• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Konseptualisasi Berita

1. Pengertian Berita

Berita bersifat relatif. Dalam pengertian rinci, berita memiliki rentng hidup yang singkat. Tak ada yang lebih tua selain dari berit hari kemarin, sebuh ungkapan berkata begitu. Guna menjaga supaya produk

5

Ibnu Hamid, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Granit. Jakarta:2004), Cet-1. Hal 11

tersebut tetap segar, kantor berita berusaha menyampaikan informasi kepada khalayak sesegera mungkin dan media siaran sangat cocok dengan pemberitaan segera dari peristiwa berita atau isu berita.7

Herbert juga berpendapat bahwa berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita lalu menyusunnya merupakan tugas pokok wartwan dan bagian redaksi sebuah penerbitan pers (media massa). 8

Herbert juga berpendapat bahwa berita yang dapat diketahui dari berbagai literature, yang satu sama lain berbeda disebabkan pandangannya dari sudut pandang yang berbeda.

Beberapa tahun yang lalu, para ahli mendefinisikan berita dengan pandangan dari sudut surat kabar saja. Kini media elektronik yang juga menyiarkan berit harus diperhitungkan. Dan kenyataan menunjukan bahwa penyiaran berita oleh stasiun radio dan televisi sangat berpengaruh terhadap jurnalistik surat kabar. Dengan kecepatan sampainya berita kepada khalayak. Akan tetapi karena ketiga media massa itu (surat kabar, radio dan televisi) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan maka pada akhirnya saling mengisi.

Tidak ada rumusan tunggal mengenai pegertian berita. Bahkan,

News is diffcult to define because it involves many variable factors,” kata Earl English dan Clarence Hach. Berita Sulit didefinisikan, sebab ia

7

Herberz Strentz, Reporter dan Sumber Berita Persekongkolan Dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita, (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), h 46

mencakup banyak faktor variabel. “Berita lebih dikenali daripada diberi

batasannya” timpal Irving Resenthal dan Marton Yarmen. 9

Namun demikian banyak pakar komunikasi mencoba merumuskan definisi (batasan pengertian) berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur yang dikandung sebuah berita. Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita apada unsur keanehan atau ketidaklaziman, sehingga mampu menarik perhatian dan rsa ingin tahu (curiosity).10

Berita berasal dari bahasa Inggris yakni “news” Menurut Mitchel

V. Charnley dan James M. Neal berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan.11

Mitchel V. Chanley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan – untuk keperluan praktis- layak kita jadikan acuan. Ia mengatakan : Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. 12

Berita adalah fakta, opini, pesan, informasi, yang mengandung nilai-nilai yang diumumkan, diinformasikan, yang menarik perhatian sejumlah orang.13 Berita sebagai produk konstruksi realitas tentunya

9

Asep Syamsul M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), edisi Revisi, cet ke-6 h.3

10 Ibid 11

As. Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), Cet. Ke-1, h.64.

12

Asep Syamsul M. Romli, , (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.4

13

Sr. Maria Assumpta Kumanti, Dasar-Dasar Public Relation Teori dan Praktik,

dibangun atas penyusunan bahasa yang terbentuk dari kumpulan kata-kata. Dalam konstruksi realitas, bahasa merupakan unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas.14

Dari pengertian tersebut, kita melihat ada empat unsur yang harus dipenuhi sebuah berita, sekaligus menjadi karakteristik utama sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat). Keempat unsur ini yang dikenal dengan nilai-nilai berita (news values) atau nilai-nilai jurnalistik. Yaitu:

a. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makna harfiah berita (news) yakni suatu yang baru (new).

b. Nyata (Factuality), yakni informasi seuah fakta (fact), bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia Jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita. Dalam unsur ini terkandung pula pengertian, sebuah berita harus merupakan inormasi tentang sesuatu dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta adanya.

c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya peristiwa yang akan bepengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada banyak orang, seperti kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.

14

M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 168.

d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis. Berita yang biasanya menarik perhatian pembaca, disamping yang aktual dan faktual serta menyangkut kepentingan orang banyak, juga berita yang bersifat menghibur (lucu), mengandung keganjilan atau keanehan, atau berit human interest (menyentuh emosi, menggugah perasaan).

