• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Pedoman pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan ini sudah tersedia, namun saja dokumen tersebut belum dapat diperlihatkan oleh Ketua Tim Teknis kepada tim teknis dan tim pengawas untuk dapat dipelajari, dibaca dan dipahami apa isi dokumen tersebut.

3. Ketua tim teknis dan tim pengawas telah mendapatkan informasi secara jelas dari Kepala Dinas sebagai pembuat kebijakan. Namun pada anggota tim kejelasan ini diperoleh dari ketua tim melalui penjelasan yang berulang- ulang dalam rapat koordinasi.

4. Kejelasan informasi yang diterima oleh anggota tim teknis yang berada pada bidang perdagangan berbeda dengan tim teknis yang berada di bidang industri sehingga adanya perbedaan pada proses pengusulan calon penerima bantuan.

5. Ketidakjelasan informasi yang diterima anggota tim teknis kegiatan dan tim pengawas ini dapat mengakibatkan adanya perbedaan pada saat pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat menghambat proses pelaksanaan program bantuan peralatan kepada UMK dan IRT di Kota Medan.

Untuk melaksanakan asas konsistensi ini, maka kebijakan Gubernur Sumatera Utara yang diimplementasikan oleh Kepala Dinas Perindagsu melalui pemberian bantuan peralatan kepada pelaku usaha UMK/IRT harus ditetapkan dalam suatu bentuk formal yang biasa disebut dengan regulasi kebijakan, yang dituangkan dalam bentuk Pedoman Pelaksanaan (Juknis) agar dapat diterapkan secara universal.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan mengenai konsistensi informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Perindagsu menjelaskan bahwa :

“...pak Kadis udah nugaskan ketua tim teknis nyusun juknis tentang SOP pelaksanaan kegiatan, kriteria penerima bantuan dan tata cara pelaksanaan pengawasan kegiatan tersebut...” (Hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Perindagsu, F. Kurnia, SE, MSi., Februari 2022).

Penjelasan mengenai asas konsistensi kebijakan ini juga disampaikan oleh Ketua Tim Pengawas selaku Informan Kunci pada saat wawancara (interview) sebagai berikut :

“....sepintas yang saya baca, draft juknis ini masih belum sesuai dengan pelaksanaan di lapangan oleh anggota Tim Teknis, kita tim pengawas udah sering juga bertanya kepada ketua tim teknis...” (Hasil wawancara dengan Ketua Tim Teknis, B. Sihite, Sos. MAP, Februari 2022).

Secara detail pelaksanaan dilapangan, maka dilakukan wawancara kepada Anggota Tim Pengawas selaku Kasi di Bidang Industri sebagai berikut :

“...memang sih, setahu saya dokumen juknis itu sudah orang yang disuruh buat sama ketua tim teknis, tapi gak pernah terima dan kami liat, ya gimana bisa tau kami apa isi juknis nya”.. (Hasil wawancara dengan Sekretaris Tim Pengawas, M. Zein Marufin, ST, MT, Februari 2022).

Gambar 5.10.

Wawancara kepada Informan, Sekretaris Tim Pengawas

Untuk dapat memperjelas konsistensi informasi mengenai dasar pelaksanaan program bantuan peralatan ini, maka telah dilakukan wawancara kepada sekretaris tim teknis, sebagai berikut :

“...dalam keputusan gubernur tuh kan diamanatkan kepada OPD yang salah satunya dinas kita untuk melakukan penanganan dampak covid ini, jadi sejalan sudah dengan apa yang ditugaskan kepada kami sesuai SK Kepala Dinas”…(Hasil wawancara dengan H. Indriyanti, ST, Sekretaris Tim Teknis, Februari 2022).

Untuk melihat secara lebih mendalam mengenai konsistensi instruksi pesan yang tercantum di SK Kepala Dinas Perindagsu tentang tugas-tugas tim teknis kemudian disesuaikan hasil penelitia dilapangan, maka telah dilakukan wawancara kepada informan berikut terkait penyerahan bantuan peralatan kepada UMK dan IRT di Kota Medan sebagai berikut :

“...kalo berdasarkan SK Kadis, tugas tim teknis mengkoordinir penyerahan bantuan kepada dinas perindag di kab/kota, tapi malah kami pulak yang disuruh menyerahkan bantuannya, terakhir hampir seminggu juga kami kerja nyerahkan bantuan ini….Hasil wawancara dengan, Anggota Tim

Gambar 5.10.

Wawancara kepada Informan, Anggota Tim Pengawas

“…iya untuk penyerahan di medan, kami disuruh menyerahkan bantuannya, udah kami protes juga, kan gak sesuai udah dengan SK Kadis, seharusnya kan Dinas Perindag Kota Medan lah yg menerima bantuan trus diserahkan orang tuh lah ke penerimanya...”(Hasil wawancara dengan Anggota Tim Teknis, M. Alfi Syahputra, Februari 2022).

Untuk menguji kebenaran pernyataan kedua informan tersebut, maka dilakukan wawancara lebih lanjut kepada Sekretaris Tim Teknis sebagai berikut :

“… memang bukan tim teknis yang menyerahkan bantuan itu, kita hanya mengawasi penyerahan nya dari perindag kab/kota ke penerima, tapi mau gimana lagi gitu udah arahan dari ketua tim teknis” (Hasil wawancara dengan H. Indriyanti, ST, Sekretaris Tim Teknis, Februari 2022).

Berdasarkan hasil interview (wawancara) yang telah dilakukan kepada beberapa Informan tersebut, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Maksud dan tujuan pelaksanaan kebijakan pemberian bantuan peralatan kepada UMK dan IRT di Kota Medan memang sudah sesuai dengan apa yang diamanatkan pada keputusan kebijakan gubernur sumatera utara.

2. Namun pelaksanaannya dilapangan belum dapat sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten, masih ditemukan adanya ketidaksesuaian tugas yang tercantum dalam SK Kadis Perindagsu terutama dalam proses penyerahan bantuan di Kota Medan yang tidak seharusnya dilakukan oleh 2 anggota tim teknis dan tim pengawas, melainkan diserahkan oleh Dinas Perindag Kota Medan kepada UMK dan IRT penerima bantuan.

3. Tidak tersedianya dokumen juknis pelaksanaan ini juga menjadi problem terjadinya inkonsistensi proses pelaksanaan pemberian bantuan peralatan di Kota Medan, sehingga penerimaan peralatan dari rekanan pengadaan serta penyerahan bantuan peralatan di Kota Medan dilakukan oleh 2 anggota tim teknis dan tim pengawas.

Hal ini mengindikasikan bahwa pentingnya konsistensi informasi kebijakan ini disampaikan, agar tidak menimbulkan kebingungan bagi tim teknis dan tim pengawas dalam pelaksanaan kebijakan dilapangan.

Dengan demikian sebenarnya apa yang salah dalam hal tersebut, kesalahan tentunya tidak pada proses komunikasinya namun kesalahan tersebut berada pada subtansi penyampaian instruksi kebijakan tersebut. Sehingga bila kegagalan dari penyampaian instruksi tersebut, dapat diasumsikan sebagai ketidakjelasan dan juga inkonsistennya informasi kebijakan pemberian bantuan ini, sehingga menyebabkan proses dari implementasi kebijakan pemberian bantuan ini tidak berjalan dengan efektif dan efisien.

5.1.2. Sumber Daya (Resources)

Ketika menjelaskan tentang sumber daya (resources), dalam teori Edwards III menjelaskan bahwa sumber daya merupakan hal-hal yang meliputi personel, informasi, kekuasaan, dan fasilitas. Di antara masalah sumber daya lainnya, keempat faktor di atas dianggap memiliki pengaruh paling signifikan terhadap implementasi kebijakan publik. Menurut Edwards III, sumber daya sangat penting bagi keberhasilan implementasi kebijakan. Tanpa sumber daya yang cukup, apa yang direncanakan tidak akan sama dengan apa yang dilaksanakan pada akhirnya.

(Budi Winarno, 2012).

Dokumen terkait