• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep turunan fungsi trigonometri

BAHAN AJAR TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

1 Konsep turunan fungsi trigonometri

𝑓’(π‘₯) = lim𝑕→0𝑓 π‘₯ +𝑕 βˆ’π‘“(π‘₯)

𝑕 . Tentukan turunan dari 𝑓(π‘₯) = 3π‘₯2 2. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut.

a. 𝑓 π‘₯ = π‘₯3βˆ’ 3π‘₯2+ 2π‘₯ βˆ’ 10 b. 𝑓 π‘₯ = 2π‘₯5βˆ’ 3 π‘₯

c. 𝑓 π‘₯ = (3π‘₯2βˆ’ 5)(2π‘₯3+ π‘₯2 βˆ’ 1) d. 𝑓(π‘₯) =5π‘₯βˆ’3

π‘₯+1

3. Dengan menggunakan rumus 𝑠𝑖𝑛(𝛼 Β± 𝛽)dan π‘π‘œπ‘ (𝛼 Β± 𝛽) , jabarkan setiap bentuk berikut

a. 𝑆𝑖𝑛 π‘Ž0+ 𝑏0 b. cos⁑(1

3𝛼 βˆ’1

4𝛽)

Konsep turunan erat kaitannya dengan masalah laju perubahan suatu fungsi atau perubahan kecepatan suatu benda yang bergerak.

Konsep turunan mulai dikembangkan pada abad ke-17 oleh sir Isaac Newton (1642-1727) dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716). Newton menggunakannya untuk

1

Konsep turunan fungsi trigonometri 1.

Uji Kemampuan Prasyarat

Melalui pembelajaran pada materi Turunan Fungsi Trigonometri, siswa diharapkan dapat:

1. Menentukan turunan fungsi trigonometri yang sederhana 2. Menentukan turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑠𝑖𝑛 𝑒 3. Menentukan turuna fungsi trigonometri bentuk 𝑦 = 𝑒. 𝑣 4. Menentukan turunan fungsi trigonemetri bentuk 𝑦 =𝑒

𝑣

5. Menentukan turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑠𝑖𝑛𝑛 𝑒 π‘₯ , π‘π‘œπ‘ π‘› 𝑒 π‘₯ , π‘‘π‘Žπ‘›π‘› 𝑒 π‘₯ PENGALAMAN

BELAJAR

25 memecahkan masalah-masalah fisika dan astronomi, sedangkan Leibniz menggunakannya untuk memecahkan masalah-masalah geometri.

Perubahan kecepatan melibatkan trigonometri yang paling sederhana adalah perubahan kecepatan sebuah bola yang bergerak melingkar beraturan. Misalkan, sebuah bola bergerak mengelilingi sebuah lingkaran berjari-jari 1 yang berpusat pada titik O(0,0). Pada gerak melingkar beraturan, diasumsikan sudut sama dengan waktu. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu putaran adalah 360Β° atau 2πœ‹.

Perhatikan Gambar 2.1. pada saat awal, 𝑑 = 0, posisi bola berada pada ketinggian 0.

Sementara itu, pada saat 𝑑 =1

2πœ‹, bola berada pada posisi tertinggi, yaitu 1. Pada saat itu 𝑑 = πœ‹, posisi bola berada pada ketinggian awal, tetapi berlawanan arah. Hal ini menunjukkan bahwa posisi bola memenuhi 𝑓 𝑑 = sin 𝑑, dengan 𝑓 menyatakan ketinggian dan 𝑑 menyatakan waktu.

Pada gerakan melingkar ini, kecepatan sudut rata-rata bola adalah:

Kecepatan sudut rata-rata =π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Ž π‘•π‘Žπ‘› 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

Kecepatan sudut rata-rata =π‘˜π‘’π‘™π‘–π‘™π‘–π‘›π‘” π‘™π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› 2πœ‹

=2πœ‹π‘Ÿ

2πœ‹ = π‘Ÿ = 1

Jadi, kecepatan sudut rata-rata adalah konstan, yaitu 1.

t sin t sin1

2πœ‹

sin πœ‹ sin 0Β°

Gambar2.1

14

t sin t cos t

(ii)

𝑣0= 1 π‘£πœ‹

2

= 0

(i)

v=r

=1

13 Perhatikan gambar 2.2 (i). Pada saat 𝑑 = 0, bola bergerak ke atas dengan kecepatan horizontal maksimum, yaitu 1. Sementara itu, pada saat 𝑑 =12πœ‹, kecepatan bola adalah 0.

