Bagan 5.8 Tata Fungsi Ruang pada Bangunan Penunjang Sumber: Pemikiran Penulis
3. Skala dan proporsi
5.5.3 Konsep Warna Bangunan
Pengguan warna untuk eksterior, interior, dan furniture pada Sekolah Sepak Bola di Yogyakarta sangat diperhatikan. Terlebih lagi penggunanya sebagian besar anak-anak yang masih suka bermain, ceria, dan belum stabil.
Sehingga bangunan didesain dengan beragam warna yang menyesuaikan dengan fungsi ruangnya. Warna-warna hangat dan ceria seperti merah, orange, kuning digunakan pada ruang-ruang yang berfungsi meningkatkan semangat siswa, kreativitas, dan interaksi sosial. Warna-warna dingin seperti biru, hijau, dan coklat digunakan pada ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan untuk beristirahat serta konsentrasi yang tinggi untuk belajar. Sementara hitam, abu-abu, dan putih digunakan sebagai variasi tone pada warna-warna panas maupun warna-warna dingin. Lebih jelasnya seperti pada tabel berikut ini.
152 Tabel 5.8 Konsep Penggunaan Warna pada Bangunan
Tipologi Bangunan
Eksterior Interior Furniture
Olahraga Dominasi merah dan putih/abu-abu
Pendidikan Dominasi hijau dan abu-abu/putih
Warna-warna alami yang didapat dari material
Dominasi hijau dan abu-abu/putih
Residensial Dominasi biru dan abu-abu/putih
Penunjang Dominasi merah dan putih/abu-abu
153 Berikut ini adalah alternatif variasi warna pada bangunan.
Gambar 5.22 Alternatif (1) Penggunaan Warna pada Bangunan Sumber: Pemikiran Penulis
Gambar 5.23 Alternatif (2) Penggunaan Warna pada Bangunan Sumber: Pemikiran Penulis
Gambar 5.24 Alternatif (3) Penggunaan Warna pada Bangunan Sumber: Pemikiran Penulis
154 5.5.4 Konsep Material Bangunan
Material yang digunakan pada Sekolah Sepak Bola di Yogyakarta beraneka ragam. Untuk struktur utamanya dapat menggunakan beton atau baja karena memiliki kekuatan. Sementara untuk elemen pengisi fasade dan interior bangunan dapat berupa kombinasi material disesuaikan dengan fungsi dan citra ruang yang diinginkan. Kaca yang bersifat transparan dan terbuka digunakan pada ruang-ruang yang membutuhkan keterbukan dan akses pemandangan yang luas terhadap lingkungan luar. Kayu yang bersifat hangat dan alami digunakan pada elemen-elemen eksterior dan interior yang membutuhkan kehangatan dan ketenangan. Metal yang bersifat ringan dan modern maupun polikarbonat yang bersifat elastis dan dinamis digunakan pada elemen-elemen bangunan yang membutuhkan kedinamisan bentuk.
Tabel 5.9 Konsep Penggunaan Material pada Bangunan Tipologi
Bangunan
Struktur Utama Fasade
Olahraga Beton, Baja Kaca (Curtain Wall) PVC, metal Pendidikan Beton Kaca (Curtain Wall), kayu Residensial Beton Kayu, batu alam
Penunjang Beton Kaca (Curtain Wall), PVC, metal Sumber: Analisis Penulis
Gambar 5.25 Alternatif Penggunaan Material pada Bangunan Sumber: Pemikiran Penulis
Curtain Wall
Shading Kayu
PVC
Beton
155 5.5.5 Konsep Totalitas Sepak Bola dalam Desain
Untuk menambah kecintaan pengguna pada sepak bola dan menambah semangat mereka, biasanya di setiap pusat pelatihan sepak bola eksterior, interior, maupun detail furniture dirancang dengan nuansa sepak bola. Antara lain:
Sclupture di halaman depan berbetuk bola.
