SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTAS
3.2.4.2 RTBL Pasar Atas 1 Visi Pembangunan
3.2.4.2.3 Konsep Komponen Perancangan Kawasan
Arahan pengembangan guna lahan Kawasan Perdagangan Pasar Atas dilihat dari karakter spasialnya adalah pola perdagangan yang terbentuk secara organik mengikuti alur pergerakan dan memiliki keteraturan. Permasalahan sarana dan prasarana pendukung kegiatan perdagangan masih menjadi kendala dalam pengembangan kawasan ini dan sebagian masih terjadi percampuran fungsi kegiatan perdagangan dan hunian sehingga menimbulkan dampak negatif.
Konsep perencanaan dari tata guna lahan dan ruang di kawasan pusat Kota Bukittinggi khususnya Sekitar Kawasan Pasar atas diarahkan untuk dikembangkan menurut peruntukkan yang ditetapkan di kawasan tersebut. Pengembangan guna lahan melalui alokasi peruntukkan bangunan dan lingkungannya didasarkan atas kebutuhan, potensi dan permasalahan kawasan yang ada serta tidak lepas dengan analisis tata bangunan dan lingkungan yang telah ditetapkan. Pengembangan guna lahan diarahkan dengan berpedoman pada prinsip keragaman yang seimbang dan keterpaduan masing-masing sektor aktivitas yang ada di Sekitar Kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah Kota Bukittinggi.
a. Konsep penataan Zona Perdagangan dan Jasa
Alokasi zona perdagangan dan jasa diarahkan pada upaya pemantapan zona perdagangan dan jasa pada koridor jalan utama (sekitar Kawasan Pasar atas). Aktivitas yang diperkenankan dikembangkan di zona ini meliputi pertokoan, supermarket, perhotelan, fasilitas penginapan, dan sejenisnya. Orientasi pengembangan diarahkan pada upaya-upaya meliputi :
a. Mempertahankan zona perdagangan yang ada saat ini dengan melakukan pengembangan dan penataan pada beberapa titik blok peruntukkan sehingga fungsi perdagangan dan jasa tetap optimal.
b. Pemeliharaan guna tercipta keserasian lingkungan karena banyaknya bangunan baru yang tidak terkontrol IMB-nya, ketidakserasian bangunan akan menyebabkan berkurangnya nilai estetika kawasan.
c. Pengaturan aktivitas penunjang khususnya jenis aktivitas perdagangan informal guna terciptanya keterpaduan aktivitas yang mendukung aktivitas perdagangan dan jasa dengan disediakan sarana dan prasarananya atau dengan strategi alokasi kawasan khusus yang menjadi wadah khusus untuk aktivitas perdagangan dan
d. Menata kembali ruang perdagangan dan jasa berupa pasar tradisional
e. Mengendalikan dan memadukan pola perdagangan swalayan dengan pola perdagangan tipe pasar tradisional (tipe bazar)
b. Konsep Penataan Zona Perkantoran
Arahan zona perkantoran dialokasikan pada koridor yang diperkenankan dikembangkan meliputi fasilitas perkantoran swasta, fasilitas perkantoran pemerintah, fasilitas perkantoran militer dan hankam. Arahan pengembangan fungsi guna lahan ini diarahkan pada upaya-upaya :
a. Pengembangan zona perkantoran yang ada saat ini dengan melakukan pengontrolan guna lahan pada kapling blok bangunan untuk menjaga keseimbangan antara lahan terbangun dengan lahan terbuka.
b. Penataan dan penguatan karakteristik bangunan dan elemen perancangan arsitektur bangunan sehingga dapat menunjukkan aktivitas yang ada di dalamnya (aspek kontekstual).
c. Penataan peruntukan lahan dan blok bangunan sekitar kawasan perkantoran sehingga tidak mengurangi fungsi blok bangunan zona perkantoran.
c. Konsep Penataan Zona Rekreasi
arahan zona rekreasi dialokasikan dikembangkan sebagai ruang terbuka dan ruang publik kawasan. Alokasi aktivitas yang dikembangkan di zona rekreasi dan olah raga meliputi taman terbuka, taman bermain, dan fasilitas pendukung aktivitas kawasan. Arahan pengembangan zona rekreasi dan olah raga meliputi :
a. Mempertahankan dan penguatan karakter landscape kawasan terbuka eksisting sebagai landmark kawasan. Keberadaan ruang terbuka bukan hanya sebagai
sarana interaksi sosial masyarakat. Ruang terbuka sangat penting dalam memperkuat citra dan karakter kawasan.
