• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.6. Konsep Persediaan

Berikut ini merupakan pengertian teori dasar yang berhubungan dengankasus yang akan dianalisis, yaitu sebagai berikut :

2.6.1 Pengertian Persediaan Barang

Inventory merupakan kata lain dari persediaan, istilah persediaan disini maksudnya menunjukkan barang-barang yang dimiliki perusahaan. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.

Laporan persediaan barang adalah suatu laporan yang menyajikan tentang data-data barang yang masuk dan data-data barang yang keluar dalam suatu perusahaan. Hal ini sangat penting sekali bagi perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang

untuk melakukan pemeriksaan barang yang tersedia dan barang-barang yang habis persediaannya.

Menurut Soemarso S.R (2004) Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali. Persediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan (dibeli atau dibuat sendiri).

Sedangkan menurut Assauri (2004) persediaan barang adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha yang normal.

2.6.2 Manfaat Persediaan Barang

Menurut Ma‟arif (2006) persediaan yang dilakukan oleh perusahaan memiliki kegunaan, antara lain:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.

Jika barang yang dipesan terlambat datang sedangkan proses produksi berjalan terus, maka persediaan akan dikeluarkan dan dipakai untuk keperluan produksi. Hal ini akan terus berlangsung sampai barang yang dipesan datang.

2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik. Jika barang yang dipesan rusak, cacat, atau di tolak (reject, maka persediaan dapat digunakan sambil menunggu barang yang baik dikirimkan. Barang yang dipesan hendaknya mencapai kualitas yang diinginkan. Jika tidak sesuai dengan kualitas yang

disepakati, maka perusahaan dapat me-reject barang dengan alasan barang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam kontrak.

3. Untuk menumpuk barang-barang yang dihasilkan musiman. Ini berlaku bagi produk-produk pertanian. Karena sifatnya musiman, maka ketika musim panen, persediaan dilakukan dalam jumlah besar. Sedangkan jika tidak musim, maka persediaan yang besar tadi di keluarkan.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan.

Pada akhirnya, persediaan memiliki kegunaan untuk mempertahankan agar produksi terus berjalan. Jika produksi berhenti, maka stabilitas operasi perusahaan akan terganggu. 5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

Persediaan pun diperlukan untuk mencapai penggunaan mesin agar optimal. Karena jika tidak ada barang, mesin akanidle.

Dalam kondisi tidak ada barang yang masuk, maka persediaan menjadi wajib hukumnya untuk dikeluarkan.

6. Memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi.

Jaminan menjadi penting, disebabkan karena image konsumen terhadap perusahaan. Jika tidak ada jaminan barang selalu tersedia, maka konsumen tidak akan pernah loyal dengan barang kita tersebut.

2.6.3 Fungsi Persediaan Barang

Persediaan barang pada hakikatnya bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas eksistensi suatu perusahaan dengan mencari keuntungan atau laba perusahaan itu. Caranya adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan dengan menyediakan barang yang diminta.

Fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuti (2004) adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size Inventory.

Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan pertimbangan adanya potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi karena proses produksi yang lama, dan adanya penghematan di biaya angkutan.

2. Fungsi decoupling

Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan

decouple, dengan mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah.

3. Fungsi Antisipasi

Merupakan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan jika terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok atau supplier. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan dengan lancar.

Alasan yang kuat untuk menyediakan inventory adalah untuk hal-hal yang berhubungan dengan skala ekonomi dalam pengadaan dan produksi barang, untuk kebutuhan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu, untuk fleksibilitas didalam fasilitas penjadwalan distribusi barang, untuk spekulasi didalam harga atau biaya, dan untuk ketidakpastian tentang waktu pesanan perlengkapan dan kebutuhan.

Ketika menghadapi permintaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu, pihak manajemen dapat melakukan pemesanan barang

(inventory) selama periode permintaan yang sedikit untuk mengantisipasi periode permintaan yang tinggi. Inventory ini membuat manajemen dapat beroperasi secara tetap sepanjang musim, dan dapat menghindari biaya produksi yang berubah-ubah.

Penyediaan inventory bertujuan untuk menghadapi kondisi ketidakpastian. Permintaan barang tidak bisa diketahui secara pasti, oleh karena itu perlu diramalkan untuk meminimalisir kerugian akibat over stock atau permintaan yang melampaui ramalan, perhitungan persediaan barang harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.

2.6.4 Jenis Persediaan Barang

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Jenis-jenis persediaan dapat dibedakan menjadi lima jenis (Assauri, 2004):

1. Persediaan barang mentah (raw material stock).

Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun beli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang menggunakannya.

2. Persediaan Bagian Produk atau Part yang dibeli (purchase part/component stock).

Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri atas part yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembli dengan part lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.

3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang persediaan

(supplies stock).

Yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi atau membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam berkerjanya suatu perusahaan tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process/progress work).

Yaitu persediaan barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses untuk kemudian menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi (finished good stock).

Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan siap untuk dijual.

2.6.5 Manajemen Inventory

Pengendalian terhadap persediaan atau inventory control

adalah aktifitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian inventory

ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan (Sumayang, 2003).

Harus ada keseimbangan antara mempertahankan tingkat

inventory yang tepat dengan pengaruh keuangan minimum terhadap pelanggan. Jika investasi sangat besar akan mengakibatkan biaya

modal yang sangat besar, sehingga akan mengakibatkan juga biaya operasi yang tinggi (Sumayang, 2003).

Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai efisiensi dan efektifitas optimal dalam penyediaan material. Dalam pengertian di atas, usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar sebagai berikut:

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi 2. Membatasi nilai seluruh investasi

3. Membatasi jenis dan jumlah material

4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada.

Dokumen terkait