• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsinyering Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (Raker V)

Dalam dokumen Laporan Kegiatan Tahun (Halaman 42-45)

B. Kegiatan Pendukung

16. Konsinyering Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (Raker V)

Rapat Koordinasi dilaksanakan padatanggal 19–20 Desember 2013 bertempat diHotel Morrissey Jakarta, yang bertujuan untuk mencapai kesepahaman dan masukan bagi penyelesaian output kegiatan tim koordinasi strategis reforma agraria nasional tahun anggaran 2013 serta kesepakatan rencana kerja Tim

Laporan Kegiatan Tahun 2013 | 43 Reforma Agraria Nasional tahun anggaran 2014. Konsinyasi ini dihadiri oleh Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri BPN, Perwakilan Eselon 3 Direktorat Pemetaan Dasar BPN, Staf Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri BPN, Staf Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas.

Beberapa hal yang mengemuka adalah:

 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan selaku ketua Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria nasional mengapresiasi agenda pertemuan tim yang dilaksanakan secara rutin dan kesepakatan yang telah dicapai melalui rapat koordinasi selama tahun 2013.

Agenda utama konsinyering penyusunan rencana kerja tim koordinasi reforma agraria nasional akan

membahas capaian tim koordinasi strategis reforma agraria nasional dan kendala yang dihadapi pada tahun anggaran 2013, perubahan struktur organisasi dan rencana kerja tim koordinasi reforma agraria nasional tahun anggaran 2014.

 Tim koordinasi strategis reforma agraria nasional perlu mengomunikasikan hal-hal yang menjadi pemikiran tim melalui majalah, situs, dan milis, sehingga pemikiran tim reforma agraria nasional dapat masuk kedalam ranah publik.

 Pada Tahun 2013 Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional memiliki 7 pokok kegiatan, yaitu Sistem Pendaftaran Tanah Stelsel Positif, Kebijakan Redistribusi dan Access Reform, Pembentukan Pengadilan Khusus Pertanahan, Pembentukan Bank Tanah, Kebijakan SDM Pertanahan, PRODA Provinsi Kalimantan Timur, dan Sertipikasi Tanah Transmigrasi.

 Pencapaian pokok kegiatan sistem pendaftaran tanah stelsel positif tahun 2013, yaitu telah teridentifikasi cakupan peta dasar pertanahan, sedangkan identifikasi cakupan bidang tanah bersertipikat mengalami kendala dalam verifikasi peta, dan publikasi tata batas kawasan hutan terkendala pada kesepakatan teknis dan operasional pelaksanaan pilot project.

Pencapaian pokok kegiatan kebijakan redistribusi dan access reform tahun 2013, yaitu teridentifikasinya tanah objek landreform dan potensi tanah obyek reforma, teridentifikasinya tanah yang telah diredistribusi, teridentifikasinya kegiatan institusi yang mendukung upaya pemberdayaan masyarakat, dan penyusunan draft TOR background study redistribudi tanah dan access reform. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian pokok kegiatan ini adalah data dari berbagai instansi terkait masih berbentuk tabulasi (bukan spasial) dan berskala makro, dan koordinasi dengan K/L masih belum optimal sehingga lokasi dan teknis pilot project masih belum dapat disepakati.

Pencapaian pokok kegiatan pengadilan khusus pertanahan tahun 2013 yaitu tersusunnya draft TOR

studi pembentukan pengadilan khusus pertanahan. kendala yang dihadapi adalah beberapa konteks hukum pada substansi draft TOR belum dapat diverifikasi.

 Pencapaian pokok kegiatan pembentukan bank tanah tahun 2013 yaitu terkumpulnya data dan informasi terkait model bank tanah dan terciptanya kesepahaman konsep awal pembentukan bank tanah. Kendala yang dihadapi dalam pencapai pokok kegiatan ini adalah keterbatasan literatur yang digunakan.

 Pencapaian pokok kegiatan kebijakan SDM pertanahan tahun 2013 yaitu pembahasan kebutuhan ideal SDM bidang pertanahan, teridentifikasinya mekanisme pemenuhan kebutuhan ideal SDM pertanahan, dan konfirmasi kesepakatan kebutuhan ideal SDM bidang pertanahan. kendala yang dihadapi adalah Biro SDM BPN belum sepenuhnya dilibatkan dalam rapat koordinasi.

