• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Perancangan Bangunan 1 Konsep Sirkulas

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar

5.4. Konsep Perancangan Bangunan 1 Konsep Sirkulas

Pada desain bangunan area perbelanjaan, sirkulasi horizontal yang digunakan adalah sistem sirkulasi linear lurus dengan konsep bahwa di kedua ujung terdapat sebuah magnet anchor.

Untuk sirkulasi vertikal mall, pada desain tersedia beberapa transportasi yaitu :

- Eskalator, sebagai transportasi vertikal yang tidak memerlukan waktu tunggu;

- Lift, terbagi dua, lift servis dan lift pengunjung, sebagai transportasi vertikal untuk langsung menuju lantai-lantai tertentu;

- Tangga kebakaran, sebagai transportasi vertikal darurat jikalau terjadi bencana.

Gambar 5.17. Sirkulasi Mall

Sistem sirkulasi horizontal linear juga diterapkan pada bangunan arcade.

Gambar 5.18. Sirkulasi Bangunan Arcade 5.4.2. Konsep Perancangan Tata Ruang

Dengan konsep sirkulasi linear pada mall, maka tata ruang juga bersifat linear, dengan skema penyusunan ruang tiap lantai dapat dilihat pada gambar dibawah. Tata ruang horizontal linear ini juga diterapkan pada bangunan Arcade dan Galeri

Magnet anchor

Menuju mall

105 Gambar 5.19. Tata Letak Ruang Mall

Gambar 5.20. Tata Letak Ruang Arcade 5.4.3. Konsep Bentuk dan Estetika Bangunan

Dalam menentukan bentukan bangunan, terdapat beberapa ekspresi yang dapat dilakukan, yaitu ekspresi arsitektural melalui pola atau pattern

seperti ornamen dan ekspresi struktural seperti memperlihatkan struktural bangunan. Makna ekspresionisme yang diangkat dapat secara abstrak dianggap sebagai sebuah gambaran gunung, dan dengan dasar itu, maka ekspresi bentukan yang diambil adalah ekspresi struktural yaitu struktur atap tenda.

Gambar 5.21. Konsep Bentukan Bangunan

Gambar 5.22. 3D mall

Bangunan arcade sebagai bagian dari tapak yang memiliki konsep konfigurasi gunung juga mengambil bentukan bangunan tenda

Gambar 5.23. 3D Arcade

Bangunan musholla pada desain ini memiliki konsep bentukan yang lebih fungsional dan dengan konsep ekspresionisme alam, memiliki bentukan yang menyerupai gunung dengan kolom yang mengambil bentukan pohon dan adanya kolam di samping bangunan.

107 5.5. Konsep Perancangan Struktur Bangunan

5.5.1. Konsep Dasar Struktur dan Konstruksi

Konsep struktur yang akan digunakan dalam Mall Ekspresionis Deli Serdang adalah struktur beton komposit sebagai struktur utama dan terdapat penggunaan kaca pada bagian atap sebagai penyatu dengan ruang luar dimana struktur kaca tersebut menggunakan struktur baja space truss dan struktur atap lainnya merupakan struktur tenda. Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang yang diikat dengan sloof.

Gambar 5.25. Potongan mall

Bangunan arcade juga menggunakan struktur atap tenda dengan struktur kolom beton komposit. Konsep struktur yang digunakan pada mushola adalah struktur beton komposit sebagai kolom dan balok dan struktur baja pada bagian atap. Kedua bangunan ini menggunakan pondasi telapak yang diikat dengan sloof.

Gambar 5.26. Potongan arcade Gambar 5.27. Potongan musholla Konstruksi yang akan digunakan adalah konstruksi dimana baja akan diolah di pabrik dan pemasangan baja dilakukan on-site dan pengecoran beton akan dilakukan dengan bantuan alat berat.

5.5.2. Konsep Pemilihan Jenis Struktur, Bahan, dan Sistem Konstruksi Jenis struktur yang digunakan sebagai struktur utama bangunan- bangunan desain adalah sistem struktur rigid frame. Alasan pemilihan struktur ini karena struktur pada bangunan ini tidak ditonjolkan dan konsep desain bangunan memiliki konfigurasi struktural yang umum sehingga tidak perlu menggunakan struktur bentang lebar atau bangunan bertingkat tinggi, juga struktur ini dipilih untuk menyederhanakan area interior bangunan dimana jikalau struktur ditonjolkan, maka utilitas juga akan terlihat dan akan terlihat padat.

