• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Kontrasepsi Implant

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel sel telur dan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan hormonal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun dkk, 2008).

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008).

2. Definisi Implant

a. Beberapa konsep tentang Implan

Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah kontrasepsi yang diinsersikan tepat dibawah kulit, dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau di bawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas (Pinem, 2009).

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit (Suratun dkk, 2008).

b. Jenis-jenis Implant 1. Norplant

Terdiri dari enam batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonogestrel dengan lama kerja lima tahun.

2. Jadena dan indoplant

Terdiri dari dua batang silastik lembut berongga dengan panjang 4,3 cm, diameter 2,5 mm, berisi 75 mg levonogestrel dengan lama kerja tiga tahun.

3 Implanon

Terdiri dari satu batang silastik lembut berongga dengan panjang kira-kira 4,0 cm, diameter 2 mm, berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dengan lama kerja tiga tahun.

c. Cara kerja Implant menurut suratun, 2008 yaitu :

1. Menghambat terjadinya ovulasi

2. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk untuk nidasi

3. Mempertebal lender serviks

4. Menipiskan lapisan endometrium.

d. Keuntungan kontrasepsi menurut pinem 2009, yaitu :

1. Daya guna tinggi (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

2. Memberikan perlindungan jangka panjang (lima tahun)

3. Tingkat kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut 4. Tidak perlu dilakukan periksa dalam

5. Tidak mengganggu kegiatan senggama dan juga tidak mengganggu

produksi ASI

6. Bebas dari pengaruh estrogen, Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan

e. Keuntungan Nonkontrasepsi

1. Mengurangi nyeri haid dan mengurangi jumlah darah haid

2. Mengurangi/memperbaiki anemia

3. Melindungi terjadinya kanker endometrium

4. Menurunkan angka kejadian endometrium

5. Mengurangi kejadian kelainan jinak payudara

6. Memberi perlindungan terhadap beberapa penyebab penyakit radang

panggul

f. Keterbatasan implant

1. Nyeri kepala, pening/pusing kepala

2. Peningkatan/penurunan berat badan

3. Nyeri payudara

4. Perubahan mood atau kegelisahan

5. Tidak member perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS

6. Memerlukan tindak pembedahan minor untuk memasang/insersi dan

pencabutannya

7. Efektivitasnya menurunkan jika menggunakan implant bersamaan

dengan penggunaan obat untuk epilepsy dan tuberculosis

8. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000

g. Efek pada sistem reproduksi menurut Hartanto, 2004 yaitu:

1. Tidak dilaporkan adanya efek samping yang serius terhadap system

reproduksipada pemakaian norplant

2. Memang pada 10% akseptor ditemukan adanya kista ovarium yang

sementara, ada yang sampai mencapai ukuran 10 cm. umumnya tidak diperlukan tindakan pembedahan, pengeluaran Implant atau pengobatan lainnya, karena kista tersebut akan mengalami regresi spontan dalam waktu 6 minggu

3. Yang menjadi kekuatiran adalah kemungkinan bertambahnya risiko

dari kehamilan ektopik. Dari penelitian ditemukan kehamilan ektopik 1,5 per 1000 wanita per-tahun, dan ini hampir sama seperti pada akseptor IUD (baik yang non-medicated maupun yang mengandung Cu). Dan angka tersebut masih tetap lebih rendah dibandingkan wanita yang sama sekali tidak ber-KB.

4. Efek kontrasepsi Norplant menghilang dengan cepat setelah

Implantnya dikeluarkan. Mantan akseptor Norplant dapat menjadi hamil sama cepatnya seperti wanita yang sama sekali tidak memakai kontrasepsi apapun. Dari 95 wanita yang menginginkan kehamilan, 50% sudah hamil setelah 3 bulan menghentikan Implantnya, dan 86% setelah 1 tahun

5. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jumlah kecil dari

buruk pada bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang masih menyusu

6. Pemakaian Norplant elama laktasi tidak mempengaruhi kadar hormon

bayinya. LH dan Testosterone di dalam urine adalah sama pada bayi yang disusui akseptor metode barrier ataupun ibu-ibu yang samasekali tidak menggunakan kontrasepsi apa pun.

