• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Konsep Inovasi

Kata inovasi berasal dari bahasa inggris innovation berarti perubahan. Inovasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan atau pemikiran manusia untuk menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan input, proses, dan output, serta dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Inovasi yang berkaitan dengan input diartikan sebagai pola-pola pemikiran atau ide manusia yang disumbangkan pada temuan baru. Adapun inovasi yang berkaitan dengan proses, banyak berorientasi pada metode, teknik, ataupun cara bekerja dalam rangka menghasilkan sesuatu yang baru. Selanjutnya, inovasi yang berkaitan dengan output berdasarkan definisi tersebut lebih ditujukan pada hasil yang telah dicapai terutama penggunaan pola pemikiran dan metode atau teknik kerja yang dilakukan.

Ketiga elemen dalam inovasi tersebut sesungguhnya membentuk suatu kesatuan yang utuh. Makmur & Rohana (Pernando et al., 2021).

Menurut Oslo Manua (Pernando et al., 2021) inovasi memiliki aspek yang sangat luas karena dapat berupa barang maupun jasa, proses, metode pemasaran atau metode organisasi yang baru atau telah mengalami pembaharuan yang menjadi jalan keluar dari permasalahan yang pemah dihadapi oleh organisasi. Selanjutnya Green, Howells & Miles (Pernando et al., 2021) mendefenisikan inovasi sebagai

13

sesuatu yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan melakukan praktek atau proses baru (barang atau layanan) atau bisa juga dengan mengadopsi pola baru yang berasal dari organisasi lain. Thomas mendefinisikan inovasi sebagai peluncuran sesuatu yang baru. Tujuan diluncurkannya sesuatu yang baru kedalam suatu proses adalah untuk menimbulkan perubahan besar yang radikal. Sejalan dengan pendapat diatas (Pernando et al., 2021) mengatakan bahwa sebuah inovasi dapat dikatakan berhasil apabila penciptaan dan pelaksanaan proses.

Di era globalisasi, inovasi di sektor publik merupakan suatu strategi yang harus ditempuh oleh Indonesia untuk meningkatkan daya saing bangsa guna mengejar ketertinggalan dari Negara-Negara lain. tidak dapat dipungkiri bahwa kemauan berinovasi (willignes to innovate) dan kemampuan berinovasi (ability to innovate) di lingkungan birokrasi dirasakan masih rendah. Inovasi masih merupakan hal yang aneh, tidak disukai, bahkan cenderung dihindati karena pandangan yang keliru bahwa inovasi mempakan sesuatu yang tidak sejalan dengan kebijakan. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan berjalan terus namun harus dihentikan dan bahkan perlu dibalik. Kalangan birokasi pemerintah perlu diyakinkan bahwa berinovasi di sektor publik itu menyenangkan dan mudah dilakukan. Ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap drum up, diagnose, design, deliver dan display.

Setiap tahap memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan tahap tersebut diharapkan dapat

14

mengubah mindset atau pola pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi, mau berinovasi, dan mampu berinovasi. Berbicara konsep inovasi tentunya harus mempunyai suatu gagasan ide dalam berinovasi sesuai, Permenpan Nomor 3 tahun 2018 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di lingkungan Kementerian/Lembaga/Daerah dan BUMN/Daerah Tahun 2018. Inovasi Pelayan Publik untuk percepatan mewujudkan Nawacita dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Kebijakan percepatan peningkatan pelayanan publik merupakan kebijakan pemerintah Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan" Jadi saya ingin kita semua coba keluar rutinitas, bussiness as usual, monoton, sekali lagi agar kita membawa tradisi baru, pola baru, cara baru' dengan adanya persaingan yang terjadi, antara lain:

1. Memperebutkan investasi;

2. Memperebutkan pasar;

3. Memperebutkan wisatawan.

Inovasi menjadi salah satu tool dalam mengakselerasi peningkatan daya saing Indonesia. Setiap negara yang meliputi pemerintah, privat, masyarakat harus melakukan inovasi. Inovasi pada lingkungan instansi pemerintah meliputi antara lain kementerian, lembaga pemerintah non kementerian (LPNK), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten\kota sangat penting karena mengakselerasi inovasi privat dan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan public.

