D. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD
D.7. Konversi Laporan Keuangan PPKD
D.7.2. Konversi untuk Neraca
D.7.2. Konversi untuk Neraca
Ketika akan melakukan konversi Neraca, perlu diteliti lebih dahulu pada klasifikasi
Ketika akan melakukan konversi Neraca, perlu diteliti lebih dahulu pada klasifikasi
mana terjadi perbedaan antara Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun
mana terjadi perbedaan antara Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun
2005, kemudian lakukan konversi. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:
2005, kemudian lakukan konversi. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
ASET LANCAR
ASET LANCAR
PP No. 24 Tahun 2005 tentang
PP No. 24 Tahun 2005 tentang
SAP ASET LANCAR
SAP ASET LANCAR
K
Kaass AA.. AAsseett LLaannccaarr
1
1. . KKaas s ddi i KKaas s DDaaeerraah h 11. . KKaas s ddi i KKaas s DDaaeerraahh
Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek 4. Investasi Jangka Pendek4. Investasi Jangka Pendek
Piutang
Piutang 5. Piutang Pajak5. Piutang Pajak
1
1. . PPiiuuttaanng g PPaajjaak k 66. . PPiiuuttaanng g RReettrriibbuussii
2. Piutang Retribusi
2. Piutang Retribusi 7. Bagian Lancar Pinjaman kepada7. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Perusahaan Negara
Perusahaan Negara
3. Piutang Dana Bagi Hasil
3. Piutang Dana Bagi Hasil 8. Bagian Lancar Pinjaman kepada8. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah
4. Piutang Dana Alokasi Umum
4. Piutang Dana Alokasi Umum 9. Bagian Lancar Pinjaman kepada9. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat
5. Piutang Dana Alokasi Khusus
5. Piutang Dana Alokasi Khusus 10. Bagian Lancar Pinjaman kepada10. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Pemerintah Daerah Lainnya
Pemerintah Daerah Lainnya
6. Piutang Lain-Lain
6. Piutang Lain-Lain 11. Bagian Lancar Tagihan Penjualan11. Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran
Angsuran
12. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
12. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
13. Piutang Lainnya
13. Piutang Lainnya
Persediaan
Persediaan 14. Persediaan14. Persediaan
Perbedaan pada kelompok Aset Lancar terlihat pada akun piutang, selain piutang
Perbedaan pada kelompok Aset Lancar terlihat pada akun piutang, selain piutang
pajak dan piutang retribusi dalam Permendagr
pajak dan piutang retribusi dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Piutangi No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Piutang
Dana Bagi Hasil, Piutang Dana Alokasi Umum, Piutang Dana Alokasi Khusus yang di
Dana Bagi Hasil, Piutang Dana Alokasi Umum, Piutang Dana Alokasi Khusus yang di
dalam format menurut PP No. 24 Tahun 2005 t
dalam format menurut PP No. 24 Tahun 2005 tidak disajikan contohnya, sehingga perluidak disajikan contohnya, sehingga perlu
ditambahkan.
ditambahkan.
Kemudian dalam format PP No. 24 Tahun 2005 diberikan kelompok akun Bagian
Kemudian dalam format PP No. 24 Tahun 2005 diberikan kelompok akun Bagian
Lancar Pinjaman, yaitu akun Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara,
Lancar Pinjaman, yaitu akun Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara,
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat, dan Bagian Lancar Pinjaman
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat, dan Bagian Lancar Pinjaman
kepada Pemerintah Daerah Lainnya yang di dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006
kepada Pemerintah Daerah Lainnya yang di dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006
tidak ada.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
INVESTASI JANGKA PANJANG
INVESTASI JANGKA PANJANG
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
INVESTASI JANGKA PANJANG
INVESTASI JANGKA PANJANG
A
A. . IInnvveessttaassi i NNoonn--PPeerrmmaanneenn AA. . IInnvveessttaassi i NNoonn--PPeerrmmaanneenn
1. Pi
1. Pinjnjamaman an kekepapada da PePerurusasahahaan an NeNegagara ra 1. 1. PiPinjnjamaman an kekepapada da PePerurusasahahaan an NeNegagarara
2.
2. PinPinjamjaman an kekepapada da PerPerusausahahaan an DaDaeraerah h 2. 2. PiPinjnjamaman an kekepapada da PePerurusasahahaan an DaDaererahah
3. Pinjaman kepada Pemerintah
3. Pinjaman kepada Pemerintah
Daerah Lainnya
Daerah Lainnya
3. Pinjaman kepada Pemerintah
3. Pinjaman kepada Pemerintah
Daerah Lainnya
Daerah Lainnya
4.
