• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Sistem Struktur Dan Konstruksi Bangunan

Dalam dokumen FUNGKI RIMA SUTIFIN I 0207051 (Halaman 83-92)

SEMARANG ENTERTAINMENT CENTER

E. Konsep Sistem Struktur Dan Konstruksi Bangunan

Sistem struktur pada bangunan Semarang Entertainment Center yang direncanakan lebih mempertimbangkan kemudahan akses pada bangunan, sehingga penerapan beberapa sistem struktur relatif sederhana dengan pola grid mengikuti bentuk dasar bangunan.

1) Modul Struktur

Modul yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Untuk modul horisontal bangunan menggunakan modul yang mengikuti

grid lingkaran. Hal itu untuk memudahkan dalam pemanfaatan ruang dan pengaturan interior ruangan. Adapun dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

· Efektifitas dan efisiensi penggunaan ruang

· Fungsi ruang yang diwadahi

· Struktur yang digunakan

b) Untuk modul vertikal menggunakan modul :

Sisi bagian timur

Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduhdan sejenisnya karena bersifat mengarahkan pandangan ke dalam site serta perlu pohon

pelindung untuk debu dan noise

Sisi bagian barat

Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduh dan perdu Untuk lantai atas pada bangunan penggunaan pohon sebagai barrier panas tidak optimal sehingga perlu barier buatan pada penyelesaian dinding bangunan

Sisi bagian selatan

Vegetasi yang digunakan adalah pohon peneduh yang tidak menutupi view ke kebun jati.

Sisi bagian utara

Pohon perdu dan peneduh sebagai pelindung untuk debu dan noise tanpa mengganggu pandangan bangunan.

commit to user

Gambar 79 Struktur Rangka Pada bangunan untuk fungsi kegiatan pelayanan dan pengelolaan menggunakan modul vertikal 5 m. Pemilihan modul tersebut karena pada penataan interior ruang nantinya dapat fleksibel, seperti penataan plafond. Selain itu, juga memudahkan dalam penataan jaringan utilitas dalam bangunan Semarang Entertainment Center.

2) Sub struktur

Berdasarkan pemakaian sistem pondasi dengan kondisi tanah datar, sistem struktur yang digunakan :

• Untuk beban yang besar digunakan sistem pondasi tiang pancang • Untuk beban yang kecil digunakan sistem pondasi foot plate

3) Super struktur

Kriteria pemilihan :

1) Kemudahan pengerjaan struktur dan mudah diterapkan pada bangunan

bertingkat

2) Efisiensi biaya bahan dan pengerjaan

pembuatan struktur

3) Estetika bentuk tampilan bangunan

yang atraktif

4) Kekuatan dan kekakuan struktur

5) Fleksibilitas ruang berkaitan dengan

kegiatan yang berlangsung

didalamnya

6) Keamanan struktur terhadap beban

Pada bangunan Semarang Entertainment Center , sistem struktur yang sesuai untuk tampilan bentuk yang atraktif Rekreatif dan Komunikatif

Gambar 78

Penataan Jaringan Utilitas pada Bangunan

Plat lantai atas

Plafond Untuk jaringan

commit to user

adalah struktur rangka. Dengan kelebihan dan kekurangan pada struktur ini yaitu :

Keuntungan Sistem Rangka:

· Ruang lebih fleksibel karena dinding dapat dipasang atau

dihilangkan

· Pelaksanaan konstruksi di lapangan yang lebih cepat karena

dinding dan ruangan dapat dipasang kemudian

· Pondasi dapat dibuat lebih sederhana dengan menggunakan

pondasi setempat atau titik Kerugian Sistem Rangka :

· Beban-beban diutamakan diletakkan pada titik-titik hubungnya,

sehingga relatif sulit untuk mendapatkan kedudukan sistem struktur yang benar-benar ideal pada penerapannya.

· Bangunan harus terdiri dari kolom-kolom dan balok yang posisi

dan letaknya harus memenuhi persyaratan jarak tertentu yang dipengaruhi oleh sifat-sifat teknis bahan bangunan struktur utamanya.