Kondisi ini menyatakan bola dalam kondisi stabil (tidak naik dan tidak turun). Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kecepatan bola memenuhi 𝑣 𝑑 = cos 𝑑, dengan 𝑣 menyatakan kecepatan dan 𝑑 menyatakan waktu. Hubungan posisi 𝑓 𝑑 dan kecepatan 𝑣 𝑑 bola pada waktu 𝑑 dapat disimpulkan sebagai berikut.

Jika 𝑓 𝑑 = sin 𝑑, maka 𝑣 𝑑 = cos 𝑑

Selanjutnya, kita akan membuktikan pernyataan tersebut secara aljabar. Pada konsep turunan aljabar, telah ditentukan bahwa kecepatan pada saat 𝑑 adalah laju perubahan jarak terhadap waktu, dan ditulis sebagai:

𝑣 𝑑 = lim

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecepatan bola pada saat 𝑑 dengan 𝑓 𝑑 = sin 𝑑 adalah 𝑣 𝑑 = cos 𝑑.

Contoh 1

Sebuah bola bergerak melingkar beraturan dengan persamaan posisi bola 𝑓 𝑑 = 2 sin 2𝑑.

Tentukan kecepatan bola pada saat 𝑑 = 1

12πœ‹ detik.

Jawab:

Kecepatan bola pada saat 𝑑 dengan 𝑓 𝑑 = 2 sin 2𝑑 ditunjukkan sebagai berikut.

𝑕 β†’0lim

14 Ayo Mengamati

Jadi, kecepatan bola pada saat 𝑑 =12πœ‹ detik adalah 4 cos 2𝑑 = 4 cos 2 12πœ‹

= 4 cos1 6πœ‹

= 4 1 2 3

= 2 3

Secara umum, jika kedudukan suatu benda yang bergerak pada lintasan berbentuk lingkaran adalah 𝑠 = 𝑓 𝑑 , maka kecepatan pada saat 𝑑 didefenisikan sebagai:

𝑣𝑑= lim

𝑕→0

𝑓 𝑑 + 𝑕 βˆ’ 𝑓(𝑑)

𝑕 , 𝑕 β‰  0

Sebuah pagar yang tingginya 1,5 m berada 1 m jauhnya dari sebuah tembok. Sebuah tangga bertumpu pada tanah, menyentuh bagian atas pagar dan bersandar pada tembok. Tentukan panjang minimum tangga yang diperlukan.

Untuk mencari turunan fungsi sinus dan cosinus kita ingat kembali kesamaan trigonometri yang telah kita pelajari bersama, yaitu:

𝑆𝑖𝑛 (π‘Ž + 𝑏) = π‘ π‘–π‘›π‘Ž π‘π‘œπ‘  𝑏 + π‘π‘œπ‘  π‘Ž 𝑠𝑖𝑛 𝑏 πΆπ‘œπ‘  (π‘Ž + 𝑏) = π‘π‘œπ‘  π‘Ž π‘π‘œπ‘  𝑏 – 𝑠𝑖𝑛 π‘Ž 𝑠𝑖𝑛 𝑏

Dengan menggunakan definisi turunan, proses notasi delta dan rumus selisih fungsi trigonometri, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ + 𝑕 = sin π‘₯ + 𝑕

Turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ a

Turunan fungsi trigonometri yang sederhana 1.