4. InInveveststasasi di dalalam am SuSurarat Ut Utatang ng NeNegagara ra 4. 4. InInveveststasasi i dadalalam m SuSurarat t UtUtanang g NeNegagarara
5. Investasi Dana Bergulir
5. Investasi Dana Bergulir 5. Investasi dalam Proyek5. Investasi dalam Proyek
Pembangunan Pembangunan 6 6 IInnvveessttaassi i NNoonn-P-Peermrmaanneen n LLaaiinnnnyya a 66. . IInnvveesstatassi i NNoonn--PPeerrmmaanneen n LLaaininnnyyaa B B. . IInnvveessttaassi i PPeerrmmaanneenn BB. . IInnvveessttaassi i PPeerrmmaanneenn
1. Penyertaan Modal Pemerintah
1. Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Daerah
1. Penyertaan Modal Pemerintah
1. Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Daerah
2. Penyertaan Modal dalam
2. Penyertaan Modal dalam
Proyek Pembangunan
Proyek Pembangunan
2. Investasi Permanen Lainnya
2. Investasi Permanen Lainnya
3. Penyertaan Modal
3. Penyertaan Modal
Perusahaan Patungan
Perusahaan Patungan
4. Investasi Permanen Lainnya
4. Investasi Permanen Lainnya
Perbedaan pada kelompok akun Investasi Jangka Panjang:
Perbedaan pada kelompok akun Investasi Jangka Panjang:
(i)
(i) Dalam format PP Dalam format PP No. 24 Tahun 20No. 24 Tahun 2005 Investasi dalam 05 Investasi dalam Proyek PembangunanProyek Pembangunan
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Non-Permanen, sedangkan dalam
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Non-Permanen, sedangkan dalam
Permendagri No. 13 Tahun 2006 Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan
Permendagri No. 13 Tahun 2006 Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Permanen,
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Permanen,
(ii)
(ii) Dalam format Dalam format Permendagri No. 13 Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tahun 2006 terdapat akun terdapat akun Investasi Dana Bergulir Investasi Dana Bergulir
termasuk ke dalam Investasi Non-Permanen, yang di dalam format
termasuk ke dalam Investasi Non-Permanen, yang di dalam format PP No. 24 TahunPP No. 24 Tahun
2005 tidak ada,
2005 tidak ada,
(iii) Dalam format Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Penyertaan Modal
(iii) Dalam format Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Penyertaan Modal
Perusahaan Patungan ter
Perusahaan Patungan termasuk ke dalam Investasi Permanen, yang di dalam formatmasuk ke dalam Investasi Permanen, yang di dalam format
PP No. 24 Tahun 2005 tidak ada.
PP No. 24 Tahun 2005 tidak ada.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
ASET TETAP
ASET TETAP
PP No. 24 Tahun 2005 tentang
PP No. 24 Tahun 2005 tentang
SAP ASET TETAP
SAP ASET TETAP
1 1.. TTaannaahh 11.. TTaannaahh 2 2. . PPeerraallaattaan n ddaan n MMeessiin n 22. . PPeerraallaattaan n ddaan n MMeessiinn 3 3. . GGeedduunng g ddaan n BBaanngguunnaan n 33. . GGeedduunng g ddaan n BBaanngguunnaann 4.
4. Jalan, Jalan, Jaringan, Jaringan, dan dan Instalasi Instalasi 4. 4. Jalan, Jalan, Irigasi, Irigasi, dan dan JaringanJaringan
5 5. . AAsseet t TTeettaap p LLaaiinnnnyya a 55. . AAsseet t TTeettaap p LLaaiinnnnyyaa 6 6. . KKoonnssttrruukkssi i ddaallaam m PPeennggeerrjjaaaan n 66. . KKoonnssttrruukkssi i ddaallaam m PPeennggeerrjjaaaann 7 7. . AAkkuummuullaassi i PPeennyyuussuuttaan n 77. . AAkkuummuullaassi i PPeennyyuussuuttaann
Perbedaan di dalam Aset Tetap ada pada kelompok Jalan, Jaringan, dan Instalasi
Perbedaan di dalam Aset Tetap ada pada kelompok Jalan, Jaringan, dan Instalasi
berdasarkan akun pada Permendagri No. 13 Tahun 2006, sedangkan berdasarkan
berdasarkan akun pada Permendagri No. 13 Tahun 2006, sedangkan berdasarkan
format PP No. 24 Tahun 2005 kelompok yang sama adalah Jalan, Irigasi, dan Jaringan.
format PP No. 24 Tahun 2005 kelompok yang sama adalah Jalan, Irigasi, dan Jaringan.