Pembatas pagar berbentuk sclupture pemain bola.
Furniture seperti meja dan kursi berbentuk bola.
Wallpaper foto-foto pemain sepak bola nasional maupun internasional.
Kalimat-kalimat yang memotivasi di dinding-dinding ruangan.
Dinding-dinding ruangan yang didominasi warna merah dan putih.
Galeri sepak bola yang berisi sejarah sepak bola Indonesia dan internasional, foto-foto tim nasional Indonesia dari masa ke masa, replika piala-piala kejuaran reginal dan internasional, jersey tim nasional Indonesia
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 5.26 Contoh Desain Bernuansa Sepak Bola
(1) dan (2) Sclupture Bernuansa Sepak Bola; (3) Wallpaper Pemain Tim Nasional; (4) Kata-kata Motivasi di Dinding
Sumber: Pemikiran Penulis
156 5.6 Konsep Sistem Bangunan
Sistem bangunan merupakan hal yang penting untuk menunjang kegiatan dalam Sekolah Sepak Bola di Yogyakarta. Sistem bangunan ini berupa utilitas bangunan yang terdiri dari sistem pencahayaan, sistem penghawaan, sistem elektrikal, sistem penanggulangan kebakaran, sistem penangkal petir, dan sistem drainase.
Sistem pencahayaan Sekolah Sepak Bola di Yogyakarta menggunakan dua sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. Pada siang hari diutamakan memanfaatkan cahaya matahari, sehingga bangunan didesain dengan bukaan kaca yang lebar namun diberi shading agar di dalam tidak terlalu panas.
Pencahayaan buatan digunakan pada malam hari dengan memakai lampu LED yang lebih hemat energi. Di lapangan olahrga juga disediakan lampu khusus stadion yang terletak di tepi lapangan.
Sistem penghawaan diupayakan sebisa mungkin memanfaatkan sirkulasi udara alami. Hal ini disebabkan karena lingkungan sekitar yang masih asri dan sejuk sehingga udaranya masih bersih dan bebas polusi. Untuk beberapa ruangan membutuhkan penghawaan buatan menggunakan AC unit seperti di ruang auditorium, ruang rapat, ruang kerja, perpustakaan, laboratorium komputer, minimarket/soccer shop. Exhaust fan digunakan pada dapur, kamar mandi, dan kamar ganti. Penghawaan buatan juga menggunakan kipas angin di asrama seperti pada ruang tamu, kamar tidur, ruang komunal, dan ruang makan.
Sistem pengadaan air bersih menggunakan sistem up-feed dengan sumber air berasal dari air sumur dan PDAM, dilengkapi pompa air dan upper tank.
Sistem pengolahan air kotor dibendakan menajdi air tinja, air sabun, dan air hujan.
Khusus sistem drainase pada lapangan, lapisan tanah area pertandingan dibagi dua, yaitu lapisan atas yang cepat menyerap air dengan lapisan bawah yang sulit menyerap air. Lapisan atas terdiri dari rumput dan tanah berpasir. sedangkan lapisan bawah adalah tanah. Prinsip utamanya adalah pada permukaan lapisan bawah dibuat miring 1% - 2% dari tengah menuju tepi lapangan sedangkan untuk lapisan atas permukaannya tetap rata.
157 Gambar 5.27 Sistem Drainase Lapangan
Sumber: Materi Kuliah Drainase Lapangan Olah Raga (Widiyanto)
Sistem elektrikal Sekolah Sepak Bola di Yogyakarta memanfaatkan pasokan listrik dari PLN. Selain itu untuk jaga-jaga keadaan darurat juga disediakan genset sebanyak duah buah. Sistem jaringan telekomunikasi terdiri dari telepon, jaringan internet, dan jaringan TV kabel.
Sistem penangkal kebaran menggunakan fire extinguisher, hydrant, sprinkler, dan smoke detector. Sedangkan sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem Faraday.