 Pencapaian pokok kegiatan PRODA Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013 yaitu disepakatinya penerima manfaat dan jumlah bidang tanah dengan kriteria clean and clear untuk kegiatan PRODA Provinsi Kalimantan Timur. Kendala yang dihadapi dalam mencapai pokok kegiatan PRODA Provinsi

Laporan Kegiatan Tahun 2013 | 44 Kalimantan Timur adalah sulitnya melakukan komunikasi dan koordinasi antara Pemprov-Pemkab/Pemkot, belum lengkapnya data subjek dan objek sertipikasi tanah yang ‘clean and clear’, kegiatan pra-sertipikasi pada tahun 2014 belum dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.

 Pencapaian pokok kegiatan sertipikasi tanah transmigrasi tahun 2013 yaitu disepakatinya penerima manfaat dan jumlah bidang tanah dengan kriteria clean and celar untuk kegiatan sertipikasi tanah transmigrasi. Kendala yang dihadapi dalam mencapai pokok kegiatan kegiatan ini adalah tidak tersedianya data yang akurat yang meliputi data spasial sehingga tidak diketahui dengan pasti lokasi obyek sertipikasi tanah transmigrasi.

Secara garis besar berdasarkan evaluasi pelaksanaan koordinasi strategis reforma agraria nasional

permasalahan yang dihadapi terdiri dari : (i) kurangnya sosialisasi untuk mendapatkan kesepahaman diluar lingkup tim koordinasi/anggota tim karena belum aktifnya sosialisasi kegiatan pada masing-masing instansi; (ii) belum optimalnya dukungan instansi terkait (termasuk anggota), misal dalam hal penyediaan data dan verifikasi; dan (iii) sulitnya disepakati jadwal pertemuan sehingga pada rapat koordinasi anggota tim sering tidak lengkap.

 Untuk mengatasi permasalahan tersebut terdapat rencana antisipasi yang akan dilakukan, yaitu : (i) perlu dilakukan sosialisasi oleh tim kepada seluruh instansi terkait; (ii) perlu lebih sering melibatkan pejabat eselon 1 untuk dapat meningkatkan komitmen instansi; dan (iii) perlu adanya contact person pada setiap UKE II instansi anggota.

Program yang akan segera ditindak lanjuti pada tahun 2014 adalah pelaksanaan pilot project reforma agraria dengan pelaksanaan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pilot project dengan kanwil BPN, Pemda Provinsi Jawa Tengah dan Bangka Belitung, dan pelaksanaan pilot project publikasi tata batas kawasan hutan dengan pelaksanaan rapat pembahasan kesepakatan teknis operasional dan anggaran yang melibatkan BPN dan Kementerian Kehutanan.

 Pada tahun 2014 terdapat penambahan anggota Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional, yaitu :

o Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Kementerian Pertanian

o Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan o Direktorat Kawasan dan Pertanahan, Kementerian Dalam Negeri

o Direktorat Pengaturan dan Penetapan Hak Tanah, BPN o Direktorat Penatagunaan Tanah, BPN

o Direktorat Landreform, BPN

o Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Bappenas

o Asisten Deputi Urusan Pembiayaan dan Penjaminan Kredit, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

o Asisten Deputi Sumber Daya Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat

Rencana kegiatan Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional Tahun 2014 terdiri dari :

o Intervensi Kebijakan: kebijakan stelsel positif, kebijakan redistribusi dan access reform, pembentukan pengadilan khusus pertanahan, pembentukan bank tanah, dan kebijakan SDM pertanahan.

o Administrasi Manajemen: penyusunan media pelaksanaan publikasi, penyusunan laporan kegiatan, dan penyusunan TOR dan RAB tahun anggaran 2015

Laporan Kegiatan Tahun 2013 | 45

BABIV

Dalam dokumen Laporan Kegiatan Tahun (Halaman 42-45)

Dokumen terkait