• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pengukuran SCOR Tingkat 3

Rangking Final

4.2 Pembuatan Konsep Pengukuran Kinerja Metode SCOR

4.2.3 Konsep Pengukuran SCOR Tingkat 3

Dari hasil penjabaran proses SCOR tingkat 2, 9 proses yang dikembangkan akan dijelaskan lebih lanjut dan lebih rinci pada diagram alir tingkat 3 dengan mendefinisikan proses-proses tersebut diatas menjadi sejumlah aktivitas operasional yang dilakukan pada skema rantai pasok. Berikut dijelaskan diagram alir tingkat 3 untuk skema rantai pasok sensor, knock control proyek D80N (D64G) di PT. XXXX.

Dari penggambaran diagram alir diatas, maka metrik pengukuran kinerja SCOR pada tingkat 3 yang diperkirakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.26 Metrik Pengukuran Kinerja SCOR Tingkat 3 LEVEL 3

Keterkaitan

Proses Metrik Pengukuran Tingkat 3

P1 Waktu Penetapan Perencanaan Rantai Pasok

P2 Waktu Siklus Input Informasi Rencana Kebutuhan Produk Bulanan

P2 Waktu Siklus Input Informasi Rencana Kebutuhan Produk Mingguan

P3 Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Bulanan P3 Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Mingguan P4 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengiriman Produk

P5 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Produk Cacat

P5 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Box Pengiriman

S2 Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Bulanan S2 Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Mingguan S2 Rata-Rata Hari Per Perubahan Pengiriman

S2 Jumlah Produk Per Pengiriman

S2 Persentase Pengiriman Produk On-Time

S2 Persentase Pengiriman Dengan Dokumen Sesuai S2 Lama Waktu Proses Administrasi Penerimaan Produk S2 Persentase Pengiriman Produk OK (Bebas Cacat) S2 Persentase Pengiriman Produk Dengan Jumlah Sesuai M2 Persentase Cacat Produksi

M2 Waktu Siklus Proses Produksi

M2 Waktu Siklus Tes Produk Hasil Produksi M2 Jumlah Produk Per Lot Produksi

M2 Utilitas Kapasitas Produksi

D2 Waktu Siklus Penerimaan, Penginputan dan Instruksi Pengiriman D2 Lama Waktu Persediaan Penyangga

D2 Waktu Siklus Pemilihan Jasa Pengiriman D2 Lama Waktu Bongkar Muat

D2 Lama Waktu Pengiriman Produk

DR1 Lama Waktu Otorisasi Pengembalian Komponen Cacat DR1 Lama Waktu Konfirmasi Penerimaan Komponen Cacat DR4 Lama Waktu Pengembalian Box Pengiriman

DR4 Lama Waktu Penanganan Box Pengiriman Sumber : Hasil Pengolahan

Dalam menjelaskan metrik diatas, akan dibagi berdasarkan proses pengembangannya di tingkat 2, sebagai berikut :

• P1 : Perencanaan rantai pasok.

1. Waktu Penetapan Perencanaan Rantai Pasok.

Yaitu metrik yang mengukur waktu penetapan perencanaan rantai pasok untuk beberapa periode perkiraan. Pada umumnya untuk rantai pasok otomotif berbasis Jepang, hal ini dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan sekali dengan kondisi perkiraan 3 bulan periode kedepan.

• P2 : Perencanaan pengadaan komponen/kendaraan.

2. Waktu Siklus Input Informasi Rencana Kebutuhan Produk Bulanan.

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus proses input informasi rencana kebutuhan produk bulanan pada sistem yang menghubungkan

pelanggan dengan pemasok, meliputi proses input informasi, proses verifikasi hingga proses pengiriman informasi.

3. Waktu Siklus Input Informasi Rencana Kebutuhan Produk Mingguan.

Pada dasarnya metrik ini merupakan pengembangan metrik sebelumnya, namun pada metrik ini kebutuhan produk dijabarkan secara mingguan. Pertimbangan dalam pengukuran metrik ini adalah perubahan kondisi rencana kebutuhan sebagai dampak dari permintaan harian pelanggan.

• P3 : Perencanaan produksi komponen/kendaraan.

4. Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Bulanan.

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus penetapan rencana produksi produk bulanan. Pertimbangan yang diperlukan pada metrik ini adalah waktu pengecekan kondisi aktual stok material produksi, waktu pengecekan kapasitas dan sumber daya yang diperlukan, dan waktu penetapan rencana.

5. Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Mingguan.

Metrik ini merupakan pengembangan metrik sebelumnya dengan perubahan rentang waktu tinjauan penetapan menjadi mingguan,

dengan pertimbangan adanya perubahan dan penyesuaian dengan kondisi permintaan harian pelanggan dan stok material.

• P4 : Perencanaan pengiriman komponen / kendaraan.

6. Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengiriman Produk.

Yaitu metrik yang mengukur penetapan rencana pengiriman produk setelah produksi untuk bisa mendukung jadwal produksi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan jangka waktu pengiriman untuk metode pengiriman yang direncanakan.