Menurut Kamus Besar Indonesia, kata “inovasi” memiliki arti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,

15

metode, atau alat). Sementara itu, kata “inovatif” berarti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovatif merupakan kata untuk menyifati inovasi itu sendiri.

Artinya, suatu karya hasil inovasi akan disebut sebagai karya yang inovatif. Inovasi bermanfaat untuk menyempurnakan atau pun meningkatkan fungsi dari pemanfaatan suatu produk atau sumber daya. Tujuannya adalah agar manusia bisa mendapatkan manfaat yang lebih. Inovasi sendiri telah merambah pada bidang, pendidikan, bisnis, komunikasi, dan Iain-lain. Adapun bentuk-bentuk inovasi dan ciri-ciri inovasi beserta contoh inovasi antara Iain.

1. Bentuk-bentuk inovasi hal, sesuai dengan bidang yang menjadi target inovasi.

a. Inovasi

produk Produk berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik primer maupun sekunder. Bentuk inovasi produk contohnya adalah pemanfaatan air sebagai pengganti bensin.

b. novasi pendidikan

Inovasi juga dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Contoh nyata dari inovasi di bidang ini adalah penerapan kurikulum anti korupsi di sekolah. Kurikulum ini tentu belum ada ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945.

c. Inovasi pelayanan publik.

Dulunya, pelayanan publik hanya dapat dilakukan dengan tatap muka di dunia nyata. Kini, seiring perkembangan zaman, pelayanan publik dapat dilakukan secara daring atau online.

16

d. Inovasi teknologi.

Inovasi di bidang teknologi membuat manusia mampu berinteraksi dengan siapa pun tanpa batas. Ini dibuktikan dengan adanya media sosial yang populer seperti Facebook, Twitter, dan yang menjangkau pengguna di seluruh dunia.

e. Inovasi kebudayaan

Budaya erat kaitannya dengan kehidupan bangsa. Inovasi dalam bidang budaya dapat berupa festival kebudayaan ataupun festival lainnya seperti festival batik.

2. Ciri-ciri inovasi

Ada banyak ciri-ciri yang melekat pada orang yang inovasi. Berikut adalah beberapa ciri orang inovasi.

a. (Challenges status quo) kesulitan status quo, yaitu tidak merasa cepat puas dengan keadaan saat ini serta mempertanyakan toritas dan rutinitas.

b. (Curious) ingin tahu, yaitu senantiasa mengeksplorasi lingkungan dan mengidentifikasi adanya kemungkinan-kemungkinan baru.

c. (Self-motivated) motivasi diri, yaitu tanggap terhadap kebutuhan dari dalam diri dan menjadi pribadi yang proaktif memprakarsai proyek baru.

d. (Visionary) pelamun yaitu memiliki pandangan yang jauh ke depan.

17

e. (Entertains the fantastic) menghibur yang fantastik, yaitu memiliki ide-ide yang bagi sebagian orang akan dianggap gila, serta mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

f. (Takes risks) mengambil resiko, yaitu melampaui batas kenyamanan, berani mencoba, dan berani pula menanggung kegagalan.

g. (Peripatetic) bergerak, yaitu mengubah lingkungan kerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sering melakukan perjalanan guna memperoleh inspirasi ide-ide brilian.

h. (Playful/humorous) ceria, yaitu memiliki ketertarikan pada hal-hal yang aneh, berani untuk tampil beda, danjuga berani bertindak.

i. (Self-accepting) menerima diri, yaitu dapat mempertahankan ide yang dimiliki serta tidak terpengaruh dengan cara pandang orang lain.

j. (Makes new connections) membuat koneksi baru, yaitu mampu menyambungkan atau melihat hubungan unsur-unsur yang terputus.

