• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTAK INFORMAS

Dalam dokumen Sejarah 2 Kelas 11 Triyono Suwito 2009 (Halaman 49-52)

Semar, menurut Frans Magnis Suseno, ditengarai merupakan dewa atau orang Indonesia asli. Menurut cerita wayang purwa buatan para dalang dan pujangga, Semar ini bernama asli Hyang Ismaya anak Hyang Tunggal yang sulung yang ditugasi Hyang Wenang untuk mengabdi kepada para ksatria yang baik budi. Adiknya, Hyang Mahapunggung atau Togog, ditugasi mengayomi para ksatria bertabiat buruk. Sedangkan adiknya yang satu lagi, Hyang Manikmaya atau Batara Guru, ditugasi bertakhta di Kahyangan Jonggring Salaka (swarga). Semar turun ke bumi dan menjelma menjadi seorang ketua desa bernama Janggan Smarasanta yang beristrikan Dewi Kanestren. Semar, menurut tradisi Jawa, memiliki tiga orang anak: Gareng, Petruk, Bagong. Bagong ini ter- cipta dari bayangan Semar, sementara Petruk dan gareng dari perkawinannya dengan sang istri. Di daerah Sunda, Bagong disebut Cepot atau Astrajingga dan merupakan anak sulung, sementara Gareng menjadi anak bungsu. Semar memiliki nama Badra yang berarti cahaya bulan purnama, atau Badranaya yang berarti cahaya cinta kasih, atau Jnanabadra. Di Bali ia disebut Twalan atau

Tualen. Ia dilambangkan pembawa suara rakyat, bahkan bila marah maka tak seorang pun mampu mengalahkannya, termasuk para dewa sekalipun.

alat tiup, alat petik, alat gesek. Persembahan tarian dan musik di kalangan raja dan bangsawan makin berkembang seiring perke- nalan masyarakat Indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Hingga sekarang pengaruh seni musik India di Indonesia masih dapat dinikmati, misalnya musik dangdut.

Dari uraian di atas, kalian dapat memahami bahwa pertemuan antara dua bangsa yang berbeda akan menghasilkan kebudayaan yang sinkretis, budaya campuran. Penduduk Indonesia yang sejak dulu telah berkenalan dengan budaya luar, pada kenyataannya bias menyerap budaya asing tersebut tanpa harus meninggalkan kebudayaan asli. Dengan kearifan lokalnya masyarakat Indonesia dapat beradaptasi dengan budaya luar dan menyaringnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekologis masing-masing. Setelah berasimilasi, akhirnya budaya serapan itu bukanlah sesuatu yang asing lagi, bahkan sudah dianggap budaya sendiri.

8. Bidang Pemerintahan

Bentuk kesatuan masyarakat Indonesia pra Hindu adalah kesatuan masyarakat yang dipimpin oleh seorang kepala yang dipilih ber- dasar prinsip Prints Inter Pares (yang utama di antara sesama)

Namun setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk dan ber- kembang di Indonesia, muncullah sistem pemerintahan Kerajaan yang dipimpin berdasarkan sistem Dinasti (turun temurun).

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Teori Waisya mengatakan bahwa ….

a. agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum pendeta b. agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum pendeta

dari Cina yang singgah di Indonesia

c. agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum peda- gang

d. agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum ksatria India yang melarikan diri ke Indonesia karena dikejar- kejar oleh musuh

e. agama Hindu dibawa oleh orang-orang Indonesia yang pernah pergi di India

2. Teori Sudra mengatakan bahwa …. KEGIATAN 1.3

Pernahkan kamu menonton pertunjukan wayang (golek, kulit, orang, atau yang lain)? Nah, untuk mengembangkan wawasan kontekstual, tontonlah sebuah pagelaran wayang—di televisi atau menyaksikan langsung. Buatlah ringkasan cerita wayang tersebut. Cantumkan judul dan siapa dalangnya. Kerjakan pada kertas kosong (ukuran bebas). Kumpulkan pada gurumu!

RANGKUMAN

Anak benua India merupakan tanah tempat kebudayaan Weda, Buddha, Jaina lahir. Di sebelah utara terdapat sungai–sungai besar seperti Indus, Gangga, Yamna, dan Brahmaputra yang memiliki lembah-lembah subur. Di lembah-lembah subur inilah lahir peradaban Hindu muncul. Penduduk Lembah Indus adalah bangsa Dravida yang berkulit hitam. Peradaban Lembah Indus mengalami kemunduran ketika bangsa Arya dari Asia Tengah melakukan invasi. Persebaran bangsa Arya dibedakan atas dua periode: masa Weda Awal dan masa Weda Akhir. Pada masa akhir ini itu bangsa Arya mulai membangun sistem agama Weda (Hindu) dan pemerintahan (politik).

