• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

H. Prosedur Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini, yaitu :

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari Program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Desa

Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

3. Responden diperoleh dengan wawancara langsung, kemudian menjelaskan

tujuan penelitian kepada calon responden.

4. Menanyakan persetujuan responden untuk menjadi responden secara suka rela.

5. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar

6. Melakukan observasi terlebih dahulu dengan menggunakan lembar checklist apakah termasuk dari kriteria bidan.

7. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya

apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner oleh responden.

8. Setelah diisi kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa

kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

9. Memakai kontrasepsi Implant dinilai dengan menggunakan lembar checklist I. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan analisis univariate di mana penelitian menganalisis data dengan menganalisa tiap variabel hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel dengan menggunakan teknik komputerisasi. Dalam pengumpulan data dan langkah - langkah yang akan dilakukan di antaranya adalah :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

2. Coding (Pengkodean Data)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.

3. Data Entry

Masukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer.

4. Melakukan Teknik Analisis

Tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai karakteristik responden dan faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 dengan jumlah responden 48 orang.

1. Karakteristik Responden

Adapun karakteristik responden yang diperoleh mencakup usia dengan usia terbanyak 20-35 tahun yaitu 27 orang (56.3%), pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 26 orang (54,2%), pekerjaan responden mayoritas ibu rumah tangga(IRT) yaitu 36 orang (75.0%), paritas responden mayoritas multipara yaitu 40 orang (83.3%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Karakteristik Frekuensi % Umur 1 20-35 tahun 27 56.3 2 >35 tahun 21 43.8 Total 48 100.0 Pendidikan F % 1 SD 9 18.7 2 SMP 13 27.1 3 SMA 26 54.2 Total 48 100.0 Pekerjaan F % 1 IRT 36 75.0 2 Wiraswasta 12 25.0 Total 48 100.0 Paritas F % 1 Primipara 8 16.7 2 Multipara 40 83.3 Total 48 100.0

2. Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mendorng ibu memakai kontrasepsi implant yang diidentifikasi dengan 25 pertanyaan.

a. Faktor Kebutuhan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapatkan bahwa faktor kebutuhan mayoritas responden menjawab ya atas pertanyaan menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan yaitu 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak atas pertanyaan apakah ibu mengerti manfaat kontrasepsi implant yaitu 10 orang (20.8%). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak F % F % Faktor Kebutuhan

1. Apakah ibu merasa penting untuk memakai

kontrasepsi implant?

48 100 0 0

2. Apakah ibu mengerti manfaat kontrasepsi implant? 38 79.2 10 20.8

3. Menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara

untuk menunda kehamilan?

48 100 0 0

4. Apakah ibu mengetahui bahwa kontrasepsi implant itu

alat kontrasepsi jangka panjang?

39 81.2 9 18.8

5. Apakah ibu mau memakai kontrasepsi implant karena

tidak diminta biaya/gratis?

b. Faktor Kebutuhan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, dari 48 responden faktor kebutuhan yaitu sebanyak 46 orang (95.8%), dan yang tidak sebanyak 2 orang (4.2%). Lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun

2013

No Faktor Kebutuhan Frekuensi %

1 Ya 46 95.8

2 Tidak 2 4.2

Total 48 100.0

c.Faktor Harapan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat

bahwa dari faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi impant mayoritas responden menjawab ya untuk pertanyaan Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya sebanyak 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu merasa lebih sehat yaitu 3 orang (6.3%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

d. Faktor Harapan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I

Kecamatan Patumabak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Harapan Frekuensi %

1 Ya 48 100,0 2 Tidak 0 0,0 Total 48 100.0 No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak F % F % Faktor Harapan

6. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu merasa lebih sehat?

45 93.7 3 6.3

7. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap dapat terhindar dari anemia?

48 100 0 0

8. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya?

48 100 0 0

9. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap bisa mengurangi pengeluaran keuangan rumah tangga?

48 100 0 0

10. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap anaknya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi?

e. Faktor Minat

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi sebanyak 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Seandainya ibu mengalami keluhan (nyeri) karena memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai alat kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Minat di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak F % F % Faktor Minat

11. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant atas kemauan sendiri?

45 93.7 3 6.3

12. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi ?

48 100 0 0

13. Seandainya ibu mengalami keluhan (nyeri) karena memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai alat kontrasepsi implant ?

12 25 36 75

14. Apabila ibu mengalami kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari setelah memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai kontrasepsi implant?

28 58.3 20 41.7

15. Seandainya ibu merasakan kesakitan didaerah insisi setelah dipasang kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai kontarsepsi implant?

f. Faktor Minat yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 45 orang (93.7%), dan yang tidak sebanyak 3 orang (6.3%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Minat Frekuensi %

1 Ya 45 93.7

2 Tidak 3 6.3

Total 48 100.0

g. Faktor Dukungan Keluarga

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat bahwa dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah keluarga yang lain (saudara ibu) memberikan dorongan kepada ibu untuk memakai kontrasepsi implant yaitu 42 orang (87.5%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga Responden di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2013

h. Faktor Dukungan Keluarga yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 12 orang (25.0%), dan yang tidak yaitu 36 orang (75.0%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga yang Mendorong Ibu Memaki Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Dukungan Keluarga Frekuensi %

1 Ya 12 25.0 2 Tidak 36 75.0 Total 48 100.0 No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak F % F %

Faktor Dukungan Keluarga

16. Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant?

