• Tidak ada hasil yang ditemukan

d. Dokumentasi

Catat tindakan yang telah dilakukan

2.5 Konsep Sholat

2.5.1. Pengertian sholat

Menurut (Syakir Jamaluddin, 2010) Sholat dalam bahasa arab adalah do’a, menurut syara’ sholat ialah ibadah kepada allah dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Sholat adalah kewajiban utama bagi setiap orang islam setelah baligh, hukumnya adalah fardhu ain. Selama masih dapat menghembuskan napas maka kewajiban sholat melekat di pundaknya dan tidak dapat diwakilkan dalam keadaan bagaimanapun, kapanpun,

dan dimanapun sholat harus dikerjakan maka dalam islam terdapat syariat tentang sholat orang yang sakit, ketika dalam perjalanan dll.

ُ مِقَا َو :توبکنعلا.ُ.ُ.ُ ِرَکْن مْلا َوِءۧاَشْحَفْلاُِنَعُیھْنَتَةوٰلَّصلاَُّنِاَةوٰلَّصل١ ۵۴

“kerjakanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan yang keji dan yang munkar” (Q.S Al-Ankabut : 45)

Sholat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam syari’at agama islam, hingga kesempurnaan amal seseorang, baik buruk perbuatan manusia dilihat dari sempurna pelaksanaan sholatnya bahkan sholat adalah pembeda antara orang yang beriman dan orang kafir.

2.5.2. Manfaat sholat

Menurut (Elzaky, 2011) dalam Suprapto 2015) Sholat memiliki keutamaan dan faedah yang besar untuk menciptakan kesehatan dan ketenangan jiwa. Sholat dapat meneguhkan dan menyucikan hati serta melapangkan dada. Sebab ketika mendirikan sholat, hati seorang hamba tersambung kepada allah.

(Zainuddin, 2014 ) dalam jurnal Solat Bio Teraphy Module mengemukakan manfaat sholat bagi tekanan darah tinggi, sakit lutut, gout, migran, sakit pinggang, dan pembedahan ovari. Proses kesembuhan secara fisik dan spiritual mampu merawat dan meningkatkan sistem imun tubuh. Sholat sunat pada waktu malam seperti sholat tahajud dan witir, karena pada waktu ini kadar hormon kortison berada pada tahap yang rendah. Keadaan ini dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

2.5.2.1. Tekanan darah tinggi

Teknik rukuk 90˚ dan sujud yang sempurna dapat menstabilkan tekanan darah, denyut jantung akan menurun ketika dalam posisi sujud.

2.5.2.2. Pernapasan

Ternik pernapasan ketika sholat amat penting untuk kelancaran oksigen ke paru-paru secara optimal. Keadaan ini sangat penting bagi kesehatan tubuh dan badan.

2.5.2.3. Sakit lutut dan sakit pinggang

Ketika rukuk, sujud dan duduk antara dua sujud maka sendi-sendi pada kaki, lutut dan pinggang lebih fleksibel yang mempengaruhi darah dan oksigen dapat mengalir dengan baik.

2.5.2.4. Penyakit gout

Teknik duduk antara dua sujud dan duduk rakaat terakhir yang sempurna dapat membantu memecahkan lemak asid urik dan melembutkan sendi-sendi pada kaki, tangan dan lutut supaya pengliran darah dapat berfungsi dengan baik keseluruh bada. Pada penyakit gout akan mengalami renggangan pada pada sendi jari kaki.

2.5.2.5. Sakit kepala

Adanya tarikan gravitasi bumi ketika sujud menyebabkan jantung memompa darah ke otak secara optimal.

2.5.2.6. Sakit pinggang

Gerakan dalam sholat mampu menghilangkan toksik dalam tubuh melalui keringat. Semua posisi sholat melibatkan pergerakan, pernafasan yang efektif serta kelenturan badan, berupaya meningkatkan stamina.