Secara ringkas dan praktis dapat disimpulkan berita adalah peristiwa yang memenuhi keempat unsur tersebut – karena tidak semua peristiwa layak untuk dilaporkan. Berita mengimplikasikan bahwa sesuatu itu baru dan berbeda. Berita bisa berupa.15

a. Suatu produk baru

b. Sebuah Kontrak baru yang penting c. Penunjukkan senior

d. Hasil yang lebih baik

e. Investasi-investasi yang penting f. Kampanye atau proyek penting g. Akuisisi atau merger

h. Keberhasilan staf penting, mungkin pengumpulan dana untuk amal.

Tidak semua memiliki bobot yang sama. Yang terpenting adalah daya tarik untuk pembaca. Kategori berita: Hard News (berita keras), Soft News (Berita Ringan), khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa akan menikmatinya seringan menyentuh balon gas16 , Spot News, Developing News, dan Continuing News.

15

Michael Bland, Alisan Theaker, David wragg, Seri Praktik PR hubungan Media Yang Efektif, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001), Edisi Kedua, h. 64.

16

Drs AS Haris Sumadiria M.Si, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Pnduan Praktiis Jurnalis Profesional, (Bandung; Simbiosa ekatama Media, 2006), 150

Pembagian nilai Berita:

Tabel 2 Nilai Berita

No. Nilai Berita Keterangan

1. Prominance Nilai Berita diukur dari kebesaran peristiwanya. Peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang diapandang penting. Kecelakaan yang menewaskan satu orang bukan berita tapi

2. Human Interest Peristiwa lebih memungkinkan disebut berita kalau peristiwa itu lebih banyak mengandung unsur haru, sedih, dan menguras emosi khalayak.

3. Conflict/Controversy Peristiwa yang mengandung konflik leih potensial disebut berita dibandingkan dengan peristiwa yang jarang terjadi.

4. Proximity Peristiwa yang dekat lebih layak diberitakan dibadingkan dengan peristiwa yang jauh. Baik dari fisik maupun emosional khalayak.

2. Jenis Berita

Dalam dunia jurnalistik, berita berdasarkan enisnya dapat dibagi ke dalam tiga kelompok itu: Elementary, intermediate, advance. Berita Elementary mencakup pelaporan berita langsung (straight news) berita mendalam (depth news report), dan berita menyeluruh (comprehensive news report). Berita intermediate meliputi berita interpretative ( interpretative news report) dan pelaporan karangan khas (feature story report). Sedangkan untuk kelompok advance menunjuk pada pelaporan mendalam ( depth reporting ), pelaporan penyelidikan (investigative repoting) dan penulisan tajuk rencana (editorial writing). Berikut ini penjelasan tentang straight news, depth news report, comprehensive news report, interpretative news report, dan feature seperti ditulis Rivers.17

17

Wiliam L Rivers, Bryce Mcintyre, Alison Work, Editorial, Penyunting: Dedy Djamaludin Malik, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 1994), Cetakan Pertama, h. 6-7

Sedangkan penjelasan tentang comperehensie news, depth reporting berasal dari Sumadiria.18

Yang terangkum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3

Jenis Berita

No. JENIS BERITA PENGERTIAN

1 Straight News Laporan langsung melalui peristiwa.

Misalnya, sebuah pidato yang merupakan berita-berita langsung yang hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta-fakta yang dapat dibuktikan. Di dalamnya terkandung unsur 5 W+1 H

2 Depth News Report Berita mendalam. Reporter (wartawan) menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini membutuhkan pengalihan informasi, buka opini reporter. Fakta-fakta yang nyata masih tetap besar.

3 Comperehensive news Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, mencoba menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dalam suatu bangnan cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat jelas. 4 Interpretative Report Biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah,

atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Pendeknya, berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarny dari peristiwa tersebut.

5 Feature Story Penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca (reading experience) yang lebih bergantung

18

Drs, AS Haris Sumadiria, M.Si. Jurnalistik ndonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesioanl. (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-2, h. 69-70

pada gaya (style) penulisan dan humaniora daripada pentingnya informasi yang disajikan.

