• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Rancangan Buku Cerita Bergambar 1. Judul Rancangan Buku Cerita Bergambar

Judul Utama Cergam

Buku I : Tiga Anak Babi dan Serigala Jahat Buku II : Kelinci Sombong dan Kura-Kura

3.3.2. Tema Cerita

• Dalam buku berjudul Tiga Ekor Babi, tema yang diangkat adalah persaudaraan. Dalam cerita ini diperlihatkan bagaimana hubungan persaudaraan yang baik, dengan cara saling membantu satu dengan yang lainnya, sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik. Jika terpecah-pecah, maka masalah akan menjatuhkan kita dengan mudahnya. • Dalam buku berjudul Kelinci dan Kura-Kura Sombong, tema yang diangkat adalah kesombongan. Bagaimana sikap kita yang benar jika memiliki kelebihan, harusnya saling membantu bukannya menghina yang lebih lemah. Dengan kesombongan dapat menghancurkan orang itu sendiri.

3.3.3. Maksud dan Tujuan

• Tiga Sekawan / Tiga Ekor Babi

Maksud dan tujuan dari cerita ini adalah untuk mengajarkan pada anak-anak agar mereka tidak malas dalam mengerjakan segala sesuatu, supaya hasilnya baik dan tidak sia -sia. Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk saling membantu satu dengan yang lainnya, terutama dengan saudara mereka. Dengan saling membantu, permasalahan dapat dipecahkan dengan baik.

• Kelinci Sombong dan Kura-kura

Dalam cerita ini terdapat pesan bahwa kita tidak boleh sombong meskipun kita memiliki kelebihan dari orang lain. Jangan merasa paling heba t dan lebih baik daripada orang lain. Kesombongan hanya akan menjerumuskan kita ke dalam hal yang buruk. Meskipun orang lain memiliki keterbatasan, kita tidak boleh meremehkan mereka, karena di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Selain itu, janganlah merasa rendah diri jika memiliki kekurangan, asalkan melakukan segala sesuatu dengan penuh ketekunan dan kesabaran, pekerjaan yang dilakukan akan terselesaikan dengan baik.

3.3.4. Bentuk Penyajian dan Variasi Tampilan

Buku ini disajikan dalam bentuk buku cerita bergambar, Gambar-gambar tersebut menjelaskan sebuah setting cerita dalam 2 halaman yang bersebelahan. Teks akan diberikan pada bagian kosong yang ada di gambar tersebut. Teks yang digunakan tidak terlalu banyak, namun tetap dapat mewakili isi cerita.

Dalam buk u ini akan ada beberapa variasi sebagai unsur interaktifnya. Misalkan ada yang berupa pop-up, slide, flip, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar anak-anak juga bisa ikut berperan serta saat orangtua membacakan dongeng dan mereka tidak merasa bosan.

3.3.5. Jumla h Seri

Buku ini dibuat dalam 2 judul, dimana masing-masing judul hanya dibuat dalam 1 seri saja.

3.3.6. Ukuran dan Jumlah Halaman

Buku cerita bergambar ini masing-masing dibuat dalam ukuran 20cm x 23cm dengan jumlah halaman sebanyak 25 halaman untuk buku Tiga Ekor Babi dan Serigala jahat, dan 21 halaman untuk buku Kelinci Sombong dan Kura-Kura.

3.3.7. Sinopsis a. Tiga Ekor Babi

Dahulu kala, hiduplah seekor ibu babi dengan 3 anaknya. Anak yang sulung sangat malas dan mengabaikan pekerjaannya. Anak yang tengah sangat rakus, tidak mau bekerja, dan kerjanya hanya makan saja. Anak bungsu rajin bekerja dan baik. Suatu saat, Ibu Babi berkata kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri dan membangun rumah masing-masing. Karena si sulung malas, ketika ia bertemu dengan seseorang yang membawa banyak jerami, ia membeli jerami-jerami itu untuk membuat rumah. Lalu anak kedua mengumpulkan kayu-kayu yang ia temukan di jalan untuk membuat rumah. Si bungsu memberi nasihat kepada kedua

kakaknya, bahwa rumah jerami akan hancur jika ada angin keras atau hujan, dan rumah kayu akan hancur jika dipukul. Tapi kedua kakaknya marah dan berkata bahwa si bungsu lambat membuat rumah dari batu batanya tersebut. Ketika malam tiba, si bungsu sudah selesai membuat rumah. Esok harinya ibu babi menyuruh anak-anaknya untuk hidup dengan mengolah lading sendiri Kedua babi yang malas menggerutu. Dalam perjalanan pulang ke rumah masing- masing, serigala membuntuti mereka dan ingin menerkam ketiga babi tersebut. Ketiga babi pun bersembunyi di rumah masing-masing. Serigala sampai di rumah si sulung. Ia langsung menendang pintu dan meniup rumah jerami tersebut sampai hancur. Si sulung lari ke rumah adiknya yang kedua. Babi kedua segera mengunci rumahnya, namun serigala mendobrak rumah tersebut sampai hancur. Kedua babi tersebut lari ke rumah si bungsu. Si bungsu segera mengunci pintunya dan tidak khawatir. Ketika serigala sampai, ia menendang, mendobrak, dan memukul rumah si bungsu berkali-kali sampai kesakitan. Ia akhirnya menyerah dan pergi. Sejak saat itu, ketiga babi ini hidup bersama.

