• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep perawatan luka dan hecting A. Pendahuluan

Dalam dokumen PANDUAN PRAKTIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN II (Halaman 32-36)

Saat iniperawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis.

1. Tahapan penyembuhan luka

Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut. Beberapa Fase penyembuhan luka, antara lain: a. Fase inflamasi :

1) Hari ke 0-5

2) Respon segera setelah terjadi injuri

3) Pembekuan darah untuk mencegah kehilangan darah 4) Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa 5) Fase awal terjadi haemostasis

6) Fase akhir terjadi fagositosis

7) Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi b. Fase proliferasi or epitelisasi

1) Hari 3 – 14

2) Disebut juga dengan fase granulasi adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka

3) Luka nampak merah segar, mengkilat

4) Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid

5) Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka

6) Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi c. Fase maturasi atau remodelling

1) Berlangsung dari beberapa minggu sampai dengan 2 tahun

2) Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)

3) Terbentuk jaringan parut (scar tissue)

4) 50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya

5) Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular dan vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan.

2. Konsep perawatan luka sederhana

Perawatan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan juga untuk mencegah infeksi. Luka yang sering ditemui oleh bidan di klinik atau rumah sakit biasanya luka yang bersih tanpa kontaminasi misal luka secsio caesaria, dan atau luka operasi lainnya. Perawatan luka harus memperhatikan teknik steril, karena luka menjadi port de entre nya mikroorganisme yang dapat menginfeksi luka.

3. Prinsip hecting

Penjahitan merupakan tindakan menghubungkan jaringan yang terputus atau terpotong untuk mencegah pendarahan dengan menggunakan benang. Berikut prinsip–prinsip umum yang harus dilaksanakan dalam penjahitan luka laserasi adalah sebagai berikut:

a. Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-hati. Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau kalau mungkin tidak ada sama sekali. Ini dapat dicapai dengan memotong atau merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit. b. Tepi kulit harus ditarik dengan ringan, ini dilakukan dengn memakai traksi

ringan pada tepi–tepi kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada kulit yang dijahit.

c. Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat diserap atau dengan mengikutsertakan lapisan ini pada waktu mmenjahit kulit

d. Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disukai daripada jahitan yang lebih besar dan berjauhan.

e. Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan. Oleh karena itu jahitan pada wajah harus dilepas secepat mungkin (48 jam–5 hari), sedangkan jahitan pada dinding abdomen dan kaki harus dibiarkan selama 10 hari atau lebih.

f. Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.

g. Pemakaian forsep dan trauma jaringan diusahakan seminimal mungkin. B. Kesimpulan

Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang sehingga memerlukan perawatan luka dan bahkan hecting.

C. Latihan soal

1. Laki-laki usia 35 tahun di rawat diruang bedah dengan keluhan peradangan. Pasien setelah tindakan dengan sengaja melukai jaringan untuk mengeluarkan benda asing pada luka.

Pertanyaan Soal:

Apakah jenis luka yang terjadi pada pasien di atas? Pilihan Jawaban a. Luka insisi b. Luka memar c. Luka lecet d. Luka tusuk e. Luka gores

2. Laki-laki usia 30 tahun di rawat diruang bedah dengan keluhan peradangan dan panas pada luka. Riwayat tersiram air panas pada ekstermitas bawah. Pengkajian luka didapatkan kerusakan epidermis dan luka berair serta berbau. Pertanyaan Soal:

Apakah jenis luka yang terjadi pada pasien di atas? A. Luka insisi

B. Luka memar C. Luka lecet D. Luka bakar E. Luka gores

3. Perempuan 45 tahun di rawat diruang bedah dengan keluhan peradangan dan panas pada luka. Hasil pengkajian didapatkan luka jahitan yang terbuka tidak dapat menyatu dengan tepi jahitan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 45 kg, HB 10 gr% dan albumin 2 gr/dl.

Apakah yang mempengaruhi proses penyembuhan luka pada kasus diatas? Pilihan Jawaban A. Berat badan B. Kadar albumin C. Hemoglobin D. Perawatan luka E. Jenis luka

4. Perempuan 45 tahun di rawat diruang bedah dengan keluhan peradangan dan panas pada luka. Hasil pengkajian pada fase melewati fase penyembuhan primer. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 95 kg

Pertanyaan Soal:

Apakah yang menjadi masalah utama yang mempengaruhi proses penyembuhan luka pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban A. Hematoma

B. Kekurangan nutrisi C. Tidak dapat berkatifitas

D. Penurunan oksigenasi jaringan E. Sedikitnya jumlah pembuluh

5. Laki-laki 50 tahun, di rawat di ruang bedah dengan keluhan terasa gatal pada luka. Dari pengkajian luka bahwa kejadian adanya luka sudah 7 hari yang lalu, didapatkan kemerahan pada luka, luka kemerahan dan basah.

Apakah yang menyebabkan ketidaknyaman dari keluhan pasien pada kasus diatas?

A. Proses pembekuan darah B. Terdapat fase hemostasis C. Adanya fase granulasi D. Terbentuknya kolagen E. Terbentuk jaringan scar D. Daftar pustaka

1. Daniels. 2010. Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision Making. New York: Delmar Cengage Learning

2. Derrickson B. 2013. Essentials of Anotomy Physiology. Singapore. John Willey & Sons, Inc.

3. Hall A. 2010. Basic Nursing Seventh Edition. .Missouri: Mosby Elsever 4. Kozier, Barbara. 2008. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and

Practice. New Jersey. Pearson Education

5. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of

Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.

6. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.

7. Potter, P.A. & Perry,A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. 7th Edition. Singapore:Elsevier Pte.Ltd.

8. Perry AN. 2010. Basic Nursing Seventh Edition.Missouri. Mosby Elsever 9. Perry AG. .2010. Clinical Nursing Skills and Techniques. Missouri. Mosby

Elsever

10. Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing (7th Ed). Missouri. Mosby

Dalam dokumen PANDUAN PRAKTIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN II (Halaman 32-36)

Dokumen terkait