36 75 12 25

17. Apakah suami ibu pernah memotivasi ibu untuk memakai kontrasepsi implant?

9 18.7 39 81.3

18. Apakah suami ikut mendampingi dan menemani ibu selama pemasangan kontrasepsi implant?

13 27.1 35 72.9

19. Apakah suami ibu mengetahui manfaat dari kontrasepsi implant?

34 70.8 14 29.2

20. Apakah keluarga yang lain (saudara ibu) memberikan dorongan kepada ibu untuk memakai kontrasepsi implant?

i. Faktor Lingkungan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas responden yang menjawab ya dengan pertanyaan Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant sebanyak 34 orang (70.8%), dan mayoritas yang menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah ibu terdorong memakai kontrsepsi implant karena banyak di lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant yaitu 38 orang (79.2%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.10

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013 No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak F % F % Faktor Lingkungan

21. Bila ibu melihat teman memakai alat kontrasepsi implant, apakah ada dorongan ibu untuk memakai kontrasepsi implant juga?

23 47.9 25 52.1

22. Apakah banyak disekitar lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant?

11 22.9 37 77.1

23. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant ?

34 70.8 14 29.2

24. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memberikan konseling tentang keuntungan dan kerugian kontrasepsi implant pada ibu?

31 64.6 17 35.4

25. Apakah ibu terdorong memakai kontrsepsi implant karena banyak di lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant?

j. Faktor Lingkungan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 19 orang (39.6%), dan yang tidak sebanyak 29 orang (60.4%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.11

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Lingkungan Frekuensi %

1 Ya 19 39.6

2 Tidak 29 60.4

Total 48 100.0

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. 1. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontarsepsi Implant Berdasarkan

Kebutuhan

Penelitian ini menunjunjukkan bahwa dari faktor kebutuhan yang paling banyak mendorong ibu memakai kontrasepsi impant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang adalah Menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan yaitu 48 orang (100). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48

responden yaitu sebanyak 46 orang (95.8%), dan yang tidak sebanyak 2 orang (4.2%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat bahwa faktor kebutuhan mayoritas responden menjawab ya atas pertanyaan apakah ibu merasa penting untuk memakai kontrasepsi implant, pertanyaan menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan dan pertanyaan apakah ibu mau memakai kontrasepsi implant karena tidak diminta biaya/gratis, dapat disimpulkan bahwa ibu memilih untuk memakai kontrasepsi implant karena ibu merasa penting untuk memakai kontrasepsi implant karena kontrasepsi implant adalah salah satu cara untuk menunda kehamilan dan ada program pemerintah yaitu Safari KB ibu-ibu yang ingin memakai KB dengan tidak diminta biaya/gratis.

Menurut Hamzah (2009), motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkannya.

Hal ini sesuai dengan yang menyatakan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, sebab memang motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan terdorong untuk bertindak ketika dalam dirinya merasa ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan keadaan ketidakseimbangan (ketidakpuasan), yaitu ketegangan-ketegangan, dan ketegangan itu akan hilang ketika kebutuhan itu telah terpenuhi.

meningkatnya kesadaran PUS untuk menggunakan jenis kontrasepsi yang lebih efektif bila sudah mencapai usia reproduksi mempunyai dua orang anak (Multipara). Karena dari 48 responden terdapat 40 ibu multipara atau mempunyai anak lebih dari dua orang anak.

Di samping itu tingginya motivasi akseptor menunjukkan bahwa tingkat pemahaman, kebutuhan akan program keluarga berencana dan kesadaran terfokus pada indikasi untuk mengatur kehamilannya. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah melalui program keluarga berencana nasional bahwa sebaiknya bagi PUS dengan istri berumur 20-35 tahun untuk mengatur kehamilannya setelah mempunyai 2 orang anak dengan jarak kehamilan 2-4 tahun.

2. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Harapan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 48 orang (100%).

Menurut Taufik (2007), seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan

harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan.

Meskipun masih ada sebagian orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki namun pada sebagian orang memandang anak adalah beban keluarga yang pada gilirannya akan menjadi beban psikologi dan sosial sehingga tidak jarang seorang wanita/ibu menolak lahirnya anak mereka dengan berbagai macam cara yang salah satunya adalah dengan menggunakan kontrasepsi khususnya yang dipilih ibu adalah kontrasepsi implant banyak harapan ibu setelah memakai kontrasepsi implant yaitu ibu berharap setelah memakai kontrasepsi implant ibu merasa lebih sehat, ibu berharap dapat terhindar dari penyakit anemia, ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya, ibu berharap bisa mengurangi pengeluaran keuangan rumah tangga setiap bulannya, dan ibu berharap anaknya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi.

