• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Kajian Pustaka

F. Kreativitas

Menurut Philip Carter (2010:174) kreativitas merupakan proses mental yang mengarah kepada solusi, ide, konsep, ekspresi artistik, teori atau produk yang unik dan baru. Menurut Utami Munandar (1999: 1) “kreativitas adalah ungkapan unik dari keseluruhan kepribadian sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya, tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap dan pelakunya”. Sedangkan menurut Dedi Supriadi (1996: 2) kreativitas dapat didefinisikan secara beragam. Banyaknya definisi dari kreativitas itu sendiri, maka definisi kreativitas tergantung dari orang yang mendefinisikannya. Tidak ada satu definisipun yang dianggap mampu mewakili pemahaman yang sangat beragam mengenai kreativitas. Hal ini disebabkan oleh kreativitas merupakan konstruk hipotesis, yaitu kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan multidimensional, sehingga banyak tafsiran yang berbeda. Selain itu, karena definisi kreativitas memberikan penekanan pada titik yang

18

berbeda, tergantung teori yang menjadi acuan orang yang mendefinisikannya. Menurut Atwi Suparman (2005:91) kreativitas merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam jenjang taksonomi pendidikan, dalam kreativitas terdapat kemampuan-kemampuan untuk merancang, menyususn, menciptakan, mendesain, mengkombinasikan, mengatur, merencanakan dan lain-lain.

“Kreativitas dapat ditinjau dari segi “pribadi yang kreatif”, faktor-faktor

“pendorong” kreativitas, “proses kreatif” dan “produk kreativitas”. Tinjauan

tentang definisi kreativitas juga mengacu pada hal-hal tersebut” (Utami Munandar, 1999: 1). Sesungguhnya jika ditinjau kembali 4P dari konsep (Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk) maka dapat dilihat bahwa empat aspek tersebut saling berkaitan. Yaitu apabila seorang individu dapat mengenal potensi kreatif dalam dirinya, kemudian memperhatikan faktor internal (pribadi individu) dan eksternal (lingkungan, teman, guru) yang bersifat pendorong serta memupuk pengembangan bakat individu, dan memberikan kesempatan dirinya untuk terlibat dalam hal-hal kreatif sesuai dengan bidang yang ditekuninya atau bidang keahliannya, maka produk kreativitas akan muncul dengan sendirinya (Utami Munandar, 1999: 4).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan hal baru yang unik atau berbeda berupa gagasan maupun tindakan nyata dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Menurut Rhodes (Dedi Supriadi, 1996:8) menyebut ciri-ciri kreativitas

sebagai “Four P’s Creativity” atau 4P, yaitu: person yaitu keunikan individu dalam pemikiran dan ungkapan, process yaitu lancar dan flexibel dalam

19

penyampaian, press yaitu situasi dimana mendorong individu untuk bertindak kreatif, product yaitu kemampuan untuk menciptakan hal baru

Utami Munandar (2008: 71) juga menyebutkan ciri-ciri kreativitas yaitu: 1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3. Memberikan banyak gagasan atau usulterhadap suatu masalah 4. Bebas dalam menyatakan pendapat

5. Mempunyai rasa keindahan yang dalam 6. Menonjol dalam salah satu bidang seni

7. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi sudut pandang 8. Mempunyai rasa humor yang luas

9. Mempunyai daya imajinasi

10. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah

Ciri-ciri lain dari kreativitas adalah ciri-ciri afektif, yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, berani mengambil resiko, kesulitan-kesulitan dianggap sebagai sebuah tantangan, dapat menghargai orang lain, memiliki rasa humor, dan lain-lain.

“Faktor pendorong kreativitas seseorang yaitu dorongan dari diri sendiri atau motivasi diri dan dorongan dari lingkungan. Seseorang membutuhkan sebuah dorongan untuk memaksimalkan potensi dalam dirinya dan untuk berkembang lebih matang” (Utami Munandar, 1999). Selain itu, faktor pendorong kreativitas ada dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang harus dibangun dari dalam individu itu sendiri. Faktor intrinsik tersebut dapat membuat seseorang terbuka terhadap

20

pengalaman baru dan kemampuan untuk mencoba hal baru atau bereksperimen.

Faktor ekstrinsik adalah kondisi lingkungan atau luar diri individu. Individu membutuhkan suatu dorongan untuk meningkatkan kreativitasnya, maka penting ketika mengupayakan lingkungan yang dapat mendorong kreativitas.

Pada umumnnya siswa di SMK memiliki pandangan yang negatif terhadap mata pelajaran, guru maupun cara atau metode pembelajaran. Hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi kreativitas siswa itu sendiri. Sehingga dibutuhkan suatu metode mengajar yang dapat menambah atau mendorong kreativitas siswa. Metode pembelajaran yang menyenangkan, variasi dari metode pembelajaran dan mengkondisikan kegiatan belajar dengan baik dapat menjadi alternatif pendorong kreativitas siswa.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong kreativitas ada dua yaitu intrinsik yang merupakan faktor dari dalam individu sendiri sehingga dapat terbuka dengan pengalaman baru, memiliki rasa ingin tahu dan lain-lain, faktor yang kedua yaitu ekstrinsik yaitu faktor dari luar individu yaitu lingkungan.

Menurut Philip Carter (2010:28), kreativitas dapat dilihat dari tes yang terdiri dari beberapa aspek yaitu:

1) Spasial (kemampuan persepsi dan kognitif) yang menonjol dalam bidang arsitektur, desain, fotografi dan lain-lain.

2) Analisi Logis yaitu seseorang dapat berpikir atau menggunakan pemikiran secara teratur.

21

3) Matriks Lanjutanyaitu melatih pola rancangan, berpikir dan berkonsentrasi dengan baik.

Menurut Dedi Supriadi, (1996: 23) untuk mengukur kreativitas ada lima pendekatan yang dapat dilakukan yaitu:

1) Analisis Objektif terhadap Produk Kreatif

Yaitu suatu pengukuran secara objektif menggunakan produk kreatif dari individu. Kelebihan dari pendekatan ini yaitu dapat langsung mengukur karya kreatif dari seseorang. Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah cukup sulit untuk mengukur kreativitas berdasarkan karya kreatif secara objektif.

2) Pertimbangan Subjektif

Pendekatan ini yaitu dengan kamus biografi untuk memilih atau mengukur orang-orang yang kreatif.

3) Inventori Kepribadian

Pendekatan ini bertujuan mengetahui kecenderungan-kecenderungan orang yang kreatif.

4) Inventori Biografis

Inventori biografis bertujuan untuk mengungkap berbagai aspek kehidupan orang-orang kreatif, antara lain identitas kepribadian, lingkungan dan pengalaman-pengalaman hidupnya.

5) Tes Kreativitas

Tes kreativitas digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas seseorang yang ditunjukan dengan kemampuan berfikir kreatif. Beberapa bentuk tes yang dapat digunakan adalah: Test of Divegent Thinking, Creativity test for

22

Children, Torrance Test of Creative Assesment Package, tes kreatif verbal dari Munandar

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kreativitas dapat melalui beberapa pendekatan atau tes kreativitas, semua dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan keadaan individu yang akan diukur kreativitasnya.

Dokumen terkait