Sementara itu, agama Buddha lahir dari Sidharta Gautama, putra Raja Suddodhana dari Kapilawastu. Setelah dewasa, Sidharta pergi dari istana dan meninggalkan segala bentuk kesenangan duniawi. Ia berguru pada sejumlah rahib. Ketika tiba di Desa Gaya, di Lembah Sungai Gangga, Siddharta menjadi seorang Buddha. Setelah itu ajaran Buddha mengalami perkembangan: Buddha Mahayana dan Hinayana. Pengaruh Buddha pun meluas hingga Cina, Jepang, Indocina, dan Indonesia.

Sekitar awal tarikh masehi, telah terjadi hubungan dagang antara India, Indonesia Indocina, dan Cina. Hubungan dagang ini berkembang menjadi hubungan politik, agama, dan budaya. Hubungan itu didukung oleh kronik-kronik dari Cina, Yunani, Arab, India, Indocina, dan kitab serta prasasti dalam negeri. Dari sumber-sumber itu dapat disimpul- kan: persebaran agama dan budaya Hindu-Buddha dari India ke Indonesia berawal dari perdagangan.

Ada lima teori tentang pihak-pihak yang berjasa menyebarkan Hindu dan Buddha di Indonesia. Pihak pertama adalah kaum brahmana dan rahib dari India. Pihak kedua adalah para pedagang India (waisya). Pihak ketiga adalah kaum sudra yang melarikan diri dari India ke Indonesia. Pihak keempat adalah golongan ksatria India yang melarikan diri ke Indonesia karena takut dikejar-kejar oleh musuh. Dan pihak kelima dalah orang- orang Indonesia sendiri, yang sebelumnya pernah mengunjungi India. Keterkaitan antara perdagangan dan persebaran Hindu Buddha mengakibatkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia menjadi pusat Hindu-Buddha, terutama di Jawa, Bali, dan Kalimantan; semen- tara Sumatera merupakan pusat Buddha.

Pengaruh Hindu-Buddha terhadap perkembangan agama di Indonesia terlihat dari praktik dan tempat peribadatan (candi). Sedangkan pengaruh dalam bidang kebudayaan terlihat dari bangunan fisik (stupa, candi, keratin), karya sastra (kitab, prasasti, wayang), seni rupa (relief, makara, arca), serta seni tari dan musik. Kesemuanya itu mengalami proses akulturasi dan sinkretisasi sesuai zamannya.

a. agama Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh kaum pedagang Indonesia yang sebelumnya belajar agama tersebut di India

b. agama Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh kaum petani Indonesia yang belajar dari brahmana India

c. agama Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh kaum pedagang India yang berdagang ke Indonesia

d. agama Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh pedagang Cina yang berbisnis di Indonesia

e. agama Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh para seniman India

3. Dalam sistem kasta masyarakat Hindu, kaum pembantu rumah tangga digolongkan ke dalam kasta .... a. paria b. sudra c. brahmana d. waisya e. ksatria

4. Berikut ini judul hikayat Melayu Kuno yang bukan merupakan saduran Mahabharata

atau Ramayana, adalah ....

a. Hikayat Pndawa Panca Panca Kelima b. Hkayat Panawa Jaya

c. Hikayat Seri Rama d. Hikayat Pandawa

e. Hikayat Panji Kuda Semirang

5. Di bawah ini tokoh yang dibahas dalam Mahabharata adalah .… a. Arjuna Sasrabahu

b. Kresna c. Hanuman d. Rahwana e. Rama

6. Berikut ini yang termasuk kitab hasil karya pujangga Indonesia yang tokoh-tokohnya bukan dari dunia pewayangan, adalah …

a. Arjuna Wiwaha b. Kresnayana c. Sorandaka d. Gatotkacasraya e. Bharatayudha

7. Dalam berbagai patung, sosok Siddharta Gautama sering dipahatkan dengan posisi tangan (mudra) yang berbeda-beda. Arca Buddha yang menggambarkan sikap tangan sedang memutar roda darma dan arca berada dalam stupa adalah ….

a. Dharmacaraka-mudra b. Abhaya-mudra

c. Dhyana-mudra d. Wara-mudra

Dalam dokumen Sejarah 2 Kelas 11 Triyono Suwito 2009 (Halaman 49-52)