h. Wanita yang boleh menggunakan Implant

1. Usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak

2. Menginginkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi dan jangka

panjang

3. Menyusui dan memerlukan kontrasepsi

4. Pasca persalinan dan tidak menyusui

5. Pasca keguguran

6. Tidak menginginkan anak lagi tetapi tidak mau sterilisasi

7. Tekanan darah <180/110 mmHg, masalah pembekuan darah atau

anemia bulan sabit

8. Tidak boleh meggunakan kontrasepsi yang mengandung progesterone

9. Riwayat kehamilan ektopik

10.Sering lupa minum Pil

i. Wanita yang tidak boleh menggunakan Implant

1. Hamil atau diduga hamil

2. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya

4. Penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas

5. Tidak dapat menerimaperubahan pola haid yang terjadi 6. Gangguan toleransi glukosa

7. Benjolan/karsinoma payudara/riwayat karsinoma payudara

8. Tumor/neoplasma ginekologik

9. Miom uterus dan kanker payudara

j. Waktu untuk Insersi Implant

1. Yang terbaik pada saat haid hari ke-2 sampai hari ke-7 atau jangan

melewati 5-7 hari setelah haid mulai, tidak diperlukan kontrasepsi tambahan

2. Setiap saat diluar siklus haid asal dapat dipastikan ibu tidak hamil. Bila implant di insersikan setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan senggama atau menggunakan metode kontrasepsi lain selama 7 hari saja

3. Pasca persalinan antara 6 minggu sampai 6 bulan, menyusui, insersi

dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak dibutuhkan penggunaan kontrasepsi lain

4. Bila setelah 6 minggu persalinan terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat tetapi ibu jangan melakukan sanggama selama 7 hari atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja

5. Bila ibu menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya

benar dan ibu dapat tidak hamil, maka insersi dapat dilakukan setiap saat

6. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah suntikan, implant dapat diberikan setiap saat sesuai jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan kontrasepsi lain

7. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal kecuali

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), implant dapat diinsersikan pada saat siklus haid hari ke-7 dan jangan melakukan senggama selama 7 hari, atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja. AKDR segera dicabut

8. Pasca keguguran dapat segera diinsersikan k. Informasi yang perlu disampaikan

1. Efek kontrasepsi timbul dalam beberapa jam setelah insersi dan

berlangsung sampai 5 tahun lagi Norplant dan 3 tahun bagi Implanon dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan

2. Sering ditemukan efek sampingberupa gangguan pola haid utamanya

pada Norplant, terutama 6 sampai 12 bulan pertama, beberapa perempuan mungkin haidnya berhenti sama sekali. Perubahan pola haid tersebut tidak membahayakan . efek samping lain berupa sakit kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payudara. Efek samping ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

3. Norplant dicabut setelah 5 tahun dan susuk implanon dicabut setelah 3 tahun, tetapi dapat dicabut lebih awal bila dikehendaki. Tetapi bila

Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon dicabut sebelum 3 tahun, maka kemungkinan hamil sangat besar dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik.

4. Implant tidak melindungi dari penyakit menular seksual, trmasuk

HIV/AIDS. Bila pasangan memiliki resiko, perlu menggunakan kondom bila melakukan senggama

5. Berikan kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi dan nama klinik.

l. Hal-hal yang harus diperhatikan

1. Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama

setelah insersi. Tujuannya untuk mencegah infeksi pada luka insersi

2. Perlu disampaikan bahwa kemungkinan ada rasa nyeri, pembengkakan,

atau lebam didaerah insisi. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikawatirkan

3. Pekerjaan rutin harian tetap dilakukan, tetapi hindari benturan, gesekan atau penekanan pada daerah insersi

4. Selama 48 jam balutan penekan jangan dibuka dan plester

dipertahankan sampai luka sembuh (biasanya 5 hari)

5. Setelah luka sembuh, daerah insersi dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar

6. Segera ke klinik atau hubungi dokter bila ada masalah sebagai berikut : ada tanda-tanda infeksi misalnya demam, peradangan atau rasa sakit

banyak, amenorea disertai nyeri pada perut bagian bawah, rasa nyeri pada lengan, luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah, ekspulsi batang Implant, sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur, nyeri dada hebat, diduga hamilsebelum menggunakan Implant harus digali informasi dari klien dan dari berbagai sumber untuk mendapatkan data mengenai riwayat kesehatan, aspek sosial budaya dan agama yang dapat mempengaruhi respons klien, serta dilakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan untuk memastikan apakah klien boleh/tidak boleh menggunakan Implan (Pinem, 2009).

Dokumen terkait