• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluarga adalah sekumpulan orang-orang yang tinggal bersama dalam satu rumah yang dihubungkan satu ikatan perkawinan, hubungan darah, atau tidak memiliki hubungan darah yang bertujuan mempertahankan budaya yang umum dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota keluarga (Friedman, 2003).

Menurut WHO (1969) keluarga adalah anggota rumah tangga saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian

dari keluarga. Menurut Dep. Kes RI (1988) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling keterantungan.

Menurut Sayekti (1994) keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berinteraksi. Setiap individu merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno, 2004).

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula terhadap keluarga-keluarga sekitarnya. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan, dan sebagai pengambilan keputusan dalam pemeliharaan kesehatan anggota keluarganya (Setiadi, 2008).

Keluarga merupakan jaringan yang mempunyai hubungan erat serta bersifat mandiri, dan masalah seorang individu dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain serta seluruh sistem. Keluarga menyediakan sumber-sumber yang penting untuk memberikan pelayanan kesehatan atau keperawatan bagi

dirinya dan orang lain dalam keluarga. Keluarga menjadi reaktor terhadap masalah kesehatan dan menjadi faktor dalam menentukan masalah kesehatan anggota keluarga. Hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya membuat peran keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan dan individu anggota keluarga mulai dari strategi hingga fase rehabilitasi (Ali, 2006).

2.4.2 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi menurut Friedman (1998) dalam Setiawati & Dermawan (2005), yaitu:

a.Fungsi afektif Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih, dengan melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.

b.Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi, membentuk nilai dan norma yang diyakini keluarga, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh kepada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

c.Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga

d.Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga. Mencari sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e.Fungsi biologi

Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskan keturunan tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi berikutnya.

f.Fungsi psikologis

Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian di antara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.

Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentuk prilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya

2.4.3 Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Menurut Suprajitno (2004) ada lima tugas keluarga di bidang kesehatan: a. Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan.Karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti. Jika kesehatan terganggu dapat menyebabkan seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Keluarga perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Peruban sekecil apapun yang di alami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu di catat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa beser perubahannya. b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi kelurga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga. Denganpertimbangan siapa diantar keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga di harapkan tepat agar masalah kesehatan dapat di kurangi atau

bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Sering kali keluarga telah mangambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat di lakukan institusi layanan kesehatan, atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

d. Modifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga

Pengetahuan keluarga penting dalam memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi lingkungan yang mendukung untuk kesehatan anggota keluarga.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar bagi keluarga

Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia dan dapat dijangkau keluarga untuk menangani kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga

2.4.5Dukungan Keluarga

Ketika seseorang mengalami masalah baik ringan maupun berat, pada saat seperti itulah seseorang akan mencari dukungan dari orang-orang di sekitarnya, sehingga seseorang merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai (Kuntjoro, 2002).

Friedman (1998 dalam Setiadi, 2008) menyatakan bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga dan lingkungan sosialnya. Keberadaan dukungan yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Di samping itu, pengaruh dukungan keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stres (Setiadi, 2008).

Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat, dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Dukungan keluarga dapat berupa dukungan sosial internal, seperti dukungan dari suami, istri, atau dukungan dari saudara kandung, dan dapat juga berupa dukungan dari eksternal, seperti dukungan dari sahabat, tetangga, keluarga besar maupun praktisi kesehatan. Dukungan keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.

Menurut Potter dan Perry (2009) Penyakit akut maupun kronik akan mempengaruhi keluarga, baik secara ekonomis, sosial, fungsional, dan mengganggu pengambilan keputusan keluarga. Menurut Ali (2006) adanya suatu penyakit serius dan kronis menimbulkan tantangan berbeda bagi keluarga. Tantangan terutama pada kejadian yang berat dan mengancam jiwa pada diri

seorang anggota keluarga, biasanya memiliki pengaruh mendalam pada sistem keluarga khususnya pada sektor perannya dan pelaksanaan fungsi keluarga.Pada awalnya, penyakit kronis sendiri mungkin mempengaruhi rutinitas normal keluarga dan memaksa anggota keluarga yang sakit membiasakan diri mengubah sikap, emosi, gaya hidup, dan rutinitas.Keluarga memainkan peran vital dalam upaya peningkatan kesehatan dan penurunan risiko, misalnya mengubah hidup ke arah yang lebih sehat. Untuk itu keluarga harus mengadakan penyesuaian atau adaptasi sesuai keseriusan penyakitnya dan sentralisasi dalam unit keluarga.

2.4.5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga

MenurutRahayu (2008)faktor -faktor yang mempengaruhi dukungan keluargaadalah :

1.Faktor Internal

a. Tahap Perkembangan

Dukunganditentukanolehfaktorusia dalamhalinimerupakan pertumbuhandanperkembangan,artinyasetiaprentangusia mempunyai pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda - beda.

b. Pendidikan atau TingkatPengetahuan

Keyakinan seseorang terhadap adanyadukungan terbentuk oleh variabelintelektualyang terdiridari pengetahuan, latarbelakang pendidikan,danpengalamanmasa lalu.Kemampuankognitifakan membentukcara berpikirseseorangtermasuk kemampuanuntuk

menggunakan pengetahuantentangkesehatanuntukmenjaga kesehatan dirinya.

c. Faktor Spiritual

Aspekiniterlihatdaribagaimana seseorangmenjalanikehidupannya, mencakupnilaidankeyakinan yangdilaksanakan,hubungandengan keluarga dan teman, dan kemampuan mencari harapan dalam arti hidup.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Sosioekonomi

Faktor sosial danpsikososial dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakitdan mempengaruhi seseorang mendefenisikan dan bereaksi terhadappenyakitnya.Seseorang biasanyaakanmencaridukungan dari kelompok sosialnya, haliniakan mempengaruhi keyakinan kesehatan dan carapelaksanaannya. Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya iaakanlebihcepattanggapterhadapgejala penyakityang dirasakan dan segeramencari pertolongan .

b. LatarBelakang Budaya

Latar belakangbudayamempengaruhikeyakinan,nilai,dankebiasaan individudalammemberikandukungantermasukcara pelaksanaan kesehatan pribadi.

2.4.6 Jenis-jenis Dukungan Keluarga

Menurut Friedman dan House (dalam Setiadi, 2008) menjelaskan bahwa terdapat empat jenis dukungan keluarga yaitu:

a. Dukungan Informasional

Keluarga berfungsi sebagai pengumpul informasi dan penyebar informasi yang disediakan keluarga yang dapat digunakan oleh individu dalam mengatasi persoalan-persoalan yang sedang dihadapi. Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan solusi dari masalah yang dihadapi, memberikan nasehat, pengarahan, saran, ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan tentang apa yang dilakukan oleh anggota keluarga yang sakit di rumah. Jenis dukungan ini sangat bermanfaat dalam menekan munculnya suatu stresor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu.

b. Dukungan penilaian

Dukungan penilaian menekankan pada keluarga sebagai umpan balik, membimbing, dan menengahipemecahan masalah, serta sebagai sumber atau sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah dan vilidator identitas anggota. Dukungan penilaian dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan support,pengakuan, penghargaan, dan perhatian berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Dukungan dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk penilaian positif yang diberikan kepada individu.

c. Dukungan instrumental

Dukungan instrumental yaitu dukungan yang memfokuskan keluarga sebagai sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit. Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan dalam hal pengawasan, kebutuhan individu.

Bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapi, diantaranya: kesehatan anggota keluarga yang menderita penyakit dalam hal kebutuhan menyediakan makanan dan minuman yang sesuai, menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita, menyediakan obat-obat yang dibutuhkan dan lain-lain. Manfaat dari dukungan ini adalah mengembalikan energi atau stamina dan semangat yang menurun dan memberikan rasa perhatian seperti meluangkan waktu untuk membantu atau melayani dan mendengarkan anggota keluarga menyampaikan perasaannya sebagai bentuk kepedulian pada anggota keluarga yang sedang sakit.

d. Dukungan emosional

Dukungan emosional yaitu dukungan yang menempatkan keluarga sebagai tempat aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Dukungan emosional yang diberikan berupa kepedulian, cinta atau kasih sayang, kepercayaan, dan penghargaan kepada anggota keluarganya. Dengan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati, dan empati terhadap masalah yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga anggota keluarga yang sakit memiliki perasaan nyaman, dihargai, diperhatiakan dan dicintai.

Dokumen terkait