• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 PELAKSANAAN INTEGRASI SUSENAS MARET 2019 DAN SSGBI

3.2 Persiapan Lapangan

3.2.1 Koordinasi Persiapan Lapangan di Tingkat

Koordinasi di tingkat kabupaten/kota dilakukan setelah enumerator SSGBI Tahun 2019 mengikuti Workshop Enumerator SSGBI Tahun 2019 dan pelaksanaan pencacahan Susenas Maret 2019 berakhir. Koordinasi dilakukan di Kantor BPS Kabupaten/Kota pada waktu yang ditentukan sesuai komitmen dan kesepakatan bersama saat Workshop Enumerator SSGBI Tahun 2019.

Pada kegiatan ini dilakukan koordinasi dan dihasilkan kesepakatan strategi pengumpulan data berupa jadwal dan perjalanan tim enumerator SSGBI Tahun 2019 terkait perpindahan blok sensus pada seluruh blok sensus yang menjadi tanggungjawabnya di tiap kabupaten/kota. Selain itu juga dilakukan penyerahan dokumen pendukung pelaksanaan lapangan SSGBI Tahun 2019 dan daftar nama beserta nomor kontak petugas Susenas Maret 2019 yang menjadi petunjuk jalan SSGBI Tahun 2019. Jika petugas Susenas Maret 2019 berhalangan pada saat jadwal pengumpulan data SSGBI Tahun 2019, maka BPS Kabupaten/Kota dapat menunjuk petugas lain sebagai petunjuk jalan.

3.2.2 Penyerahan Dokumen Susenas Maret 2019 untuk Pelaksanaan Lapangan SSGBI Tahun 2019

Sebelum pelaksanaan lapangan SSGBI Tahun 2019, BPS Kabupaten/Kota akan menyerahkan beberapa dokumen yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan lapangan SSGBI Tahun 2019. Proses penyerahan dokumen dilakukan di kantor BPS Kabupaten/Kota setelah periode pencacahan Susenas Maret 2019 berakhir. Dokumen diserahkan oleh Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota kepada Koordinator Lapangan SSGBI Tahun 2019 dengan disertai Berita Acara Serah Terima. Selanjutnya, Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota akan menerima biaya penggandaan dari dokumen tersebut.

Adapun dokumen yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Salinan Daftar Sampel Rumah Tangga (VSEN19.DSRT)

Dokumen ini berisi nama-nama rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 dalam satu blok sensus sampel.

Peta ini menggambarkan batas-batas blok sensus sampel yang dapat mempermudah pencarian lokasi rumah tangga sampel Susenas Maret 2019. 3. Salinan VSEN19.K Blok I-Blok IV

Dokumen ini merupakan hasil copy dari VSEN19.K Blok I-Blok IV yang telah diperiksa kebenaran isian jawabannya oleh pengawas Susenas Maret 2019.

3.3 Pelaksanaan Lapangan Integrasi Susenas Maret 2019 dan

SSGBI Tahun 2019

Dalam pelaksanaan lapangan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019, petugas Susenas Maret 2019 yang terdiri atas pencacah dan pengawas melakukan rangkaian kegiatan pengumpulan data Susenas Maret 2019 sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan dalam buku pedoman Susenas Maret 2019. Tahapan pelaksanaan Susenas Maret 2019 adalah pemutakhiran muatan blok sensus, penarikan sampel rumah tangga dan dilanjutkan dengan pencacahan rumah tangga sampel Susenas Maret 2019. Terkait dengan integrasi, setelah pencacah Susenas Maret 2019 melakukan pencacahan rumah tangga sampel, pencacah memberikan informasi kepada rumah tangga bahwa rumah tangga tersebut akan dikunjungi oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019.

Sama halnya dengan pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2018 dan Riskesdas Tahun 2018, pada saat pengumpulan data SSGBI Tahun 2019, petugas dari BPS (diutamakan petugas Susenas Maret 2019) juga bertindak sebagai penunjuk jalan. Beberapa hal penting terkait penunjuk jalan adalah sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, baik tim enumerator SSGBI Tahun 2019 maupun penunjuk jalan diharuskan memenuhi jadwal yang terdapat dalam matriks pengumpulan data yang sebelumnya telah disusun dan disepakati.

