• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan video motion graphic menggunakan digital painting berbasis animasi 2D. Penggunaan animasi 2D memberi kesan simple dan mudah dipahami. Warna yang digunakan didominasi dengan warna-warna hangat seperti oranye, merah dan kuning yang terkesan tegas, berbaur dengan suasana yang didominasi dengan kesedihan, keraguan dari para karakter namun tetap memberi kesan rileks sehingga membuat khalayak nyaman melihatnya.

Gambar III.2 Referensi ilustrasi Sumber : http://pinterest.com (29/06/19) III.3.1 Format Desain

Video dibuat dengan aspek rasio 16:9 dengan ukuran 1920x1080px (FHD). Ukuran ini sangat mendukung dalam monitor, jika di smartphone mendukung untuk ukuran 5-5,5inch. Video disajikan dengan visual yang simpel dan menggunakan bahasa yang lugas, santai dan akrab. Lamanya durasi video berkisar 2 menit 50 detik.

52 Gambar III.3 Referensi ilustrasi

Sumber : http://pinterest.com (29/06/19) III.3.2 Tata Letak (Layout)

Menurut Rustan (2008, h.12) menjelaskan bahwa layout adalah tata letak berbagai elemen pada suatu media tertentu untuk mendukung konsep dan pesan yang ingin disampaikan. Tata letak pada video adalah landscape dimana khalayak dapat menonton dengan lebih luas. Secara visual barang-barang yang menjadi point of contact diatur sedemikian rupa agar tidak memenuhi frame dan maksud utama, layout pada video akan berubah sesuai alur cerita. Begitupun dengan penambahan teks hanya terdapat dibeberapa scene guna mempertegas maksud dan tujuan.

Gambar III.4 Contoh layout pada video Sumber : http://pinterest.com (13/07/19)

Tata letak yang digunakan pada poster seperti tipe asimetris agar lebih dinamis dan memperluas halaman dengan baik, layout menggunakan jenis bigtype layout yang mengutamakan tipografi yang besar sebagai penarik perhatian sedangkan visual merupakan sebagai kebutuhan sekunder yang digunakan sebagai pendukung (Lim, A, 2014). Penggunaan layout jenis ini dikarenakan ingin memberikan penekanan pada kata-kata agar lebih mengena pada khalayak.

Karakter

Properti

53 Gambar III.5 Contoh big type layout

Sumber : http://pinterest.com (13/07/19)

III.3.3 Tipografi

Penggunaan tipografi menggunakan jenis huruf sans serif untuk memberi kesan santai, rileks dan tidak lelah saat membaca. Font yang digunakan mempunyai lisensi untuk commercial use.

Gambar III.6 Font Roboto

Sumber : http://fontsquirrel.com (13/07/19)

Roboto merupakan font buatan Christian Robertson, 2011. Font ini termasuk pada jenis font sans serif dan memiliki 12 family type diantaranya Roboto regular, black, bold, dan light. Pemilihan font ini digunakan pada konten dan beberapa media pendukung, font ini digunakan pada beberapa konten bertujuan untuk memberikan penekanan secara jelas terhadap pesan yang ingin disampaikan.

54 Gambar III.7 Font Cadman

Sumber : http:// fontsquirrel.com (13/07/19)

Cadman merupakan font buatan Paul Miller, 2018. Font ini termasuk dalam jenis sans serif dan memiliki 4 family type diantaranya regular, italic, bold, bold italic. Font ini digunakan pada beberapa copywriting yang digunakan pada media pendukung, bertujuan untuk menarik perhatian para remaja putri. Remaja putri lebih menaruh perhatian pada sesuatu yang unik dan eye catching, maka font inipun dapat menjadi daya tarik remaja putri.

III.3.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan melalui digital painting menggunakan software SAI kemudian penambahan latar dan barang-barang menggunakan software Adobe Illustrator. Ilustrasi yang disajikan simpel namun tetap bisa mewakili konsep dan cerita, sebelum memulai ilustrasi perancang melakukan pencarian referensi yang sesuai dengan konsep karakter lalu membuat sketsa serta memikirkan mulai dari rambut hingga kaki tiap-tiap karakter, lalu memulai sketsa dan tracing, terakhir pewarnaan.

Penamaan karakter sesuai dengan bentuk tubuhnya, diantara lain : Karakter

1. Apel

Karakter perempuan yang memiliki bentuk tubuh seperti buah apel, dimana bagian atas hingga bawah sama besarnya.

55 Gambar III.8 Ilustrasi karakter apel

Sumber : Dokumen pribadi (2019) 2. Pear

Karakter perempuan yang memiliki bentuk tubuh seperti buah pear, dimana bagian atas yang ramping namun bagian bawah terlihat bulat dan padat.

Gambar III.9 Ilustrasi karakter pear Sumber : Dokumen pribadi (2019)

56 3. Triangle

Karakter perempuan yang memiliki bentuk tubuh seperti segitiga terbalik, dimana ukuran bahu yang lebar namun bagian bawah yang ramping.

Gambar III.10 Ilustrasi karakter segitiga Sumber : Dokumen pribadi (2019) 4. Hourglass (Jam Pasir)

Karakter perempuan hourglass bagi beberapa perempuan bentuk tubuh ini ideal, dimana memiliki bagian atas dan bawah yang besar namun memiliki perut yang ramping.