• P5 : Perencanaan pengembalian komponen / kendaraan.

7. Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Produk Cacat.

Yaitu metrik yang mengukur mengenai waktu siklus penetapan rencana pengembalian produk cacat, mulai dari meendapatkan produk cacat, proses investigasi hingga pertimbangan mengenai penetapan jumlah komponen cacat yang diperbolehkan untuk dilakukan pengembalian ke pemasok.

8. Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Box Pengiriman.

Yaitu metrik yang mengukur mengenai waktu siklus penetapan rencana pengembalian box, mulai dari penerimaan, penggunaan hingga pengembalian box berdasarkan waktu siklus produksi.

• S2 : Pengadaan komponen / kendaraan.

9. Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Bulanan.

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus informasi jadwal pengiriman produk untuk periode 1 bulan. Pertimbangan metrik pengukuran ini adalah waktu proses

10. Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Mingguan.

Metrik ini merupakan metrik pengukuran dengan pertimbangan yang sama dengan metrik sebelumnya, hanya rentang periode yang digunakan lebih detail yaitu secara mingguan.

11. Rata–Rata Hari Per Perubahan Pengiriman.

Yaitu metrik yang mengukur rata-rata hari terjadinya perubahan jadwal pengiriman mingguan karena kenaikan permintaan harian

produk oleh pelanggan maupun ketersediaan aktual stok material untuk produksi.

12. Jumlah Produk Per Pengiriman.

Yaitu metrik yang menjelaskan tentang jumlah satuan produk dalam satu lot pengiriman ke pelanggan.

13. Persentase Pengiriman Produk On-Time.

Yaitu metrik yang mengukur tentang persentase pengiriman produk yang tepat waktu sesuai dengan waktu yang diminta oleh pelanggan.

14. Persentase Pengiriman Dengan Dokumen Sesuai.

Yaitu metrik yang mengukur tentang persentase pengiriman produk dengan dokumen pengiriman yang sesuai, baik dokumen administrasi pengiriman seperti surat jalan,dan lain sebagainya, maupun dokumen pengecekan kualitas komponen sebagai jaminan kualitas.

15. Lama Waktu Proses Administrasi Penerimaan Produk.

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu proses administrasi pada saat penerimaan produk, mulai dari proses verifikasi jumlah komponen,

kesesuaian nomor permintaan pelanggan, hingga surat jalan diproses dan komponen ditempatkan pada area penerimaan.

16. Persentase Pengiriman Produk OK (Bebas Cacat).

Yaitu metrik yang mengukur tentang persentase pengiriman produk OK (bebas cacat) ke pelanggan.

17. Persentase Pengiriman Produk Dengan Jumlah Sesuai.

Yaitu metrik yang mengukur tentang persentase pengiriman produk yang sesuai dengan jumlah permintaan pelanggan.

• M2 : Produksi komponen / kendaraan.

18. Persentase Cacat Produksi.

Yaitu metrik yang mengukur persentase cacat produk pada proses produksi. Pertimbangan pada metrik ini adalah jumlah cacat produk dengan jumlah aktual produksi produk.

19. Waktu Siklus Produksi.

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus yang dibutuhkan dalam proses memproduksi satu satuan produk.

20. Waktu Siklus Cek Produk Hasil Produksi.

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus cek produk hasil proses produksi. Waktu siklus meliputi waktu proses penerimaan instruksi pengecekan produk, proses pengecekan produk (pengecekan produk disesuaikan dengan standar pengecekan yang ditetapkan), hingga proses pembuatan laporan hasil pengecekan produk (inspection check report).

21. Jumlah Produk Per Lot Produksi.

Yaitu metrik yang mengukur tentang jumlah satuan produk dalam satu lot produksi yang dijalankan.

22. Utilitas Kapasitas Produksi.

Yaitu metrik yang menjelaskan tentang kondisi kapasitas produksi yang terpakai.

• D2 : Pengiriman komponen / kendaraan.

23. Waktu Siklus Penerimaan, Penginputan dan Instruksi Pengiriman

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus persiapan pengiriman, mulai dari penerimaan permintaan kanban harian, input sistem untuk registrasi surat jalan hingga bisa dibuat instruksi pengiriman produk.

24. Lama Waktu Persediaan Penyangga.

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu persediaan penyangga yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.