Menurut (Zainuddin, 2014) Sholat terdiri dari gerakan yang melibatkan berbagai bagian tubuh. Untuk mengetahui efek dari gerakan-gerakan ini terhadap kesehatan tubuh.

2.5.3.1 Berdiri tegak menghadap kiblat

Awal sholat adalah berdiri tegak pada posisi orang yang bersiap dari struktur tubuh posisi itu memfungsikan setiap struktur tulang dan otot pada semua bagian tubuh mulai dari kaki sampai kepala.

a. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud

Menundukan kepala lebih dekat ke khusyuk dan lebih menenangkan mata, sebaliknya membatasi pandangan di atas sajadah saja. Hal ini membantu melayangnya pikiran.

b. Kepala agak menunduk kedepan

Membuat tulang leher pada sendi atas mengalami peregangan otot ringan.

c. Badan tegak

Ruas-ruas tulang belakang mengalami penyempurnaan letak

d. Posisi berdiri tegak

Membuat aliran sistem dan pola saraf menjadi lancar e. Posisi kedua telapak kaki sejajar lurus

Membentuk jaringan otot kaki yang kokoh

2.5.3.2 Takbiratul ihram

Kedua tangan diangkat sampai kedua telapak tangan sejajar dengan telinga dan lengan bagian atas dibuka melebar

menggerakan persendian yang secara umum. Gerakan inimenggabungkan mekanisme pengembangan dan pengempisan paru-paru untuk mendapatkan oksigen yang optimal, mengalirkan darah yang lancar, pergerakan di otot dan tulang dilengan dan dada. Kemudian gerakan ini mengintegrasikan sistem panca indra dengan memfokuskan mata pada tempat sujud memusatkan kosentrasi.

2.5.3.3 Membaca al-fatihah

Dengan mengawali pernapasan, membaca al-fatihah secara perlahan dengan menarik napas lebih dalam dan menghembuskan keluar. Jika pernapasan dalam ini ditahan sebelum di hembuskan keluar, oksigen (O₂) akan lebih meresap masuk ke bagian bawah paru-paru dimana alveoli mendapat oksigen yang optimum, dan karbondioksida (CO₂) dikeluarkan. Dengan teknik pernapasan dalam yang diulang otot-otot rangka akan menjadi rileks dan otak menjadi tenang karena suplai (O₂) yang banyak.

2.5.3.4 Rukuk

Gerakan rukuk dengan membengkokan badan 90˚ serta meluruskan kaki, kepala berada pada garis lurus dengan bahu dan tulang belakang. Posisi rukuk dapat menjaga kesempurnaan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pelindung sistem saraf derakan ini merenggangkan ruas antara tulang belakang dengan memanipulasi aliran cairan serebrospinal didalam otak dan tulang belakang.

Posisi rukuk dapat melembutkan ruas-ruas tulang belakang pada waktu bersalin , melancarkan darah keotak karena

jantung berada pada garis lurus agar mensuplai darah ke otak, menurunkan tekanan darah tinggi, jantung, migrain dan stress. Tangan yang menekan lutut berfungsi untuk membuka tempurung lutut supaya O₂ dapat dialirkan dengan baik kelutut.

2.5.3.5 Iktidal

Posisi gerakan setelah rukuk seperti teknik takbiratul ihram berhenti seketika manakala tulang belakang ditegakan mengisyaratkan otak terhadap otak. Keadaan tenang pada otak secara maksimum, posisi ini dapat memberi kestabilan emosi dan mental seseorang dalam berbagai situasi yang genting.

2.5.3.6 Sujud

Posisi sujud dapat meningkatkan aliran darah ke otak karena kedudukan jantung lebih tinggi dari kepala, maka suplai oksigen yang optimal dapat di salurkan ke otak, mengurangi ketegangan bagian atas paru-paru, bagi wanita hamil akan memudahkan wanita bersalin, dan kontraksi pada otot-otot rangka yang membantu pergerakan darah didalam saluran darah vena serta tarikan gravitasi mampu mmeringankan beban aktivitas jantung dalam memompa darah. Pada posisi sujud denyut jantung 72-73 ×/menit sedangkan keadaan biasa 80-90 ×/menit. Oleh sebab itu posisi sujud merupakan terapi dan perawatan yang efektif bagi masalah kardiovaskuler, dan dapat meningkatkan gelombang alpha.