Gambar 3.1 ilustrasi sebuah tangga yang bertumpu pada tanah, menyentuh bagian atas pagar dan bersandar pada tembok

15

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ maka 𝑓’(π‘₯) = π‘π‘œπ‘  π‘₯

Dengan menggunakan definisi turunan, proses notasi delta dan rumus selisih fungsi trigonometri, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ + 𝑕 = π‘π‘œπ‘  π‘₯ + 𝑕

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘  π‘₯ maka 𝑓’ π‘₯ = βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯

Turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘  π‘₯ b

16 Sebelum menggunakan definisi turunan terlebih dahulu kita nyatakan π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = sin π‘₯

cos π‘₯. Dengan menggunakan aturan pembagian turunan, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ =π‘ˆ(π‘₯)

𝑉(π‘₯) adalah 𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ .𝑉 π‘₯ βˆ’π‘ˆ π‘₯ .𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

Untuk 𝑓 π‘₯ = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = sin π‘₯

cos π‘₯, maka Dimisalkan π‘ˆ = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ dan 𝑉 = π‘π‘œπ‘  π‘₯ π‘ˆβ€™ = π‘π‘œπ‘  π‘₯ dan 𝑉’ = βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯

𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ . 𝑉 π‘₯ βˆ’ π‘ˆ π‘₯ . 𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

⟺ 𝑓’(π‘₯) =cos π‘₯ cos π‘₯ βˆ’ 𝑠𝑖𝑛 π‘₯(βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯) (cos π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) =π‘π‘œπ‘ 2π‘₯ + 𝑠𝑖𝑛2π‘₯ (cos π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) = 1

(cos π‘₯)2karena 1

π‘π‘œπ‘  π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯

⟺ 𝑓’(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐2π‘₯

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ maka 𝑓’ π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐2π‘₯

Nyatakan 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ π‘˜π‘’ 𝑓(π‘₯) =cos π‘₯

sin π‘₯

Dengan menggunakan aturan pembagian pada turunan, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ =π‘ˆ(π‘₯)

𝑉(π‘₯) adalah 𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ .𝑉 π‘₯ βˆ’π‘ˆ π‘₯ .𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

Untuk 𝑓 π‘₯ = π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ =cos π‘₯

sin π‘₯, maka Dimisalkan π‘ˆ = π‘π‘œπ‘  π‘₯ dan 𝑉 = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ π‘ˆβ€™ = βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯ dan 𝑉’ = π‘π‘œπ‘  π‘₯

𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ . 𝑉 π‘₯ βˆ’ π‘ˆ π‘₯ . 𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

⟺ 𝑓’(π‘₯) =𝑠𝑖𝑛 π‘₯ βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ cos π‘₯ (sin π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) =βˆ’π‘ π‘–π‘›2π‘₯ βˆ’ π‘π‘œπ‘ 2π‘₯ (sin π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) =βˆ’(𝑠𝑖𝑛2π‘₯ + π‘π‘œπ‘ 2π‘₯) (sin π‘₯)2

Turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑓 π‘₯ = π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯, 𝑓 π‘₯ = sec π‘₯,dan𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ d

Turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑓(π‘₯) = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ c

17

⟺ 𝑓’ π‘₯ = βˆ’ 1

(sin π‘₯)2karena 1

𝑠𝑖𝑛 π‘₯ = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯

⟺ 𝑓’(π‘₯) = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘2π‘₯

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ maka 𝑓’ π‘₯ = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘2π‘₯

Nyatakan 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯ π‘˜π‘’ 𝑓(π‘₯) = 1

cos π‘₯

Dengan menggunakan aturan pembagian pada turunan, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ =π‘ˆ(π‘₯)

𝑉(π‘₯) adalah 𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ .𝑉 π‘₯ βˆ’π‘ˆ π‘₯ .𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

Untuk 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯ = 1

cos π‘₯, maka Dimisalkan π‘ˆ = 1 dan 𝑉 = π‘π‘œπ‘  π‘₯ π‘ˆβ€™ = 0 dan 𝑉’ = βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯

𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ . 𝑉 π‘₯ βˆ’ π‘ˆ π‘₯ . 𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

⟺ 𝑓’(π‘₯) =0. cos π‘₯ βˆ’ 1. (βˆ’ sin π‘₯) (cos π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) = sin π‘₯ (cos π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) = sin π‘₯ cos π‘₯. cos π‘₯

⟺ 𝑓’ π‘₯ = 1

cos π‘₯.sin π‘₯ cos π‘₯

⟺ 𝑓’ π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯. π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯karena 1

π‘π‘œπ‘  π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯ dan sin π‘₯

π‘π‘œπ‘  π‘₯ = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯

⟺ 𝑓’(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯. π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯ maka 𝑓’ π‘₯ = sec π‘₯. tan π‘₯

Nyatakan 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ π‘˜π‘’ 𝑓(π‘₯) = 1

sin π‘₯

Dengan menggunakan aturan pembagian pada turunan, maka diperoleh:

𝑓 π‘₯ =π‘ˆ(π‘₯)

𝑉(π‘₯) adalah 𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ .𝑉 π‘₯ βˆ’π‘ˆ π‘₯ .𝑉′(π‘₯) 𝑉2(π‘₯)

Untuk 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ = 1

sin π‘₯, maka Dimisalkan π‘ˆ = 1 dan 𝑉 = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ π‘ˆβ€™ = 0 dan 𝑉’ = π‘π‘œπ‘  π‘₯

18 𝑓’(π‘₯) =π‘ˆβ€² π‘₯ . 𝑉 π‘₯ βˆ’ π‘ˆ π‘₯ . 𝑉′(π‘₯)

𝑉2(π‘₯)

⟺ 𝑓’(π‘₯) =0. sin π‘₯ βˆ’ 1. cos π‘₯ (sin π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) = βˆ’ cos π‘₯ (sin π‘₯)2

⟺ 𝑓’(π‘₯) = βˆ’cos π‘₯ sin π‘₯. sin π‘₯

⟺ 𝑓’ π‘₯ = βˆ’ 1

sin π‘₯.cos π‘₯ sin π‘₯

⟺ 𝑓’ π‘₯ = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯. π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯karena 1

sin π‘₯ = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ dan cos π‘₯

sin π‘₯ = π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯

⟺ 𝑓’(π‘₯) = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯. π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ maka 𝑓’ π‘₯ = βˆ’cosec π‘₯. cotan π‘₯

Menentukan turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑠𝑖𝑛 𝑒.

⟺ 𝑓 π‘₯ = sin(π‘Žπ‘₯ + 𝑏)

Misal 𝑒 = π‘Žπ‘₯ + 𝑏, maka 𝑒’ = π‘Ž

⟺ 𝑓 π‘₯ = sin 𝑒

⟺ 𝑓’ π‘₯ = 𝑒′cos 𝑒

⟺ 𝑓’ π‘₯ = π‘Ž cos(π‘Žπ‘₯ + 𝑏) Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Jika 𝑓 π‘₯ = sin 𝑒 maka 𝑓’ π‘₯ = 𝑒′cos 𝑒

a. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ adalah 𝑓’(π‘₯) = π‘π‘œπ‘  π‘₯. Notasi lain 𝑑(sin π‘₯)

𝑑π‘₯ = cos π‘₯ b. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘  π‘₯ adalah

𝑓’ π‘₯ = βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯. Notasi lain 𝑑(cos π‘₯)

𝑑π‘₯ = βˆ’sin π‘₯ c. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ adalah

𝑓’(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐2 π‘₯. Notasi lain 𝑑(tan π‘₯)

𝑑π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐2 π‘₯ d. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ adalah

𝑓’(π‘₯) = βˆ’π‘0𝑠𝑒𝑐2 π‘₯. Notasi lain 𝑑(cotan π‘₯)

𝑑π‘₯ = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘2 π‘₯ e. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯ adalah

Kesimpulan

Turunan fungsi trigonometri bentuk 𝑓 π‘₯ = 𝑠𝑖𝑛 𝑒 e

19 𝑓’(π‘₯) = sec π‘₯. tan π‘₯. Notasi lain 𝑑(sec π‘₯)

𝑑π‘₯ = 𝑠𝑒𝑐 π‘₯. tan π‘₯ f. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯ adalah

𝑓’ π‘₯ = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯. π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯. Notasi lain 𝑑(π‘π‘œπ‘ π‘’π‘ π‘₯)

𝑑π‘₯ = βˆ’π‘π‘œπ‘ π‘’ π‘₯. π‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ g. Turunan dari 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑖𝑛 𝑒 adalah

𝑓’ π‘₯ = 𝑒′cos 𝑒 Notasi lain 𝑑(sin 𝑒)

𝑑𝑒 = 𝑒′cos 𝑒 Contoh soal :

Tentukan 𝑓’(π‘₯) dari fungsi berikut!

a. 𝑓(π‘₯) = 3π‘π‘œπ‘ π‘₯ βˆ’ 𝑠𝑖𝑛π‘₯ + 5 b. 𝑓(π‘₯) = π‘₯3𝑠𝑖𝑛 π‘₯

c. 𝑓 π‘₯ = 5 𝑠𝑖𝑛 π‘₯ π‘π‘œπ‘  π‘₯ Penyelesaian:

a. 𝑓’(π‘₯) = 3(βˆ’π‘ π‘–π‘› π‘₯) βˆ’ π‘π‘œπ‘  π‘₯ + 0 = βˆ’3𝑠𝑖𝑛 π‘₯ – π‘π‘œπ‘  π‘₯

b. Dengan aturan turunan perkalian dua fungsi, 𝑓’ π‘₯ = 3π‘₯2sin π‘₯ + π‘₯3cos π‘₯ c. 𝑓’ π‘₯ = 5 cos π‘₯ cos π‘₯ + 5 sin π‘₯ (βˆ’ sin π‘₯) = 5(π‘π‘œπ‘ 2π‘₯ βˆ’ 𝑠𝑖𝑛2π‘₯ ) = 5 π‘π‘œπ‘  2π‘₯

Sebelum memulai pembelajaran ini, kita perlu mengingat kembali rumus-rumus trigonometri yang telah dipelajari di kelas IX, terutama rumus penjumlahan sinus dan cosinus sebagai berikut.

Penjumlahan dan pengurangan sinus 1. sin 𝛼 + 𝑠𝑖𝑛 𝛽 = 2 sin1

2 𝛼 + 𝛽 cos1

2(𝛼 βˆ’ 𝛽) 2. sin 𝛼 βˆ’ 𝑠𝑖𝑛 𝛽 = 2 cos1

2 𝛼 + 𝛽 sin1

2(𝛼 βˆ’ 𝛽) Penjumlahan dan pengurangan sinus

3. cos 𝛼 + π‘π‘œπ‘  𝛽 = 2 cos12 𝛼 + 𝛽 cos1

2(𝛼 βˆ’ 𝛽) 4. cos 𝛼 βˆ’ π‘π‘œπ‘  𝛽 = βˆ’2 sin1

2 𝛼 + 𝛽 sin1

2(𝛼 βˆ’ 𝛽)

Selain itu, ingat pula defenisi turunan dari suatu fungsi sebagai berikut.

Defenisi

Turunan dari fungsi 𝑓 adalah 𝑓′ sedemikian sehingga nilai fungsi ini, untuk setiap π‘₯ dalam daerah defenisi 𝑓, dirumuskan sebagai berikut:

𝑓′ π‘₯ = lim

𝑕→0

𝑓 π‘₯ + 𝑕 βˆ’ 𝑓(π‘₯)

𝑕 Turunan pertama fungsi trigonometri

2.

20

Turunan fungsi trigonometri berbentuk yuvdapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

1. Tentukan turunan pertama dari setiap fungsi trigonometri di bawah ini.

a. f

 

x 3xcos2x

Turunan fungsi trigonometri bentuk

π’š =

𝒖

𝒗

v b.

Turunan fungsi trigonometri bentuk π’š = 𝒖. 𝒗 a.

Contoh:

Penyelesaian:

21 Turunan fungsi trigonometri berbentuk

v

yο€½u dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

2

1. Tentukan turunan dari setiap fungsi berikut.

a.

 

Dokumen terkait