B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri.
d. Kredit Program Pemerintah
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. e. Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, adalah masing-masing berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 83,09% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing berkisar antara 0,07% sampai dengan 95,56% dan 0,07% sampai dengan 95,69% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
f. Kredit yang direstrukturisasi
Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Desember 2006 dan 2005:
2006 2005
Perpanjangan jangka waktu kredit 12.063.859 9.738.462
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit 4.483.994 2.369.978
Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) 1.518.801 1.568.052
Fasilitas kredit tambahan 319.187 511.201
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*) 2.528.410 5.239.505
20.914.251 19.427.198
*)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan
kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp7.362.544 dan Rp9.419.958.
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp750.672 dan Rp1.245.740 atau 0,28% dan 0,47% dari jumlah aktiva
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) (lanjutan)
2006 2005
Republik Indonesia 533.855 572.775
PT Great River International 200.899 209.747
PT Kertas Padalarang *) - 6.000
PT Staco Estika Sedaya Finance **) (dahulu PT Stacomitra Sedaya Finance) - 220.992
Danareksa - 214.000
PT Bayu Beringin Lestari *) - 10.500
Pinjaman karyawan 15.918 11.726
750.672 1.245.740
*) Berasal dari konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham. **) Merupakan Anak Perusahaan dari dana pensiun Bank.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
h. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Per 31 Desember 2006 dan 2005, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 54).
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan: Penyisihan penghapusan terdiri dari:
2006 2005
Penyisihan penghapusan kredit 14.388.695 11.823.614
Penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok
dan harga pembelian kredit dari BPPN (Catatan 11B.n) - -
14.388.695 11.823.614
Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:
2006 2005
Saldo awal tahun 11.823.614 8.471.343
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) 4.158.551 3.860.646
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **) 3.422.460 825.169
Penghapusbukuan (4.492.871) (1.503.081)
Lain-lain *) (523.059) 169.537
Saldo akhir tahun 14.388.695 11.823.614
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (lanjutan):
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan (termasuk untuk kredit yang dibeli dari BPPN) sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp13.485.834 dan Rp11.556.688. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit telah memadai.
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2006 Minimum Kredit penyisihan bermasalah penghapusan Rupiah: Industri 5.014.124 2.780.627
Perdagangan, restoran dan hotel 1.443.046 777.690
Jasa-jasa dunia usaha 969.437 507.484
Lain-lain 3.200.492 1.763.499
Jumlah Rupiah 10.627.099 5.829.300
Mata uang asing:
Industri 6.110.508 3.898.487
Perdagangan, restoran dan hotel 778.363 510.556
Jasa-jasa dunia usaha 12.160 10.277
Lain-lain 1.733.797 1.107.871
Jumlah Mata uang asing 8.634.828 5.527.191
19.261.927 11.356.491 2005 Minimum Kredit penyisihan bermasalah penghapusan Rupiah: Industri 5.459.613 2.408.678
Perdagangan, restoran dan hotel 1.123.912 489.404
Jasa-jasa dunia usaha 390.808 171.631
Lain-lain 4.676.351 2.052.840
Jumlah Rupiah 11.650.684 5.122.553
Mata uang asing:
Industri 11.191.072 3.815.221
Perdagangan, restoran dan hotel 1.024.046 370.557
Jasa-jasa dunia usaha 618.583 210.885
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): l. Penghapusbukuan Kredit Macet
Pada tahun 2006 dan 2005, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp4.475.753 dan Rp1.456.034 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet
b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya
(partial write-off).
Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.
m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel sebesar Rp24.758.452 dan Rp22.621.706 masing-masing per 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit extra-komtabel adalah kredit yang telah dihapusbukukan oleh Bank Mandiri, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-komtabel untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut (Bank saja):
2006 2005
Saldo awal tahun 22.621.706 21.527.023
Penghapusbukuan 4.475.753 1.456.034
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **) (3.410.734) (817.697)
Lain-lain *) 1.071.727 456.346
Saldo akhir tahun 24.758.452 22.621.706
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
**) Termasuk pencatatan kembali kredit yang dihapusbuku sebesar Rp2.336.399.
n. Pembelian Kredit dari BPPN
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2006 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp379.446.
Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp3.050.488 seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp11.498.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp139.010.
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006 (lanjutan)
Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva Lain-lain” per 31 Desember 2006 adalah Nihil (Catatan 15).
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2005
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2005 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp807.109.
Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp4.771.405 telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp12.035. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp209.066.
Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva lain-lain” sebesar Rp2.288 per 31 Desember 2005 (Catatan 15).
Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Kredit yang diberikan
Saldo awal tahun 4.771.405 5.075.309
Pelunasan selama tahun berjalan (639.663) (514.537)
Penghapusbukuan selama tahun berjalan (742.816) (26.933)
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing (338.438) 237.566
Saldo akhir tahun 3.050.488 4.771.405
Penyisihan penghapusan kredit
Saldo awal tahun - -
Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian - -
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - -
Saldo akhir tahun - -
Pendapatan ditangguhkan
Saldo awal tahun 159.858 164.964
Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena
penerimaan diatas nilai pembelian (18.620) (7.088)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
Lancar 470.689 631.016
Dalam Perhatian Khusus 2.072.669 436.408
Kurang Lancar 6.584 570.732
Diragukan - 156.473
Macet 500.546 2.976.776
3.050.488 4.771.405
o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) tentang Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak Tanggungan Pertama.
p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk:
· Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan atau penjualan kredit bermasalah di bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS dari waktu ke waktu.
· Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan hapus tagih atas piutang pokok macet dan atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri.
· Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006.
Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember 2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Salinan dari akta tersebut pada saat ini masih dalam penyelesaian oleh Notaris.
q. Bank telah melakukan penyesuaian kolektibilitas untuk beberapa debitur di bulan Desember 2006 berdasarkan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event) atas dasar pembayaran tunggakan pokok dan bunga yang terjadi pada bulan Januari 2007.
No.NKB-001/PL/2005 No. DIR.MOU/009/2005