2.5.3.7 Duduk antara dua sujud

Pada posisi duduk ini tumit menekan otot-otot pangkal paha yang besar dimana posisi ini dapat melancarkan pengaliran darah kembali ke jantung, selain itu juga menjadi penawar penyakit saraf pangkal paha dan prostat.

2.5.3.8 Duduk tahyat akhir

(Mohammed Faruque Reza et al., 2012) Posisi ini akan melancarkan pengaliran darah kembali kejantung, ketika ujung jari kaki dilentikan akan memberi renggangan yang kuat untuk memecahkan lemak asid urik yang terkumpul dibawah telapak kaki. Secara tidak lansung menjadi terapi yang efektif untuk mencegah penyakit gout.

2.5.3.9 Memberi salam

Posisi ini merupakan gerakan memutar kepala kekanan dan kekiri merenggangkan otot kepala dan leher, menjadi senam ringan bagi otot kulit wajah.

2.5.4. Jenis-jenis sholat 2.5.4.1 Sholat Fardhu

Menurut (Saktiawan, 2010) waktu-waktu sholat fardu sangat bermanfaat bagi sistem sirkulasi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

a. Subuh

Waktu pelaksanaan sholat subuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit matahari. Subuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem pernapasan dalam paru-paru karena pada saat pagi hari udara masih bersih. Penelitian mutakhir dalam ilmu medis mengungkapkan kebiasaan bangun

sekitar pukul 03.00 – 05.00 terjadi proses detoksin (pembuangan zat racun) dibagian paru-paru. Oleh karena itu biasanya penderita batuk akan mengalami batuk yang hebat karena proses detoksin sudah mencapai saluran pernapasan.

b. Zuhur

Waktu zuhur adalah sejak tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit hingga bayangan benda sama panjang dengan benda itu. Tubuh manusia ibaratkan mesin dimana tengah hari merupakan puncak panasnya sistem organ internal manusia jadi pada saat waktu zuhur dimana puncak kepenatan dari berbagai aktivitas sepanjang hari dengan melakukan sholat zuhur sebagai sebuah bentuk relaksasi, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali.

c. Ashar

Waktu ashar adalah setelah habis waktu zuhur hingga terbenam matahari. Dalam ilmu kesehatan pukul 15.00-17.00 merupakan waktu yang tepat untuk terapi kandung kemih karena pada saat itu terjadi kesesuaian secara perlahan antara hawa tubuh manusia dan hawa sekitarnya. Pada waktu itu lingkungan alam sudah mengalami penurunan suhu udara yang mulai masuk dalam tahap keseimbangan panas dan dingin. Aktivitas sepanjang siang mengumpulkan energi panas dengan sholat ashar membantu proses kerja jantung dalam melepaskan dalam melepaskan energi panasnya dan dibuang

melalui salah satu cairan yang dialirkan lewat kandung kemih.

d. Magrib

Sholat magrib dalaksanakan pada waktu sesudah matahari terbenam hingga lenyapnya mega merah di sebelah barat. Waktu ini merupakan terapi ginjal yaitu pukul 17.00-19.00 dimana suhu lingkungan dan aktivitas mulai menurun dan sistem organ juga akan menyesuaikan diri dengan energi disekitarnya.

Dengan melakukan gerakan-gerakan sholat tubuh akan menyesuaikan diri dengan hawa disekitar, dan ini akan menyebabkan energi panas dalam tubuh selalu terjaga agar tetap seimbang.

e. Isya

Sholat isya dilaksanakan setelah habis waktu magrib hingga menjelang subuh pada pukul 19.00-21.00 mulailah penurunan kerja organ internal yang telah digunakan dalam aktivitas sehari-hari, tubuh memasuki masa istirahat terutama kerja jaringan otot yang digunakan untuk gerak dan berpikir.