Suatu hari mereka pergi ke bukit untuk memetik apel. Tiba-tiba serigala itu muncul.. Anak-anak babi langsung naik ke pohon untuk menyelamatkan diri. Serigala tidak dapat memanjat dan menunggu di bawah pohon tersebut. Dengan kecerdikan si bungsu, ia melempar apel ke serigala yang kelaparan tersebut. Serigala itu langsung mengejar apel yang menggelinding, dan mereka bertiga bisa lari ke rumah si bungsu. Lalu serigala itu datang lagi ke rumah si bungsu dengan membawa tangga. Ia memanjat ke cerobong asap. Si bungsu melihat hal tersebut langsung menyuruh kedua kakaknya untuk menyalakan api di perapian. Si bungsu cepat-cepat mengambil kuali yang berisi air panas. Serigala yang di cerobong asap merasa kepanasan dan jatuh tepat ke dalam kuali tersebut. Karena kepanasan, serigala langsung lari terbirit-birit dan tidak berani datang lagi. Sejak saat itu ketiga babi hidup dengan baik, mengelola lading mereka bersama -sama. Kedua babi menjadi rajin

bekerja. Ibu babi merasa bahagia melihat anak-anaknya hidup dengan rukun dan damai.

b. Kelinci Sombong dan Kura-Kura

Di hutan, hiduplah seekor kelinci dan kura-kura. Kelinci pandai melompat dan dapat berlari dengan sangat cepat. Ia menjadi sombong karena merasa paling hebat. Kelinci yang sombong ini suka mengejek hewan lain, sampai-sampai tidak disukai oleh teman-temannya.

Suatu hari, si kelinci bertemu dengan kura-kura yang jalannya sangat lambat. Melihat kura-kura berjalan sangat lambat, kelinci langsung tertawa dan mencemooh. Kelinci itu berkata bahwa kura-kura tidak akan mungkin cepat sampai ke tujuan kalau jalannya seperti itu. Walau diejek, kura-kura tidak mau terpancing emosi dan tetap bersabar agar tidak bertengkar dengan kelinci. Karena kura-kura tidak marah, kelinci semakin mengejeknya. Ia menantang kura-kura untuk lomba lari. Kura-kura pun setuju. Kelinci sangat yakin akan menang, ia terus menerus mengejek kura-kura dan menganggapnya bodoh karena mau menerima tantangan tersebut. Tapi kura-kura tetap tidak membalas. Mereka lalu sepakat garis finish adalah di sebuah pohon mangga yan jaraknya cukup jauh. Perlombaan pun dimulai. Kura-kura langsung berjalan dengan kemampuannya sendiri, dan kelinci langsung melompat jauh meninggalkan kura-kura dalam sekejap. Kelinci terus berlari sehingga kura-kura tak kelihatan di belakangnya. Ia mulai berjalan santai dan yakin bahwa perlombaan ini akan sangat mudah ia menangkan. Ia merasa si kura-kura masih sangat jauh, dan memutuskan untuk bersantai di bawah pohon rindang sambil menunggu kura-kura mendekat. Tiba-tiba ia mengant uk dan tertidur pulas di bawah pohon. Sementara si kura-kura mulai mendekat dan melewati si kelinci yang sedang tertidur. Akhirnya kura-kura pun menjadi pemenang lomba karena ia berhasil mencapai finish terlebih dahulu. Kelinci pun mengakui kekalahannya da n ia meminta maaf kepada kura-kura. Sejak saat itu, kelinci tidak pernah sombong lagi dan bersahabat baik dengan kura-kura.

3.3.8. Setting Cerita 1. Tiga Ekor Babi

• Di dalam rumah ibu babi • Di bangunan rumah jerami • Di bangunan rumah kayu • Di bangunan rumah bata • Di buk it dan pohon apel • Di ladang

2. Kelinci Sombong dan Kura-Kura • Di hutan

• Lomba lari

• Istirahat di bawah pohon rindang 3.3.9. Konflik

1. Tiga Sekawan

Konflik dimulai saat babi sulung dan babi kedua membangun rumah, dan babi bungsu memberi nasihat kepada mereka. Mereka malah marah dan mengatakan bahwa si bungsu hanya berkomentar saja tetapi tidak cepat-cepat menyelesaikan rumah. Lalu datanglah serigala dan menghancurkan rumah mereka berdua.

2. Kelinci Sombong dan Kura-Kura

Konflik dari cerita ini dimulai ketika kelinci yang sombong menghina teman-temannya sampai-sampai ia tidak disukai hewan-hewan lain di hutan. Lalu ia bertemu dengan kura-kura yang lambat, menghinanya, dan mengajak lomba lari untuk membuktikan kehebatan si kelinci..

3.4. Konsep Karakter Tokoh Cerita

Dokumen terkait