k. (Reflective) refleks, yaitu dapat merenungkan berbagai pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan. Recognize patterns, yaitu perseptif terhadap sesuatu serta dapat membedakannya.

l. (Tolerate ambiguity) Tolerir ambiguitas, yaitu tetap mampu merasa nyaman meski dalam situasi kacau (chaos), serta tidak terburu-buru dalam membenarkan suatu ide atau gagasan yang muncul.

m. (Committed to learning) berkomitmen untuk belajar, yaitu berusaha untuk terus mencari pengetahuan secara kontinu dan juga

18

menyeimbangkan setiap infomasi yang terkumpul serta menyelaraskan tindakan.

n. (Balances intuition and analysis) Berkomitmen untuk belajar intuition and analysis, yaitu mampu memilih antara pemikiran divergen dengan konvergen serta memiliki intuisi untuk melakukan analisis.

o. (Kolaborasi situasional) Situationally collaborative, yaitu berusaha menyeimbangan pemikiran dari setiap individu, mampu membuka dan mencari dukungan.

p. (Formally articulate) Mengartikulasikan secara formal, yaitu mengomunikasikan gagasan secara efektif serta mampu menerjemahkan sesuatu yang abstrak ke dalam bahasa yang penuh arti.

q. (Resilient Elastis), yaitu merefleksi hal-hal yang dianggap mengecewakan atau tidak diinginkanw Orang dengan sifat ini akan mampu belajar dengan cepat dari umpan balik yang diberikan kepadanya. Persevering, yaitu bekerja keras dan tekun serta memiliki komitmen terhadap hasil apa yang telah digariskan.

Sedangkan pengertian lainnya menunıt Rogers (Cindy Anggraeny, 2013) inovasi merupakan suatu ide, gagasan, dan hal baru yang ada pada suatu sistem unit kerja. Pendapat lain menjelaskan bahwa inovasi adalah produk atau jasa yang baru, teknologi yang banı dan rencana baru dari suatu organisasi. Inovasi dapat dikatakan sebagai penıbahan perilaku dan sangat erat kaitannya dengan lingkungan yang dinamis dan berkembang.

19

Menurut Rogers (Anggraeny, 2013) sebuah inovasi memiliki beberapa indikator diantaranya:

1. Keuntungan relatif

Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain. Meşki berbeda namun perbedaan ini biasanya tidak terlalu signifikan. Untuk dapat mengetahui inovasi menguntungkan atau tidak pada sebuah masyarakat, bisa dilihat dari indikator-indikatomya seperti:

a. Kenyamanan, berhasil tidaknya suatu inovasi bisa diukur dari faktor kenyamanan. Lingkungan kantor yang kondusif dan pelayanan pegawai yang ramah merupakan bagian dari indikator kenyamanan.

b. Kepuasan, aspek kepuasan bisa menjadi tolak ukur dałam menilai suatu inovasi. Kemudahan mendapatkan pelayanan dan jasa merupakan bagian dari faktor kepuasan ini.

2. Kesesuaian

Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuain dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor biaya yang tidak sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara

20

lebih cepat. Dałam mengukur aspek kesesuaian, bisa diketahui dari item-item berikut:

a. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat, inovasi yang baru harus bisa memudahkan urusan masyarakat dałam hal ini pengurusan administrasi seperti pembuatan akta kelahiran.

b. Kemudahan dałam adminsitrasi, artinya masyarkat sangat dimudahkan dałam pengurusan administrasi karena dengan inovasi ini masyarakat tidak perlu lagi ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mendapatkan akta kelahiran.

3. Kerumitan

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang boleh jadi Iebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yang Iebih baru dan Iebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah penting. Untuk memahami tingkat kerumitan dari suatu inovasi, bisa dilihat dari ease ofuse dimana item ini mengukur sejauh mana inovasi ini dapat diapahami dengan baik oleh masyarakat.

Dokumen terkait