2. Apabila terdapat suatu hal yang menyebabkan penunjuk jalan ataupun tim enumerator SSGBI Tahun 2019 tidak dapat memenuhi jadwal tersebut, pihak yang berhalangan diwajibkan memberikan informasi kepada pihak lainnya. 3. Penunjuk jalan bertugas menunjukkan lokasi seluruh rumah tangga sampel

SSGBI Tahun 2019 yang berada pada wilayah tugasnya, dimana rumah tangga sampel SSGBI Tahun 2019 sebelumnya telah dicacah dengan kuesioner Susenas Maret 2019.

4. Setelah menyelesaikan tugasnya, penunjuk jalan akan menerima honor untuk masing-masing blok sensus dengan anggaran yang berasal dari Balitbangkes.

Berikut adalah prosedur pengumpulan dan pengolahan data SSGBI Tahun 2019:

1. Pengumpulan data dimulai dengan permohonan ijin kepada pamong setempat. Tim enumerator SSGBI Tahun 2019 juga menyelesaikan berkas administrasi yang memerlukan tanda tangan serta stempel dari pamong setempat.

2. Berdasarkan hasil dari pencacahan Susenas Maret 2019, tim enumerator SSGBI Tahun 2019 akan mengunjungi 10 rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 pada blok sensus terpilih yang telah ditunjukkan oleh penunjuk jalan.

3. Tim enumerator SSGBI Tahun 2019 melakukan konfirmasi kepada 10 rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 untuk mengidentifikasi apakah rumah tangga sampel benar memiliki balita sesuai kategori ataukah ada balita baru dalam rumah tangga sampel, baik karena baru dilahirkan ataupun baru pindah ke rumah tangga tersebut.

4. Wawancara dilakukan oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019 hanya pada rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 yang memiliki balita. Balita yang ditemui selanjutnya akan dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi/panjang badan.

5. Setelah pengumpulan data di blok sensus terpilih dilaksanakan oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019, satu orang enumerator melakukan pengecekan isian kuesioner hasil wawancara dengan melihat kelengkapan jawaban dan melakukan pemeriksaan pada kode jawaban. Enumerator lainnya melakukan entry data dari kuesioner yang telah diperiksa isiannya.

6. Susunan anggota rumah tangga pada dokumen SSGBI Tahun 2019 harus sesuai dengan susunan yang tercantum pada salinan VSEN19.K Blok IV rincian 401 dan 402.

a. Jika terdapat anggota rumah tangga yang pindah/meninggal, anggota rumah tangga tersebut tetap harus ditulis sesuai dengan urutan yang tercantum pada salinan VSEN19.K Blok IV.

b. Jika terdapat penambahan anggota rumah tangga yaitu bayi lahir (sesuai ketentuan yang berlaku), tuliskan anggota rumah tangga tersebut pada nomor berikutnya setelah nomor urut terakhir yang berisi nama-nama yang berasal dari Salinan VSEN19.K Blok IV.

c. Urutan anggota rumah tangga harus sama persis dengan Susenas Maret 2019 karena nomor urut anggota rumah tangga digunakan sebagai variabel kunci dalam proses penggabungan data Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019.

7. Terkait dengan isian pada salinan VSEN19.K Blok I-Blok IV, apabila terdapat perubahan jumlah anggota rumah tangga pada rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 ataupun responden memberikan keterangan hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, tanggal lahir, ataupun umur yang berbeda pada tim enumerator SSGBI Tahun 2019, petugas Susenas Maret tidak perlu memperbaiki isian kuesioner Susenas Maret 2019.

8. Tim enumerator SSGBI Tahun 2019 hendaknya melakukan probing dan pengecekan kembali jika ditemui adanya perbedaan nama responden. Probing yang dapat dilakukan antara lain dengan menanyakan nama panggilan, pemeriksaan kembali ejaan nama atau informasi lain seperti jenis kelamin dan umur.

9. Data yang telah dientri dikirimkan ke PJT Provinsi untuk diperiksa apakah data yang dikirimkan sudah sesuai ataukah terdapat hal yang perlu dikonfirmasi dan diklarifikasi. Apabila PJT Provinsi merasa sudah cukup memadai, maka data akan dikirimkan kepada Tim Mandat.