Gambar III.11 Ilustrasi jam pasir Sumber : Dokumen pribadi (2019)

57 5. Rectangle (Persegi Panjang)

Karakter perempuan rectangle yang memiliki bentuk tubuh lurus, dimana dari ujung bahu hingga pinggul sama besarnya.

Gambar III.12 Ilustrasi persegi panjang Sumber : Dokumen pribadi (2019)  Sketsa Karakter

Gambar III.13 Ilustrasi karakter Sumber : Dokumen pribadi (2019)

58  Ilustrasi Awan

Gambar III.14 Ilustrasi awan Sumber : Dokumen pribadi (2019)

Gambar awan digunakan pada berbagai macam media pendukung, penggunaan awan diibaratkan sebuah mimpi. Sesuai dengan arti awan di KBBI adalah sesuatu yang tinggi sekali. Mimpi disini diinterpretasikan bahwa remaja putri berhak memiliki berbagai mimpi dan keinginannya untuk menjadikan dirinya cantik. Selain itu mimpi disini mempunyai maksud jika selain ukuran dan bentuk tubuh, para remaja putri diharapkan mempunyai mimpi lain yang harus dicapai seperti prestasi yang baik, kemampuan berpikir yang cerdas dan bakat kemampuan baik akademis maupun non akademis.

 Sketsa Logo

Gambar III.15 Sketsa logo Sumber : Dokumen pribadi (2019)

Logo dibuat menyerupai dari singkatan Body Dysmorphic Disorder (BDD). Adapun bentuk dari logo disesuaikan dengan bentuk-bentuk tubuh pada setiap karakter seperti berbentuk apel, pear, jam pasir. Disempurnakan pada hasil akhir logo yang lengkap ditambah dengan bentuk segitiga dan persegi panjang.

59 III.3.5 Logo

Menurut Rustan (2009, h.13) logo merupakan penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja, berupa tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar/ simbol pada identitas visual.

Gambar III.16 Logo Sumber : Dokumen pribadi (2019)

Logo yang dibuat disesuaikan dengan visual karakter yang terdapat pada media utama yaitu video motion graphic. Karakter yang dimaksud adalah yang menyerupai gambar apel, pear, jam pasir, segitiga dan persegi panjang. Selanjutnya pada final logo kampanye ditambahkan beberapa visual menyerupai tetesan darah, darah disini tidak mengacu pada arti darah itu sendiri, darah tersebut diinterpretasikan sebagai sesuatu yang menyakitkan, bahaya dan harus segera ditangani. Karena terdapat pada konten video yaitu kalimat “Terkadang perempuan harus berusaha mati-matian pada tubuhnya demi mendapat pujian dan diakui orang lain bahwa ia cantik”. Aspek gambar darah disini mengacu pada makna kalimat “berusaha mati-matian” dimana perempuan tidak jarang melakukan sesuatu yang menyakitkan pada dirinya sendiri demi memperbaiki penampilannya.

III.3.6 Warna

Menurut Wong (dalam Nugroho, 2015, h.22) warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari indra penglihatan. Penggunaan warna pada video motion graphic didominasi menggunakan warna-warna hangat menyesuaikan dengan kondisi dan suasana cerita yang dominan dengan raut wajah gelisah, muram dan sedih. Penggunaan warna pada latar belakang tidak semua

60 menggunakan warna solid, pada beberapa scene ditambahkan warna gradasi untuk memberi dimensi agar tidak monoton.

Gambar III.17 Sumber referensi Sumber : Neuron channel Youtube (2019) Warna yang digunakan pada video motion graphic, diantaranya :

Gambar III.18 Jenis warna yang digunakan pada video motion graphic Sumber : Dokumen pribadi (2019)

Warna yang digunakan pada video motion graphic disesuaikan dengan suasana dan sumber referensi. Penggunaan warna pada media pendukung agak berbeda dengan penggunaan warna pada media utama, namun tetap dalam jenis warna yang sama.

C: 0, M: 0 C: 9, M: 50, C: 9, M: 93, C: 32, M: 94, Y: 100, K: 0 Y: 100, K: 0 Y: 100, K: 2 Y: 91, K: 44

Gambar III.19 Jenis warna yang digunakan pada media pendukung Sumber : Dokumen pribadi (2019)

R: 223 G: 128 B: 34 R: 242 G: 154 B: 60 R: 219 G: 175 B: 8 R: 189 G: 116 B:76 R: 130 G: 101 B: 49 R: 231 G: 100 B: 113 R: 57 G: 33 B: 38 R: 136 G: 43 B: 55

61 Penggunaan warna-warna hangat seperti kuning, oranye dan merah selain untuk mendukung suasana, warna hangat juga merupakan warna yang mampu memberikan harapan. Warna kuning merupakan warna yang memberikan kesan cerah, ceria dan semangat serta dapat merangsang otak manusia menjadi lebih waspada, selain itu warna kuning dapat memberikan rasa percaya diri, optimis dan harapan. Warna oranye merupakan warna yang membuat nyaman dan rileks, selain itu warna oranye dapat memberikan rasa ambisi, keakraban dan penuh harapan. Begitupun warna merah yang dapat memberikan kekuatan, inspirasi dan perjuangan diharapkan mampu untuk merangsang daya pikir khalayak, selain itu warna merah digunakan sebagai penarik perhatian khalayak.

Dokumen terkait