25. Waktu Siklus Pemilihan Jasa Pengiriman

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus pemilihan jasa pengiriman produk. Dalam penyesuaian dengan kondisi rantai pasok sensor, knock control, maka waktu siklus ini diklasifikasikan menjadi dua kondisi yaitu :

a. Kondisi pengiriman darat

Untuk kondisi pengiriman darat yang dimaksud adalah kondisi pengiriman dengan transportasi darat, sebagai contoh pengiriman produk dari PT. XXXX ke PT. ABC sebagai pelanggannya. Untuk

kondisi ini, maka pengukuran meliputi waktu proses penerimaan instruksi pengiriman, waktu pengecekan ketersediaan armada transportasi dan biaya transportasi hingga proses penentuan armada transportasi yang digunakan.

b. Kondisi pengiriman laut

Untuk kondisi pengiriman laut yang dimaksud adalah kondisi pengiriman dengan transportasi laut karena jarak pengiriman yang cukup jauh, sebagai contoh pengiriman produk dari HDVM Hanoi ke PT. XXXX sebagai pelanggannya. Untuk kondisi ini, maka pengukuran meliputi waktu proses penerimaan instruksi pengiriman, waktu pengecekan ketersediaan armada transportasi laut, pemilihan metode pengisian container muatan, biaya transportasi hingga proses penentuan armada transportasi yang digunakan. Pada operasional, biasanya digunakan istilah vessel sebagai identitas armada transportasi laut yang digunakan.

26. Lama Waktu Bongkar Muat

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu proses bongkar muat persiapan pengiriman produk ke pelanggan.

27. Lama Waktu Pengiriman Produk

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu proses pengiriman produk hingga diterima oleh pelanggan. Faktor pertimbangan pada metrik ini adalah jarak pengiriman dan kondisi lalu lintas dari rute pengiriman.

• DR1 : Pengembalian komponen / kendaraan

28. Lama Waktu Otorisasi Pengembalian Komponen Cacat

Yaitu metrik yang mengukur waktu siklus penanganan komponen cacat sampai dengan otorisasi pengembalian ke pemasok, meliputi waktu pelaporan komponen cacat, analisa komponen cacat, penentuan penanggung jawab dan otorisasi pengembalian komponen cacat ke pemasok.

29. Lama Waktu Konfirmasi Penerimaan Komponen Cacat

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu konfirmasi penerimaan komponen cacat yang dikirimkan pelanggan. Pertimbangan dalam metrik ini adalah proses konfirmasi penerimaan komponen cacat, registrasi hingga persiapan analisa dan respon balik ke pelanggan.

30. Lama Waktu Pengembalian Box Pengiriman

Yaitu metrik yang mengukur lama waktu pengembalian box, mulai dari box diterima pada saat pengiriman, sampai dengan selesai dipergunakan oleh pelanggan, hingga dikembalikan ke pemasok.

31. Lama Waktu Penanganan Box Pengiriman

Yaitu metrik yang mengukur lama waku penanganan box sejak dikembalikan hingga siap dipergunakan kembali untuk pengiriman produk.

Dari penjabaran metrik tingkat 3 diatas, dilakukan wawancara dengan production control department PT. XXXX sebagai pelaksana langsung pada operasional pengukuran kinerja sehingga dapat kembali dilakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan pengukuran di PT. XXXX.

Tabel 4.27 Metrik Pengukuran Kinerja SCOR Tingkat 3 Penyesuaian LEVEL 3

Keterkaitan

Proses Metrik Pengukuran Tingkat 3

P1 Waktu Penetapan Perencanaan Rantai Pasok

P2 Waktu Siklus Input Informasi Rencana Kebutuhan Produk Mingguan

P3 Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Bulanan P3 Waktu Siklus Penetapan Rencana Produksi Produk Mingguan P4 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengiriman Produk

P5 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Produk Cacat P5 Waktu Siklus Penetapan Rencana Pengembalian Box

Pengiriman

S2 Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Bulanan S2 Waktu Siklus Informasi Jadwal Pengiriman Produk Mingguan S2 Rata-Rata Hari Per Perubahan Pengiriman

S2 Jumlah Produk Per Pengiriman

S2 Persentase Pengiriman Produk On-Time

S2 Persentase Pengiriman Dengan Dokumen Sesuai S2 Lama Waktu Proses Administrasi Penerimaan Produk S2 Persentase Pengiriman Produk OK (Bebas Cacat) S2 Persentase Pengiriman Produk Dengan Jumlah Sesuai M2 Persentase Cacat Produksi

M2 Waktu Siklus Proses Produksi

M2 Waktu Siklus Tes Produk Hasil Produksi M2 Jumlah Produk Per Lot Produksi

M2 Utilitas Kapasitas Produksi

D2 Waktu Siklus Penerimaan, Penginputan dan Instruksi Pengiriman D2 Lama Waktu Persediaan Penyangga

D2 Waktu Siklus Pemilihan Jasa Pengiriman D2 Lama Waktu Bongkar Muat

D2 Lama Waktu Pengiriman Produk

DR1 Lama Waktu Otorisasi Pengembalian Komponen Cacat DR1 Lama Waktu Konfirmasi Penerimaan Komponen Cacat DR4 Lama Waktu Pengembalian Box Pengiriman

DR4 Lama Waktu Penanganan Box Pengiriman Sumber : Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa semua metrik pengukuran kinerja SCOR pada tingkat 3 dapat diterapkan pada PT.XXXX.

Dokumen terkait