2.5.4.2 Sholat sunnah

Menurut (Danarta, Agung 2010) dalam terminologi fiqh sholat sunnah adalah kategori sholat yang tidak harus dilaksanakan oleh seluruh kaum muslimin tetapi hanya sekedar tambahan dalam ibadah fardhu.

a. Sholat lail

Sholat lail disebut juga dengan sholat tahajjud,

dengan sholat qiyamur ramadhan dan sholat tarawih, sholat lail atau tahajjud sebanyak 11 rakaat atau 4 rakaat-4 rakaat dan 3 rakaat terakhir. Waktunya setelah sholat isya hingga menjelang terbit fajar baik dibulan ramadhan ataupun diluar bulan ramadhan.

b. Sholat dhuha

Sholat dhuha dikerjakan pada waktu matahari meninggi (kira-kira setengah jam setelah matahari terbit sampai setengah jam sebelum matahari tepat ditengah pada siang hari). Dikerjakan sebanyak 2 rakaat atau 4 rakaat hingga 8 rakaat dengan salam di tiap-tiap 2 rakaat.

2.2.5. Syarat-syarat sah sholat

Menurut (Syakir Jamaluddin, 2010) syarat sah sholat yaitu : 2.2.5.1 Suci dari najis dan hadats

a. Najis Hakiki

Najis hakiki merupakan segala kotoran seperti tinja, kencing, darah (termasuk nanah karena merupakan darah yang membusuk) liur anjing, madzi (air berwarna putih cair yang keluar dari kemaluan laki-laki yang biasanya karena syahwat seks, tapi bukan air mani), wadi (air putih agak kental yang keluar dari kemaluan biasanya setelah kencing dan karena kecapekan), dan semacamnya. Najis ini harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitas thaharah selanjutnya.

b. Najis Hukmi

Najis hukmi merupakan najis yang diperbuat oleh anggota badan yang menyebabkan ia terhalang untuk melakukan sholat. Hadats ini ada 2 macam yaitu hadats kecil dan hadats besar.

1) Hadats kecil yaitu suatu keadaan dimana seorang muslim tidak dapat mengerjakan sholat kecuali dalam keadaan wudlu atau tayamum sebagai ganti wudlu. Hadats kecil seperti buang air besar atau kecil, kentut, menyentuh kemaluan tanpa pembatas, dan tidur nyenyak dalam posisi berbaring.

2) Hadats besar seperti junub dan haid yaitu harus disucikan dengan mandi besar atau bila tidak memungkinkan untuk mandi maka cukup berwudlu atau tayamum.

2.2.5.2 Wudlu

Dalil tentang wajibnya wudlu terdapat dalam QS. Al-Maidah 5-6 “allah tidak menerima sholat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudlu”

a. Rukun dan tata cara berwudlu

Rukun atau fardhu wudlu adalah sesuatu yang wajib dikerjakan dalam berwudlu. Dengan demikian tata cara wudlu secara lengkap berdasarkan sunnah Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.

1) Niat berwudlu karena allah semata adalah awal yang sangat menentukan dalam melakukan

setiap perbuatan. Niat cukup dilakukan dalam hati dan tidak perlu dilafalkan.

2) Membasuh tangan tiga kali sambil menyelai-nyelai jemari.

3) Berkumur-kumur secara sempurna sambil memasukan air kehidung dan kemudian menyemburkannya sebanyak tiga kali.

4) Membasuh wajah tiga kali secara merata sambil mengucek ujung bagian dalam kedua mata. Bagi yang berjenggot di tuntunkan supaya menyelai-nyelainya.

5) Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali kemudian tangan kiri dengan cara yang sama.

6) Mengusap kepala sekaligus dengan telinga cukup satu kali kepala yang dimaksud adalah tempat tumbuhnya rambut.

