• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi antara konsentrasi P pada berbagai posisi daun dengan hasil

kondisi off year dengan pola respon kuadratik, sedangkan pemupukan K menunjukkan pengaruh nyata terhadap persentase edibel untuk buah kecil dan besar serta tebal kulit pada kondisi off year dan TPT pada kondisi on year dengan pola respon kuadratik. Tanaman memerlukan K untuk produksi molekul fosfat berenergi tinggi (ATP) pada proses fotosintesis dan respirasi. ATP ini digunakan sebagai sumber energi dalam asimilasi karbondioksida menjadi gula selama fotosintesis. Gula hasil fotosintesis ini akan di transportasikan ke organ tanaman untuk digunakan dalam pertumbuhan atau disimpan oleh tanaman (Havlin et al.1999). Pada tanaman yang mendapat suplai K cukup, konsentrasi K dan potensial osmotik floem sap lebih tinggi dari pada tanaman dengan suplai K lebih rendah. Konsentrasi K yang tinggi meningkatkan laju transpor sukrosa di dalam floem ke bagian-bagian tanaman yang membutuhkan, diantaranya buah, sehingga peningkatan K berarti juga akan meningkatkan kadar gula dalam bentuk TPT.

Kesimpulan

1. Rekomendasi pemupukan N, P dan K pada tanaman duku dapat disusun berdasarkan model yang dibangun berdasarkan sampel daun dan waktu pengambilan sampel yang tepat, serta penentuan kelas dan batas kritis status hara.

2. Kategori kecukupan hara N pada bibit duku yaitu: 1.36–1.46 %, defisiensi: < 1.36% dan kelebihan > 1.46%; kecukupan P: 0.14–0.25%, defisiensi: < 0.14% dan kelebihan: > 0.25%; sedangkan kecukupan K: 1.26–1.62%, defisiensi < 1.26% dan kelebihan > 1.62%.

3. Dosis pupuk N, P dan K untuk mencapai pertumbuhan bibit duku maksimum (umur dua tahun) pada status hara sangat rendah yaitu: 398 ppm N, 195 ppm P dan 177 ppm K atau setara dengan 79 g urea, 115 g SP-36 dan 32 g KCl/tahun dengan interval waktu pemberian dua hari sekali.

4. Daun yang dapat digunakan untuk mendiagnosis status hara N, P dan K berturut-turut adalah: (a) daun ketiga yang dewasa saat panen dari cabang yang tidak ada buah, (b) daun ketiga yang dewasa saat panen dari cabang yang ada buah dan (c) daun kesatu yang dewasa saat panen dari cabang yang ada buah

5. Kategori kecukupan hara N, P dan K berdasarkan analisis jaringan daun pada tanaman duku dewasa berturut-turut adalah: ≥ 2.82%, ≥ 0.17%, dan ≥ 2.19%. 6. Rekomendasi pemupukan N, P dan K tanaman duku:

a status hara sangat rendah: 858 g N, 1,770 g P2O5 dan 1,693 g K2O/tanaman/tahun atau setara dengan 1.87 kg urea, 4.92 kg SP-36 dan 2.82 kg KCl/tanaman/tahun.

b. status hara rendah: 588 g N, 1,393 g P2O5 dan 1,210 g K2O/tanaman/tahun atau setara dengan 1.28 kg urea, 3.87 kg SP-36 dan 2 kg KCl/tanaman/tahun.

c. pendekatan multinutrient yang memiliki biaya produksi terendah: 920 g N, 1,565 g P2O5 dan 1,488 g K2O/tanaman/tahun atau setara dengan 2 kg urea, 4.35 kg SP-36 dan 2.48 kg KCl.

114

7. Pemupukan N berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga dan buah, serta persentase edibel, bobot biji dan serapan hara biji pada tahun I; P berpengaruh nyata terhadap jumlah buah serta bobot buah dan serapan hara biji pada tahun I sedangkan K berpengaruh nyata terhadap tebal kulit dan edibel tahun I serta TPT tahun III.

Saran

1. Pengambilan sampel daun untuk penentuan status hara dan kebutuhan pupuk optimum pada tanaman duku produktif dapat dilakukan pada saat panen (on year), yaitu daun ketiga dari cabang yang tidak berbuah atau daun kesatu atau ketiga dari cabang yang berbuah.

2. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memperoleh produksi duku selama lima tahun, sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap, valid dan terpercaya untuk menyusun rekomendasi pemupukan duku pada status hara sangat rendah, rendah dan sedang.

3. Dosis pupuk pada status hara sangat rendah dan rendah pada tanaman duku yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini perlu diaplikasikan ke lapangan dan diperlukan penelitian lebih lanjut pada lokasi dan jenis tanah yang berbeda.

Alva AK, Paramasivamb S, Obreza TA, Schumann AW. 2006. Nitrogen best management practice for citrus trees, I. Fruit yield, quality, and leaf nutritional status. Sci Hort 107: 233–244.