b. Pengembangan karakteristik ruang terbuka sebagai ruang interaksi sosial. Ruang terbuka merupakan ruang pengikat sosial masyarakat, keberadaan ruang terbuka di kembangkan dengan perbaikan dan penambahan fasilitas sehingga menciptakan ruang terbuka sebagai sarana interaksi sosial yang aman dan nyaman.
c. Pengendalian penggunaan lahan dan karakteristi arsitektural bangunan sekitar kawasan terbuka sehingga tidak menyebabkan penurunan kualitas dan intensitas ruang terbuka.
d. Pengalokasian pengembangan kawasan terbuka dan ruang publik baru. Mengingat kondisi sebagai area untuk menjaga kesimbangan antara lahan terbangun dan lahan terbuka.
d. Konsep Penataan Zona Perumahan;
Alokasi zona perumahan dialokasikan dikembangkan di kantong-kantong permukiman yang ada. Alokasi aktivitas yang dikembangkan di zona ini meliputi fasilitas perumahan dengan kepadatan tinggi, perdagangan dan jasa skala lokal, taman bermain atau ruang terbuka. Arahan pengembangan zona permukiman meliputi :
a. Pengendalian intensitas bangunan pada kawasan-kawasan yang berintensitas kepadatan tinggi.
b. Penataan dan pengendalian kawasan permukiman untuk mengantisipasi faktor kenyamanan, keserasian dan keselamatan bangunan.
c. Pembatasan pengembangan kawasan permukiman yang mengarah ke kawasan- kawasan zona konservasi seperti ngarai dan sempadan selokan.
d. Penataan lingkungan dan bangunan sedemikian rupa mengikuti kaedah standar perencanaan kawasan permukiman.
e. Penataan konsep arsitektural kawasan dan elemen pendukung kawasan yang kontekstual dengan karakteristik penggunaan lahan yang ada dalamnya.
Sebagaimana di ketahui bahwa masalah utama penataan kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah adalah masalah kepadatan lalu lintas yang melintas kawasan ini. Hal ini tidak terlepas dari fungsi-fungsi yang berkembang di sekitar kawasan dan sistem linkage yang menghubungkan antar kegiatan tersebut yang melintas di kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah. Dengan demikian maka kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah menjadi perlintasan dari semua arah. Secara teori seharusnya kawasan ini menjadi kawasan yang hidup karena memiliki aksesibilitas yang tinggi.
Namun kapasitas prasarana transportasdi yang sudah melampaui daya dukung juga berakibat pada penurunan kualitas lingkungan di kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah. Oleh akrena itu penataan sistem transportasi di kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah dilakuan dengan tujuan :
 Mengurangi beban lalu lintas pada setap ruas jalan
 Meningkatkan level of servis daripada setiap ruas jalan melalui penataan arus lalu lintas
 Mengembangan sarana angkutan umum yang terintegrasi dengan sarana angkutan umum kota
 Pada akhirnya akan membebaskan secara bertahap kawasan Pasar Atas dari kendaraan bermotor (full pedesterian)
e. Konsep Penataan Jaringan Jalan
Dalam upaya penataan kawasan perencanaan, tidak dilakukan pengembangan jalan baru maupun melakukan rekayasa teknis pelebaran jaringan jalan. Permasalahan lalu lintas didalam kawasan perencanaan lebih berkaitan dengan manajemen tranportasi dan ketertiban pengguna lalu lintas.
f. Konsep Penataan Parkir
Sasaran penataan sistim jaringan jalan dan pergerakan adalah meningkatkan kemampuan lahan (Land Capabilty) melalui perbaikan tingkat pencapaian ke dan dari kawasan. Tujuannya penataan sistim sirkulasi dan pergerakan ini adalah
 Menjamin keterkaitan (linkage) antara sistim pergerakan dalam kawasan perencanaan dengan kawasan lain di dalam Kota Bukittinggi
 Meningkatkan hubungan fungsional diantara berbagai jenis peruntukan lahan dalam kawasan perencanaan .
 Mengupayakan keterkaitan serta pemisahan yang jelas diantara berbagai moda sirkulasi (pejalan kaki, kendaraan pribadi, kendaraan umum dsb).