4) Upper Struktur

Kriteria pemilihan adalah sebagai berikut : • kemungkinan pengembangan • kesesuaian dengan fungsi bangunan • nilai estetisnya

Pemilihan struktur atap yang sesuai tuntutan bentuk tampilan pada bangunan Semarang Entertainment yang atraktif dan dinamis adalah struktur baja dan beton bertulang. Pemilihan kedua struktur tersebut karena lebih bersifat fleksibel dalam pengolahan bentuk atap yang atraktif dengan variasi bentuk pengolahan struktur atap, seperti bentuk konstruksi lengkung ataupun bentuk yang lain.

commit to user

F. KONSEP SISTEM UTILITAS BANGUNAN

Pada pembuatan dan pemasangan sistem utilitas bangunan distandarkan dengan kriteria standar bangunan pada umumnya dengan pertimbangan :

· Mampu memenuhi kebutuhan akan penunjang sebuah bangunan

· Efisien dalam jangka panjang

· Hemat biaya dan memenuhi standar yang ada

· Berkesinambungan dengan sistem lain

1. Sistem Transportasi

Mengunakan 2 macam alat transportasi vertikal yaitu : a. Elevator/lift

Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.

b. Eskalator

Gambar 80 Elevator www.utilitasbang.com

Gambar 81 Ruang elevator www.google.com

Gambar 82 Entrance Elevator www.theaudiocafe.com

Gambar 83 Eskalator www.utilitasbang.com

commit to user

Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan

lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.

Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm.Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.

2. Jaringan Air Bersih

Penyediaan air bersih berasal dari: - PAM

- Sumur Dalam (deep well)

Skema instalasi air bersih digambarkan seperti dibawah ini:

3. Jaringan Air Kotor

Pembuangan air kotor, meliputi :

- air kotor dari dapur

- air kotor dari lavatory

- faeces dari KM/WC

- air hujan

- limbah dari proses produksi

Sedangkan sistem pembuangannya adalah sebagai berikut :

- jaringan air kotor dari lavatory dan air hujan ditampung dalam bak

penampungan dan kemudian dialirkan ke riol kota Bagan 40

Hasil AnalisaJaringan Air Bersih

PAM

Deep well

Meteran

Pompa Reservoir bawah

Disrtribusi Reservoir atas

Disrtribusi

Disrtribusi Pompa

commit to user

- air kotor dari dapur ditampung ke dalam tangki untuk kemudian

diproses, setelah itu dinyatakan netral, baru kemudian dialirkan ke riol kota.

- jaringan air kotor closet menggunakan pipa terutama dalam tanah, dari

sumber masuk ke septictank kemudian masuk ke peresapan

4. Jaringan listrik Dasar pertimbangan:

· Jenis sumber tenaga listrik

· Jenis kegiatan yang dilayani

· Operasional dan perawatan

· Keamanan

Sumber listrik yang digunakan untuk bangunan ini adalah sebagai berikut:

· PLN, merupakan sumber listrik utama

· Genset, dipakai sebagai sumber listrik cadangan. Penempatan genset

terpisah dari bangunan atau di basement untuk mencegah kebisingan dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin genset.

Sistem instalasinya dapat di gambarkan sebagai berikut:

Air hujan/ Km

WC

Sal.drainase

Sal. Air kotor

Septic tank Resapan

Roil kota Resapan

Dapur Bak penangkap kemak Resapan

Bagan 41

Hasil Analisa Jaringan Air Kotor

Bagan 42

Hasil Analisa Jaringan Listrik

PLN

Bahan bakar

UPS

Meteran

Genset Automatical

switch Panel utama

Panel cabang

Panel cabang

Panel cabang Panel cabang

commit to user 5. Jaringan sistem penghawaan

Sistem penghawaan yang dipakai pada bangunan Semarang Entertainment Center , antara lain :

1. AC sentral

Dimanfaatkan pada zone – zone publik seperti hall, ruang pengelola, cafe, dan retail penjualan.

Pendistribusian diletakkan dalam plafond berupa all water system. Berikut skema pendistribusian AC sentral :

2. AC split

Dimanfaatkan pada ruang – ruang yang bersifat accidental (hanya berlangsung sewaktu – waktu, tidak rutin) seperti ruang seminar, ruang rapat pengelola, dan sebagainya.

3. Exhaust Fan

Digunakan pada ruang service / pelayanan, seperti dapur, ruang ganti, fasilitas parkir basement, dan lain-lain.

4. Polower

Digunakan pada ruang mekanikal dan elektrikal. 6. Jaringan sistem pencahayaan

1. Penggunaan cahaya matahari sebagai sumber penerangan utama pada

siang hari.

2. Penggunaan sunshading pada bagian luar jendela sebagai pengatur

banyaknya cahaya matahari yang masuk. Bagan 43

Hasil Analisa Jaringan AC Sentral

Cooling Tower

Condensor Compressor Chiller Pompa AHU Ruang

commit to user

3. Pencahayaan buatan di dalam ruang-ruang pada bangunan yang

direncanakan menggunakan perpaduan antara fluorescence, lampu

pijar dan special lighting yang disesuaikan dengan kebutuhan

masing-masing fungsi ruang. Agar pemanfaatan cahaya benar-benar optimal, penggunaan kisi-kisi lampu untuk memfokuskan cahaya merupakan salah satu alternatif tindakan yang perlu diterapkan.

4. Penggunaan cahaya pada saat malam atau kondisi cuaca buruk

diantisipasi dengan penggunaan pencahayaan buatan. Untuk menghemat energi, penerangan dikontrol dengan pemasangan saklar dan dimmer control berupa alat peredup photo elektrik untuk mengendalikan pengoperasian.

7. Jaringan telekomunikasi

· Airphone

· PABX

Bagan 44

Hasil Analisa Jaringan Airphone

Telkom Central relay

Ruang Riser shaft cabine Main distribution Cable terminal Riser shaft cabinet Operato r Telephone box Cable terminal Bagan 45

Hasil Analisa Jaringan PABX

Outlet / costume Outlet / costume PBX Switch Board for PBX Equipment Main terminal Apparat us The other Satelite location Main Telko

commit to user

· Intercom dan CCTV

· Sistem TV Antena

· Sistem Sound

Bagan 46

Hasil Analisa Jaringan Intercom dan CCTV

Security terminal Power Call button Dwelling Bagan 47

Hasil Analisa Jaringan Sistem TV Antena

Antena Power TV central Distribution switch dwelling Bagan 48

Hasil Analisa Jaringan Sistem Sound

AM / FM Tune Tape Deck Record Change Program Selector microphone monitor Amplifier Channel Amplifier Channel Program Out Distribution Switch

commit to user 8. Jaringan Sistem Keamanan Terhadap Bencana

a. Jaringan Pemadam Kebakaran

Pada bangunan Semarang Entertainment Center ini dipakai sistem pemadam kebakaran :

· Menggunakan tangga darurat pada sisi luar bangunan.

· Fire alarm otomatis (smoke detector,heat / fire detector)

· Fire protection berupa fire extinguisher, hydrant dan sprinkler otomatis

· Safety plan berupa tangga darurat, tanda / petunjuk bahaya kebakaran,

denah bangunan dengan letak entrance yang jelas dan penggunaan bahan material yang tahan api untuk lorong penyelamatan.

b. Jaringan penangkal petir

Menggunakan sistem sangkar Farady yang terdiri atas :

· Alat penerima berupa tongkat sepanjang 50 cm pada setiap jarak 20 m

atau seluas areal sekitar 400 m2 diletakkan satu alat penerima

· Kawat penghantar horizontal dan vertikal menuju ground yang

ditanam di dalam tanah sedalam 6 m

· Ujung menggunakan emas 24 karat tegak dan tidak goyah

· Bidang penangkal petir adalah berbentuk kerucut dengan sudut 1200

Bagan 49

Hasil Analisa Jaringan Pemadam Kebakaran

DETECTOR API / ASAP PANEL ALARM SISTEM START AKTIF Bagan 50

Hasil Analisa Jaringan Penangkal Petir

Petir

Ground electroda Kawat penghantar Preventor

Dalam dokumen FUNGKI RIMA SUTIFIN I 0207051 (Halaman 83-92)

Dokumen terkait