Amstrong DL. 1999. Functions of phosphorus in plant. Better Crop 83: 6–7.

Amrullah, Dharma S, Ferdinal. 2002. Buah Unggul Khas Propinsi Jambi. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jambi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jambi.

Amtmann A, Armengaud P. 2009. Effect of N, P, K, and S on metabolism: new knowledge gained from multi-level analysis. Plant Biol 12: 275–283.

BSN [Badan Standarisasi Nasional]. 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI) Duku. BSN. Jakarta.

[Balittanah] Balai Penelitian Tanah. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Ed. 2. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Baswarsiati M, Siniati T. 2004. Mengenal Sosok Duku Prunggahan. Jawa Timur : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Bell PF et al. 2003. Relationship between leaf-blade nitrogen and relative seedcotton yield. Crop Sci 43: 1367–1374.

Benson NR. 1994. Nutrient Disorder in Tree Fruits. A Pacific Northwest Extension Publication. Washington State University.

Bhargava BS. 2002. Leaf analysis for nutrient diagnosis, recommendation and management in fruit crops. J Indian Soc of Soil Sci 50(4):352–373.

Bierman PM, Rosen CJ. 2005. Diagnosing Nutrient Disorders in Fruit and Vegetable Crops. University of Minnesota Extension, p. 1-10.

Bondada BR, Syvertsen JP, Albrigo LG. 2001. Urea nitrogen uptake by citrus leaves. Hort Sci 36(6):1061–1065.

Boussadia O et al. 2010. Effects of nitrogen deficiency on leaf photosynthesis, carbohydrate status and biomass production in two olive cultivars ‘Meski’ and ‘Koroneiki’. Sci Hort 123 : 336–342.

Brady NC. 1990. The Nature and Properties of Soil. Ed ke-10. New York: Macmillan.

116

Brito DT, Kronzucker HJ. 2002. NH4+ toxicity in higher plants: a critical review. J Plant Physiol 159: 567–584.

Cline RA, McNeill B. 1997. Leaf Analysis for Fruit Crop Nutrition. Horticultural Research Institute of Ontario.

Correia JP, Anastacio I, Candeias FM,. Loucao MAM. 2002. Nutritional diagnosis in carob-tree: relationships between yield and leaf mineral consentration. Crop Sci. 42:1577–1583.

Dahnke WC, Olson RA. 1990. Soil Test Correlation, Calibration and Recommendation. In Westerman RL (ed). Soil Testing and Plant Analysis. Ed ke-3. Madison.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2000. Pedoman Budidaya Maju Buah-Buahan. Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. Jakarta:Deptan.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Budidaya Duku. Direktorat Jenderal Hortikultura. Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Jakarta.

[Dirjen Dikti] Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 1991. Kesuburan Tanah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

[Dispertan Prov. Jambi] Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi. 2009. Data Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2008. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Pemerintah Provinsi Jambi.

Dordas C. 2009. Dry matter, nitrogen and phosphorus accumulation, partitioning and remobilization as affected by N and P fertilization and source-sink relation. Europ J Agronomy 30: 129-139.

Drotleff T. 2010. Potassium is important. Keep almond orchads well-fertilized to avoid potassium depletion. ProQuest Agric J130:3

Fernández-Escobar R, García-Novelo JM, Restrepo-Díaz H. 2011. Mobilization of nitrogen in the olive bearing shoots after foliar application of urea. Sci Hort 127: 452–454.

Gardner FP, Pearce RB, Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Susilo H, penerjemah; Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Physiology of Crop Plant.

Garcia ME. Foliar Sampling for Fruit Crops. Agriculture and Natural Resources. University of Arkansas, United States Department of Agriculture, and County Governments Cooperating.

Grubinger V. 2007. Small Fruit Leaf Analysis. University of Vermont Extension. http: // www.uvm.edu/ vtvegandberry/factsheets/tissuetest.html. [1 April 2010].

Hakim M. 2010. Analisa Daun Pada Tebu dan Kaitannya dengan Pembuatan Rekomendasi Pemupukan (Suatu Paradigma Baru dalam Menggali Produksi).http://www.scribd.com/doc/22535738/Analysa-Daun-Pada- Tebu [3 Desember 2010].

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Havlin JI, Beaton JD, Tisdale SL, Nelson WL. 1999. Soil Fertility and Fertility. An introduction to Nutrient Management. Ed ke-6. Prentise Hall Inc. New Jersey.

Heckman J. 2001. Leaf Analysis for Fruit Tress. Rutgers Cooperative Research dan Extension N.J. Agricultural Experiment Station. Rutgers, The State University Of New Jersey, New Brunswick.

Hernita D, Asni N. 2006. Teknologi pemupukan duku Kumpeh. J Agron Faperta Unja 10: 105–108.

Hochmuth G, Maynard D, Vavrina C, Hanlon E, Simonne E. 2009. Plant Tissue Analysis and Interpretation for Vegetable Crops in Florida. Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida.

