• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisa Keandalan Sistem Proteksi Pasif Kebakaran Pada Bangunan Hotel Danau Toba Internasional Hotel Danau Toba Internasional

4.3.2 Sarana penyelamatan

4.3.3.1 Konstruksi Api Struktur Bangunan

Konstruksi tahan api merupakan konstruksi yang unsur struktur pembentukannya tahan terhadap api dan mampu menahan secara struktural terhadap beban muatannya yang dinyatakan dalam tingkat ketahanan api pada elemen bangunan, yang meliputi ketahanan dalam memikul beban, penjalaran api (integritas), dan penjalaran panas (isolasi) (UU nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung). Struktur pembentukan bangunan hotel Danau Toba

Internasional termasuk struktur yang tahan terhadap api (lihat tabel 4.14) karena terdiri dari bahan yang tidak mudah terbakar (membutuhkan banyak waktu untuk menyerap panas) diantaranya tersusun dari pondasi beton bertulang dengan struktur lantai, kolom dan balok menggunakan beton bertulang sedangkan untuk struktur atap yang digunakan adalah rangka atap baja ringan. Tingkat ketahanan api dinilai berdasarkan elemen struktur bangunan yang mengacu pada SNI 03-1736-2000.

Tabel 4.14 Spesifikasi struktur bangunan hotel Danau Toba Internasional

Struktur Bahan Bangunan

Pondasi : Beton bertulang Struktur Bangunan : Beton bertulang Lantai : Keramik (karpet)

Dinding : Batu bata diplester (kayu) Jendela : Aluminium

Pintu : Kayu, Kaca

Plafond : Gypsum

Atap : Baja ringan

(Sumber : Hasil olah data, 2014) Elemen struktur bangunan hotel Danau Toba Internasional terdiri dari dinding, lantai dan atap. Elemen dinding hotel Danau Toba Internasional terdapat beberapa jenis dinding diantarnya adalah dinding luar, dinding dalam, dinding pembatas yang mempunyai fungsi sebagai pemikul beban maupun tidak memikul beban terbuat dari pasangan bata yang diplester dan dicat tembok. Elemen dinding ini mempunyai tingkat ketahanan api selama 2 jam dengan sifatnya yang tidak mudah terbakar dan penjalaran api maupun panas tergolong lambat. Dinding shaft lift dan shaft lainnya terbuat dari beton bertulang yang mempunyai tingkat ketahanan api lebih lama dari dinding biasa. Elemen lantai struktur bangunan hotel Danau Toba Internasional memakai lantai beton dengan bahan penutup lantainya keramik dan pada lantai 3 sampai 10 dilapisi lagi dengan karpet. Lantai beton dengan penutup keramik termasuk dalam klasifikasi konstruksi tahan api bangunan gedung tipe I yang artinya mempunyai sifat yang tidak mudah terbakar dan resiko bahaya kebakaran tergolong rendah. Namun pada lantai 3 sampai 10

bangunan hotel Danau Toba Internasional menggunakan karpet sebagai bahan interior pelapis lantainya. Bahan ini tidak mempunyai ketahanan terhadap api dan merupakan sumber pengekspos panas yang tinggi. Untuk elemen plafond yang digunakan pada bangunan peneliti adalah bahan gypsum yang termasuk dalam mutu tipe I (konstruksi tahan api). Sedangkan struktur atap bangunan peneliti menggunakan struktur baja ringan dengan tingkat ketahanan terhadap api termasuk dalam mutu tipe I. Berikut sifat ketahanan api pada material yang digunakan hotel Danau Toba Internasional.

Tabel 4.15 Ketahanan material terhadap api

Bahan Sifat Ketahanan Terhadap Api

Baja

Mengubah bentuknya oleh pengaruh panas dapat dipengaruhi oleh jenis campuran pembentuknya

Krom (Cr), Molibdan (Mo), Nikel (Ni) atau Vanadium (V)

menghasilkan baja yang memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap panas

Beton Bahan bangunan yang tahan api

Ketahanan api tergantung pada bahan tambahan yang digunakan (tulangan baja)

Kaca Bahan yang tidak menyala

Bukan merupakan bahan yang tahan api karena kaca memungkinkan radiasi kalor tembus, kaca sangat peka terhadap perubahan tegangan kalor, akibat kebakaran kaca cukup cepat pecah

Kayu

Pembakaran kayu merupakan oksidasi atas unsur asalnya yaitu H2O dan CO2 dengan O2

Bahan yang tahan api, bila tidak terkena api secara langsung

Bahan Sintesis

Merupakan bahan yang mudah terbakar dan menyala

Dalam keadaan menyala, bahan sintesis mengakibatkan tetes cairan yang sulit untuk dipadamkan, menghasilkan asap tebal dan atau melepaskan gas beracun.

(Sumber : Koesmartadi, “Desain Bangunan yang mengantisipasi Bahaya Kebakaran”,

Ketahanan struktur bangunan terhadap api menurut SNI 03-1736-2000, terdapat 3 tipe konstruksi yaitu tipe A (konstruksi yang unsur struktur pembentuknya tahan api dan mampu menahan secara struktural terhadap beban bangunan), tipe B (konstruksi yang elemen struktur pembentuk kompartemen penahan api mampu mecegah penjalaran kebakaran ke ruang bersebelahan) dan tipe C (konstruksi yang komponen struktur bangunannya adalah dari bahan yang dapat terbakar serta tidak mampu menahan secara struktural terhadap kebakaran). Dari elemen dan struktur bangunan yang digunakan pada hotel Danau Toba Internasional termasuk konstruksi yang mampu mencegah penjalaran api dan mampu menahan secara struktural. Oleh karena itu, hotel Danau Toba Internasional termasuk dalam konstruksi ketahanan api tipe A.

Menururt Peraturan Menteri Nomor 26 tahun 2006 mengenai persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan membagi kelas bangunan menjadi beberapa kelas dan hotel Danau Toba Internasional termasuk dalam kelas 3 yaitu bangunan gedung hunian tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak berhubungan. Menurut SNI 03-1736-2000, tipe minimum konstruksi tahan api pada suatu bangunan harus sesuai dengan tabel 2.4 yaitu hotel Danau Toba Internasional termasuk dalam kelas 3 dan tipe minimum konstruksi tahan apinya adalah tipe A. Hal ini sesuai dengan keadaan pemakaian struktur bangunan hotel Danau Toba Internasional yang tahan terhadap api dan tipe konstruksi ketahanan api pada bangunan ini sesuai dengan fungsi/klasifikasi bangunan. Berikut penilaian konstruksi api struktur hotel Danau Toba Internasional sesuai dengan persyaratan Pustlitbang.

Tabel 4.16 Analisa konstruksi api struktur hotel Danau Toba Internasional No. Persyaratan Hasil Penelitian Kesesuaian

1

Ketahanan api komponen struktur bangunan sesuai dengan fungsi klasifikasi bangunanya (tipe A, tipe B, tipe C)

Termasuk klasifikasi bangunan kelas 3 dan mempunyai tingkat ketahanan api jenis tipe A

Sesuai

Sesuai dengan keadaan ketahanan api struktur bangunan hotel Danau Toba Internasional, menurut Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum tahun 2005, ketahanan api struktur bangunan ini termasuk dalam klasifikasi baik (B) karena ketahanan api komponen struktur bangunan sesuai dengan yang dipersyaratkan dan sesuai dengan klasifikasi bangunan.

