• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP meliputi : kesimpulan dan saran

KAJIAN TEORITIS

C. Konseptualisasi Komunikasi Politik 1.Pengertian Komunikasi Politik

Komunikasi politik mempunyai peranan yang penting dalam menyampaikan pesan-pesan politik kepada khalayak luas, karena merupakan tolak ukur keberhasilan bagi para politisi atau institusi politik. Sebelum kita mengetahui lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi komunikasi dan politik itu sendiri.

Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:

a. Communicare, yang berpartisipasi ataupun memberitahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

d. Communico, yang berarti membuat sama.

11

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna.12

Definisi komunikasi menurut istilah banyak dikemukakan oleh sarjana-sarjana yang menekuni Ilmu Komunikasi seperti yang dikutip oleh Roudhonah, antara lain:

a. Menurut Carl I. Hovland, mengatakan bahwa komunikasi adalah Proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang-orang lain (komunikan).

b. Menurut Wiliam Albiq, mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pengoprasian lambing-lambang yang berarti di antara individu-individu.

c. Menurut Harold D. Lasweel, mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan “dengan akibat atau hasil apa”.13

Sementara politik diambil dari kata politics, dalam bahasa Inggris , adalah sinonim dari kata politik atau ilmu politik dalam bahasa Indonesia. Bahasa Yunani pun mengenal beberapa istilah yang terkait dengan kata politik, seperti politicos

12

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta press, 2007), h. 19.

(menyangkut warga negara), polites (seorang warga negara), polis (kota,negara), dan politeia (kewargaan).14

Sementara pengertian politik secara terminologi telah banyak para ahli yang mendefinisikan apa itu politik. Mengacu pada pendapat Deliar Noer yang di kutip oleh Gun Gun Heryanto, politik merupakan aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.15

Menurut Budiarjo yang dikutip oleh Cangara, politik adalah kegiatan yang dilakukan suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan melaksanakan tujuan tersebut.16

Lalu, apa yang dimaksud komunikasi politik? Bertolak dari konsep komunikasi dan konsep politik yang telah diuraikan pada bagian awal, upaya untuk mendekati apa yang dimaksud komunikasi politik, pengertian komunikasi politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berpikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik.17

Sedangkan menurut Maswadi Rauf yang dikutip oleh Gun Gun heryanto, komunikasi politik sebagai kegiatan politik merupakan proses penyampaian

14

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia : Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru, (Bandung: 2008, Remaja Rosda Karya), h. 28-29.

15

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra,( Jakarta: Lasswell Visitama, 2010), h. 5.

16

Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta, Rajawali Pers, 2009), h. 28

pesan-pesan bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini adalah salah satu dari kegiatan sosial yang dijalankan seehari-hari oleh warga masyarakat termasuk oleh elit politik.18

2. Unsur-Unsur Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya (komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) komunikasi politik sebagai body of knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yakni:

a. Komunikator Politik

Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga pemerintahan legislatif, dan eksekutif. Dengan demikian, sumber atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot politik misalnya presiden, menteri, anggota DPR, MPR, KPU, gubernur, bupati/walikota, politisi, fungsionaris partai politik, fungsionaris LSM, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat yang bisa mempengaruhi jalannya pemerintahan.

b. Pesan Politik

Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal. Tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung bobot politik. Misalnya pidato poitik,

18

undang-undang kepartaian, undang-undang Pemilu, pernyataan poltik, artikel atau isi buku/brosur dan berita surat kabar, radio, televisi dan internet yang berisi ulasan politik dan pemerintahan, spanduk atau baliho, iklan politik, propaganda, makna logo, warna baju atau bendera dan semacamnya.

c. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya. Misalnya media cetak, yaitu surat kabar, tabloid, majalah. Media elektronik, misalnya film, radio, televisi, komputer, internet. Media format kecil, misalnya, leaflet, brosur, selebaran, stiker, bulletin. Media luar ruang (outdoor media), misalnya baliho, spandu, reklame, bendera, jumbai, pin, logo, topi, rompi, kaos oblong, kalender, blok note, dan segala sesuatunya yang biasa digunakan untuk membangun citra image building.

d. Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat member dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat dalam pemilihan umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri, buruh, perempuan, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, mahasiswa, petani, yang berhak memilih maupun pelajar dan siswa yang akan memilih setelah cukup usia.

e. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi poltik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, di mana nuansanya akan bermuara pada pemberian suara dalam pemilihan umum. Pemberian suara sangat menentukan terpilih tidaknya seorang kandidat untuk posisi mulai tingkat presiden dan wakil presiden, anggota DPR/MPR, gubernur, dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota sampai tingkat DPRD.19

3. Tipologi Komunikator Politik

a. Politisi

1) Politikus sebagai wakil : yakni komunikator politik yang menjadi perwakilan artikulasi kepentingan politik dari individu ataupun kelompok.

2) Politikus sebagai ideolog : yakni komunikator politik yang menjadi kader ideologi representasi nilai-nilai normatif yang diusung oleh individu atau kelompok politik. Biasanya berdasarkan sebuah proses kaderisasi.20

19

Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 37-39.

20

Gun Gun Heryanto, Hand Out Perkuliahan Mata Kuliah Komunikasi Politik, Materi-4 h.1.

b. Profesional

1) Jurnalis : komunikator yang secara profesional dan melembaga turut mempublikasikan isu, opini publik, dan fakta politik yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

2) Promotor : komunikator yang secara professional bekerja mempromosikan seorang kandidat atau sebuah partai politik tertentu dalam pemenangan kompetisi politik misalnya saat Pemilu.21

c. Aktivis

1) Juru Bicara: komunikator politik yang mewakili kelompok-kelompok di masyarakat dalam hal menyuarakan tuntutan, desakan, dan masukan kepada suprastruktur politik.

2) Pemuka Pendapat : komunikator politik dari tokoh masyarakat, figur yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat.22

4. Saluran-Saluran Komunikasi Politik

a. Struktur face-to-face informal

1) Bersifat bebas tidak terikat oleh struktur formal. 2) Tidak semua orang memiliki akses.

3) Yang memiliki akses ke saluran ini biasanya memiliki informasi lebih banyak.

4) Sangat dipengaruhi struktur informal di mana dia bergabung. b. Struktur Sosial Tradisional

21Ibid, h. 1.

Saluran komunikasi di mana arus komunikasi ditentukan oleh posisi sosial pihak yang berkomunikasi (khalayak maupun sumber). Artinya, pada lapis mana yang bersangkutan berkedudukan dan memiliki akses di susunan sosial masyarakat tersebut.

c. Struktur Masukan (Input)

Struktur masukan adalah struktur yang memungkinkan terbentuknya input bagi sistem politik.

d. Struktur Keluaran (Output)

Struktur output politik adalah legislatif dan birokrasi. Dengan kata lain, adalah struktur formal pemerintahan. Memungkinkan penyampaian pesan secara cepat dan mudah karena mereka berada dalam jajaran birokrasi.

e. Media Massa

Media memiliki efek politik dalam suatu kelangsungan sistem politik. Paling tidak kekuatan media ini bersumber pada tiga hal: 1) Struktural : bersumber dari kemampuannya menyediakan khalayak

bagi para politisi.

2) Psikologis : akar psikologis bersumber pada hubungan kepercayaan dan keyakinan yang diperolh oleh organisais media dari khalayak

3) Normatif : bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai kebebasan menyatakan pendapat. 23

23Ibid, h. 5-7.

D. Konseptualisasi Partai Politik

Dokumen terkait