6 Depth Reporting Pelaporan jurnalistik yang besifat mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentnag suatu pristiwa fenomenal atau aktual. Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, memerlukan waktu beberapa hari atau minggu, dan membutuhkan biaya yang besar.

7 Investigative Reporting Berisikan hal-hal yang tidak jauh dengan laporan interpretative. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun pada laporan ini, para wartwan melakukan penyelidikan dari berbagai sumber untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan, pelaksanaannya sering ilegal dan tidak etis. 8 Editorial Witing Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan

sidang pendapat umum. Editorial dalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi umum.

3. Struktur Berita

Struktur berita khususnya berita langsung (straight news), pada umumnya mengacu pada struktur piramida terbalik (interverted pyramid), yaitu memulai penulisan berita dengan mengemukakan fakta atau data yang dianggap paling penting, kemudian diikuti bagian-bagian yang dianggap agak penting, kurang penting dan seterusnya.

Bagian paling penting ini dituangkan ke dalam lead – bagian

kepala atau alinea pertama berita. “sudah menjadi hukum jurnalistik,” kata Al hester.” Bagi sebagian besar berita yang akan ditulis dengan menampilkan lebih dulu fata-fakta yang paling penting.”19

19

Asep Syamsul M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), edisi Revisi, cet ke-6 h.3

Susunan berita bentuk piramida terbalik ini menguntungkan pembaca dalam hal efisiensi watu karena langsung mengetahui bagian berita paling penting. Karenanya bentuk ini bisa lebih menarik perhatian pembaca. Selain itu, bentuk ini pun memudahkan kerja redaktur atau editor atau penyunting untuk melakukan pemotongan naskah (cutting) jika kolom atau ruang yang tersedia terbatas atau tidak cukup untuk memuat seluruh berita.

Struktur berita selengkapnya dalah sebagai berikut: a. Judul (head)

b. Dateline. Yakni tempat atau waktu berita itu diperoleh dan disusun. Contoh: Jakarta, Kompas;

c. Teras Berita (Lead) d. Isi Berita (Body)

Gaya piramida terbalik merupakan desain dasar yang banyak digunakan oleh wartawan, terutama dalam penulian berita langsung (straight news stories). Penempatan fakta-fakta yang dimulai dari fakta yang kurang dan bahkan tidak penting seperti gambar diatas, dapat memberikan peluang kepada pembaca untuk mengetahui pesan utama suatu berita dalam waktu yang lebih cepat.

Fakta-fakta yang dianggap penting ditempatkan pada paragraf pertama yang biasa disebut lead. Sedangkan, fakta-fakta lainnya ditempatkan di paragraf-paragraf berikutnya sesuai dengan urutan tingkat kepentingannya mulai dari yang penting, agak penting dan kurang penting sampai yang tidak penting.

Pembaca yang tidak memiliki. Waktu lebih banyak teteapi merasa perlu mendapatkan informasi aktual tentang bagaimana peristia terjadi, masih bisa memenuhi hasratnya dengan cara membaca setiap lead dari berita-berita yang tersedia.

Sedangkan paragraf - paragraf berikutnya hanya akan terus dibaca oleh pembaca yang mempunyai waktu panjang dan merasa perlu. Dengan cara penulisan seperti itu, para pembaca tidak akan kehilangan informasi utamanya meskipun tidak sempat membaca isi keseluruhan berita; bagi penulisnya sendiri, juga tidak akan kehilangan informasi yang menurutnya paling penting ketika berita yang dituisnya harus dipotong oleh redaktur karena dianggap terlalu panjang.

Jadi penulisan berita dengan gaya piramida terbalik ini merupakan teknik penulisan yang disesuaikan baik dengan sifat khalayak pembaca maupun dengan cara kerja reporter. Sedangkan anatomi berita secara keseluruhan meliputi judul berita atau biasa diesbut headline, baris tanggal (dateline) atau hanya dengan menyebutkan tempat kejadian, teras berita (lead) dan tubuh berita.

C. Konseptualisasi Framing

Dokumen terkait