• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

BAB IV PEMBAHASAN

B. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

USU Repository © 2009

1) Belum diketahuinya potensi sesungguhnya yang dapat dicapai.

2) Dasar penentuan target ang masih kurang tepat, masih berdasarkan pada data histories ( realisasi APBD pada tahun sebelumnya).

3) Sumber daya untuk menggali sumber-sumber penerimaan tersebut belum tersedia dengan baik.

4) Sarana dan prasarana penunjang masih kurang memadai. 5) Pelaksanaan pengawasan yang kurang efektif.

B. Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat.

Untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak daerah terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Langkat, maka dibandingkan antara realisasi penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

analisis ini digunakan untuk mengetahui kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah di kabupaten Langkat, dengan membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun ketahun selam 5 tahun akan mendapatkan hasil analisis yang berfluktuasi dari kontribusi tersebut dan akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun, sehingga dapat membuktikan peranan pajak dan retribusi mempunyai kontribusi yang besar atau kecil terhadap pendapatan asli daerah pada Kabupaten Langkat. Apabila pengaruh kenaikan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah semakin tinggi, maka akan mendorong peningkatan PAD hal ini akan membawa dampak yang baik bagi PAD. Bila yang terjadi

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

sebalikna maka perlu dilakukan peningkatan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan PAD melalui pajak daerah.

Dalam era otonomi daerah sekarang inim daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Sejalan dengan kewenangan tersebut. Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah. Adapun kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap penerimaan daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 4.3

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN PEMKAB 2003-2007

Tahun Pendapatan Asli Daerah Kontribusi % 2003 15.309.393.840,34 18,44% 2004 16.506.106.889,76 15,3% 2005 17.755.240.658,03 13,78% 2006 18.640.503.288,44 9,55% 2007 12.636.888.524,00 10,03% Rata-rata Kontribusi 13,42% Sumber : Data Olahan,2008

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kontribusi Pendapatan Asli Daerah terdapat total penerimaan daerah sangat rendah sekali yaitu rata-rata memberikan kontribusi 13,42%. Hal ini juga mengidentifikasikan bahwa Kabupaten Langkat meskipun sudah dikatakan daerah yang otonom dalam menyelenggarakan pemerintahannya masih sangat tergantung pada pemerintah pusat. Dan ini juga mengidentifikasikan bahwa Kabupaten Langkat belum mampu untuk meningkatkan kemampuan keuangannya melalui sumber-sumber penerimaan yang berasal dari daerah tersebut dan juga ini mengidentifikasikan bahwa Pendapatan Asli Daerah belum dapat digali secara optimal.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar dapat melaksanakan otonomi, maka sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal dan tentu saja didalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk diantaranya adalah pajak daerah memang telah sejak lama menjadi unsur Pendapatan Asli Daerah yang utama.

Data kontribusi pajak daerah terhadap total Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

TABEL 4.4

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN ASLI DAERAH

TAHUN 2003-2007

TAHUN PAJAK DAERAH KONTRIBUSI %

2003 9.154.799.278,60 26,4% 2004 10.596.729.653,36 26,3% 2005 10.192.647.783,00 24,1% 2006 9.640.258.663,60 23,3% 2007 12.636.888.524,00 58,3% Rata-rata Kontribusi 31,68% Sumber : Data Olahan, 2008

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kontribusi dari tahun 2003-2007 menunjukkan bahwa pajak daerah memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu rata-rata 31,68 %. Berdasarkan kondisi diatas dapat kita ketahui bahwa belum optimalnya Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Langkat khususnya pajak daerah.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan belum optimalnya Pendapatan Asli Daerah khususnya pada pos Pajak Daerah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Faktor penyebab langsung

Yang dimaksud faktor penyebab langsung ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pencapaian sasaran, oleh karena itu apabila faktor ini siatasi maka akan mempunyai pengaruh langsung terhadap pencapaian sasaran.