Sarana dan prasarana kesehatan serta informasi yang tersedia pada saat ini, memberikan kemudahan bagi wanita/ibu untuk memperoleh pelayanan dan informasi tentang keluarga berencana sehingga banyak wanita/ibu memilih mengatur/mengakhiri kehamilannya dengan menggunakan alat kontrasepsi sebagai cara yang terbaik yang tidak memberikan efek/dampak yang negatif terhadap kesehatan reproduksinya akibat hamil dan melahirkan yang berulang kali dan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada ibu. Oleh karena itu, sudah banyak ibu dengan paritas 1 dan 2 yang memutuskan atau memilih menggunakan kontrasepsi khususnya kontrasepsi implant sebagai salah

kehamilan. Hal tersebut seiring dengan program pemerintah dalam mensukseskan tujuan KB nasional untuk menunjukkan keluarga yang berkualitas.

3. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Minat

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 45 orang (93.7%), dan yang tidak sebanyak 3 orang (6.3%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi, dapat disimpulkan bahwa ibu ingin memakai kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai kontrasepsi dan ibu merasa lebih suka untuk memakai kontrasepsi implant.

Menurut Taufik (2007) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh atau tidak ada paksaan oleh pihak manapun. Hal ini menunjukkan karena dalam setiap diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi datang darihati sanubari umumnya dengan karena kesadaran, minat dari diri sendiri bukan dari orang lain.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Taufik minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuuh ibu atau ibu tidak dipaksa oleh puhak manapun. Hal ini menunjukkan tingkat minat yang tinggi pada ibu akan berperan dalm pemilihannya untuk memakai alt kontrasepsi khususnya ibu memilih untuk memaki kontrasepsi implant sebagai alat untuk menunda kehamilan/menjarangkan anak dengan metode efektif dan jangka panjang.

4. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Dukungan Keluarga

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 36 orang (75%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 12 orang (25.0%), dan yang tidak sebanyak 36 orang (75.0%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrsepsi implant dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan apakah suami ibu setuju ibu memakai

suami ibu setuju atau suami mendukung ibu untuk memakai kontrasepsi implant sehingga ibu termotivasi untuk memakai kontrasepsi.

Menurut Taufik (2007) dukungan atau dorongan dari suami dan anggota keluarga yang lain semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk keluarganya. Suami membawa istri ke tempat pelayanan kesehatan bukan kehendak diri ibu sendiri tetapi karena ada dorongan dari keluarga seperti : suami, orang tua dan teman. Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk keluarganya.

Lawrence Green mengatakan bahwa prilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor yakni : faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong, peran suami/dukungan keluarga termasuk faktor pendorong yang ikut menentukan terjadinya prilaku pada istri. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar peran suami mengenai penggunaan implant pada istri maka semakin besar pula penggunaan implant pada istri.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 48 responden hanya 12 orang (25.0) yang mengatakan ya ada faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant berarti didalam penelitian ini tidak sejalan dengan yang dinyatakan oleh Lawrence Green.

5. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Lingkungan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant yaitu sebanyak 34 orang (70.8%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 19 orang (39.6%), dan yang tidak sebanyak 29 orang (60.4%).

Dari 48 resposden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas responden yang menjawab ya dengan pertanyaan apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant, dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan sangat berperan penting untuk memotivasi ibu untuk memakai alat kontasepsi dengan cara petugas kesehatan khususnya Bidan untuk memberikan konseling kepada pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian semua alat kontrasepsi, agar ibu dapat memilih sendiri alat kontrasepsi yang ibu inginkan.

Menurut Taufik (2007) lingkungan adalah tempat dimana seseorang itu tinggal. Lingkugan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya.

Ditinjau dari tingkat pendidikan akseptor KB, terdapat akseptor KB implant dari 48 responden paling banyak digunakan pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 26 orang (54.2%) karena pada era globalisasi ini masyarakat memperoleh informasi baik dari media masa, TV, Radio, teman dan informasi dari orang lain (tenaga kesehatan) yang memudahkan para wanita/ibu memperoleh informasi tentang seks dan kesehatan reproduksi sehingga menambah wawasan pengetahuan, pemahaman mereka tentang masalah kesehatan dan menambah minat bagi ibu yang ingin menunda atau menjarangkan jumlah anaknya khususnya untuk memakai kontrasepsi implant sebagai salah satu metoda kontrasepsi jangka panjang dan praktis. Disamping itu dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan serta diskusi/komunikasi antar sesama akseptor akan menambah pengetahuan dan pemahaman mereka tentang manfaat dan tujuan KB.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita/ibu maka semakin mudah mencerna semua informasi yang di peroleh segala keputusannya di dasari atas pemikiran yang rasional. Dalam hal ini dapat di katakan bahwa tingkat pendidikan seseorang belum menjamin terhadap tingkat pengetahuan sehingga dapat di simpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi tidak berhubungan langsung dengan tingkat pendidikan akseptor KB.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait