• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Keterampilan Proses Sains

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Studi Literatur

3. Konsep Keterampilan Proses Sains

Sains atau IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara terencana dan sestematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan proses mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik melalui langkah-langkah kerja ilmiah sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan. Proses kerja seperti ilmuwan itulah yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dalam praktek

pembelajaran, maka kegiatan belajar melalui proses kerja ilmiah akan melibatkan serangkaian keterampilan yang disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills).

Menurut Nurlina (2014:16) Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah dan merupakan upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar peserta didik yang optimal. Sejalan dengan hal tersebut, Khaerunnisa (2017: 342) juga mengutip kalimat Tawil dan Liliasari (2014) dalam bukunya bahwa keterampilan proses sains adalah asimilasi dari berbagai keterampilan intelektual yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Keterampilan proses sains bukanlah tindakan intuksional yang berada di luar kemampuan siswa. Keterampilan proses sains justru dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Peserta didik dapat mengalami ransangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih memahami fakta dan konsep pengetahuan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan wawasan dan panutan terhadap pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual yang bersumber dari keampuan-kemampuan yang mendasar yang telah ada dalam diri siswa dan merupakan suatu pondasi yang diperlukan pada saat proses penyelesaian masalah secara ilmiah.

Keterampilan proses sains dapat diklasifkasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri dari keterampilan mengamati (melakukan observasi), keterampilan mengukur

(melakukan pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan), keterampilan mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi), dan keterampilan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi keterampilan-ketrampilan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel, merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang eksperimen, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau data.

Berikut disajikan uraian tentang tiap-tiap aspek dari keterampilan proses terpadu sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi variabel, variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

2) Merumuskan definisi operasional variabel, mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu akan diukur.

Defenisi operasional variabel adalah defenisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Defenisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan data atau informasi apa yang akan dicatat atau diukur dalam suatu eksperimen.

3) Merumuskan hipotesis, hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terdapat variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti. Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif maupun deduktif.

4) Merancang dan melaksanakan eksperimen, keterampilan merancang dan melaksanakan eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan ilmiah yang direncanakan untuk mendapatkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Selain itu, prosedur eksperimen perlu direncanakan dengan ringkas tetapi sistematis.

5) Menginterpretasi data, keterampilan menginterpretasi data biasanya diawali dengan kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan mendeskripsikan data.

Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru di interpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. Data yang di interpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.(Jufri, 2017:

149-154).

Adapun tabel indikator dari Keterampilan Proses Sains menurut (Tawil &

Liliasari, 2014:37-38) sebagai berikut:

Tabel 2.1. Indikator Keterampilan Proses Sains

Indikator Deskripsi

Mengamati/

Observasi

menggunakan berbagai indera ; kumpulkan / gunakan fakta yang relevan.

Mengelompokkan/

Klasifikasi

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah; mencari perbedaan, persamaan; mengontraksikan ciri-ciri;

membandingkan; mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan.

Menafsirkan/

Interpretasi

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan; menemukan pola/keteraturan dalam suatu seri pengamatan;

menyimpulkan.

Meramalkan/

Memprediksi

Menggunakan pola-pola atau keteraturan hasil

pengamatan; mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi.

Melakukan Komunikasi

Mendeskripsikan atau menggambarkan data empiris hasil percobaan/pengamatan dengan grafik/tabel/diagram atau mengubahnya dalam bentuk salah satunya; menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas;

menjelaskan hasil percobaan/penyelidikan; membaca grafik atau tabel atau diagram; mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah/peristiwa.

Mengajukan Pertanyaan

Bertanya apa, bagaimana dan mengapa; bertanya untuk meminta penjelasan; mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.

Mengajukan Hipotesis

Mengetahui bahwa ada lebih dari suatu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian; menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.

Menggunakan Alat/Bahan/Sumber

Memakai alat dan atau bahan atau sumber; mengetahui alasan mengapa menggunakan alat.

Menerapkan Percobaan/

Penyelidikan

Menentukan alat, bahan, atau sumber yang akan digunakan; menentukan variabel atau faktor-faktor penentu; menentukan apa yang akan diatur, diamati, dicatat; menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja.

Menerapkan Konsep

Menggunakan konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam situasi baru; menggunakan konsep/prinsip pada

pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Melaksanakan Percobaan/

Penyelidikan

Penilaian proses dan hasil belajar IPA menurut teknik dan cara-cara penilaian yang lebih komprehensif.

Sumber: Tawil & Liliasari, 2014:37-38 Berdasarkan penjelasan di atas, Keterampilan proses sains merupakan hasil belajar IPA yang dapat dikembangkan melalui proses latihan melalui rangkaian kegiatan belajar yang telah dirancang oleh pendidik. Dengan begitu keterampilan proses sains dapat memberikan efek yang baik kepada peserta didik terkait dengan pemahaman yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik dapat lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan. Dari beberapa poin indikator dalam keterampilan proses sains tersebut, dalam penelitian ini indikator yang akan diteliti mencakup lima poin indikator

diantaranya: Merumuskan Pertanyaan, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengkomunikasikan, dan menarik kesimpulan.

Keterampilan proses perlu dikembangkan dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses memiliki pesan diantaranya sebagai berikut: Pertama, membantu peserta didik belajar untuk mengembangkan pikiran, Kedua, memberi kesempatan peserta didik untuk membuat penemuan, Ketiga, menemukan daya ingat, Keempat memberikan kesempatan interistik bila peserta didik berhasil melakukan sesuatu, dan Kelima membantu peserta didik mempelajari konsep-konsep sains.

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang perlu dikembangkan pada peserta didik. Beberapa alasan mengapa keterampilan dari proses sains harus dimiliki oleh peserta didik menurut Zulaeha,dkk (2014: 2) adalah sebagai berikut:

(1) Sains (khususnya fisika) terdiri dari tiga aspek, yaitu produk, proses, dan sikap. Dengan mengembangkan KPS peserta didik akan memahami bagaimana pembentukan hukum, teori, dan rumus yang ada sebelumnya melalui eksperimen.

(2) Sains (fisika) berubah seiringnya perkembangan zaman. Oleh karena itu pendidik tidak mungkin untuk mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik dari subjek tersebut. Peserta didik perlu dibekali dengan keterampilan yang dapat membantu peserta didik mengeksplorasi dan menemukan informasi dari berbagai sumber yang bukan dari pendidik saja. (3) Siswa akan lebih memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh konkret. (4) Siswa akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar.

Dokumen terkait