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

Faktor-faktor ini meliputi :

1) Masih belum realistisnya didalam penentuan target Pendapatan Asli Daerah yaitu pajak daerah

2) Masih tingginya tingkat kebocoran dan kelolosan 3) Berkurangnya objek penerimaan

b. Faktor penyebab tidak langsung

Yang dimakud faktor penyebab tidak langsung ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung terhadap pencapaian sasaran, oleh karena itu apabila faktor ini diatasi maka tidak akan mempunyai pengaruh langsung terhadap pencapaian sasaran, namun akan mempunyai pengaruh kepada akibat yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab yang diatasi tersebut.

Faktor-faktor ini meliputi :

1) Sistem penentuan target yang didasarkan pada data histories 2) Belum efektifnya pemberlakuan sangsi

3) Pelayanan operasional di lapangan masih belum dilaksanakan secara prima

4) Terbatasnya sumber daya atau petugas pelaksana operasional dilapangan 5) Adanya birokrasi dalam pelayanan pemungutan pajak daerah

6) Kurangnya sarana dan prasarana untuk operasional dilapangan 7) Belum efektifnya sistem pengendalian dan pengawasan dilapangan

sesuai dengan faktor-faktor penyebab langsung maupun tidak langsung yang diuraikan diatas, maka upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasinya guna

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah khususnya pajak daerah adalah sebagai berikut :

a. Pemecahan masalah terhadap faktor penyebab langsung adalah :

1) Mengupayakan agar dalam penentuan target Pendapatan Asli Daerah dilakukan secara lebih realistis.

2) Mengeliminir tingkat kebocoran dan kelolosan

3) Mengupayakan agar jenis objek penerimaan yang berasal dari pajak daerah yang jumlahnya berkurang dapat ditingkatkan kembali

b. Pemecahan masalah terhadap faktor penyebab tidak langsung adalah :

1) Mengupayakan agar metode yang digunakan dalam penentuan target seharusnya tidak didasarkan pada data histories

2) Mengefektifkan pemberlakuan sangsi

3) Mengupayakan tersedianya pelayanan yang prima terhadap masyarakat dalam pemungutan pajak

4) Mengupayakan tidak adanya birokrasi terhadap pelayanan pemungutan pajak daerah

5) Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk operasional dilapangan

6) Mengefektifkan sistem pengendalian dan pengawasan dilapangan

Selain upaya yang telah disebutkan diatas, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah khususnya dari pajak Daerah adalah sebagai berikut :

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah adalah suatu tindakan usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat dan teliti. Dalam upaya intensifikasi akan mencakup aspek ketatalaksanan dan aspek personalianya, yang pelaksanaannya meliputi :

1) memperbaiki dan menyesuaikan aspek kelembagaan/organisasi Dinas Pendapatan Daerah, berikut perangkatnya sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang

2) memperbaiki/menyesuaikan aspek ketatalaksanaan, baik administrasi maupun operasional yang meliputi :

3) pengawasan dan pengendalian yang meliputi pengawasan dan pengendalian yuridis, teknis dan penatausahaan

4) peningkatan sumber daya manusia pengelola Pendapatan Asli Daerah, dalam hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan, kursus, dan juga program-program pendidikan yang berkaitan dengan hal tersebut

5) meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat. b. Upaya Ekstensifikasi

Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah adalah usaha-usaha menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang baru, namun tidak bertentangan dengan kebijakan pokok nasional, yaitu pungutan pajak daerah yang dilaksanakan tidak semata-mata untuk menggali pendapatan daerah berupa sumber penerimaan yang memadai, tetapi juga melaksanakan fungsi fiscal lainnya agar tidak memberatkan bagi masyarakat.