7) Membasuh kaki kanan sampai dua mata kaki sambil menyelai-nyelai jemari sebanyak tiga kali, kemudian kaki kiri dengan gerakan yang sama.

8) Berdo’a setelah berwudlu sambil menghadap kiblat.

b. Hal-hal yang membatalkan wudlu

Ada lima hal yang dapat membatalkan wudlu yaitu : 1) Keluarnya sesuatu dari dua lobang bawah yakni

qubul dan dubur baik karena hadats kecil maupun hadats besar.

2) Tidur nyenyak dalam keadaan berbaring (telentang).

3) Menyentuh kemaluan tanpa alas atau pembatas.

4) Hilang akal seperti gila, pingsan atau mabuk 5) Bersentuhan antara pria dan wanita yang bukan

mahramnya.menurut imam syafi’i bahwa bagi lelaki yang menyentuh wanita selain mahramnya tanpa pembatas membatalkan wudlu meskipun terhadap istrinya sendiri.

2.2.5.3 Menutup aurat

Para ulama umumnya sepakat bahwa batas aurat laki-laki yang wajib di tutupi adalah dari pusat sampai lutut.

Sedangkang aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

2.2.6.7 Menghadap kearah masjidil haram

Yakni al-ka’bah sebagai kiblat saat sholat, sengaja allah memilih kata ke arah masjidil-haram karena memberikan kemudahan bagi orang yang tinggaljauh dari masjidil haram.

2.2.6. Tata cara Sholat 2.2.6.1 Niat

Niat merupakan perbuatan hati bukan perbuatan lisan sehingga tidak perlu diucapkan. Niat secara bahasa berarti mengeja sehingga siapapun yang mengeja suatu perbuatan maka sebenarnya ia telah memiliki maksud didalam hatinya.

Berdiri sempurna menghadap kiblat namun jika dalam keadaan darurat (sakit dan musafir diatas kendaraan) maka diperbolehkan duduk bahkan berbaring jika tidak mampu duduk.

2.2.6.3 Bertakbir

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan bahu sekaligus, sambil bertakbir. Meletakan tangan kanan diatas punggung pergelangan dan lengan kiri serta mengencangkan keduanya diatas dada. Pandangan kearah tempat sujud tidak boleh menutup mata, memalingkan pandangan serta sajadah yang bergambar karena dapat mengurangi ke khusyukan dalam sholat.

Membaca salah satu do’a iftitah kemudian surat al-fatihah dan ayat pendek lainnya.

2.2.6.4 Ruku

Mengangkat kedua tangan seperti takbiratul ihram menuju ke posisi ruku. Posisi tangan pada saat ruku ada pada kedua lutut dalam keadaan menggenggam, sehingga sudut rukuk diperkirakan 90O bujur sangkar.

2.2.6.5 I’tidal

Setelah ruku maka berdiri tegak dengan sempurna dan tangan lurus kebawah bukan bersedekap meletakan kanan kanan diatas tangan kiri.

2.2.6.6 Sujud

Bertakbir tanpa mengangkat tangan menuju gerakan posisi sujud dengan meletakan kedua lutut lebih dahulu lalu kedua tangan, kemudian meletakan wajah (dahi dan hidung).

Mendahulukan kudua lutut dari kedua tangan saat sujud.

2.2.6.7 Duduk

Setelah sujud kedua maka dituntunkan untuk duduk.

a. Duduk tasyahhud awal

Posisi dalam duduk iftirasy dimana duduk diatas bentangan kaki kiri sebagai alas sementara telapak kaki kanan ditegakan ditegakan dengan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat.

b. Duduk tasyahhud akhir

Posisi duduk tawarruk dimana pangkal paha diatas (pantat) yang kiri duduk bertumpu pada lantai sedangkan posisi kaki kanan sama dengan tahiyat awal.

2.2.6.8 Salam

Setelah berdo’a dalam tasyahhud akhir, kemudian salamlah dengan berpaling kekanan hingga terlihat pipimu dari belakang.

Dokumen terkait