4.3.3.2 Kompartemenisasi

Selanjutnya yang termasuk dalam sistem proteksi pasif adalah kompartemenisasi. Kompartemenisasi merupakan penyekatan ruang dalam luasan dan volume maksimum ruang sesuai dengan klasifikasi bangunan dan tipe konstruksi tahan api yang diperhitungan (UU nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung). Dinding penyekat pembentuk kompartemenisasi dimaksudkan untuk mencegah penjalaran api, asap dan panas ke ruang bersebelahan. Bangunan hotel Danau Toba Internasional termasuk dalam klasifikasi konstruksi tahan api tipe A, sehingga kompartemenisasi berlaku untuk bangunan yang mempunyai luas lantai maksimum 5.000 m2. Kompartemenisasi hotel Danau Toba memiliki luas lantai yang tidak melebih luas maksimum tipe A yaitu 4.351 m2 dan hotel ini termasuk andal karena tidak diharuskan mempunyai kompartemenisasi namun, hotel Danau Toba Internasional mempunyai konstruksi api yang mampu menahan penjalaran api, asap dan panas tetapi tidak untuk pemakaian material interiornya. Untuk bangunan yang mempunyai luas lantai lebih dari 18.000 m2, harus dilindungi dengan sistem sprinkler, sistem pembuangan asap otomatis dan bangunan dapat dikelilingi jalan masuk kendaraan darurat. Kompartemenisasi ruangan termasuk juga kebutuhan ruang terbuka untuk jalan masuknya kendaraan darurat minimum 6 meter dan memiliki kapasitas memikul beban (mobil pemadam kebakaran saat lewat maupun parkir) dan tinggi bebas untuk memudahkan operasi. Pada bangunan hotel Danau Toba Internasional tidak menggunakan sistem sprinkler dan sistem pembuangan asap otomatis yang tidak diharuskan pada tipe ini untuk menggunakan alat tersebut, namun untuk memproteksi bangunan dari bahaya kebakaran sebaiknya alat tersebut diterapkan supaya dapat mencegah penjalaran api. Ruang terbuka yang disediakan bangunan

hotel Danau Toba untuk jalan masuknya kendaraan mobil pemadam kebakaran mempunyai lebar minimal 8 meter yang artinya melebihi nilai minimum yang diminta dan tidak memiliki batasan tinggi sehingga kendaraan darurat dapat beroperasi dengan baik.

Kompartemenisasi pada bangunan gedung juga harus mempunyai pemisahan ruang yang digunakan sebagai tempat perlindungan dan penampungan sementara penghuni bangunan dalam kondisi darurat. Pemisahan ruang terhadap penjalaran api dapat dilakukan dengan dinding tahan api, dan lantai. Pemisahan dengan dinding tahan api, dinding tersebut harus membentang sepanjang seluruh tingkat lantai bangunan dan menerus sampai bidang dibawah penutup atap. Selain itu, kompartemenisasi mempunyai tingkat ketahanan api yang sesuai dengan tipe konstruksinya. Pemisahan berdasarkan klasifikasi pada lantai harus mempunyai tingkat ketahanan api yang lebih tinggi dari tipe konstruksinya dan harus mempunyai selimut penahan api. Pada bangunan hotel Danau Toba Internasional tidak memiliki pemisahan ruangan untuk penampungan sementara penghuni bangunan, sehingga bangunan ini tidak memiliki pemisahan dinding terhadap api dan selimut penahan api pada lantai. Sepanjang seluruh tingkat lantai dan dinding bangunan ini hanya mempunyai tingkat ketahanan api yang sama sesuai dengan tipe A. Berikut penilaian kompartemenisasi hotel Danau Toba Internasional sesuai dengan persyaratan Pustlitbang.

Tabel 4.17 Analisa kompartemenisasi hotel Danau Toba Internasional No. Persyaratan Hasil Penelitian Kesesuaian

1

Berlaku untuk bangunan dengan luas lantai :

 Konstruksi tipe A = 5000 m2  Konstruksi tipe B = 3500 m2  Konstruksi tipe C = 2500 m2  Termasuk klasifikasi bangunan kelas 3 dan mempunyai tingkat ketahanan api jenis tipe A

 Mempunyai luas lantai 4.351 m2

2

Luas lebih dari 18.000 m2, volume 108.000 m3 harus dilengkapi dengan sprinkler, dikelilingi jalan masuk kendaraan dan sistem pembuangan asap otomatis

_ _

(Sumber : Hasil olah data, 2014)

Sesuai dengan keadaan kompartemenisasi bangunan hotel Danau Toba Internasional yaitu mempunyai luas kompartemenisasi tidak melebihi luas maksimum yang ditentukan dan mempunyai jalan masuk kendaraan darurat yang melebih nilai minimum yang diminta, maka menurut kriteria penilaian audit kebakaran dari Badan Penelitian dan Perkembangan PU Departemen Pekerjaan Umum termasuk dalam klasifikasi baik (B).

Dokumen terkait