 Mengupayakan keterpaduan sistim dan sarana parkir.
 Mengatur pola hubungan antara kawasan perencanaan dengan wilayah sekitarnya  Menentukan kebutuhan fasilitas pendukung sistim pergerakan dalam kawasan
perencanaan
 Memberikan kemudahan pencapaian baik aktivitas ataupun faktor penunjang seperti keamanan, terutama bagi keamanan terhadap bahaya kebakaran.
 Mengakomodasi hubungan antar aktivitas sehingga terbentuk ikatan sistem sirkulasi yang saling menunjang.
Rencana penataan parkir dikawasan Pasar Atas meliputi : 1. Penyediaan gedung parkir.
Lokasi-lokasi yang dapat dikembangkan gedung parkir antara lain : Pasar Bawah, Pasar Bawah Aur Tajungkang, Pasar Bawah Tradisional.
2. Penyediaan parkir halaman
Parkir halaman dikembangkan pada lokasi-lokasi yang sudah ada saat ini. Dengan demikian parkir halaman yang sudah ada dipertahankan dan diintegrasikan
dengan jalur pejalan kaki. Lokasi yang dikembangkan antara lain halaman Hotal The Hill, Halaman Istana Bung Hatta dan parkir halaman di pertokoan jalanJend. A. Yani.
g. Jalur Pejalan Kaki
Jalur pejalan kaki di kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah di bagi menjadi:
 Jalur pejalan kaki yang menghubungkan antara kawasan Jam Gadang- Pasar Atas dan Pasar Bawah dengan kegiatan-kegiatan di sekitar kawasan inti. Pengembangan jalur pejalan kaki ini dilakukan untuk menampung pejalan kaki dengan motif tujuan kegiatan di dalam kawasan inti Pasar Atas dan Pasar Bawah serta Jam Gadang dengan memanfaatkan fasilitas parkir di luar kawasan pedestarian Pasar Atas atau setelah melakukan aktivitas di luar kawasan inti Pasar Atas, dan sebaliknya.
 Jalur pejalan kaki yang menghubungkan antar kegiatan di luar kawasan pedestarian Pasar Atas. Pengembangan ini dilakukan untuk menampung pergerakan pejalan kaki dengan motif kegiatan (khususnya ekonomi) yang banyak berkembang di sekitar kawasan Pasar Atas
 Jalur pejalan kaki didalam kawasan Jam Gadang. Pengembangan jalur pejalan kaki ini dilakukan untuk menampung pejalan kaki dengan motif tujuan kegiatan di dalam kawasan Jam Gadang.
Berdasarkan bentuknya jalur pejalan kaki yang akan dikembangkan meliputi: a. Jalur pejalan kaki terbuka
Jalur pejalan kaki ini direncanakan disepanjang tepi jalan Jend. A Yani, Perintis Kemerdekaan, Ahmad Karim, Jl. Istana dan jalan Cindua Mato.
b. Jalur pejalan kaki tertutup
Jaringan pedesterian dengan memanfaatkan kanopi bangunan direncanakan integrated dengan bangunan perdagangan yang sudah berkembang di sepanjang jalan Minangkabau. Sistim pedesterian dengan arcade dikembangkan pada bangunan pada jalan tersebut diatas dengan pertimbangan untuk melindungi pejalan kaki dari ketidaknyamanan akibat pengaruh hujan dan panas dan untuk mengarahkan pergerakan pejalan kaki sehingga dapat melihat etalase (Window Shoping)
Elemen-elemen yang mendukung pengembangan jalur pedesterian ini antara lain jalur pedesterian, lampu penerangan pedesterian, bangku taman yang ditata membentuk sitting group pada beberapa tempat, dan tanaman pohon peneduh. Fungsi-fungsi yang akan dikembangkan terpadu dengan jalur pejalan kaki antara lain :
a. Jalur pejalan kaki terbuka di kembangkan terpadu dengan kegiatan ruang luar (restoran ruang luar) jalur pedesterian statis.
b. Pejalan kaki denan arcade dikembangkan pada bangunan-bangunan lama yang sudah dirancang dengan arcade, (pada bangunan baru pasar atas) dan dikombinasikan dengan pejalan kaki ruang terbuka
c. Pejalan kaki menghubungkan ruang-ruang publik pada lantai dasar bangunan.