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pembahasan mengenai pengaruh sistem pemungutan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa Realisasi PAD pada pajak daerah pada Pemerintah Kabupaten Langkat selama tahun 2003-2007 melebihi dari target yaitu rata-rata 101,23%. Dari Sistem Pemungutan Pajak daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat menggunakan sistem with holding system untuk setiap jenis-jenis pajak daerah Dimana dengan menggunakan sistem ini memudahkan pemerintah daerah untuk melakukan pemungutan pajak daerah with holding system merupakan sistem pemungutan pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang ditentukan oleh pihak ketigayang ditunjuk oleh pajabat pemerintah. Kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Pemerintah Kabupaten Langkat sebesar 31,68%. Sedangkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap penerimaan daerah menunjukkan rata-rata 13,42%, dilihat dari aspek kemampuan keuangan daerah belum mampu melaksanakan otonomi karena masih tergantung pada penerimaan diluar Pendapatan Asli Daerah. Pajak daerah dapat dikembangkan karena pajak daerah merupakan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang berpotensi karena memberikan kontribusi yang cukup besar. Kendala-kendala yang menyebabkan belum optimalnya penerimaan pajak daerah berasal dari faktor penyebab langsung maupun tidak langsung.

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

B. Saran

Dalam penelitian ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan penulis. Akan tetapi, mungkin masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyarankan beberapa hal demi kesempurnaan penelitian selanjutnya sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan untuk penelitian mengambil jangka waktu yang lebih lama untuk diteliti dan jika memungkinkan kurun waktu yang digunakan adalah perbulan

2. penulis juga menyarankan untuk melakukan penelitian yang menerangkan perbedaan untuk menentukan sistem mana yang lebih baik digunakan untuk menentukan pemungutan pajak daerah

3. penulis menyarankan untuk meneliti pengaruhnya secara terpisah menurut jenis pajak daerah yang ada pada pemerintahan tersebut.

4. penulis menyarankan agar tidak menjadikan analisis penelitian ini sebagai satu-satunya alat analitis dalam usaha meningkatkan pendapatan asli daerah pemkab Langkat karena analisis ini hanya sebagai bahan masukan bagi pemkab Langkat, sebaiknya dilakukan pula dengan model analisis lainnya.

Dalam penelitian ini juga penulis menyarankan beberapa hal yang mungkin menjadi bahan masukan bagi Pemerintah daerah Kabupaten Langkat dalam meningkatkan penerimaan PAD khususnya pada pos pajak daerah yaitu sebagai berikut :

1. Menjelaskan penyebab belum optimalnya penerimaan pajak daerah dengan mengatasi faktor-faktor penyebab yang langsung maupun tidak langsung seperti yang telah dijelaskan penulis dalam bab sebelumnya

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

2. Melakukan upaya intensifikasi pajak daerah sehingga dapat mengoptimalkan penerimaan PAD di Pemerintah Kabupaten Langkat

3. Melakukan upaya ekstensifikasi pajak daerah sehingga dapat mengoptimalkan penerimaan PAD di Pemerintahan Kabupaten Langkat.

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Boediono,B,2000, Perpajakan Indonesia : teori Perpajakan, Kebijaksanaan Perpajakan, dan Pajak luar Negeri,Diadit Media, Jakarta

Brata Kusumah, Deddy, 2001, Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Gramedia, Jakarta.

Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, 2004, Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, USU Press, Medan.

Erlina, Sri mulyani,2007, Metodologi Penelitian Bisnis , USU Press, Medan. Halim, Abdul, 2001, Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat, Jakarta. Halim, Abdul, 2007, Akuntasi Keuangan Daerah edisi 3, Salemba Empat, Jakarta Kurniawan,Agus purwanto, 2004, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia,

Bayu Media, Malang.

Mardiasmo,2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Penetbit Andi, Yogyakarta.

Samudra,Azhari A, 2005, Perpajakan di Indonesia : Keuangan, Pajak dan Retribusi, PT. Hecca Mitra Utama, Jakarta.

Saragih, Juli Panglima, 2003, Desentralisasi Fiskal dan Keuangan daerah dalam Otonomi, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siahaan, Marihot P. 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Undang-Undang No. 32 dan 33 Tahun 2004, Tentang Otonomi Daerah, Fokusmedia, Bandung.

Undang-Undang No. 34 Tahun 2000, Tentang Perubahan atas Undang-undang RI No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Dokumen terkait