Hopkins WG, Huner NPA. 2004. Introduction to Plant Physiology 4th edition. John Wiley dan Sons Inc.

Jones JB. 1998. Plant Nutrition Manual. New York: CRC Pr.

Jones JB, Wolf B, Mills HA. 1991. Plant Analysis Handbook. A practical sampling, preparation, analysis, and interpretation guide. USA: Micro - Macro, Inc.

Jones EV. 2004. Phosphorus in Environmental Technologies: Principle and Aplication. IWA Publishing.

Kidder G. 1993. Metodhology for calibrating soil test. Soil and Crop Sci Soc 52:70–73.

Krishna, KR. 2002. Soil Fertility and Crop Production. Science Publishers,Inc. United State of America.

Kurniadinata OF. 2010. Determinasi status hara N, P, K pada jaringan daun untuk rekomendasi pemupukan dan prediksi produksi manggis [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

118

Leiwakabessy FM. 1998. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Liferdi, Poerwanto R, Susila AD. 2008. Uji korelasi konsentrasi hara nitrogen, fosfor dan kalium daun dengan produksi dan kualitas buah manggis. Di dalam Efendi E, Widodo WD, Editor. Manajemen Rantai Pasokan Produk Hortikultura Berkualitas. Prosiding Seminar Nasional Perhorti; Bogor 2006. Bogor: Perhorti Indonesia dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura-IPB, dan Pusat Kajian Buah- Buahan Tropika IPB. hlm 115–130.

Liferdi. 2010. Status hara nitrogen sebagai pedoman rekomendasi pupuk pada bibit manggis. J Agrivita 32(1):76–82.

Lozano FC. 1990. Soil and Plant Analysis : A Diagnostic Tool for Nursery Soil Management, in Planting Stock Production Technology. Training Course Proceeding. No.1.

Marschner H. 1995. Mineral Nutrition in Higher Plants.New York:Academic Pr.

Maathuis FJM. 2009. Physiological functions of mineral macronutrients. Plant Biol 12:250–258.

McCauley A, Jones C, Jacobsen J. 2009. Plant Nutrient Functions and Deficiency and Toxicity Symptoms. Montana State University Extension, page 1–16.

Mengel K, Kirkby EA. 2001. Principles of Plant Nutrition. Netherlands. Kluwer Academic Publishers.

Menzel CM, Carseldine ML, Haydon GF, Simpson DR. 2003. A review of existing and proposed new leaf nutrient standards for lychee. [Abstract] Scientia Horticulturae 49 (1-2):33–53.

Mikkelsen RL. 2007. Biuret and urea fertilizer. Better Crop 91(3):6–7.

Miller AJ, Shen Q, Xu G. 2009. Freeways in the plant: transporters for N, P and S and their regulation. Plant Biol 12:284–290.

Minsyah NI, Firdaus, Mildaerizanti, Izhar N. 2000. Laporan Kegiatan Identifikasi Kendala dan Prospek Pemasaran Duku Kumpeh. Jambi: Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Mooney PA, Richardson A, Harty AR. 1991 Citrus nitrogen nutrition - A fundamental approach. N.Z. Kerikeri Horticultural Research Station Citrus Research Seminar, June:69-88.

Morton JF. 1987. Fruits of Warm Climates. Miami, FL.

Mortvedt JJ. 2001. Calculating salt index. Fluid J: 1–3.

Olson RA, Frank KD, Grabouski PH. 1982. Soil Testing Philosophies, Consequences of Varying Recommendations. Crap and Soil Magazine. Madison. Wiconsin.

Perry E, Hickman GW. 2001. A survey to determine the leaf nitrogen concentrations of 25 landscape tree species. J. of Arboricult. 27(3): 152–159.

Poerwanto R. 2003. Bahan Ajar Budidaya Buah-Buahan. Modul VII. Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Kebun Buah-Buahan. Program Studi Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Poerwanto R. 2008. Fotosintesis dan Hubungan Source dan Sink pada Tanaman. Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Pushparajah E. 1994. Leaf Analysis and Soil Testing for Plantation Tree Crop. International Board for Soil Research and Management (IBSRAM), Bangkok. Thailand.

Rehm G, Schmitt M. 2002. Understanding Phosphorus in Minnesota Soil. Reagent of the University of Minnesota.

Reuter DJ, Robinson JB. 1997. Plant Análisis an Interpretation Manual. CSIRO Publishing. Australia.

Sa’ad A, Ridwan A, Zuhdi M, Izhar N, Mugiyanto. 2000. Laporan Hasil Penelitian Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Duku (Lansium domesticum: Spesifik Lokasi Kumpeh Kabupaten Muara Jambi. Lembaga Penelitian Universitas Jambi bekerjasama dengan Bagian Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (ARMP).

Safrizal. 2007. Studi pemupukan nitrogen, fosfor, dan kalium pada tanaman manggis tahun produksi ketiga [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sale P. 1989. Survey Highlights Nutritional Trouble Spots. The Orchardist of N.Z. February: 14–15

Dokumen terkait