SEMARANG ENTERTAINMENT CENTER
E. Konsep Sistem Struktur Dan Konstruksi Bangunan
Sistem struktur pada bangunan Semarang Entertainment Center yang direncanakan lebih mempertimbangkan kemudahan akses pada bangunan, sehingga penerapan beberapa sistem struktur relatif sederhana dengan pola grid mengikuti bentuk dasar bangunan.
1) Modul Struktur
Modul yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Untuk modul horisontal bangunan menggunakan modul yang mengikuti
grid lingkaran. Hal itu untuk memudahkan dalam pemanfaatan ruang dan pengaturan interior ruangan. Adapun dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :
· Efektifitas dan efisiensi penggunaan ruang
· Fungsi ruang yang diwadahi
· Struktur yang digunakan
b) Untuk modul vertikal menggunakan modul :
Sisi bagian timur
Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduhdan sejenisnya karena bersifat mengarahkan pandangan ke dalam site serta perlu pohon
pelindung untuk debu dan noise
Sisi bagian barat
Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduh dan perdu Untuk lantai atas pada bangunan penggunaan pohon sebagai barrier panas tidak optimal sehingga perlu barier buatan pada penyelesaian dinding bangunan
Sisi bagian selatan
Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduh yang tidak menutupi view ke kebun jati.
Sisi bagian utara
Pohon perdu dan peneduh sebagai pelindung untuk debu dan noise tanpa mengganggu pandangan bangunan.
commit to user
Gambar 79 Struktur Rangka Pada bangunan untuk fungsi kegiatan pelayanan dan pengelolaan menggunakan modul vertikal 5 m. Pemilihan modul tersebut karena pada penataan interior ruang nantinya dapat fleksibel, seperti penataan plafond. Selain itu, juga memudahkan dalam penataan jaringan utilitas dalam bangunan Semarang Entertainment Center.
2) Sub struktur
Berdasarkan pemakaian sistem pondasi dengan kondisi tanah datar, sistem struktur yang digunakan :
• Untuk beban yang besar digunakan sistem pondasi tiang pancang • Untuk beban yang kecil digunakan sistem pondasi foot plate
3) Super struktur
Kriteria pemilihan :
1) Kemudahan pengerjaan struktur dan mudah diterapkan pada bangunan
bertingkat
2) Efisiensi biaya bahan dan pengerjaan
pembuatan struktur
3) Estetika bentuk tampilan bangunan
yang atraktif
4) Kekuatan dan kekakuan struktur
5) Fleksibilitas ruang berkaitan dengan
kegiatan yang berlangsung
didalamnya
6) Keamanan struktur terhadap beban
Pada bangunan Semarang Entertainment Center , sistem struktur yang sesuai untuk tampilan bentuk yang atraktif Rekreatif dan Komunikatif
Gambar 78
Penataan Jaringan Utilitas pada Bangunan
Plat lantai atas
Plafond Untuk jaringan
commit to user
adalah struktur rangka. Dengan kelebihan dan kekurangan pada struktur ini yaitu :
Keuntungan Sistem Rangka:
· Ruang lebih fleksibel karena dinding dapat dipasang atau
dihilangkan
· Pelaksanaan konstruksi di lapangan yang lebih cepat karena
dinding dan ruangan dapat dipasang kemudian
· Pondasi dapat dibuat lebih sederhana dengan menggunakan
pondasi setempat atau titik Kerugian Sistem Rangka :
· Beban-beban diutamakan diletakkan pada titik-titik hubungnya,
sehingga relatif sulit untuk mendapatkan kedudukan sistem struktur yang benar-benar ideal pada penerapannya.
· Bangunan harus terdiri dari kolom-kolom dan balok yang posisi
dan letaknya harus memenuhi persyaratan jarak tertentu yang dipengaruhi oleh sifat-sifat teknis bahan bangunan struktur utamanya.