10. Tim Mandat akan memberikan respon jika data telah diterima. Selanjutnya Tim Mandat akan memberikan informasi jika terdapat hal yang perlu dikonfirmasi dan diklarifikasi kepada PJT Provinsi. Selanjutnya PJT Provinsi akan melakukan klarifikasi ataupun konfirmasi kepada tim enumerator SSGBI Tahun 2019 dan melaporkannya ke Tim Mandat

Pada pelaksanaan lapangan SSGBI Tahun 2019, dilakukan pendampingan dan supervisi secara berlapis oleh Koordinator Lapangan Kabupaten/Kota, PJT Provinsi, dan Tim Teknis. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengumpulan data dilaksanakan hingga selesai dan sesuai prosedur yang berlaku. Tatacara pendampingan dan supervisi melalui beberapa cara yaitu :

1. Mengikuti pergerakan tim enumerator SSGBI Tahun 2019 dan menilai tata cara pengumpulan data yang dilakukan apakah telah sesuai prosedur baku yang telah ditetapkan atau masih terdapat kesalahan yang dilakukan;

2. Mengikuti proses pengumpulan data dan menelaah kuesioner yang telah dikerjakan oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019, yaitu apakah masih ditemui kekeliruan atau tidak.

3. Membimbing dan memberikan alternatif solusi bagi setiap permasalahan yang dijumpai oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019 di lapangan pada saat pengumpulan data;

4. Pendampingan dilakukan tidak hanya melalui pertemuan langsung dengan tim enumerator SSGBI Tahun 2019, akan tetapi juga dapat dilakukan dengan via saluran komunikasi lain seperti group chat ataupun melalui pembicaraan telepon.

5. Mengevaluasi tim enumerator SSGBI Tahun 2019 mengenai kelemahan dan hal yang perlu diperbaiki terkait proses pengumpulan data, pencatatan, dan entri data.

6. Pengawasan lapangan SSGBI Tahun 2019 yang dilakukan oleh pihak ketiga diluar BPS dan Balitbangkes harus memperoleh persetujuan baik dari BPS maupun Balitbangkes.

BAB 4

PENUTUP

Berkaca dari keberhasilan Integrasi Susenas Maret 2018 dan Riskesdas Tahun 2018 membuktikan bahwa perwujudan One Data khususnya di bidang kesehatan di Indonesia bukanlah hal yang tidak mungkin. Dengan meneruskan semangat tersebut, pada tahun 2019 BPS bersama dengan Kementerian Kesehatan yang dalam hal ini diwakili oleh Balitbangkes akan menyelenggarakan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019.

SSGBI yang dicanangkan akan diselenggarakan mulai tahun 2019 sampai dengan 2021 ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi balita di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Indikator penting yang dihasilkan melalui kegiatan ini adalah indikator terkait stunting. Melalui kegiatan integrasi, ketersediaan data stunting di Indonesia akan terjaga keberlanjutannya.

Dengan adanya Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019, analisis data terkait stunting dapat dilakukan menurut berbagai karakteristik sosial ekonomi yang dihasilkan melalui Susenas Maret 2019. Hal ini tentu akan memudahkan evaluasi berbagai kebijakan dan program pemerintah dalam usaha penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

Mengingat pentingnya Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019 ini, dibutuhkan suatu panduan untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan diperoleh hasil yang diharapkan. Buku ini memberikan panduan terkait mekanisme pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019 sampai pada tahap pelaksanaan lapangan.

Rangkaian kegiatan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019 baru memasuki tahapan awal. Masih dibutuhkan kerjasama dan pengawasan dari berbagai pihak agar integrasi ini mencapai hasil yang diinginkan, yaitu data yang berkualitas. Data yang menggambarkan kondisi sebenarnya di masyarakat. Data yang dapat dipakai sebagai bahan evaluasi maupun perencanaan berbagai kebijakan di masa depan.

Lampiran 1 Dokumen VSEN19.DSBS

Lampiran 2 Dokumen VSEN19.P

-1

Lampiran 3

Lampiran 4 Dokumen VSEN19.DSRT

-1

Lampiran 5 Dokumen VSEN19.K

Lampiran 6

Lampiran 7

Dokumen terkait