• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya

No Kriteria Penapisan Penilaian

Uraian Pertimbangan (Signifikan/Tdk) Kesimpulan

1 Perubahan Iklim Perubahan iklim global telah menjadi masalah lama yang tak kunjung teratasi di dunia ini. Sehingga menjadi perhatian berbagai pihak baik di tingkat global, regional, maupun lokal. Semakin tingginya aktifitas manusia dan kemajuan teknologi industri saat ini akan semakin mempercepat terjadinya perubahan iklim. IPCC menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia 0,6-0,7 sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 1,0. Selanjutnya terjadi penurunan jumlah ketersediaan air di negera-negera tropis sebesar 10-30 persen. Secara umum yang dirasakan saat ini adalah semakin panjangnya musim panas dan semakin pendeknya musim hujan, selain itu maraknya badai dan banjir di kota-kota besar (el Nino) di seluruh dunia. Peningkatan cuaca secara ekstrem, tentunya sangat dirasakan di negara-negara tropis. Hal ini juga dirasakan di wilayah Indonesia, kota-kota yang dulunya dikenal sejuk dan dingin saat ini mulai terasa semakin panas. Bahkan untuk pertama kalinya sejak 30 tahun terakhir suhu di Provinsi Riau pada tahun 2013 pernah mencapai 370C.

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa perubahan ilkim memberikan dampak yang ckup signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

2 Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayat

Keanekaragaman hayati mencakup daerah yang luas mulai dari daratan dan lautan. Mulai dari yang dapat dilihat oleh mata (makroorganisme) sampai yang tidak terlihat (mikroorganisme). Mencakup berbagai ekosistem mulai dari berhutan dan tidak berhutan. Ekosistem berhutan sendiri terdiri dari hutan dataran rendah, hutan rawa, hutan pegunungan dan hutan mangrove. Namun keanekaragaman hayati mulai terancam dengan adanya pemanfaatan yang berlebihan terhadap sumberdaya hayati, fragmentasi habitat oleh kegiatan perkebunan dan pertanian, desertifikasi (penggurunan), simplifikasi ekosistem dan gene pool serta ancaman invasi spesies luar. Ancaman ini menyebabkan terjadinya perubahan kelimpahan dan keanekaragaman hayati. Disamping itu deforestasi yang terjadi menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati yang terkonsentrasi di kawasan-kawasan hutan.

Frekuensi kebakaran hutan yang akan meningkat akibat tingginya suhu bumi juga akan menjadi salah satu faktor punahnya berbagai flora dan

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa tingkat kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

No Kriteria Penapisan Penilaian

Uraian Pertimbangan (Signifikan/Tdk) Kesimpulan

yang tinggi. Namun saat ini bencana kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya dapat mengancam musnahnya keanekaragaman hayati indonesia.

Setiap makhluk hidup memiliki tingkat toleransi terhadap perubahan lingkungan hidupnya. Dampak dari kegiatan pembangunan yang terlihat, yaitu pemanasan global dengan meningkatnya suhu di permukaan bumi, dan secara perlahan mengubah pola cuaca yang pada akhirnya dapat mengubah model iklim. Tingginya suhu di permukaan bumi akibat perubahan iklim dan pemanasan global menyebabkan banyaknya spesies-spesies yang mati akibat tidak mampu untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi secara ekstrim. Punahnya sebagian spesies flora dan fauna akan menganggu keseimbangan ekosistem. 3 Peningkatan intensitas dan cakupan

wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

Akibat kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerusakan ekosistem dan sistem hidrologi, serta gangguan asap terhadap kesehatan dan keamanan manusia dan makhluk hidup lainnya yang berada di areal pembakaran. Sedangkan pada tingkat nasional dan regional, kebakaran hutan dan lahan dapat mempengaruhi kelancaran transportasi, terganggunya kegiatan perekonomian masyarakat, terganggunya biodiversitas, hilangnya karbon yang berada pada lahan gambut serta dapat menimbulkan pencemaran asap lintas batas ke negara tetangga.

Kegiatan Alih fungsi lahan oleh manusia juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang berdampak pada bencana Banjir/Longsor.

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa tingkat peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

4 Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam

Pemanfaatan sumberdaya alam masih menjadi modal dasar pembangunan Indonesia saat ini dan masih diandalkan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, penggunaan sumberdaya alam tersebut harus dilakukan secara bijak, karena kegiatan pembangunan secara terus-menerus yang memanfaatkan sumber daya alam sekitar berdampak pada penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam tersebut. Pemanfaatan sumberdaya alam dilandasi oleh azas pembangunan berkelanjutan yang meliputi tiga pilar, yaitu menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially acceptable), dan ramah lingkungan (environmentally sound). Penerapan prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan pada berbagai aktivitas pembangunan dari awal

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

No Kriteria Penapisan Penilaian

Uraian Pertimbangan (Signifikan/Tdk) Kesimpulan

perencanaan dapat mencegah kerusakan lingkungan dan mengendalikan dampak negatif sebaliknya mengembangkan dampak positif.

5 Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,

Hampir semua aktivitas manusia melibatkan penggunaan lahan. Karena jumlah dan aktivitas manusia bertambah dengan cepat maka lahan menjadi sumber daya yang langka dimana kelangkaan lahan ini akan berimplikasi terhadap

Kondisi lingkungan sekitar. Pertambahan jumlah penduduk serta berkembangnya kegiatan perekonomian menyebabkan penggunaan terhadap lahan semakin tinggi untuk berbagai keperluan seperti pertanian, perkebunan, pemukiman, industri, dan sebagainya. Dalam kondisi ini, lahan merupakan hambatan dalam penggunaannya dibeberapa tempat, tingginya frekuensi terhadap penggunaan lahan ini telah menimbulkan persoalan yang kompleks

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa tingkat peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

6 Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat

Ditengah krisis ekonomi global yang melanda dunia pada saat ini, Indonesia diharapkan tetap mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang positif dalam rangka mensejahterakan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun demikian, bukan hanya pertumbuhan ekonomi semata yang menjadi tujuan pembangunan Indonesia, selain pertumbuhan yang berkualitas, masyarakat juga memerlukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan sejatinya dicapai dengan meminimalkan degradasi lingkungan dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas ekonomi. Dampak dari pembangunan ekonomi terhadap lingkungan selama ini sudah terlihat dari beberapa indikator degradasi lingkungan baik pada air, udara, lahan dan hutan, pesisir dan lautan serta keanekaragaman hayati.

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

7 Peningkatan risiko terhadap kesehatan

dan keselamatan manusia Isu Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia dapat terjadi melalui berbagai macam kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Perubahan iklim juga dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan manusia. Diantaranya menyebabkan polusi udara yang akhirnya menurunkan fungsi dari paru-paru. Seperti semakin meningkatnya kasus asma. Selain itu juga dapat menyebabkan meningkatnya penyebaran penyakit yang menular.

Berdasarkan dari dokumen KLHS Kabupaten Bengkalis di simpulkan bahwa peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap isu pembangunan di Kabupaten Bengkalis.

Tabel 7.6

Dokumen terkait