Bahan struktur yang dipilih sebagai struktur utama bangunan adalah struktur baja komposit. Struktur ini dipilih dengan beberapa pertimbangan yaitu :

- Cepat dalam pemasangan struktur utama

- Beban struktural dapat dikurangi

- Kekakuan bangunan meningkat

Struktur kaca dengan penopang struktur baja rangka bidang dipilih unutk memunculkan kesan lapang dan struktur yang tidak terlalu rumit. Pondasi pancang digunakan pada bangunan mall dengan pertimbangan jumlah lantai yaitu empat lantai dan kondisi tanah yang tidak dapat ditentukan.

Pondasi yang dipilih untuk bangunan galeri, musholla dan arcade adalah pondasi telapak dengan pertimbangan bahwa beban bangunan masih dapat ditahan dengan pondasi telapak (bangunan galeri dua lantai, arcade dan musholla satu lantai) dan diikat dengan sloof.

5.5.3. Konsep dan Metoda Membangun dan Tahapan Pembangunan Dalam perencanaan pembangunan desain ini, metode pembangunan bersifat konvensional untuk pekerjaan pengecoran dan penggalian, sedangkan pembangunan struktur utama dan atap, yaitu baja dan kaca lebih bersifat pabrikasi dimana komponen telah dipabrikasi sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tahapan pembangunan dari bangunan yang didesain adalah :

109 o Penggalian tanah untuk pembuatan basement diikuti dengan

dewatering

o Pemasangan sheet pile sementara

o Pengeboran dan pemasangan pondasi tiang pancang

o Pembuatan rangka basement dan pengecoran sloof dan plat lantai o Pengecoran basement secara bertahap

o Pemasangan kolom dan balok baja basement

o Pemasangan floordeck dan pengecoran beton pada kolom, balok, dan floordeck

o Instalasi Ground Water Tank dan IPAL o Penimbunan tanah dan pengolahan tapak

o Pemasangan kolom dan balok baja bangunan lantai 1 dan seterusnya

o Pengecoran selimut beton pada struktur baja o Pemasangan dinding batako eksterior

o Pemasangan struktur atap dan pengecoran rooftop

o Instalasi beberapa utilitas ke dalam bangunan (lift, chiller, ahu) o Pemasangan struktur fasad

o Pemasangan mekanikal elektrikal o Pemasangan plafon

o Finishing

5.5.4. Perhitungan Umum Dimensi Struktur dan Konstruksi

Dalam perancangan struktur bangunan, terdapat perhitungan dimensi umum struktur, yaitu perhitungan dimensi balok. Perhitungan dimensi balok dapat dilakukan setelah mengetahui bentang antar kolom. Bentang antar kolom pada bangunan mall dan galeri adalah 8m, sehingga dimensi tinggi dan lebar balok secara berturut-turut dapat dihitung dengan 1/12 dari bentangan dan 1/2 dari tinggi balok.

Maka, perhitungan dimensi balok adalah sebagai berikut : Tinggi balok = 1/12 dari bentang = 1*8m/12 = 0.667m Lebar balok = ½ dari tinggi balok = 1*0.667m/2= 0.335m

Struktur yang digunakan adalah struktur beton komposit sehingga ukuran balok disesuaikan dengan ukuran baja WF. Maka ukuran balok utama yang diambil adalah baja WF dengan ukuran 0.533*0.209 m dan dimensi balok adalah 0.63*0.3 m dengan ketebalan selimut beton adalah 0.05m.

Ukuran balok anak dapat dihitung dengan 2/3 dari tinggi balok induk dan lebar anak balok ½ dari tinggi balok anak.

Maka, perhitungan dimensi balok anak adalah sebagai berikut: Tinggi balok = 2*0.63m/3 = 0.42m

Lebar balok = ½ dari tinggi balok anak = ½ *0.42m=0.21m

Ukuran balok anak juga disesuaikan dengan ukuran baja WF, sehingga ukuran balok anak yang digunakan adalah 0.45 *0.27 m dengan ukuran baja WF 0.352*0.171m.

Dengan diketahuinya besar balok utama, maka, ukuran kolom dapat diasumsi tidak lebih kecil dari ukuran balok utama, sehingga ukuran kolom yang digunakan adalah 0.7*0.7m

5.6.Konsep Perancangan Utilitas Bangunan

Dokumen terkait