Bila diperhatikan lebih saksama ke dalam susunan Kode Rekening Permendagri No.
Bila diperhatikan lebih saksama ke dalam susunan Kode Rekening Permendagri No.
13 Tahun 2006, yang dimaksud dengan jaringan termasuk di dalamnya adalah jaringan
13 Tahun 2006, yang dimaksud dengan jaringan termasuk di dalamnya adalah jaringan
irigasi, sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan substansi di antara keduanya.
irigasi, sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan substansi di antara keduanya.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
ASET LAINNYA
ASET LAINNYA
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
ASET LAINNYA
ASET LAINNYA
1
1. . TTaaggihihaan n PiPiuutatanng g PePennjjuuaalalan n AAnngsgsuuraran n 1. 1. TaTagigihahan n PePenjnjuaualalan n AnAngsgsururanan
2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Daerah 2. Tuntutan Perbendaharaan2. Tuntutan Perbendaharaan
3 3. . KKeemmiittrraaaan n ddeennggaan n PPiihhaak k KKeettiigga a 33. . TTuunnttuuttaan n GGaanntti i RRuuggii 4 4. . AAsseet t TTiiddaak k BBeerrwwuujjuud d 44. . KKeemmiittrraaaan n ddeennggaan n PPiihhaak k KKeettiiggaa 5 5. . AAsseet t LLaaiinn--LLaaiin n 55. . AAsseet t TTiiddaak k BBeerrwwuujjuudd 6. Aset Lain-Lain 6. Aset Lain-Lain
Perbedaan pada kelompok Aset Lainnya terlihat bahwa dalam format PP No. 24
Perbedaan pada kelompok Aset Lainnya terlihat bahwa dalam format PP No. 24
Tahun 2005 dibedakan antara Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi,
Tahun 2005 dibedakan antara Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi,
sedangkan di Permendagri No. 13 Tahun 2006 hanya ada Tagihan Tuntutan Ganti
sedangkan di Permendagri No. 13 Tahun 2006 hanya ada Tagihan Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah dengan tida
Kerugian Daerah dengan tidak memisahkan ke dalam dua kelompok seperti pada PP No.k memisahkan ke dalam dua kelompok seperti pada PP No.
24 Tahun 2005. Oleh karena itu, sesuai dengan kejadian tr
24 Tahun 2005. Oleh karena itu, sesuai dengan kejadian transaksinya perlu dibedakanansaksinya perlu dibedakan
ke dalam dua kelompok seperti dalam PP No. 24 Tahun 2005.
ke dalam dua kelompok seperti dalam PP No. 24 Tahun 2005.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
KEWAJIBAN KEWAJIBAN A A. . KKeewwaajjiibbaan n JJaannggkka a PPeennddeekk AA. . KKeewwaajjiibbaan n JJaannggkka a PPeennddeekk 1. 1. UtUtanang Pg Pererhihitutungngan an FiFihahak Kk Ketetigiga a 11. . UUtatanng g PPeerhrhiitutunnggaan n FFiihhaak k KKeettigiga a ((PPFFK)K) 2 2. . UUttaanng g BBuunngga a 22. . UUttaanng g BBuunnggaa 3 3. . UUttaanng g PPaajjaak k 33. . BBaaggiiaan n LLaannccaar r UUttaanng g ddaallaam m NNeeggeerrii
4. Bagian Lancar Utang Jangka
4. Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang
Panjang
4. Bagian Lancar Utang Jangka
4. Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang Lainnya Panjang Lainnya 5 5. . PPeennddaappaattaan n DDiitteerriimma a ddi i MMuukka a 55. . UUttaanng g JJaannggkka a PPeennddeek k LLaaiinnnnyyaa B B. . KKeewwaajjiibbaan n JJaannggkka a PPaannjjaanngg BB. . KKeewwaajjiibbaan n JJaannggkka a PPaannjjaanngg 1 1. . UUttaanng g DDaallaam m NNeeggeerri i 11. . UUttaanng g DDaallaam m NNeeggeerrii 2 2. . UUttaanng g LLuuaar r NNeeggeerri i 22. . UUttaanng g JJaannggkka a PPaannjjaanng g LLaaiinnnnyyaa
Perbedaan kelompok Kewajiban:
Perbedaan kelompok Kewajiban:
(i)
(i) Dalam PermendDalam Permendagri No. agri No. 13 Tahun 13 Tahun 2005 terdapat 2005 terdapat Utang Pajak Utang Pajak yang dimyang dimasukkan kasukkan kee