4) Upper Struktur
Kriteria pemilihan adalah sebagai berikut : • kemungkinan pengembangan • kesesuaian dengan fungsi bangunan • nilai estetisnya
Pemilihan struktur atap yang sesuai tuntutan bentuk tampilan pada bangunan Semarang Entertainment yang atraktif dan dinamis adalah struktur baja dan beton bertulang. Pemilihan kedua struktur tersebut karena lebih bersifat fleksibel dalam pengolahan bentuk atap yang atraktif dengan variasi bentuk pengolahan struktur atap, seperti bentuk konstruksi lengkung ataupun bentuk yang lain.
commit to user
F. KONSEP SISTEM UTILITAS BANGUNAN
Pada pembuatan dan pemasangan sistem utilitas bangunan distandarkan dengan kriteria standar bangunan pada umumnya dengan pertimbangan :
· Mampu memenuhi kebutuhan akan penunjang sebuah bangunan
· Efisien dalam jangka panjang
· Hemat biaya dan memenuhi standar yang ada
· Berkesinambungan dengan sistem lain
1. Sistem Transportasi
Mengunakan 2 macam alat transportasi vertikal yaitu : a. Elevator/lift
Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.
b. Eskalator
Gambar 80 Elevator www.utilitasbang.com
Gambar 81 Ruang elevator www.google.com
Gambar 82 Entrance Elevator www.theaudiocafe.com
Gambar 83 Eskalator www.utilitasbang.com
commit to user
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan
lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.
Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm.Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.
2. Jaringan Air Bersih
Penyediaan air bersih berasal dari: - PAM
- Sumur Dalam (deep well)
Skema instalasi air bersih digambarkan seperti dibawah ini:
3. Jaringan Air Kotor
Pembuangan air kotor, meliputi :
- air kotor dari dapur
- air kotor dari lavatory
- faeces dari KM/WC
- air hujan
- limbah dari proses produksi
Sedangkan sistem pembuangannya adalah sebagai berikut :
- jaringan air kotor dari lavatory dan air hujan ditampung dalam bak
penampungan dan kemudian dialirkan ke riol kota Bagan 40
Hasil AnalisaJaringan Air Bersih
PAM
Deep well
Meteran
Pompa Reservoir bawah
Disrtribusi Reservoir atas
Disrtribusi
Disrtribusi Pompa
commit to user
- air kotor dari dapur ditampung ke dalam tangki untuk kemudian
diproses, setelah itu dinyatakan netral, baru kemudian dialirkan ke riol kota.
- jaringan air kotor closet menggunakan pipa terutama dalam tanah, dari
sumber masuk ke septictank kemudian masuk ke peresapan
4. Jaringan listrik Dasar pertimbangan:
· Jenis sumber tenaga listrik
· Jenis kegiatan yang dilayani
· Operasional dan perawatan
· Keamanan
Sumber listrik yang digunakan untuk bangunan ini adalah sebagai berikut:
· PLN, merupakan sumber listrik utama
· Genset, dipakai sebagai sumber listrik cadangan. Penempatan genset
terpisah dari bangunan atau di basement untuk mencegah kebisingan dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin genset.
Sistem instalasinya dapat di gambarkan sebagai berikut:
Air hujan/ Km
WC
Sal.drainase
Sal. Air kotor
Septic tank Resapan
Roil kota Resapan
Dapur Bak penangkap kemak Resapan
Bagan 41
Hasil Analisa Jaringan Air Kotor
Bagan 42
Hasil Analisa Jaringan Listrik
PLN
Bahan bakar
UPS
Meteran
Genset Automatical
switch Panel utama
Panel cabang
Panel cabang
Panel cabang Panel cabang
commit to user 5. Jaringan sistem penghawaan
Sistem penghawaan yang dipakai pada bangunan Semarang Entertainment Center , antara lain :
1. AC sentral
Dimanfaatkan pada zone – zone publik seperti hall, ruang pengelola, cafe, dan retail penjualan.
Pendistribusian diletakkan dalam plafond berupa all water system. Berikut skema pendistribusian AC sentral :
2. AC split
Dimanfaatkan pada ruang – ruang yang bersifat accidental (hanya berlangsung sewaktu – waktu, tidak rutin) seperti ruang seminar, ruang rapat pengelola, dan sebagainya.
3. Exhaust Fan
Digunakan pada ruang service / pelayanan, seperti dapur, ruang ganti, fasilitas parkir basement, dan lain-lain.
4. Polower
Digunakan pada ruang mekanikal dan elektrikal. 6. Jaringan sistem pencahayaan
1. Penggunaan cahaya matahari sebagai sumber penerangan utama pada
siang hari.
2. Penggunaan sunshading pada bagian luar jendela sebagai pengatur
banyaknya cahaya matahari yang masuk. Bagan 43
Hasil Analisa Jaringan AC Sentral
Cooling Tower
Condensor Compressor Chiller Pompa AHU Ruang
commit to user
3. Pencahayaan buatan di dalam ruang-ruang pada bangunan yang
direncanakan menggunakan perpaduan antara fluorescence, lampu
pijar dan special lighting yang disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing fungsi ruang. Agar pemanfaatan cahaya benar-benar optimal, penggunaan kisi-kisi lampu untuk memfokuskan cahaya merupakan salah satu alternatif tindakan yang perlu diterapkan.
4. Penggunaan cahaya pada saat malam atau kondisi cuaca buruk
diantisipasi dengan penggunaan pencahayaan buatan. Untuk menghemat energi, penerangan dikontrol dengan pemasangan saklar dan dimmer control berupa alat peredup photo elektrik untuk mengendalikan pengoperasian.
7. Jaringan telekomunikasi
· Airphone
· PABX
Bagan 44
Hasil Analisa Jaringan Airphone
Telkom Central relay
Ruang Riser shaft cabine Main distribution Cable terminal Riser shaft cabinet Operato r Telephone box Cable terminal Bagan 45
Hasil Analisa Jaringan PABX
Outlet / costume Outlet / costume PBX Switch Board for PBX Equipment Main terminal Apparat us The other Satelite location Main Telko
commit to user
· Intercom dan CCTV
· Sistem TV Antena
· Sistem Sound
Bagan 46
Hasil Analisa Jaringan Intercom dan CCTV
Security terminal Power Call button Dwelling Bagan 47
Hasil Analisa Jaringan Sistem TV Antena
Antena Power TV central Distribution switch dwelling Bagan 48
Hasil Analisa Jaringan Sistem Sound
AM / FM Tune Tape Deck Record Change Program Selector microphone monitor Amplifier Channel Amplifier Channel Program Out Distribution Switch
commit to user 8. Jaringan Sistem Keamanan Terhadap Bencana
a. Jaringan Pemadam Kebakaran
Pada bangunan Semarang Entertainment Center ini dipakai sistem pemadam kebakaran :
· Menggunakan tangga darurat pada sisi luar bangunan.
· Fire alarm otomatis (smoke detector,heat / fire detector)
· Fire protection berupa fire extinguisher, hydrant dan sprinkler otomatis
· Safety plan berupa tangga darurat, tanda / petunjuk bahaya kebakaran,
denah bangunan dengan letak entrance yang jelas dan penggunaan bahan material yang tahan api untuk lorong penyelamatan.
b. Jaringan penangkal petir
Menggunakan sistem sangkar Farady yang terdiri atas :
· Alat penerima berupa tongkat sepanjang 50 cm pada setiap jarak 20 m
atau seluas areal sekitar 400 m2 diletakkan satu alat penerima
· Kawat penghantar horizontal dan vertikal menuju ground yang
ditanam di dalam tanah sedalam 6 m
· Ujung menggunakan emas 24 karat tegak dan tidak goyah
· Bidang penangkal petir adalah berbentuk kerucut dengan sudut 1200
Bagan 49
Hasil Analisa Jaringan Pemadam Kebakaran
DETECTOR API / ASAP PANEL ALARM SISTEM START AKTIF Bagan 50
Hasil Analisa Jaringan Penangkal Petir
Petir
Ground electroda Kawat penghantar Preventor