juga strong aggregation dimana objek “bagian” tidak dapat berdiri sendiri tanpa objek “keseluruhan”. Jadi, antara objek yang satunya saling terkait kuat dengan objek lainnya. Merupakan
multiplicity pada satu composite dan dinotasikan dengan filled
diamond. Menunjukkan bahwa composite secara tunggal memiliki
2) Shared Aggregation
Merupakan multiplicity pada composite yang lebih dari 1 dan dinotasikan dengan hollow diamond. Menunjukkan bahwa the part
bisa terdapat pada instance composite. c. Generalisasi
Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anak/child yang menggantikan objek parent/induk. Objek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada objek induk.
Tabel 2.7 Simbol-simbol Class Diagram
Sumber : (Munawar, 2005)
Simbol Keterangan
Class 12
3
Class:
Class adalah blok - blok pembangun pada
pemrograman berorientasi objek. Sebuah class
digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.
1. Class name
2. Attributes
3. Behaviours
Association :
Asosiasi relation yang bias melambangkan suatu hubungan atau tipe tipe
hubungan tersebut
Generalization :
Sebuah relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi
inheritance pada konsep berorientasi objek.
1 *
Agregation :
keseluruhan bagia relationship
dan biasanya disebut sebagai relasi “mempunyai sebuah”
atau “bagian dari”.
Gambar 2.10 Contoh Kasus Sistem Informasi Nikah dalam Class Diagram
Gambar tersebut diatas merupakan contoh class diagram, dimana pada gambar tersebut terdapat beberapa class, interface dan relasinya yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan dari setiap class yang satu dengan yang lainnya.
2.10 Database dan DBMS (Database Management System)