dalam Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) menurut PP No. 24 Tahun 2005,
dalam Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) menurut PP No. 24 Tahun 2005,
(ii)
(ii) Dalam PermendDalam Permendagri No. 13 Tahagri No. 13 Tahun 2005 terdapun 2005 terdapat Pendapatan Diterimat Pendapatan Diterima di Muka ya di Muka yangang
dimasukkan ke dalam Utang Jangka Pendek Lainnya menurut PP No. 24 Tahun
dimasukkan ke dalam Utang Jangka Pendek Lainnya menurut PP No. 24 Tahun
2005,
2005,
(iii
(iii) ) Dalam Permendagri No. Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2005 13 Tahun 2005 terdapat Utang Luar Negeri yaterdapat Utang Luar Negeri yang dimasukkanng dimasukkan
ke dalam Utang Jangka Panjang Lainnya menurut PP No. 24 Tahun 2005,
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Permendagri No. 13 Tahun 2006
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA
A
A. . EEkkuuiittaas s DDaanna a LLaannccaarr AA. . EEkkuuiittaas s DDaanna a LLaannccaar r
1. Sisa Lebih Pembiayaan
1. Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)
Anggaran (SiLPA)
1. Sisa Lebih Pembiayaan
1. Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) Anggaran (SiLPA) 2 2. . CCaaddaannggaan n PPiiuuttaanng g 22. . CCaaddaannggaan n PPiiuuttaanngg 3 3. . CCaaddaannggaan n PPeerrsseeddiiaaaan n 33. . CCaaddaannggaan n PPeerrsseeddiiaaaann
4. Dana yang Harus Disediakan
4. Dana yang Harus Disediakan
untuk Pembayaran Utang
untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek*
Jangka Pendek*
4. Dana yang Harus Disediakan
4. Dana yang Harus Disediakan
untuk Pembayaran Utang
untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek
Jangka Pendek
B
B. . EEkkuuiittaas s DDaanna a IInnvveessttaassii BB. . EEkkuuiittaas s DDaanna a IInnvveessttaassii
1. Diinvestasikan dalam Investasi
1. Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang
Jangka Panjang
1. Diinvestasikan dalam Investasi
1. Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang
Jangka Panjang
2
2. . DDiiiinnvveessttaassiikkaan n ddaallaam m AAsseet t TTeettaap p 22. . DDiiiinnvveessttaassiikkaan n ddaallaam m AAsseet t TTeettaapp
3. Diinvestasikan dalam Aset
3. Diinvestasikan dalam Aset
Lainnya (tidak termasuk Dana
Lainnya (tidak termasuk Dana
Cadangan)
Cadangan)
3. Diinvestasikan dalam Aset
3. Diinvestasikan dalam Aset
Lainnya
Lainnya
4. Dana yang Harus Disediakan
4. Dana yang Harus Disediakan
untuk Pembayaran Utang
untuk Pembayaran Utang
Jangka Panjang**
Jangka Panjang**
4. Dana yang Harus Disediakan
4. Dana yang Harus Disediakan
untuk Pembayaran Utang
untuk Pembayaran Utang
Jangka Panjang
Jangka Panjang
C
C. . EEkkuuiittaas s DDaanna a CCaaddaannggaann CC. . EEkkuuiittaas s DDaanna a CCaaddaannggaann
1. Diinvestasikan dalam Dana
1. Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan
Cadangan
1. Diinvestasikan dalam Dana
1. Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan
Cadangan
Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan antara
Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan antara
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun 2005 bagi komponen Ekuitas2005 bagi komponen Ekuitas
pada Neraca.
pada Neraca.
(*) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
(*) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
merupakan
merupakan contra account contra account dari Ekuitas Dana Lancar.dari Ekuitas Dana Lancar.
(**) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
(**) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
merupakan
merupakan contra account contra account dari Ekuitas Dana Investasi.dari Ekuitas Dana Investasi.